Anda di halaman 1dari 24

ISPA

(Infeksi Saluran
Pernapasan Akut)
Kelompok 1
PENGERTIAN ISPA
adalah penyakit infeksi akut yang
menyerang salah satu
bagian/lebih dari saluran napas
mulai hidung sampai alveoli
termasuk adneksanya (sinus,
rongga telinga tengah, pleura)
(Kemenkes, 2011).
KLASIFIKASI PENYAKIT ISPA
menurut (Wong. 2008 : 935) digolongkan menjadi 3
 keadaan infeksi anak yang paling lazim, tetapi kemaknaannya terutama
tergantung pada frekuensi relatif dari komplikasi yang terjadi.
 Komplikasi :
1. Otitis media
2.Mastoiditis
1. NASOFARINGITIS 3. Selulitis
4. Peritonsiler
5. Sinusitis
 Pengobatan
- Tirah baring
- Ibu profen, dapat membantu dalam mengurangi irritabilitas, nyeri, dan
malaiseselama hari pertama dan hari kedua infeksi.
- Antipiretik, dapat membantu menurukan demam
KLASIFIKASI PENYAKIT ISPA
Manifestasi Klinis

ANAK LEBIH KECIL ANAK LEBIH BESAR


Demam Hidung dan tengggorokan kering
Iriitabilitas, gelisah Iritas
Bersi-bersin Bersin-bersin
1. NASOFARINGITIS Muntah dan/atau diare Rasa pedas
   Nyeri otot
Batuk, kadang-kadang

Tanda – tanda fisiknya


Edema dan vasodilatasi mukosa
KLASIFIKASI PENYAKIT ISPA
 Faringitis akut menunjuk pada keadaan dimana keterlibatan utama
adalah pada tenggorokan.
 Etiologi:
- Virus
- Bakteri
- Streptococus-hemolitikus grup A adalah satu-satunya agen penyebab
2. FARINGITIS infeksi bakteri yang lazim, kecuali selama epidemic
- Mikoplasma
- Arcanobacterium hemolyticum
 Manifestasi klinis:
Anak yang lebih kecil: demam, malaise umum, anoreksia, sakit
tenggorokan sedang, sakit kepala
Anak yang lebih besar: demam, sakit kepala, anoreksia, disfagia, nyeri
abdomen, muntah
KLASIFIKASI PENYAKIT ISPA
 merupakan infeksi atau peradangan pada tonsil.
 Etiologi:
- Bakteri Streptococcus beta hemolyticus.
- Streptococcus Viridans
- Streptococcus Pyrogen
- Corybacterium diphtheria
3. TONSILITIS - Virus Coksakei
 Manifestrasi Klinis:
1. Demam
2. Penurunan nafsu makan
3. Nyeri abdomen
4. Nyeri tenggorokan
5. Muntah
6. Terlihat eksudat putih pada tonsil
TANDA DAN GEJALA ISPA
• Batuk
• Nafas cepat
• Bersin
• Pengeluaran sekret atau lendir dari hidung
• Nyeri kepala
• Demam ringan
• Tidak enak badan
• Hidung tersumbat
• Kadang-kadang sakit saat menelan
TANDA-TANDA BAHAYA KLINIS
ISPA
• Pada sistem respiratorik : tachypnea, napas tak teratur (apnea), retraksi
dinding thorak, napas cuping hidung, suara napas lemah atau hilang, dan
wheezing.
• Pada sistem cardial : tachycardia, bradycardiam, hypertensi, hypotensi
dancardiac arrest.
• Pada sistem cerebral : gelisah, mudah terangsang, sakit kepala,
bingung,kejang dan coma.
• Pada hal umum : letih dan berkeringat banyak
ETIOLOGI

Etiologi ISPA lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur.

Bakteri penyebab : genus streptokokus, stafilokokus, pnemokokus,


hemofilus, bordetella, dan korinebacterium.

Virus penyebab : golongan mikovirus, adenovirus, koronavirus,


pikornavirus, mikoplasma, herpesvirus.

Bakteri dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA


diantaranya bakteri stafilokokus dan streptokokus

rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya


sanitasi lingkungan.
Tanda Dan Gejala Klinis ISPA
Klasifikasi Tanda dan Gejala Klinis
Rinitis infeksi akut  hidung tersumbat, bersin, rhinorea
 demam, malaise (tidak enak badan), nyeri otot pada infeksi yang berat
 kadang-kadang batuk mungkin timbul yang mengindikasikan adanyan
inflamasi pada laring, trakea, dan bronkus

Faringitis dan tonsilitis  prevalensi tersiring terjadi pada usia empat sampai sepuluh tahun
 sakit tenggorokan
 batuk
 demam, malaise, hidung tersumbat
 kemerahan pada faring, bengkak atau kemerahan pada tonsil dan
mengeluarkan exudat • cervical lymphadenopathy
Otitis media  sakit telinga
 demam
 membran timpani yang bengkak dan kemerahan
 adanya cairan di telinga bagian tengah,
 telinga gatal dan keluar discharge
Sinusitis akut  purulent nasal discharge
 nyeri pada wajah dan tenderness
 bengkak periorbital
 sakit kepala atau sakit gigi
 demam

Laryngotracheo bronchitis  adanya gejala infeksi saluran pernafasan atas


 stridor
 suara parau/serak
 batuk keras
 mungkin ada distress pernafasan tapi biasanya tidak terlalu parah

Epiglotitis  sering terjadi pada usia tiga sampai empat tahun


 demam, tidak enak badan, lesu
 menolak makan dan minum
 keluar saliva terus menerus
 mungkin ada stridor inspirasi
 batuk biasanya bukan gejala yang menonjol
Bronkitis akut  Batuk berdahak
 ronchi
 demam
 takipnea/nafas cepat

Bronkiolitis akut  menyerang anak <24 bulan, terutama umur satu samapi enam
bulan
 biasanya didahului oleh gejala infeksi saluran pernafasan atas
 demam
 batuk
 distress pernafasan
 wheezing
 sulit makan

Pneumonia  demam
 batuk
 takipnea/nafas cepat
 adanya konsolidasi pada x-ray parenkim paru
Patofisiologi pada ISPA
Komplikasi Pada ISPA

Sinusitis Paranasal
Komplikasi Pada ISPA

Penutupan Tuba
Eusthachii
Tuba eusthachii yang buntu memberi
gejala tuli dan infeksi dapat menembus
langsung ke daerah telinga tengah dan
menyebabkan otitis media akut (OMA)
Komplikasi Pada ISPA

Penyebaran infeksi • Penjalaran infeksi sekunder dari


nasofaring kearah bawah seperti
laringitis, trakeitis, bronkitis dan
bronkopneumonia.
• terjadi komplikasi jauh, misalnya
terjadi meningitis purulenta.
Prognosis Pada ISPA

• Prognosis penderita ISPA pada umumnya baik.


• ISPA yang berlangsung lebih dari 14 hari cenderung mengarah pada pneumonia.
• ISPA sangat jarang menyebabkan kecacatan permanen atau kematian, akan tetapi hal ini
sering mengganggu aktifitas sehari-hari seseorang.
• Biasanya ISPA terdiagnosis dan ditangani sendiri di rumah, dan bisa sembuh tanpa
peresepan obat. Namun apabila infeksi terjadi terus menerus, dapat menyebabkan
komplikasi yang serius.
Pemeriksaan Penunjang Pada
ISPA
Laboratorium dan test diagnostik ISPA menurut Betz dan
souwden (2000) :
• Pemeriksaan Radiologi (foto torak) adalah untuk
mengetahui penyebab dan mendiagnosa secara tepat
PEMERIKSAAN
• Pemeriksaan RSV adalah untuk mendiagnosis RSV
PENUNJANG
(Respiratori Sinisial Virus)
• Gas Darah Arteri yaitu untuk mengkaji perubahan pada
sistem saluran pernafasan kandungan oksigen dalam
darah
• Jumlah sel darah putih normal atau meningkat
Pemeriksaan Penunjang Pada
ISPA
Pengkajian terutama pada jalan nafas. Fokus utama pada pengkajian
pernafasan ini adalah pola, kedalaman, usaha serta irama dari pernafasan.
• Pola, cepat (tachynea) atau normal.
• Kedalaman, nafas normal, dangkal atau terlalu dalam yang biasanya
dapat kita amati melalui pergerakan rongga dada dan pergerakan
PEMERIKSAAN abdomen.
DIAGNOSTIK • Usaha, kontinyu, terputus-putus, atau tiba-tiba berhenti disertai dengan
adanya bersin.
• Irama pernafasan, bervariasi tergantung pada pola dan kedalaman
pernafasan.
• Observasi lainya adalah terjadinya infeksi yang biasanya ditandai dengan
peningkatan suhu tubuh, adanya batuk, suara nafas wheezing. Bisa juga
didapati adanya cyanosis, nyeri pada rongga dada dan peningkatan
produksi dari sputum
Pemeriksaan Penunjang Pada
ISPA
Pemeriksaan penunjang yang lazim dilakukan adalah :

• Pemeriksaan kultur/ biakan kuman (swab); hasil yang didapatkan adalah biakan
kuman (+) sesuai dengan jenis kuman

• Pemeriksaan hitung darah (deferential count); laju endap darah meningkat disertai
dengan adanya leukositosis dan bisa juga disertai dengan adanya thrombositopenia

• Pemeriksaan foto thoraks jika diperlukan


Penatalaksanaan Medis (Terapi)
Pada ISPA
Menjaga keadaan gizi agar tetap baik.

Imunisasi.
PENCEGAHAN
Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan.

Mencegah anak berhubungan dengan penderita ISPA.


Penatalaksanaan Medis (Terapi)
Pada ISPA
Meningkatkan istirahat minimal 8 jam perhari.

Meningkatkan makanan bergizi.

PRINSIP Bila demam beri kompres dan banyak minum


PERAWATAN
Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan
saputangan yang bersih.

Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak
terlalu ketat.

Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak
tersebut masih menetek
Penatalaksanaan Medis (Terapi)
Pada ISPA
1. Suportif : meningkatkan daya tahan tubuh berupa nutrisi
yang adekuat, pemberian multivitamin dll.

2. Antibiotik :
- Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab
PENGOBATAN - Utama ditujukan pada S.pneumonia, H.Influensa dan
S.Aureus. Menurut WHO : Pneumonia rawat jalan yaitu
kotrimoksasol, Amoksisillin,Ampisillin, Penisillin
Prokain,Pnemonia berat : Benzil penicillin, klorampenikol,
kloksasilin, gentamisin.
- Antibiotik baru lain : Sefalosforin,quinolon dll.
Asuhan Keperawatan anak
dengan ISPA

Microsoft Word
Document

Anda mungkin juga menyukai