Anda di halaman 1dari 22

REFERAT

MIOMA UTERI DALAM


KEHAMILAN
Disusun Oleh :
Risna Sri Wahyuni. M
111 2018 2047
 
Pembimbing :
dr. Hj. A. Nursanty A.Padjalangi, Sp.OG (K)
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN OBSTETRIC & GYNECOLOGY

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

DI RUMAH SAKIT IBU & ANAK SITTI KHADIJAH 1


MIOMA UTERI DALAM KEHAMILAN
PENDAHULUAN

Disebut juga dengan Angka kejadian pada Mioma uteri  neoplasma jinak yang
leiomyoma, wanita usia 35 tahun berasal dari otot uterus dan jaringan ikat
fibromioma atau  20-40 % dan dapat Pada kehamilan  kelainan letak bayi
fibroid. meningkat di usia 50
dan plasenta, terhalangnya jalan lahir,
Dapat bersifat tahun  70%.
tunggal atau multipel. Jumlah kejadian kelemahan pada saat kontraksi rahim,
mioma uteri di pendarahan yang banyak setelah
Indonesia menempati melahirkan dan gangguan pelepasan
urutan kedua setelah plasenta, bahkan bisa menyebabkan
kanker serviks keguguran
2
DEFINISI
Mioma uteri merupakan neoplasma jinak yang berasal
dari otot uterus (Miometrium) dan jaringan ikat yang
menyokongnya.

Jenis tumor uterus yang paling sering, dapat bersifat


tunggal, ganda, dapat mencapai ukuran besar dan
mayoritas mioma uteri terjadi antara usia 35- 50 tahun,
hal ini berhubungan dengan hormon estrogen.

Pada kehamilan pertumbuhan mioma ini makin besar, tetapi menurun setelah menopause.
Perempuan nulipara mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya mioma uteri, sedangkan
3
multipara mempunyai resiko relatif menurun untuk terjadinya mioma uteri
EPIDEMIOLO
GI
Menurut An International Journal of
Obstetrics and Gynecology

• Neoplasma yang paling sering


terdapat pada wanita
• 40-50% wanita dengan usia lebih
dari 35 tahun, Asimtomatik

Insidensi Mioma Uteri

• 20-35 %  di Dunia
• 2,39% - 11,87%  di Indonesia
• 0,3 – 2,6%  Mioma pada
kehamilan
4
ETIOL
OGI
03
Human
Growth

01
ESTROGE 02
PROGESTERO
N
Hormone
Menurun selama
N kehamilan, tetapi hormon
Progesteron serupa dengan Human
Jumlah reseptor merupakan antagonis Placental Lactogen (HPL)
estrogen mioma lebih natural dari estrogen. sehingga mempercepat
banyak daripada Progesteron pertumbuhan mioma
miometrium normal. menghambat
Aktivitas Enzim 17B pertumbuhan tumor
hidroxydesidrogenase dengan meningkatkan
menurun aktivasi enzim 17B
(Estradiol -> estron)
Patogenesis

6
FAKTOR
RESIKO

7
KLASIFIKASI

8
GEJALA
KLINIS
Munculnya gejala tergantung pada jumlah, ukuran, dan letak mioma uteri.
Mioma intramural dan subserosa dengan ukuran <3 cm biasanya tidak memberikan
gejala klinis yang signifikan.

01
Perdarahan abnormal

02 Nyeri abdomen

03 Gejala penekanan

04 Disfungsi reproduksi
PENEGAKKAN
DIAGNOSIS

Pemeriksaan ginekologik pada


Palpasi abdomen  massa rahim dengan pemeriksaan
tumor di abdomen bagian bimanual didapatkan tumor
bawah, terbatas atau menyatu dengan rahim atau
mengisi kavum douglas.
bebas, teraba suatu massa
Pemeriksaan Fisik pelvis yang besar, midline,
pembesaran uterus yang irregular
dan mengeras atau protrusi batu
irregular-contoured mobile bulat (cobblestone) yang dapat
dengan karakteristik hard teraba agak keras sewaktu
palpasi. Konsistensi padat dan
feel atau keras.
kenyal.

1
0
PENEGAKKA
N Pemeriksaan
Pemeriksaan USG Untuk
menentukan jenis tumor, lokasi

DIAGNOSIS
mioma, ketebalan
Laboratorium endometrium, dan keadaan
adneksa dalam rongga pelvis.

Pemeriksaan MRI untuk evaluasi


mioma yang berukuran besar
karena ultrasonografi tidak dapat
menggambarkannya. Untungnya,
leiomiosarkoma sangat jarang

Laparoskopi untuk
mengevaluasi
massa pada pelvis

1
1
Mioma Uteri
dalam
Kehamilan
1. Pada trimester pertama, ukuran mioma tidak berubah atau
makin membesar sehubungan dengan peningkatan estrogen.
2. Pada trimester kedua, mioma yang berukuran 2 hingga 6 cm
biasanya tidak berubah atau mungkin membesar, namun bagi
mioma yang berukuran besar akan mengecil, kemungkinan
dari inisiasi penurunan regulasi reseptor esterogen.
3. Pada trimester ketiga, tanpa mengirakan ukuran mioma,
sejatinya mioma tidak berubah atau mengecil akibat dari
penurunan regulasi reseptor esterogen. Biasanya mioma
akan mengalami involusi yang nyata setelah kelahiran.
1
2
mioma
pada
Kehamilan
Kehamilan trimester awal

Abortus Perdarahan

1
3
TATALAKSA

1 NA
KONSERVATIF

. Pada usia kehamilan 12 – 22 minggu, suplai darah ke


mioma dapat terhenti menyebabkan terjadinya
degenerasi merah. Apabila terjadi degenerasi merah

2
pada mioma, biasanya sikap konservatif dengan
istirahat-baring dengan pengawasan yang ketat
memberi hasil yang cukup memuaskan.

OPERATIF

. -
-
Miomektomi
Histerektomi
TATALAKSA
NA Menurut American College of Obstetricans and

INDIKASI Gynecologists( ACOG) dan American Society for

TINDAKAN Reproductive Medicine (ASRM) indikasi pembedahan


OPERATIF pada pasien dengan mioma uteri adalah
1. Perdarahan uterus yang tidak respon terhadap terapi
konservatif.
2. Sangkaan adanya keganasan.
3. Pertumbuhan mioma pada masa menopause.
4. Infertilitas karena gangguan ada cavum uteri maupun
karena oklusi tuba fallopi.
5. Nyeri dan penekanan yang sangat mengganggu.
6. Gangguan berkemih maupun obstruksi traktus
urinarius.
7. Anemia akibat perdarahan 1
5
MIOMEKTOMI
MIOMEKTOMI

Pada umumnya Tinda


miomektomi tid kan m
dilakukan ak
bersamaan iome
seksio sesarea dengan dilak ktom
karena dapat te lapar uk an d i d ap
rjadi o e ng at
perdarahan yan mau to m i, his a n
g massif sewa pun teros
operasi sebagai ktu deng kopi
akibat vaskularisa an la
bertambah si paro
skop
i

Miomektomi dengan indikasi harus dilakukan segera


karena ditakutkan akan membahayakan nyawa maternal
dan jika perlu harus dilakukan terminasi kehamilan. Akan
tetapi miomektomi yang tanpa indikasi bisa ditunda
sehingga umur kehamilan menjadi aterm.
HISTEREKTOMI
HISTEREKTOMI

Pada mioma uteri, sebesar 30% dari seluruh kasus dilakukan


histerektomi. Teknik ini dilakukan pada pasien dengan indikasi bila
didapati keluhan menorrhagia, metrorhagia, keluhan obstruksi
pada traktus urinarius dan ukuran uterus sebesar usia kehamilan
12-14 minggu.

Histerektomi total abdominal subtotal


perabdominal abdominal
dapat dilakukan
histerektomi histerektomi
dengan 2 cara (TAH) (STAH).
PROGNOSIS

2
0
KESIMPULA - Mioma uteri sering muncul bersamaan atau
telah ada sebelum kehamilan. Mayoritas
N mioma pada kehamilan bersifat
asimpomatik.
- Insiden fibroid pada masa kehamilan
dilaporkan berkisar pada 0,1 sampai 10,7%
dari seluruh kehamilan dan sebagian besar
tidak menimbulkan gejala.
- Beberapa komplikasi mioma uteri dalam
kehamilan berupa abortus, perdarahan,
ketuban pecah dini, persalinan prematur,
solusio plasenta, plasenta previa,
pertumbuhan janin terhambat,
malpresentasi, perdarahan postpartum,
retensio plasenta dan ruptur uterus setelah
miomektomi.
Terima Kasih

Ya Allah berilah pahala atas


musibah yang menimpa kami
ini, dan berilah ganti yang
lebih baik daripadanya”.
(H.R Muslim).

2
2

Anda mungkin juga menyukai