Anda di halaman 1dari 14

OM SWASTYAS

TU
NAMA KELOMPOK

1. NI KADEK WIDYA WIGUNA P07134018062


2. ANAK AGUNG AYU RITAMANI KINANTI P07134018065
3. A.A.ISTRI LAKSMI DEWI P07134018083
4. DHANI ACHMAD OKTOVIANTO P07134018095
5. DESAK PUTU INTAN PURNAMA DEWI P07134018102
6. MADE GITA CANDRA DEWI P07134018110
Pengertian
Hipertensi lebih dikenal dengan istilah penyakit tekanan darah
tinggiBatas tekanan darah yang dapat digunakan sebagai acuan
untuk
menentukan normal atau tidaknya tekanan darah adalah tekanan
sistolik dan diastolik.
Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana
tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastolik
diatas 90 mmHg.
Epidemiologi
Penderita hipertensi di dunia saat ini diperkirakan mencapai lebih dari 800 juta orang.
Sebanyak 10-30% dari jumlah penduduk dewasa hampir di setiap Negara.
Berdasarkan data Lancet (dalam McMarthy, 2010), jumlah penderita hipertensi di
seluruh dunia terus meningkat. Di Indonesia, mencapai 17-21% dari populasi
penduduk dan kebanyakan tidak terdeteksi. Di Indonesia banyaknya penderita
hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi
terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari
sebagai penderita hipertensi sehingga mereka  cenderung untuk menjadi hipertensi
berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor risikonya, dan 90%
merupakan hipertensi esensial.
Etiologi
1. Hipertensi Essensial
Hipertensi essensial atau idiopatik adalah hipertensi tanpa kelainan dasar patologis
yang jelas.

2. Hipertensi sekunder
Meliputi 5-10% kasus hipertensi merupakan hipertensi sekunder dari penyakit
komorbid atau obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah.
Klasifikasi Hipertensi
Patofisiologi
Mekanisme yang mengontrol kontriksi dan relaksasi pembuluh darah terletak di pusat
vasomotor pada medula di otak. Dari pusat vasomotor ini bermula jaras saraf simpatis
yang berlanjut ke bawah ke korda spinalis dan keluar dari kolumna medula spinalis
ke ganglia simpatis di toraks dan abdomen. Rangsangan pusat vasomotor
dihantarkan dalam bentuk impuls yang bergerak ke bawah melalui saraf simpatis
ke ganglia simpatis. Pada titik ini, neuron preganglion melepaskan asetilkolin yang
akan merangsang serabut saraf pascaganglion ke pembuluh darah, dimana dengan
dilepaskannya norpinefrin mengakibatkan kontriksi pembuluh darah (Brunner, 2002).
Tanda-tanda&
Gejala Hipertensi
Corwin menyebutkan
Gejala-gejala penyakit yang bahwa sebagian
Menurut Price, gejala biasa terjadi baik pada besar gejala klinis
hipertensi antara lain penderita hipertensi timbul setelah
sakit kepala bagian maupun pada seseorang mengalami hipertensi
belakang, kaku kuduk dengan tekanan darah bertahun-tahun
sulit tidur, gelisah, yang normal hipertensi yaitu adalah nyeri kepala
kepala pusing, dada sakit kepala, gelisah, jantung saat terjaga, kadang
berdebar-debar, berdebar, perdarahan hidung, kadang disertai mual
lemas, sesak nafas, sulit tidur, sesak nafas, cepat dan muntah yang
berkeringat dan pusing marah, telinga berdenging, disebabkan
(Price, 2005). tekuk terasa berat, berdebar peningkatan tekanan
dan sering kencing di malam darah intrakranial
hari. (Corwin, 2005).
FAKTOR RESIKO
Faktor resiko yang tidak dapat diubah antara lain:

Jenis
Usia
Kelamin

Keturunan
(genetik)
FAKTOR RESIKO
Faktor risiko yang dapat diubah antara lain:
1.Kegemukan 2.Psikososial
(obesitas) 3.Merokok
dan stress
5. Konsumsi 6. Komsumsi
4.Olahraga alkohol garam
berlebih berlebihan

7.Hiperlipidemia/
Hiperkolestrolemia
KOMPLIKASI HIPERTENSI

1.STROKE

4.Ensefalopati 2.Infark
(kerusakan miokardium
otak)

3.Gagal
ginjal
Pemeriksaan Laboratorium
2.Kalium 3.Kreatinin
1.Hematokrit
serum serum

4.Urinalisa 5.Elektrokardiogram
ANY QUSETION?
KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai