Anda di halaman 1dari 40

SISTEM URINARIUS

(SISTEM PERKEMIHAN)

M. Farid Dimjati Lusno


PENGERTIAN

Sistem perkemihan merupakan suatu sistem dimana


terjdinya proses penyaringan darah sehingga darah
bebas dari zat-zat yang yang tidak dipergunakan oleh
tubuh dan menyerap zat-zat yang masih dipergunakan
oleh tubuh.

Zat-zat yang tidak dipergunakan lagi oleh tubuh larut


dlam air dan dikeluarkan berupa urin (air kemih).
■ Terdiri dari :
- Ginjal → menghasilkan urin
- Ureter → menyalurkan urin dari ginjal ke
kandung kencing/vesika urinaria/bladder
- Kandung kencing → sebagai penampung
- Uretra → mengeluarkan urin dari
kandung kencing
Ginjal dan sistem Urin
Pembuluh darah
utama ginjal
Bagian-bagian Tubulus Nefron
Nefron bagian Korteks dan Jukstamedular
Sistem urin pada laki-laki dan perempuan
Kandung kemih dan persarafannya

Gambar 26-7
Mekanisme Dasar
Pembentukan Urin
A. Ginjal

a. Letak dan tampilan:


- Terletak pada dinding
posterior abdomen,
terutama di daerah lumbal,
di sebelah kanan dan kiri
tulang belakang, dibungkus
lapisan lemak yang tebal, di
belakang peritoneum
- Kedudukan :setinggi V.Th 12 sampai L.3, ginjal
kanan lebih rendah dari kiri
- Ukuran : panjang 6-7,5 cm, tebal 1,5-2,5 cm,
berat ± 140 gram.
- Bentuk : seperti biji kacang, sisi dalam cekung
(hilum) merupakan tempat masuk dan keluar
pembuluh-pembuluh ginjal.
b. Struktur Ginjal :
- Ginjal terbungkus oleh kapsula renalis yang
terdiri dari jaringan fibrous berwarna ungu
tua, lapisan luar disebut korteks, dan lapisan
dalam disebut medula.
- Bagian medula tersusun atas 15-16 massa
berbentuk kerucut disebut piramida
renalis.Puncak-puncaknya (papila renalis)
langsung mengarah ke hilum dan berakhir di
kalises. Kalises ini yang menghubungkan
dengan pelvis renalis.
- Struktur terkecil dari ginjal
disebut nefron yang terdiri
dari : glomerulus/ badan
Malpighi, kapsula Bowman,
tubulus proksimal, lengkung
Henle, tubulus distal dan
tubulus kolektivus
(penampung).
- Selain nefron, struktur ginjal juga berisi
pembuluh-pembuluh darah → Arteri renalis
yang merupakan cabang dari aorta
abdominalis mengalirkan darah masuk ke
ginjal. Arteri tsb bercabang-cabang menjadi
arteriol afferen dan membentuk simpul.Inilah
yang disebut glomerulus.
- Sebuah pembuluh efferen meninggalkan
glomerulus dan bercabang-cabang
membentuk jaringan kapiler di sekeliling
tubulus ginjal.
- Kapiler-kapiler ini kemudian bergabung lagi
membentuk vena renalis, yang membawa
darah dari ginjal ke vena kava inferior.
Ringkasan Fungsi Ginjal
• Ekskresi produk sisa metabolisme
urea,kreatinin, bilirubin, hidrogen
• Ekskresi bahan kimia asing:obat, toksin, pestisida,
zat tambahan pada makanan
• Sekresi, metabolisme, dan ekskresi hormon
- faktor eritropoetik ginjal
- 1,25 dihidroksikolekalsiferol (Vitamin D)
- renin
• Pengaturan keseimbangan asam-basa
• Glukoneogenesis: sintesa glukosa dari asam amino
• Pengendalian tekanan arteri
• Pengaturan ekskresi air & elektrolit
Ekskresi Produk limbah Metabolisme

• Urea (dari metabolisme protein)

• Asam urat (dari metabolisme asam nukleat)

• Kreatinin (dari metabolisme otot)

• Bilirubin (dari metabolisme hemoglobin)


Ekskresi Bahan Kimia Asing

• Pestisida

• Zat tambahan pada makanan

• Toksin

• Obat
Sekresi, Metabolisme, dan
Ekskresi Hormon
Hormon yang diproduksi di ginjal
• faktor eritropoetik ginjal
• 1.25 dihidroksikolekalsiferol (Vitamin D)
• Renin

Hormon dimetabolisme dan diekskresi oleh ginjal


• Sebagian besar hormon peptida (misal insulin,
angiotensin II, dll.)
URETER
Terdiri dari 2 saluran pipa masing-masing bersambung dari
ginjal ke vesika urinaria. Panjangnya ± 25-30 cm, dengan
penampang 0,5 cm. Ureter sebagian terletak pada rongga
abdomen dan sebagian lagi terletak pada rongga pelvis.

Lapisan dinding ureter terdiri dari:

1. Dinding luar jaringan ikat (jaringan


fibrosa)
2. Lapisan tengah lapisan otot polos
3. Lapisan sebelah dalam lapisan
mukosa

Lapisan dinding ureter menimbulkan gerakan-


gerakan peristaltic yang mendorong urin
masuk ke dalam kandung kemih.
Ureter
- Merupakan saluran fibromuskular yang
mengalirkan urin dari ginjal ke kandung kemih.
Sebagian terletak dalam rongga abdomen dan
sebagian terletak dalam rongga pelvis.
- Terdiri dari 2 saluran pipa, masing-masing
bersambung dari ginjal ke kandung kemih
(vesika urinaria).
- Tebal ± setebal tangkai bulu angsa, panjang
35-40 cm.
- Lapisan dinding ureter terdiri dari :
a. Dinding luar jaringan ikat (jaringan
fibrosa)
b. Lapisan tengah lapisan otot polos
c. Lapisan sebelah dalam lapisan mukosa

- Bermula dari hilum kemudian berjalan ke


bawah melalui rongga abdomen ke dalam
rongga pelvis dengan arah obliq, dan
bermuara di posterior kandung kencing.
- Dinding kandung kencing terdiri dari lapisan :
a. Lapisan sebelah luar (peritoneum)
b. Lapisan otot (tunika muskularis)
c. Tunika submukosa
d. Lapisan bagian dalam (lapisan mukosa)

- Ada 3 saluran yang berhubungan dengan


kandung kencing, yaitu 2 ureter yang
bermuara ke dalam kandung kencing dan 1
uretra yang keluar dari kandung kencing.
Vesica Urinaria (Kandung Kemih)
Vesika urinaria bekerja sebagai penampung urin. Organ ini berbentuk
seperti buah pir (kendi). letaknya d belakang simfisis pubis di dalam
rongga panggul. Vesika urinaria dapat mengembang dan mengempis
seperti balon karet.

Dinding kandung kemih terdiri dari:

1. Lapisan sebelah luar (peritoneum).


2. Tunika muskularis (lapisan berotot).
3. Tunika submukosa.
4. Lapisan mukosa (lapisan bagian
dalam).
Kandung Kencing
- Terletak di belakang simfisis pubis, di
dalam rongga panggul.
- Bentuknya seperti buah pir (kendi).
- Bagian terbawah disebut basis, bagian
atas (fundus) naik kalau kandung kencing
mengembang karena urin,puncaknya
(apeks) mengarah ke depan bawah dan
berada di belakang simfisis pubis.
- Daerah segitiga antara 2 lubang ureter dan 1
lubang uretra ini disebut trigonum vesika
urinaria.
- Pada wanita, kandung kencing terletak di
antara simfisis pubis, uterus dan vagina. Dari
uterus kandung kencing dipisahkan oleh
lipatan peritoneum, membentuk suatu ruang
yang disebut cavum Douglas.
D. Uretra
- Merupakan saluran membranosa sempit
yang berpangkal pada kandung kencing
yang berfungsi menyalurkan urin keluar
tubuh.

- Lubang tempat keluar urin disebut meatus


uretra, terdiri atas serabut otot yang
melingkar membentuk sfingter uretra.
- Uretra pada pria :
∙ Berjalan berkelok-kelok
melalui tengah-tengah
prostate kemudian
menembus lapisan
fibrosa ke bagian penis.
∙ Digunakan sebagai
tempat pengaliran urin
dan sistem reproduksi.
■ Uretra pada pria terdiri
dari :
a. Uretra prostatika
b. Uretra membranosa
c. Uretra kavernosa
■ Lapisan uretra pria terdiri
dari :
a. Lapisan mukosa
(lapisan paling dalam)
b. Lapisan submukosa

■ Panjang : 17-22,5 cm
- Uretra pada wanita :
∙ Terletak di belakang simfisis pubis, berjalan
miring sedikit kearah atas.
∙ Hanya berfungsi sebagai tempat menyalurkan
urin.
∙ Lapisan uretra wanita terdiri dari :
a. Tunika muskularis (lapisan sebelah luar)
b. Lapisan spongeosa
c. Lapisan mukosa (lapisan sebelah dalam)
∙ Panjang : 2,5 – 3,5 cm
Pada laki-laki panjangnya kira-kira 13,7-16,2 cm,
terdiri dari:
1. Urethra pars Prostatica
2. Urethra pars membranosa ( terdapat spinchter
urethra externa)
3. Urethra pars spongiosa.

Urethra pada wanita panjangnya kira-kira 3,7-6,2


cm (Taylor), 3-5 cm (Lewis). Sphincter urethra
terletak di sebelah atas vagina (antara clitoris dan
vagina) dan urethra disini hanya sebagai saluran
ekskresi.
Urine (Air Kemih)
Sifat fisis air kemih, terdiri dari:

• Jumlah ekskresi dalam 24 jam ± 1.500 cc tergantung dari pemasukan


(intake) cairan dan faktor lainnya.
• Warna, bening kuning muda dan bila dibiarkan akan menjadi keruh.
• Warna, kuning tergantung dari kepekatan, diet obat-obatan dan
sebagainya.
• Bau, bau khas air kemih bila dibiarkan lama akan berbau amoniak.
• Berat jenis 1,015-1,020.
• Reaksi asam, bila lama-lama menjadi alkalis, juga tergantung dari pada
diet (sayur menyebabkan reaksi alkalis dan protein memberi reaksi asam).

Komposisi air kemih, terdiri dari:

• Air kemih terdiri dari kira-kira 95% air.


• Zat-zat sisa nitrogen dari hasil metabolisme protein, asam urea,
amoniak dan kreatinin.
• Elektrolit, natrium, kalsium, NH3, bikarbonat, fospat dan sulfat.
• Pagmen (bilirubin dan urobilin).
• Toksin.
• Hormon.
Ciri-Ciri Urin Normal

1. Rata-rata dalam satu hari 1-2 liter, tapi berbeda-beda


sesuai dengan jumlah cairan yang masuk.

2. Warnanya bening oranye tanpa ada endapan.

3. Baunya tajam.

4. Reaksinya sedikit asam terhadap lakmus dengan pH rata-


rata 6.
Mikturisi
Mikturisi ialah proses pengosongan kandung kemih setelah terisi dengan
urin.
Mikturisi melibatkan 2 tahap utama, yaitu:

1. Kandung kemih terisi secara progresif hingga tegangan pada dindingnya


meningkat melampaui nilai ambang batas (Hal ini terjadi bila telah
tertimbun 170-230 ml urin), keadaan ini akan mencetuskan tahap ke 2.
2. Adanya refleks saraf (disebut refleks mikturisi) yang akan mengosongkan
kandung kemih.

▪ Pusat saraf miksi berada pada otak dan spinal cord (tulang belakang)
Sebagian besar pengosongan di luar kendali tetapi pengontrolan dapat
di pelajari “latih”.
▪ Sistem saraf simpatis : impuls menghambat Vesika Urinaria dan gerak
spinchter interna, sehingga otot detrusor relax dan spinchter interna
konstriksi.
▪ Sistem saraf parasimpatis: impuls menyebabkan otot detrusor
berkontriksi, sebaliknya spinchter relaksasi terjadi MIKTURISI
PEMBENTUKAN DAN EKSKRESI URIN
A. Urin
♦ Sifat fisik urin :
- Jumlah ekskresi dalam 24 jam ±1.500 cc
tergantung dari pemasukan (intake) dan faktor
lainnya.
- Warna : Bening kuning muda, tergantung dari
kepekatan, diet, obat-obatan dan sebagainya, dan
bila dibiarkan akan menjadi keruh.
- Bau : amoniak
- Berat jenis : 1,015-1,020.
- Reaksi : asam
♦Komposisi urin :
a. Air, kira-kira 95-96%
b. Benda padat (4%) : organik (ureum, asam
urat, kreatin), anorganik(natrium, kalium,
klorida, sulfat, magnesium, dan fosfor)
c. Pigmen (bilirubin, urobilin)
d. Toksin
e. Hormon

Anda mungkin juga menyukai