Anda di halaman 1dari 21

SEKILAS TENTANG BPBD

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten


Ponorogo adalah Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) yang
merupakan unsur pendukung Bupati Kabupaten Ponorogo.
BPBD dibentuk sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda)
Kabupaten Ponorogo No. 02 Tahun 2011 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Peraturan
Bupati ( Perbub ) Kabupaten Ponorogo No. 22 Tahun 20011 tentang
Uraian Tugas dan Fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah
Kabupaten Ponorogo.
BENCANA
Bencana adalah peristiwa atau rangkaian
peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang
disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau non-
alam maupun faktor manusia sehingga
mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia,
kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan
dampak psikologis.
(UU 24/2007)
JENIS BENCANA (UU 24/2007)
BENCANA ALAM
antara lain
Alam
Alam • Gempabumi,
• Tsunami,
• Gunung
Meletus,
BENCANA
BENCANA Non
Non Alam
Alam • Banjir,
• Kekeringan,
• Angin putting
beliung,
Sosial
Sosial • Tanah Longsor
BENCANA ALAM
Banjir adalah peristiwa tergenang dan
antara lain terbenamnya daratan, karena volume air yang
• Gempabumi, meningkat. Banjir dapat terjadi karena
peluapan air yang berlebihan di suatu tempat
• Tsunami, akibat hujan besar, peluapan air sungai, atau
Puting beliung adalah angin kencang
• Gunung pecahnya bendungan sungai
yang berputar yang berasal dari awan
Cumulonimbus dengan kecepatan > 35
Meletus,
knots atau 65 km/jam yang terjadi
• Banjir, dalam waktu singkat antara 3 - 5
• Kekeringan, menit
Tanah. longsor adalah anjloknya massa
tanah dan batuan menuruni lereng bukit
• Angin putting
atau gunung. Tanah longsor biasanya
beliung, terjadi ketika air hujan meresap ke lahan di
puncak bukit atau gunung.
• Tanah Longsor
TANAH LONGSOR
BANJIR
PERBEDAAN ANTARA BANJIR DAN GENANGAN


Peristiwa yang ●
Biasanya akan
terjadi ketika
aliran air yang
surut dalam
berlebihan beberapa jam
merendam Gena (2-3 jam) atau
Banjir daratan ngan terjadi < 24

Ketinggian air jam
mencapai > 40
cm dan terjadi ≥

Ketinggian air
24 jam < 40 cm.
TANGGA
KESIAPSIAGAAN
P

PASCA

KEGIATAN PRAMUKA DALAM KEBENCANAAN


BANJIR BANDANG
KEKERINGAN

Perbaikan saluran
Kekeringan di Jawa 2003
Upaya yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya bencana (jika mungkin dengan
meniadakan bahaya ).
Misalnya ( BANJIR ) :
• Melarang membuang sampah di sungai.
• Melakukan bakti sosial bersih sungai
• Pembentukan komunitas sekolah sungai

Pencegahan
Upaya yang dilakukan
segera pada saat
kejadian bencana,
untuk menanggulangi
dampak yang
ditimbulkan, terutama
berupa penyelamatan
korban dan harta
benda, evakuasi dan
pengungsian.
Tanggap Darurat
Upaya langkah yang
diambil setelah kejadian
bencana untuk membantu
masyarakat memperbaiki
rumahnya, fasilitas umum
dan fasilitas sosial
penting, dan
menghidupkan kembali
roda perekonomian.
Rehabilitasi
PEMBEKALAN KEPADA RELAWAN YANG AKAN
MELAKSANAKAN EVAKUASI DAN PENCARIAN KORBAN
EVAKUASI DAN PENCARIAN KORBAN
1. Kepala Badan. Secara ex-officio Kepala BPBD dijabat oleh Sekretaris Daerah.
2. Kepala Pelaksana
3. Sekretariat
Sekretariat membawahi:
-Sub-Bagian Umum dan Kepegawaian
-Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan
-Sub Bagian Keuangan
4. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan :
-Seksi Pencegahan
-Seksi Kesiapsiagaan
5. Bidang Kedaruratan dan Logistik :
-Seksi Kedaruratan
-Seksi Logistik
6. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi :
-Seksi Rehabilitasi
-Seksi Rekonstruksi

SUSUNAN ORGANISASI
1. Mitigasi adalah usaha-usaha
baik bersifat persiapan fisik,
maupun non-fisik dalam
menghadapi bencana alam.
2. Evakuasi adalah
Menempatkan korban di
suatu tempat yang aman
3. Membentuk Tim
Penanggulangan Bencana
4. Memberikan Penyuluhan-
penyuluhan
UPAYA PENANGGULANGAN
1. Kesiap-siagaan adalah segala upaya sistematis
dan terencana untuk mengantisipasi kemungkinan
terjadinya bencana dan mencegah jatuhnya
korban jiwa dan kerugian harta benda.
2.Rekonstruksi adalah segala upaya yang
dilakukan untuk membangun kembali sarana dan
prasarana, serta fasilitas umum yang rusak akibat
bencana.
3.Rehabilitasi adalah segala upaya yang dilakukan
agar para korban, kerusakan sarana prasarana
serta fasilitas umum dapat berfungsi kembali.
4.Mitigasi adalah tindakan yang dilakukan
sedemikian rupa sehingga menyebabkan suatu
bentuk keadaan yang terlihat lebih serius dengan
tujuan untuk mengurangi dan memperkecil
dampak bencana alamPENANGGULANGAN
TAHAP-TAHAP
1. Mitigasi adalah usaha-usaha
baik bersifat persiapan fisik,
maupun non-fisik dalam
menghadapi bencana alam.
2. Evakuasi adalah
Menempatkan korban di
suatu tempat yang aman
3. Membentuk Tim
Penanggulangan Bencana
4. Memberikan Penyuluhan-
penyuluhan
UPAYA PENANGGULANGAN
• Pencarian, Penyelamatan dan Evakuasi (PPE) korban
yang dikoordinasikan oleh BASARNAS dibantu
TNI/POLRI, dan unsur relawan.
• PEMBAGIAN KLASTER
• KLASTER EVAKUASI
• KLASTER DAPUR UMUM
• KLASTER KESEHATAN
• KLASTER PERALATAN / SANITASI
• KLASTER KOMUNIKASI
• KLASTER KEAMANAN
• KLASTER LOGISTIK
• KLASTER PENGUNGSIAN

UPAYA YANG DILAKUKAN


PENANGANAN DARURAT
SALAM TANGGUH , SALAM KEMANUSIAAN

TERIMAKASIH PONOROGO KOTA REOG

Anda mungkin juga menyukai