Anda di halaman 1dari 12

ASMA BRONKIAL

M. Dwi Satriyanto., dr. SpAn-KNA., M.Kes


Pengantar
• Asma bronkial adalah gangguan inflamasi kronik saluran
napas yang melibatkan banyak sel inflamasi dan
mediator.
• Inflamasi kronik menyebabkan :
– peningkatan hiperesponsif jalan napas terhadap
bermacam-macam stimulus dan
– penyempitan jalan napas yang menimbulkan gejala
episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa
berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan atau dini
hari.
• Derajat penyempitan bervariasi yang dapat membaik
secara spontan atau dengan pengobatan.
Anamnesis
• Sesak napas episodik.
• Batuk berdahak yang memburuk pada malam dan
pagi menjelang subuh. Batuk biasanya terjadi kronik.
• Mengi. / Whezing
Pemeriksaan Fisik
Tanda Patognomonis
• Sesak napas.
• Mengi/Whezing pada auskultasi.
• Pada serangan berat digunakan otot bantu napas
(retraksi supraklavikula, interkostal, dan epigastrium).
Pemeriksaan penunjang
• Arus Puncak Ekspirasi (APE) menggunakan Peak
Flowmeter
• Pemeriksaan darah (eosinofil dalam darah)
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
• anamnesis,
• pemeriksaan fisik, dan
• pemeriksaan penunjang, yaitu terdapat kenaikan
≥15 % rasio APE sebelum dan sesudah pemberian
inhalasi salbutamol.
Diagnosis Diferensial
• Obstruksi jalan napas.
• Bronkitis kronik.
• Bronkiektasis.
Terapi
• Faktor pencetus serangan sedapat mungkin dihilangkan.
• Pada serangan ringan dapat diberikan suntikan adrenalin
1 : 1000 0,2 – 0,3ml subkutan yang dapat diulangi
beberapa kali dengan interval 10 – 15 menit. Dosis anak
0,01 mg/kgBB yang dapat diulang dengan
memperhatikan tekanan darah, nadi dan fungsi respirasi.
• Bronkodilator terpilih adalah teofilin 100 – 150 mg 3 x
sehari pada orang dewasa dan 10 – 15 mg / kgBB sehari
untuk anak.
• Pilihan lain : Salbutamol 3 x 2 – 4 mg untuk dewasa
Terapi
• Efedrin 3 x 10–15 mg dapat dipakai untuk menambah
khasiat theofilin.
• Prednison hanya dibutuhkan bila obat-obat diatas tidak
menolong dan diberikan beberapa hari saja untuk
mencegah status asmatikus. Namun pemberiannya
tidak boleh terlambat.
Terapi
Penderita status asmatikus memerlukan oksigen, terapi
parenteral dan perawatan intensif sehingga harus dirujuk
dengan tindakan awal sebagai berikut :
– Penderita diinfus glukosa 5%
– Aminofilin 5 – 6 mg/kgBB disuntikkan i.v perlahan
bila penderita belum memperoleh teofilin oral.
– Prednison 10 – 20 mg 2 x sehari untuk beberapa
hari, kemudian diturunkan dosisnya sehingga
secepat mungkin dapat dihentikan.
– Bila belum dicoba diatasi dengan adrenalin, maka
dapat digunakan dulu adrenalin.
• Informed concent sangat dan harus tertulis

• Komplikasi
1. Pneumotoraks.
2. Pneumomediastinum.
3. Gagal napas  Penurunan kesadaran  Kematian.
4. Asma resisten terhadap steroid
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai