Pengantar • Asma bronkial adalah gangguan inflamasi kronik saluran napas yang melibatkan banyak sel inflamasi dan mediator. • Inflamasi kronik menyebabkan : – peningkatan hiperesponsif jalan napas terhadap bermacam-macam stimulus dan – penyempitan jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan atau dini hari. • Derajat penyempitan bervariasi yang dapat membaik secara spontan atau dengan pengobatan. Anamnesis • Sesak napas episodik. • Batuk berdahak yang memburuk pada malam dan pagi menjelang subuh. Batuk biasanya terjadi kronik. • Mengi. / Whezing Pemeriksaan Fisik Tanda Patognomonis • Sesak napas. • Mengi/Whezing pada auskultasi. • Pada serangan berat digunakan otot bantu napas (retraksi supraklavikula, interkostal, dan epigastrium). Pemeriksaan penunjang • Arus Puncak Ekspirasi (APE) menggunakan Peak Flowmeter • Pemeriksaan darah (eosinofil dalam darah) Diagnosis Klinis Diagnosis ditegakkan berdasarkan • anamnesis, • pemeriksaan fisik, dan • pemeriksaan penunjang, yaitu terdapat kenaikan ≥15 % rasio APE sebelum dan sesudah pemberian inhalasi salbutamol. Diagnosis Diferensial • Obstruksi jalan napas. • Bronkitis kronik. • Bronkiektasis. Terapi • Faktor pencetus serangan sedapat mungkin dihilangkan. • Pada serangan ringan dapat diberikan suntikan adrenalin 1 : 1000 0,2 – 0,3ml subkutan yang dapat diulangi beberapa kali dengan interval 10 – 15 menit. Dosis anak 0,01 mg/kgBB yang dapat diulang dengan memperhatikan tekanan darah, nadi dan fungsi respirasi. • Bronkodilator terpilih adalah teofilin 100 – 150 mg 3 x sehari pada orang dewasa dan 10 – 15 mg / kgBB sehari untuk anak. • Pilihan lain : Salbutamol 3 x 2 – 4 mg untuk dewasa Terapi • Efedrin 3 x 10–15 mg dapat dipakai untuk menambah khasiat theofilin. • Prednison hanya dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak menolong dan diberikan beberapa hari saja untuk mencegah status asmatikus. Namun pemberiannya tidak boleh terlambat. Terapi Penderita status asmatikus memerlukan oksigen, terapi parenteral dan perawatan intensif sehingga harus dirujuk dengan tindakan awal sebagai berikut : – Penderita diinfus glukosa 5% – Aminofilin 5 – 6 mg/kgBB disuntikkan i.v perlahan bila penderita belum memperoleh teofilin oral. – Prednison 10 – 20 mg 2 x sehari untuk beberapa hari, kemudian diturunkan dosisnya sehingga secepat mungkin dapat dihentikan. – Bila belum dicoba diatasi dengan adrenalin, maka dapat digunakan dulu adrenalin. • Informed concent sangat dan harus tertulis
• Komplikasi 1. Pneumotoraks. 2. Pneumomediastinum. 3. Gagal napas Penurunan kesadaran Kematian. 4. Asma resisten terhadap steroid Terimakasih