IBD B-6
RUMPUN ILMU KESEHATAN
2018
SISTEM
KARDIOVASKULER
OUTLINE
1. Jelaskan struktur jantung manusia secara anatomis dan fisiologis.
2. Pembuluh darah apakah yang mendarahi jantung?
3. Bagaimanakah persarafan jantung?
4. Jelaskan siklus listrik dan mekanis jantung, dan bagaimana hubungannya.
5. Jelaskan pengaruh sistem saraf otonom terhadap sistem kardiovaskular
melalui salah satu refleks pengaturan tekanan darah (refleks baroreseptor).
6. Jelaskan secara singkat mengenai EKG, sadapannya, dan gelombang-
gelombang yang direkam.
7. Jelaskan jenis-jenis pembuluh darah beserta ciri-cirinya, dan fungsinya.
8. Jelaskan hubungan sistem limfatik dengan sistem pembuluh darah, dan
jelaskan fungsinya.
9. Jelaskan dengan menggunakan gambar struktur dan fungsi sirkulasi paru dan
sirkulasi sistemik.
1. Jelaskan struktur jantung manusia secara
anatomis dan fisiologis.
STRUKTUR JANTUNG MANUSIA
ANATOMI FISIOLOGI
DINDING JANTUNG CONTRACTILE
CELLS
RUANG JANTUNG CONDUCTING
CELLS
RANGKA FIBROSA
KATUP
PERICARDIUM
Pericardium membrane yang mengelilingi dan
melindungi jantung
FIBROUS PERICARDIUM
• Kuat, tidak elastis, jaringan ikat tidak teratur
padat
• Mencegah overstretching jantung
• Memberikan proteksi
• Membatasi posisi jantung dia mediastinum
SEROUS PERICARDIUM
• Tipis, halus, membentuk lapisan ganda
• Parietal menyatu dengan fibrous
pericardium
• Visceral epicardium (melekat erat dengan
jantung)
• Antara p&v pericardial fluid
• Pericardial
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th fluid mengurangi
ed. New gesekan
Jersey: John Wiley saat
& Sons, Inc. p.
DINDING JANTUNG
EPICARDIUM
• Visceral serous pericardium (mesothelium)
• Parietal jaringan fibroelastis dan lemak
• Terdapat pembuluh darah, limfatik, dan pembuluh
menyuplai myocardium
MYOCARDIUM
• Berperan dalam pemompaan jantung
• Terdiri dari jaringan otot jantung
ENDOCARDIUM
• Mengurangi gesekan permukaan saat darah
melewati jantung
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
RUANG JANTUNG
ATRIUM KANAN ATRIUM KIRI
• Menerima darah dari superior vena • Menerima darah dari pulmonary veins
cava, inferior vena cava, coronary sinus • Ketebalan hampir sama dengan atrium
• Ketebalan 2-3 mm kanan
• Batas antara atrium kanan dan kiri • Darah melewati atrium kiri lalu ke
interatrial septum ventrikel kiri melalui left
• Darah melewati atrium kanan lalu ke atrioventricular / bicuspid valve
ventrikel kanan melalui right VENTRIKEL KIRI
atrioventricular / tricuspid valve • Ketebalan 10 -15 mm paling tebal
karena memompa darah ke seluruh
VENTRIKEL KANAN tubuh
• Memompa darah ke pulmonary artery • Membentuk puncak jantung
(darah ke paru-paru) • Memompa darah ke aorta
• Ketebalan 4-5 mm
• Batas antara ventrikel kanan dan kiri
interventrical septum
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
RANGKA FIBROSA
Dinding jantung berisi jaringan
ikat padat yang membentuk
rangka fibrosa
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
KATUP JANTUNG
KATUP ATRIOVENTRIKULAR KATUP SEMILUNAR (AORTIC AND
• Terletak di antara atrium dan ventrikel PULMONARY)
• Berfungsi mencegah kembalinya darah ke • Terletak di ujung arteri yang keluar dari
atrium ventrikel
• AV kiri: 2 katup (bikuspidalis) • Berfungsi mencegah kembalinya darah ke
• AV kanan: 3 katup (trikuspidalis) ventrikel
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
CONTRACTILE CELLS
• Terdiri dari otot jantung yang berkontaksi untuk menghasilkan gerakan memompa
jantung
• Serat otot jantung panjangnya 50-100 μm ; diameter 14 μm
• Memiliki periode refraktori absolut yang cukup lama jantung tidak dapat distimulasi
lagi sebelum seluruh kontraksi berakhir.
• Sel kontraktil meneruskan impuls melalui discus intercalaris terdapat desmosome
dan gap junction
• Desmosom menghubungkan sel otot
• Gap junction meneruskan impuls dalam bentuk ion secara cepat.
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
COUNDUCTION CELLS
SINOATRIAL (SA) NODE
• Terletak di atrium kanan
• Memberi impuls melalui interatrial
pathways
PURKINJE FIBERS
• Tersebar pada myokardium ventrikel.
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
2. Pembuluh darah apakah yang mendarahi
jantung?
PEMBULUH DARAH PADA
JANTUNG
Dinding jantung terlalu tebal, sehingga tidak
dapat memperoleh nutrisi dari darah dengan
cara difusi.
SYMPATHETIC FIBERS
• Menaikkan tekanan jantung dan berpengaruh
pada kekuatan kontraksi
• Dibatasi untuk SA & AV node, otot jantung
kontraksi
NOTES
Sinoatrial (SA) node dan
atrioventricular (AV) node
tempat mengalirnya impuls
untuk detakan jantung
Marieb, E. and Hoehn, K. 2018. Human Anatomy & Physiology. 11th ed. London: Pearson.
4. Jelaskan siklus listrik dan mekanis jantung,
dan bagaimana hubungannya.
SIKLUS LISTRIK JANTUNG
• Impuls mulai dari SA node (pacemaker)
terdapat potensial aksi
• Potensial aksi merambat ke seluruh atria
atria berkontraksi
• Potensial aksi sampai di AV node
• Impuls melambat di AV node ventrikel terisi
darah dari atrium
• Potensial aksi sampai di AV bundle (bundle of
His) impuls pindah dari atrium ke ventrikel
• Potensial aksi merambat ke right & left bundle
branches menuju ke atas jantung
• Sampai di serat Purkinje memberi stimulus
ke sel kontaktil di ventrikel
• Ventrikel berkontraksi
Marieb, E. and Hoehn, K. 2018. Human Anatomy & Physiology. 11th ed. London: Pearson.
SIKLUS MEKANIK JANTUNG
ARTIAL SYSTOLE VENTRICLE SYSTOLE
• Awal systole 70% ventrikel sudah terisi • Tekanan di ventrikel naik katup AV tertutup
(ventricular filling) • Awal systole ventrikel berkontraksi
• Atria kontraksi • Aliran darah belum terjadi tekanan ventriculus
• Tekanan atrium meningkat mendorong tidak kuat untuk membuka katup
darah ke ventrikel melalui katup AV yang • Ventrikel berada dalam kontraksi
terbuka isovolumetric katup tertutup, volume
• Darah mengisi 30% dari kapasitas sisa ventrikel tidak berubah, dan tekanan ventrikel
• Akhir systole ventrikel terisi kapasitas meningkat.
maksimum yaitu end-diastolic volume • Tekanan ventrikel melebihi arteri katup
(EDV) 130 mL semilunar terbuka
VENTRICULAR DIASTOLE • Darah mengalir ke batang paru dan aorta.
• Semua katup tertutup terjadi relaksasi • Ventrikel berada dalam kontrasik isotonic sel
• Tekanan ventrikel > tekanan atrial
otot memendek dan produksi tegangan konstan
darah tidak bisa mengalir ke ventrikel • Akhir systole tekanan ventrikel menurun
• Tekanan ventrikel < tekanan atrial • Darah di aorta dan arteri pulmonalis kembali ke
katup AV terbuka ventrikel katup tertutup
• Darah mengalir melalui atria yang
relaksasi& katup AV ventricular filling
Martini, F., Nath, J. and Bartholomew, E. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology. 9th ed. San Francisco: Pearson Benjamin
Martini, F., Nath, J. and Bartholomew, E. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology. 9th ed. San Francisco: Pearson Benjamin
5. Jelaskan pengaruh sistem saraf otonom terhadap
sistem kardiovaskular melalui salah satu refleks
pengaturan tekanan darah (refleks baroreseptor).
BARORECEPTORS
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
BARORECEPTOR
BARORECEPTOR REFLEXES
CAROTID SINUS REFLEX
• Mengatur tekanan darah di otak
• Berasal dari arteri carotid internal
• Pathway: carotid sinus glossopharyngeal (IX) nerves CV center (medulla
oblongata)
Kapiler
ARTERI
VENA BESAR
× Terdiri dari 3 lapisan
× Memiliki tunika externa yang tebal
× Mengandung serat elastik dan kolagen
× Contoh: vena cava superior dan inferior
VENULA
• Faring atau tenggorokan adalah ruang bersama oleh sistem pencernaan dan
sistem pernapasan.
• Terdiri :
• Nasofaring adalah bagian superior faring yang terhubung ke bagian
posterior rongga hidung melalui nares internal.
• Orofaring (oris, mulut) terbentang antara langit-langit lunak dan pangkal
lidah pada tingkat tulang hyoid
• Laringofaring adalah bagian inferior dari faring
• Fungsi dari faring adalah sebagai saluran udara
65
LARING
• Laring adalah tabung tulang rawan yang mengelilingi dan melindungi glotis.
• Disusun oleh kartilago, ligamen, dan otot-otot, laring memproduksi suara
• Berfungsi untuk memproduksi suara dan mencegah makanan dan cairan
masuk ke saluran pernafasan
67
TRAKEA
• Trakea dilapisi dengan mukosa bersilia. Silia mengalahkan terus menerus dan
dalam arah berlawanan dengan udara yang masuk.
• Trakea mengandung 15-20 kartilago trakea, yang berfungsi untuk kaku dinding
trakea dan melindungi jalan napas.
• Mereka mendorong lendir, sarat dengan partikel debu dan puing-puing lainnya,
jauh dari paru-paru ke tenggorokan, di mana ia dapat ditelan atau
meludahkan. Epitel trakea kontinu dengan itu laring. Mukosa trakea
menyerupai rongga hidung dan nasofaring.
69
BRONKUS
• Mereka mendorong lendir, sarat
dengan partikel debu dan puing-
puing lainnya, jauh dari paru-paru
ke tenggorokan, di mana ia dapat
ditelan atau meludahkan. Epitel
trakea kontinu dengan itu laring.
Mukosa trakea menyerupai rongga
hidung dan nasofaring. Bronkus
merupakan cabang-cabang trakea
dalam mediastinum ke utama kanan
dan kiri.
• Berfungsi sebagai saluran udara
terusan dari trakea
BRONKIOLUS
• Dinding bronkiolus kekurangan tulang rawan, tetapi didominasi oleh jaringan
otot polos
• Perubahan diameter bronkiolus mengontrol resistensi terhadap aliran udara
dan distribusi udara di paru-paru.
72
ALVEOLUS
Bergerombol di ujung-ujung
bronkiolus terminal adalah alveoli,
kantung-kantung udara kecil di mana
gas dipertukarkan antara udara dan
darah
PARU-PARU
Rongga
Bagian atas
hidung
Faring
Secara
Anatomis Laring
Trakea
Bagian bawah
Bronkus
Alveolus
hidung, rongga hidung,
faring, laring, trakea,
bronkus, bronkiolus, dan
bronchioles terminal
Zona Konduksi
menyaring, menghangatkan,
dan melembabkan udara
serta membawanya ke paru-
paru
Secara Fisiologis
bronkiolus pernapasan,
duktus alveolar, kantung
alveolar, dan alveoli
Zona
Pernapasan
82
83
4. Jelaskan mekanisme proses ventilasi (inspirasi
dan ekspirasi).
Inspirasi Ekspirasi
86
MEKANISME INSPIRASI PASIF
Dengan Kontraksi Otot Interkostal Eksternal
(Pernapasan Dada)
87
MEKANISME INSPIRASI AKTIF
Dilakukan oleh Otot Sternocleidomastoid
dan Scalenus.
Otot-otot inspirasi
Sternum dan dua Volume rongga toraks
tambahan
iga terangkat membesar
berkontraksi
Udara mengalir
Tekanan intra- Paru-paru
masuk ke paru-
alveolus menurun mengembang
paru
88
MEKANISME EKSPIRASI PASIF
Dengan Kontraksi Diafragma (Pernapasan
Perut)
Tekanan intra-
Udara keluar Paru-paru
alveolus
dari paru-paru mengecil
meningkat
89
MEKANISME EKSPIRASI PASIF
Dengan Kontraksi Otot Interkostal Eksternal
(Pernapasan Dada)
Tekanan intra-
Udara keluar dari Paru-paru
alveolus
paru-paru mengecil
meningkat
90
MEKANISME INSPIRASI AKTIF
Timbulnya gaya
Otot abdomen Tekanan intra abdomen
keatas pada
berkontraksi meningkat diafragma
Tekanan intra-
Udara keluar Volume rongga
dari paru-paru
alveolus toraks mengecil
meningkat
91
MEKANISME INSPIRASI AKTIF
Otot interkostal
Ruas tulang iga Volume rongga
internal
menurun toraks mengecil
berkontraksi
92
5. Sebutkanlah volume-volume paru yang dapat
diukur, dan jelaskan cara mengukurnya.
Volume alun napas Volume udara yang masuk atau keluar paru-paru selama satu
(tidal volume, TV) kali bernafas pada kondisi istirahat. Memiliki nilai rerata 500
ml.
Volume cadangan Jumlah udara yang bisa dilepaskan secara sukarela setelah selesai satu
ekspirasi (expiratory siklus pernafasan yang normal dan tenang. Nilai rerata 1000 ml
reserve volume, ERV)
Volume residual Volume udara minimal yang tertinggal di paru bahkan setelah ekspirasi
(residual volume, RV) maksimal. Nilai rerata 1200 ml
Volume cadangan inspirasi Volume udara yang dapat secara maksimal diatas volume tidal. Nilai
(inspiratory reserve rerata 3000 ml
volume, IRV)
Kapasitas inspirasi Volume udara maksimal yang dapat dihirup pada ekspirasi
(Inspiratory capacity, IC) (IC=IRV + TV). Nilai rerata 3500 ml
Kapasitas Residu Volume udara di paru pada akhir ekspirasi
Fungsional (FRC= ERV + RV). Nilai rerata 2200 ml
( functional
residual capacity,
FRC)
Kapasitas Vital ( vital Volume udara maksimal yang dikeluarkan dalam satu
capacity, VC) kali bernapas setelah insprasi maksimal. (VC=IRF +
TV + ERV). Nilai rerata 4500 ml.
Kapasitas Total Paru – Volume yang dapat ditampung oleh paru-paru. (TLC=
paru (Total Lung VC + RV). Nilai rerata 5700 ml
Capacity, TLC)
Volume ekspirasi
paksa dalam satu
detik (forced expirator
volume in one
second, FEV).
CARA MENGUKUR VOLUME
PARU-PARU
Perubahan volume paru yang terjadi selama berbagai upaya bernapas dapat
diukur dengan menggunakan spirometer. yaitu suatu alat untuk menentukan
berbagai volume dan kapasitas paru.
Pada dasarnya spirometer terdiri dari drum/tong terisi udara yang
mengapung dalam ruang berisi air. Sewaktu seseorang menghirup dan
menghembuskan udara dari dan ke dalam drum melalui suatu selang yang
menghubungkan mulut dengan wadah udara, drum naik turun dalam wadah air.
Naik-turunnya drum ini dapat direkam sebagai spirogram, yang dikalibrasikan
terhadap perubahan volume.
6. Jelaskan mengenai proses pertukaran gas
(kapiler pulmonal dan sistemik)
“
▧ Respirasi eksternal atau pertukaran gas
paru adalah difusi O2 dari udara di
alveoli paru-paru ke darah di kapiler
paru dan difusi CO2 pada arah yang
berlawanan
101
PERTUKARAN GAS PARU-
PARU
Respirasi eksternal di paru-paru mengubah darah
terdeoksigenasi (miskin O2) yang datang dari sisi kanan jantung
menjadi darah beroksigen (kaya O2) yang kembali ke sisi kiri
jantung. Ketika darah mengalir melalui kapiler paru, ia
mengambil O2 dari udara alveolar dan merombak CO2 ke udara
alveolar.
“
▧ Respirasi internal atau pertukaran gas
sistemik adalah pertukaran O2 dan CO2
antara kapiler sistemik dan sel-sel
jaringan
104
PERTUKARAN GAS SISTEMIK
• PO2 menurun dan PCO2 meningkat dalam darah arteri sistemik.
• Respirasi internal terjadi di jaringan di seluruh tubuh.
• Ventrikel kiri memompa darah beroksigen ke aorta dan melalui arteri
sistemik ke kapiler sistemik.
• Karena PO2 darah yang dipompa ke kapiler sistemik lebih tinggi (100
mmHg) daripada PO2 dalam sel jaringan (40 mmHg saat istirahat), oksigen
berdifusi keluar dari kapiler ke dalam sel-sel jaringan dan PO2 darah turun
menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari kapiler sistemik.
• Karena PCO2 sel-sel (45 mmHg saat istirahat) lebih tinggi daripada sel
darah kapiler sistemik (40 mmHg), maka CO2 berdifusi dari sel-sel jaringan
melalui cairan interstitial ke kapiler sistemik sampai PCO2 dalam darah
meningkat hingga 45 mmHg.
• Darah terdeoksigenasi kemudian kembali ke jantung dan dipompa ke paru-
paru untuk siklus respirasi eksternal.
Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui
tiga cara yakni sebagai berikut:
• Sekitar 7% dari seluruh CO2 yang ditransport larut dalam plasma darah
bereaksi lambat dengan H2O membentuk asam karbonat (H2CO3) yang
kemudian membentuk kesetimbangan ion bikarbonat HCO3 - + H+
Ion bikarbonat HCO3- berdifusi keluar dari sel darah merah menuju plasma,
meninggalkan ion hidrogen (H+) di dalam sel darah merah.
• Sekitar 23% dari seluruh CO2 yang ditransport terikat
pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin
(HbCO2) dengan reaksi sebagai berikut:
7. Jelaskan mengenai transportasi oksigen dan
karbondioksida dalam pembuluh darah
TRANSPORTASI OKSIGEN DAN
CO2 DALAM PEMBULUH DARAH
• Pertukaran Gas