Anda di halaman 1dari 112

SISTEM KARDIOVASKULER

DAN SISTEM RESPIRASI

IBD B-6
RUMPUN ILMU KESEHATAN
2018
SISTEM
KARDIOVASKULER
OUTLINE
1. Jelaskan struktur jantung manusia secara anatomis dan fisiologis.
2. Pembuluh darah apakah yang mendarahi jantung?
3. Bagaimanakah persarafan jantung?
4. Jelaskan siklus listrik dan mekanis jantung, dan bagaimana hubungannya.
5. Jelaskan pengaruh sistem saraf otonom terhadap sistem kardiovaskular
melalui salah satu refleks pengaturan tekanan darah (refleks baroreseptor).
6. Jelaskan secara singkat mengenai EKG, sadapannya, dan gelombang-
gelombang yang direkam.
7. Jelaskan jenis-jenis pembuluh darah beserta ciri-cirinya, dan fungsinya.
8. Jelaskan hubungan sistem limfatik dengan sistem pembuluh darah, dan
jelaskan fungsinya.
9. Jelaskan dengan menggunakan gambar struktur dan fungsi sirkulasi paru dan
sirkulasi sistemik.
1. Jelaskan struktur jantung manusia secara
anatomis dan fisiologis.
STRUKTUR JANTUNG MANUSIA

ANATOMI FISIOLOGI
DINDING JANTUNG CONTRACTILE
CELLS
RUANG JANTUNG CONDUCTING
CELLS
RANGKA FIBROSA

KATUP
PERICARDIUM
Pericardium  membrane yang mengelilingi dan
melindungi jantung

FIBROUS PERICARDIUM
• Kuat, tidak elastis, jaringan ikat tidak teratur
padat
• Mencegah overstretching jantung
• Memberikan proteksi
• Membatasi posisi jantung dia mediastinum

SEROUS PERICARDIUM
• Tipis, halus, membentuk lapisan ganda
• Parietal  menyatu dengan fibrous
pericardium
• Visceral  epicardium (melekat erat dengan
jantung)
• Antara p&v  pericardial fluid
• Pericardial
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th fluid  mengurangi
ed. New gesekan
Jersey: John Wiley saat
& Sons, Inc. p.
DINDING JANTUNG
EPICARDIUM
• Visceral  serous pericardium (mesothelium)
• Parietal  jaringan fibroelastis dan lemak
• Terdapat pembuluh darah, limfatik, dan pembuluh
 menyuplai myocardium

MYOCARDIUM
• Berperan dalam pemompaan jantung
• Terdiri dari jaringan otot jantung

ENDOCARDIUM
• Mengurangi gesekan permukaan saat darah
melewati jantung

Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
RUANG JANTUNG
ATRIUM KANAN ATRIUM KIRI
• Menerima darah dari superior vena • Menerima darah dari pulmonary veins
cava, inferior vena cava, coronary sinus • Ketebalan hampir sama dengan atrium
• Ketebalan 2-3 mm kanan
• Batas antara atrium kanan dan kiri  • Darah melewati atrium kiri lalu ke
interatrial septum ventrikel kiri melalui left
• Darah melewati atrium kanan lalu ke atrioventricular / bicuspid valve
ventrikel kanan melalui right VENTRIKEL KIRI
atrioventricular / tricuspid valve • Ketebalan 10 -15 mm  paling tebal
karena memompa darah ke seluruh
VENTRIKEL KANAN tubuh
• Memompa darah ke pulmonary artery • Membentuk puncak jantung
(darah ke paru-paru) • Memompa darah ke aorta
• Ketebalan 4-5 mm
• Batas antara ventrikel kanan dan kiri 
interventrical septum
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
RANGKA FIBROSA
 Dinding jantung berisi jaringan
ikat padat yang membentuk
rangka fibrosa

Fungsi rangka fibrosa:


• Mencegah overstretching pada
katup saat dilewati darah
• Insersi untuk bundel serabut
otot jantung
• Sebagai isolator listrik antara
atrium dan ventrikel

Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
KATUP JANTUNG
KATUP ATRIOVENTRIKULAR KATUP SEMILUNAR (AORTIC AND
• Terletak di antara atrium dan ventrikel PULMONARY)
• Berfungsi mencegah kembalinya darah ke • Terletak di ujung arteri yang keluar dari
atrium ventrikel
• AV kiri: 2 katup (bikuspidalis) • Berfungsi mencegah kembalinya darah ke
• AV kanan: 3 katup (trikuspidalis) ventrikel

Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
CONTRACTILE CELLS
• Terdiri dari otot jantung yang berkontaksi untuk menghasilkan gerakan memompa
jantung
• Serat otot jantung panjangnya 50-100 μm ; diameter 14 μm
• Memiliki periode refraktori absolut yang cukup lama  jantung tidak dapat distimulasi
lagi sebelum seluruh kontraksi berakhir.
• Sel kontraktil meneruskan impuls melalui discus intercalaris  terdapat desmosome
dan gap junction
• Desmosom  menghubungkan sel otot
• Gap junction  meneruskan impuls dalam bentuk ion secara cepat.

Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
COUNDUCTION CELLS
SINOATRIAL (SA) NODE
• Terletak di atrium kanan
• Memberi impuls melalui interatrial
pathways

ATRIOVENTRICULAR (AV) NODE


• Telrteak di dasar atrium kanan
• Strukutnya bervariasi  terjadi delay

AV BUNDLE (BUNDLE OF HIS)


• Berasal dari AV node
• Menjulur ke septum hingga apeks 
terbagi menjadi kiri dan kanan

PURKINJE FIBERS
• Tersebar pada myokardium ventrikel.

Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
2. Pembuluh darah apakah yang mendarahi
jantung?
PEMBULUH DARAH PADA
JANTUNG
 Dinding jantung terlalu tebal, sehingga tidak
dapat memperoleh nutrisi dari darah dengan
cara difusi.

1. LEFT CORONARY ARTERY


• Berasal dari aorta bagian kiri
• Bercabang: circumflex artery dan anterior
interventricular artery
• Menyuplai darah untuk atrium kiri dan
bagian belakang ventrikel kiri

2. RIGHT CORONARY ARTERY


• Berasal dari aorta bagian kanan
• Bercabang: marginal artery (bawah) dan
posterior interventricular artery (besar)
• Menyuplai darah untuk atrium kanan dan
hampir semua bagian ventrikel kanan
Marieb, E. and Hoehn, K. 2018. Human Anatomy & Physiology. 11th ed. London: Pearson.
3.   Bagaimanakah persarafan jantung?
SARAF PADA JANTUNG
 Persarafan pada jantung meliputi serabut saraf
sensorik visceral

PARASYMPATHETIC FIBERS (VAGUS NERVE)


• Menurunkan detak jantung
• Dibatasi untuk SA & AV node, arteri koroner

SYMPATHETIC FIBERS
• Menaikkan tekanan jantung dan berpengaruh
pada kekuatan kontraksi
• Dibatasi untuk SA & AV node, otot jantung 
kontraksi
NOTES
Sinoatrial (SA) node dan
atrioventricular (AV) node 
tempat mengalirnya impuls
untuk detakan jantung

Marieb, E. and Hoehn, K. 2018. Human Anatomy & Physiology. 11th ed. London: Pearson.
4.   Jelaskan siklus listrik dan mekanis jantung,
dan bagaimana hubungannya.
SIKLUS LISTRIK JANTUNG
• Impuls mulai dari SA node (pacemaker) 
terdapat potensial aksi
• Potensial aksi merambat ke seluruh atria 
atria berkontraksi
• Potensial aksi sampai di AV node
• Impuls melambat di AV node  ventrikel terisi
darah dari atrium
• Potensial aksi sampai di AV bundle (bundle of
His)  impuls pindah dari atrium ke ventrikel
• Potensial aksi merambat ke right & left bundle
branches  menuju ke atas jantung
• Sampai di serat Purkinje  memberi stimulus
ke sel kontaktil di ventrikel
• Ventrikel berkontraksi

Marieb, E. and Hoehn, K. 2018. Human Anatomy & Physiology. 11th ed. London: Pearson.
SIKLUS MEKANIK JANTUNG
ARTIAL SYSTOLE VENTRICLE SYSTOLE
• Awal systole  70% ventrikel sudah terisi • Tekanan di ventrikel naik  katup AV tertutup
(ventricular filling) • Awal systole  ventrikel berkontraksi
• Atria kontraksi • Aliran darah belum terjadi  tekanan ventriculus
• Tekanan atrium meningkat  mendorong tidak kuat untuk membuka katup
darah ke ventrikel melalui katup AV yang • Ventrikel berada dalam kontraksi
terbuka isovolumetric  katup tertutup, volume
• Darah mengisi 30% dari kapasitas sisa ventrikel tidak berubah, dan tekanan ventrikel
• Akhir systole  ventrikel terisi kapasitas meningkat.
maksimum yaitu end-diastolic volume • Tekanan ventrikel melebihi arteri  katup
(EDV) 130 mL semilunar terbuka
VENTRICULAR DIASTOLE • Darah mengalir ke batang paru dan aorta.
• Semua katup tertutup  terjadi relaksasi • Ventrikel berada dalam kontrasik isotonic  sel
• Tekanan ventrikel > tekanan atrial 
otot memendek dan produksi tegangan konstan
darah tidak bisa mengalir ke ventrikel • Akhir systole  tekanan ventrikel menurun
• Tekanan ventrikel < tekanan atrial  • Darah di aorta dan arteri pulmonalis kembali ke
katup AV terbuka ventrikel  katup tertutup
• Darah mengalir melalui atria yang
relaksasi& katup AV  ventricular filling
Martini, F., Nath, J. and Bartholomew, E. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology. 9th ed. San Francisco: Pearson Benjamin
Martini, F., Nath, J. and Bartholomew, E. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology. 9th ed. San Francisco: Pearson Benjamin
5.   Jelaskan pengaruh sistem saraf otonom terhadap
sistem kardiovaskular melalui salah satu refleks
pengaturan tekanan darah (refleks baroreseptor).
BARORECEPTORS

Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New Jersey: John Wiley & Sons, Inc. p.
BARORECEPTOR

Baroreceptor  mengirim impuls ke pusat kardiovaskuler untuk mengatur tekanan


darah

BARORECEPTOR REFLEXES
CAROTID SINUS REFLEX
• Mengatur tekanan darah di otak
• Berasal dari arteri carotid internal
• Pathway: carotid sinus  glossopharyngeal (IX) nerves  CV center (medulla
oblongata)

AORTA SINUS REFLEX


• Mengatur tekanan darah sistemik
• Berasal dari aorta
• Pathway: lengkung aorta  vagus (X) nerves  CV center (medulla oblongata)
MECHANISM OF BARORECEPTOR

MENURUNNYA TEKANAN DARAH


• Baroreceptors berkurang tegangannya
• Baroreceptors mengirim impuls dengan laju lambat ke CV center
• CV center merespon  mengurangi stimulus parasimpatis jantung (melalui saraf
motoric vagus)
• Menambahkan stimulus simpatis jantung (melalui saraf akselerator jantung)
• Jantung berdetak lebih cepat  tekanan darah kembali normal

MENAIKNYA TEKANAN DARAH


• Baroreceptors mengirim impuls dengan laju cepat ke CV center
• CV center merespon  menambahkan stimulus parasimpatis jantung
• Mengurangi stimulus simpatis jantung
• Penurunan detak jantung  tekanan darah kembali normal
6. Jelaskan secara singkat mengenai EKG,
sadapannya, dan gelombang-gelombang yang
direkam.
ELEKTROKARDIOGRA
M
• Berfungsi untuk mengukur aktivitas listrik yang dihasilkan jantung
• Menggunakan elektroda yang dipasang di permukaan tubuh
• Rekaman yang dihasilkan berasal dari impuls jantung yang
mencapai permukaan tubuh, bukan rekaman langsung dari
aktivitas jantung
• Rekaman ini mewakili keseluruhan penyebaran aktivitas ke
seluruh jantung selama depolarisasi dan repolarisasi
• Menggambarkan perbandingan dalam tegangan yang terdeteksi
oleh elektroda pada dua titik di permukaan tubuh
• Ketepatan rekaman aktivitas listrik bergantung pada orientasi
elektroda
• Mesin yang digunakan adalah elektrokardiograf
• Manfaat: mendiagnosis kelainan jantung
ELEKTROKARDIOGRA
M
Arus listrik dihasilkan otot jantung selama
depolarisasi dan polarisasi

Menyebar ke dalam jaringan sekitar jantung


(dihantarkan melalui cairan tubuh)

Sebagian kecil dari aktivitas listriknya


mencapai permukaan tubuh

Aktivitas listrik yang mencapai permukaan


tubuh dideteksi oleh elektrokardiograf
SADAPAN EKG
Sadapan Bipolar Limb
• Digunakan untuk merekam potensial listrik pada bidang frontal
• Ada 3 lead:
a.Sadapan I: Lengan kanan ke lengan kiri
b.Sadapan II: Lengan kanan ke kaki kiri
c.Sadapan III: Lengan kiri ke kaki kiri
Sadapan Augmented Unipolar Limb
d.Sadapan aVR: Lengan kanan
e.Sadapan aVL: Lengan kiri
f. Sadapan aVF: Kaki kiri

Sadapan Unipolar Chest


• Sadapan V1, V2, V3, V4, V5, dan V6
SADAPAN EKG

Sumber: Lauralee Sherwood. Fundamentals of Human Physiology 4th Ed. USA:


GELOMBANG EKG
• P wave: depolarisasi atria,
dilanjutkan dengan kontraksi atria
• PR segment: AV nodal delay
• QRS complex: depolarisasi
ventrikel
• ST segment: kontraksi ventrikel
• T wave: repolarisasi ventrikel

Sumber: Principles of Anatomy & Physiology, 14th edition,


HUBUNGAN EKG DENGAN
SISTOL

Sumber: Principles of Anatomy


& Physiology, 14th edition,
7. Jelaskan jenis-jenis pembuluh darah beserta
ciri-cirinya, dan fungsinya.
PEMBULUH DARAH

• Terdiri dari jaringan epitel, otot polos, jaringan elastik,


dan jaringan ikat
• Dinding pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan (tunik):
a.Tunika interna (intima)
b.Tunika media
c.Tunika eksterna
LAPISAN PEMBULUH DARAH
TUNIKA INTERNA/INTIMA TUNIKA MEDIA TUNIKA EKSTERNA
• Membentuk lapisan • Terdiri dari sel otot polos • Lapisan terluar pembuluh
terdalam dan serat elastik darah
• Kontak langsung dengan • Sel otot polos berfungsi • Terdiri dari serat elastik dan
darah saat mengalir untuk mengatur diameter kolagen
melewati lumen lumen • Terdapat eksternal elastic
• Terdiri dari: • Otot polos juga membantu lamina yang memisahkan
a. Endotelium: merupakan menghasilkan serat elastis tunika eskterna dan media
yang •
epitel skuamosa Mengandung banyak sel
memungkinkanpembuluh saraf
b. Membran dalam: untuk meregang dan
memberi dukungan fisik mundur di bawah tekanan
pada endothelium darah yang diberikan
c. Internal elastic lamina:
batas antara tunika
interna dan tunika media
JENIS PEMBULUH DARAH
Arteri
Elastik
Arteri
Arteri
Muscular
Arteriole
Vena kecil atau
sedang
Pembuluh
Darah
Vena
Vena besar
Venula

Kapiler
ARTERI

• Mengalirkan darah menjauhi jantung


• Memiliki dinding yang kuat untuk mengakomodasi
tekanan akibat kontraksi jantung
• Juga memiliki dinding yang tebal dan penuh otot
untuk meregulasi besar lumen (vasokonstriksi dan
vasodilatasi)
Terbagi menjadi 2:
• Arteri elastik
• Arteri muscular
ARTERI ELASTIK

• Berdiameter paling besar


• Memiliki dinding tebal dan kaya
akan serat elastic
• Terdapat eksternal elastic lamina
dan elastic lamina (tunika media
tebal yang didominasi serat elastic)
• Tahan tekanan tinggi, terutama
akibat siklus jantung
• Banyak ditemukan di aorta
• Fungsi: membantu aliran darah
saat ventrikel relaksasi

Sumber: Principles of Anatomy & Physiology, 14th edition,


ARTERI MUSKULAR
• Memiliki proporsi otot halus ketimbang
serat elastik
• Ditemukan di daerah tidak dekat dengan
jantung, seperti arteri karotid dan arteri
brakialis
• Mampu melakukan vasokonstriksi dan
vasodilatasi, bergantung dengan laju
aliran darah.
• Memiliki lamina elastis internal dan lamina
elastis eksternal yang tipis.
• Tunika eksterna lebih tebal dibanding
tunika interna
• Lapisan luar mengandung fibroblast, serat
kolagen, dan serat elastik
ARTERIOLE
• Termasuk pembuluh arteri berukuran kecil
• Merupakan cabang kecil di ujung sistem arteri
• Arteriole masuk ke jaringan dan bercabang
menjadi pembuluh kapiler untuk pertukaran zat
• Dapat mengalami konstriksi dan dilatasi untuk
mengubah aliran darah pada tiap jaringan dan
merespon kebutuhan jaringan
• Hanya memiliki endothelium di tunika intima
yang tipis
• Tidak ada membrane elastik di tunika eksterna
• Berperan dalam mengatur aliran darah dari
arteri menuju kapiler dengan mengatur
resistensi dan oposisi terhadap aliran darah
ARTERIOLE

Sumber: Principles of Anatomy & Physiology, 14th edition,


VENA

• Mengalirkan darah menuju jantung


• Memiliki dinding jantung serta katup
• Tunika interna vena lebih tipis dibanding
arteri
• Tunika eksterna merupakan lapisan tertebal
dan mengandung serat kolagen dan elastik
• Berfungsi sebagai penampung utama darah
dalam sistem sirkulasi
• Terdapat vena berukuran kecil, sedang, dan
besar

Sumber: Principles of Anatomy & Physiology, 14th edition,


JENIS VENA

VENA KECIL ATAU SEDANG


× Ukuran sama besar dengan arteri muscular
× Memiliki tunika externa yang tebal
× Mengandung serat elastik dan kolagen

VENA BESAR
× Terdiri dari 3 lapisan
× Memiliki tunika externa yang tebal
× Mengandung serat elastik dan kolagen
× Contoh: vena cava superior dan inferior
VENULA

• Pembuluh vena yang kecil


• Bentuk menyerupai kapiler
• Memiliki dinding yang tipis
• Mengalirkan darah dari kapiler kembali menuju
jantung
• Venula yang menerima darah dari kapiler
disebut venula postcapillary
• Venula postcapillary memiliki diameter terkecil
dan berfungsi sebagai tempat pertukaran
nutrisi dengan limbah
PEMBULUH KAPILER

• Merupakan pembuluh tipis


• Berfungsi untuk pertukaran zat antara darah
dengan cairan interstisial
• Memiliki dinding yang sangat tipis
• Memiliki pori-pori untuk pertukaran
• Terbagi menjadi 3:
• Kapiler kontinu
• Kapiler fenestrate
• Kapiler sinusoid
JENIS KAPILER
KAPILER KONTINU KAPILER FENESTRATA KAPILER SINUSOID
• Memiliki endotel yang • Memiliki pori-pori di • Memiliki celah/lubang pada
tersusun rapat endothelium
antara sel endothelium
• Dengan membrane basal yang
• Menfasilitasi pertukaran
tidak lengkap, memungkinkan
zat lebih pertukaran zat menjadi sangat
mudah dengan lebih
mengakomodasi besar zat yang
lewat

Sumber: Principles of Anatomy & Physiology, 14th edition,


8. Jelaskan hubungan sistem limfatik dengan
sistem pembuluh darah, dan jelaskan fungsinya.
HUBUNGAN SISTEM LIMFATIK
DENGAN PEMBULUH DARAH
• Dalam sirkulasi, ada cairan yang bocor masuk ke dalam cairan
interstisial, cairan ini masuk kembali ke dalam sistem sirkulasi
melalui sistem limfatik.
• Tidak seperti sistem sirkulasi, sistem limfatik mencapai hingga
hampir seluruh jaringan pada tubuh
• Apabila terdapat kebocoran berlebih dari sistem sirkulasi, cairan
tersebut akan masuk ke dalam saluran limfatik (bernama limfa),
yang akan disalurkan ke pembuluh limfa dan dikembalikan ke
sistem sirkulasi melalui vena di dekat atrium kanan.
FUNGSI SISTEM LIMFATIK

Pertahanan terhadap penyakit

Mengembalikan kelebihan cairan yang terfiltrasi

Transpor lemak yang diserap

Pengembalian protein yang tersaring


HUBUNGAN SISTEM LIMFATIK
DENGAN PEMBULUH DARAH

Sumber: Principles of Anatomy & Physiology, 14th edition,


9. Jelaskan hubungan sistem limfatik dengan
sistem pembuluh darah, dan jelaskan fungsinya.
SIRKULASI
PARU DAN
SISTEMIK

Sumber: Lauralee Sherwood. Fundamentals of Human Physiology


4th Ed. USA: Brooks/Cole; 2012
SIRKULASI
PARU DAN
SISTEMIK

Sumber: Principles of Anatomy & Physiology, 14th edition,


SIRKULASI PARU-PARU
• Membawa darah yang kaya karbondioksida dari jantung menuju
paru-paru
• Darah kaya karbondioksida kembali ke jantung dari jatuh, lalu
meninggalkan ventrikel kanan melalui arteri paru
• Setelah sampai paru-paru, sel-sel darah merah melepaskan
karbon dioksida dan mengambil oksigen ketika Anda bernapas.
• Darah kaya oksigen kemudian meninggalkan paru-paru melalui
pembuluh darah paru, yang mengembalikan ke sisi kiri jantung.
• Ini melengkapi siklus paru. Darah kaya oksigen kemudian
dipompa ke tubuh melalui sirkulasi sistemik, sebelum kembali
lagi ke sirkulasi paru-paru.
SIRKULASI SISTEMIK
• Membawa darah yang kaya oksigen dari jantung ke seluruh tubuh dan
mengembalikan darah kaya karbondioksida ke jantung
• Darah yang kaya oksigen meninggalkan ventrikel kiri melalui aorta,
kemudian bergerak ke organ-organ tubuh dan jaringan.
• Jaringan dan organ menyerap oksigen melalui pembuluh kapiler.
• Darah yang miskin oksigen dikumpulkan dari jaringan dan organ oleh
pembuluh darah kecil, yang kemudian mengalir ke pembuluh darah
besar, dan akhirnya menuju vena cava inferior dan superior
• Vena cava inferior mengembalikan darah dari tubuh, sedangkan vena
cava superior mengembalikan darah dari kepala
• Ini menyelesaikan sirkulasi sistemik. Darah melepaskan karbondioksida
dan mendapat lebih banyak oksigen dalam sirkulasi paru-paru sebelum
kembali ke sirkulasi sistemik.
SISTEM RESPIRASI
OUTLINE
1. Jelaskan organ-organ pada sistem respirasi dan fungsinya.
2. Jelaskan klasifikasi saluran pernapasan secara anatomi dan fisiologis.
3. Sebutkan otot-otot pernafasan.
4. Jelaskan mekanisme proses ventilasi (inspirasi dan ekspirasi).
5. Sebutkanlah volume-volume paru yang dapat diukur, dan jelaskan cara
mengukurnya.
6. Jelaskan mengenai proses pertukaran gas (kapiler pulmonal dan sistemik)
7. Jelaskan mengenai transportasi oksigen dan karbondioksida dalam pembuluh
darah
1. Jelaskan organ-organ pada sistem respirasi dan
fungsinya.
HIDUNG DAN RONGGA
HIDUNG
• Hidung adalah jalan utama untuk udara memasuki sistem
pernapasan.
• Secara normal, udara masuk melewati nares eksternal atau
nostrils (lubang hidung) yang membuka rongga hidung.
• Epithelium dari ruang depan mengandung rambut kasar yang
membentang di luar nares eksternal, berfungsi dalam
pencegahan kotoran masuk kedalam hidung.
• Wilayah penciuman adalah bagian superior dari rongga hidung
63
FARING

• Faring atau tenggorokan adalah ruang bersama oleh sistem pencernaan dan
sistem pernapasan.
• Terdiri :
• Nasofaring adalah bagian superior faring yang terhubung ke bagian
posterior rongga hidung melalui nares internal.
• Orofaring (oris, mulut) terbentang antara langit-langit lunak dan pangkal
lidah pada tingkat tulang hyoid
• Laringofaring adalah bagian inferior dari faring
• Fungsi dari faring adalah sebagai saluran udara
65
LARING

• Laring adalah tabung tulang rawan yang mengelilingi dan melindungi glotis.
• Disusun oleh kartilago, ligamen, dan otot-otot, laring memproduksi suara
• Berfungsi untuk memproduksi suara dan mencegah makanan dan cairan
masuk ke saluran pernafasan
67
TRAKEA

• Trakea dilapisi dengan mukosa bersilia. Silia mengalahkan terus menerus dan
dalam arah berlawanan dengan udara yang masuk.
• Trakea mengandung 15-20 kartilago trakea, yang berfungsi untuk kaku dinding
trakea dan melindungi jalan napas.
• Mereka mendorong lendir, sarat dengan partikel debu dan puing-puing lainnya,
jauh dari paru-paru ke tenggorokan, di mana ia dapat ditelan atau
meludahkan. Epitel trakea kontinu dengan itu laring. Mukosa trakea
menyerupai rongga hidung dan nasofaring.
69
BRONKUS
• Mereka mendorong lendir, sarat
dengan partikel debu dan puing-
puing lainnya, jauh dari paru-paru
ke tenggorokan, di mana ia dapat
ditelan atau meludahkan. Epitel
trakea kontinu dengan itu laring.
Mukosa trakea menyerupai rongga
hidung dan nasofaring. Bronkus
merupakan cabang-cabang trakea
dalam mediastinum ke utama kanan
dan kiri.
• Berfungsi sebagai saluran udara
terusan dari trakea
BRONKIOLUS
• Dinding bronkiolus kekurangan tulang rawan, tetapi didominasi oleh jaringan
otot polos
• Perubahan diameter bronkiolus mengontrol resistensi terhadap aliran udara
dan distribusi udara di paru-paru.
72
ALVEOLUS

Bergerombol di ujung-ujung
bronkiolus terminal adalah alveoli,
kantung-kantung udara kecil di mana
gas dipertukarkan antara udara dan
darah
PARU-PARU

 Terletak dikedua sisi jantung, didalam rongga dada dan dilindungi


oleh sangkar iga
 Terjadi pertukaran gas melintasi membran pernapasan dari alveoli.
Membran pernapasan memiliki tiga lapisan.
1. sel-sel epitel skuamosa yang melapisi alveolus,
2. sel-sel endotel yang melapisi sebuah kapiler yang berdekatan, dan
3. membran basement menyatu yang terletak antara alveolar dan
sel-sel endotel
 Dua rongga pleura dipisahkan oleh mediastinum. Setiap paru
dikelilingi oleh rongga pleura tunggal, yang dilapisi oleh selaput
serosa disebut pleura
75
2. Jelaskan klasifikasi saluran pernapasan secara
anatomi dan fisiologis.
Hidung

Rongga
Bagian atas
hidung

Faring
Secara
Anatomis Laring

Trakea
Bagian bawah
Bronkus

Alveolus
hidung, rongga hidung,
faring, laring, trakea,
bronkus, bronkiolus, dan
bronchioles terminal
Zona Konduksi
menyaring, menghangatkan,
dan melembabkan udara
serta membawanya ke paru-
paru
Secara Fisiologis

bronkiolus pernapasan,
duktus alveolar, kantung
alveolar, dan alveoli
Zona
Pernapasan

tempat utama pertukaran


gas antara udara dan darah.
3. Sebutkan otot-otot pernafasan.
Interkostalis Interkostalis
eksterrnus internus
(antar iga (antar iga
luar) dalam)
• Mengangkat • Menurunkan
tulang iga pada
tulang iga pada
proses ekspirasi
proses inspirasi
Sternokleidomastoi Skalenus 
d
• Mengangkat 2 iga
• Mengangkat sternum
(tulang dada)
teratas
• otot perut yang
menarik iga ke bawah • otot dalam diafragma
sekaligus membuat isi yang dapat
perut mendorong menurunkan
diafragma ke atas. diafragma

82
83
4. Jelaskan mekanisme proses ventilasi (inspirasi
dan ekspirasi).
Inspirasi Ekspirasi

Udara masuk sehingga tulang Tulang rusuk menurun dan


rusuk naik dan diafragma diafragma relaksasi. Tekanan di
berkontraksi lalu dada dalam rongga dada meningkat
mengembang. Tekanan didalam sehingga udara keluar dari paru-
rongga dada menurun sehingga paru.
udara masuk ke paru-paru
MEKANISME INSPIRASI PASIF
Dengan Kontraksi Diafragma (Pernapasan
Perut)
Otot
Diafragma Volume rongga
berkontraksi diafragma toraks membesar
menurun

Udara mengalir Tekanan intra- Paru-paru


masuk ke paru-paru alveolus menurun mengembang

86
MEKANISME INSPIRASI PASIF
Dengan Kontraksi Otot Interkostal Eksternal
(Pernapasan Dada)

Otot interkostal eksternal Tulang iga Volume rongga toraks


berkontraksi terangkat membesar

Udara mengalir masuk Tekanan intra-alveolus Paru-paru


ke paru-paru menurun mengembang

87
MEKANISME INSPIRASI AKTIF
Dilakukan oleh Otot Sternocleidomastoid
dan Scalenus.

Otot-otot inspirasi
Sternum dan dua Volume rongga toraks
tambahan
iga terangkat membesar
berkontraksi

Udara mengalir
Tekanan intra- Paru-paru
masuk ke paru-
alveolus menurun mengembang
paru

88
MEKANISME EKSPIRASI PASIF
Dengan Kontraksi Diafragma (Pernapasan
Perut)

Diafragma Otot diafragma Volume rongga


berelaksasi menaik toraks mengecil

Tekanan intra-
Udara keluar Paru-paru
alveolus
dari paru-paru mengecil
meningkat

89
MEKANISME EKSPIRASI PASIF
Dengan Kontraksi Otot Interkostal Eksternal
(Pernapasan Dada)

Otot interkostal Tulang iga Volume rongga


eksternal berelaksasi menurun toraks mengecil

Tekanan intra-
Udara keluar dari Paru-paru
alveolus
paru-paru mengecil
meningkat

90
MEKANISME INSPIRASI AKTIF

Timbulnya gaya
Otot abdomen Tekanan intra abdomen
keatas pada
berkontraksi meningkat diafragma

Tekanan intra-
Udara keluar Volume rongga
dari paru-paru
alveolus toraks mengecil
meningkat

91
MEKANISME INSPIRASI AKTIF

Otot interkostal
Ruas tulang iga Volume rongga
internal
menurun toraks mengecil
berkontraksi

Udara keluar dari Tekanan intra- Paru-paru


paru-paru alveolus meningkat mengempis

92
5. Sebutkanlah volume-volume paru yang dapat
diukur, dan jelaskan cara mengukurnya.
Volume alun napas Volume udara yang masuk atau keluar paru-paru selama satu
(tidal volume, TV) kali bernafas pada kondisi istirahat. Memiliki nilai rerata 500
ml.

Volume cadangan Jumlah udara yang bisa dilepaskan secara sukarela setelah selesai satu
ekspirasi (expiratory siklus pernafasan yang normal dan tenang. Nilai rerata 1000 ml
reserve volume, ERV)

Volume residual Volume udara minimal yang tertinggal di paru bahkan setelah ekspirasi
(residual volume, RV) maksimal. Nilai rerata 1200 ml

Volume cadangan inspirasi Volume udara yang dapat secara maksimal diatas volume tidal. Nilai
(inspiratory reserve rerata 3000 ml
volume, IRV)

Kapasitas inspirasi Volume udara maksimal yang dapat dihirup pada ekspirasi
(Inspiratory capacity, IC) (IC=IRV + TV). Nilai rerata 3500 ml
Kapasitas Residu Volume udara di paru pada akhir ekspirasi
Fungsional (FRC= ERV + RV). Nilai rerata 2200 ml
( functional
residual capacity,
FRC)
Kapasitas Vital ( vital Volume udara maksimal yang dikeluarkan dalam satu
capacity, VC) kali bernapas setelah insprasi maksimal. (VC=IRF +
TV + ERV). Nilai rerata 4500 ml.
Kapasitas Total Paru – Volume yang dapat ditampung oleh paru-paru. (TLC=
paru (Total Lung VC + RV). Nilai rerata 5700 ml
Capacity, TLC)
Volume ekspirasi
paksa dalam satu
detik (forced expirator
volume in one
second, FEV).
CARA MENGUKUR VOLUME
PARU-PARU
Perubahan volume paru yang terjadi selama berbagai upaya bernapas dapat
diukur dengan menggunakan spirometer. yaitu suatu alat untuk menentukan
berbagai volume dan kapasitas paru.
Pada dasarnya spirometer terdiri dari drum/tong terisi udara yang
mengapung dalam ruang berisi air. Sewaktu seseorang menghirup dan
menghembuskan udara dari dan ke dalam drum melalui suatu selang yang
menghubungkan mulut dengan wadah udara, drum naik turun dalam wadah air.
Naik-turunnya drum ini dapat direkam sebagai spirogram, yang dikalibrasikan
terhadap perubahan volume.
6. Jelaskan mengenai proses pertukaran gas
(kapiler pulmonal dan sistemik)

▧ Respirasi eksternal atau pertukaran gas
paru adalah difusi O2 dari udara di
alveoli paru-paru ke darah di kapiler
paru dan difusi CO2 pada arah yang
berlawanan

101
PERTUKARAN GAS PARU-
PARU
Respirasi eksternal di paru-paru mengubah darah
terdeoksigenasi (miskin O2) yang datang dari sisi kanan jantung
menjadi darah beroksigen (kaya O2) yang kembali ke sisi kiri
jantung. Ketika darah mengalir melalui kapiler paru, ia
mengambil O2 dari udara alveolar dan merombak CO2 ke udara
alveolar.

▧ Respirasi internal atau pertukaran gas
sistemik adalah pertukaran O2 dan CO2
antara kapiler sistemik dan sel-sel
jaringan

104
PERTUKARAN GAS SISTEMIK
• PO2 menurun dan PCO2 meningkat dalam darah arteri sistemik.
• Respirasi internal terjadi di jaringan di seluruh tubuh.
• Ventrikel kiri memompa darah beroksigen ke aorta dan melalui arteri
sistemik ke kapiler sistemik.
• Karena PO2 darah yang dipompa ke kapiler sistemik lebih tinggi (100
mmHg) daripada PO2 dalam sel jaringan (40 mmHg saat istirahat), oksigen
berdifusi keluar dari kapiler ke dalam sel-sel jaringan dan PO2 darah turun
menjadi 40 mmHg pada saat darah keluar dari kapiler sistemik.
• Karena PCO2 sel-sel (45 mmHg saat istirahat) lebih tinggi daripada sel
darah kapiler sistemik (40 mmHg), maka CO2 berdifusi dari sel-sel jaringan
melalui cairan interstitial ke kapiler sistemik sampai PCO2 dalam darah
meningkat hingga 45 mmHg.
• Darah terdeoksigenasi kemudian kembali ke jantung dan dipompa ke paru-
paru untuk siklus respirasi eksternal.
Pengangkutan CO2 oleh darah dapat dilaksanakan melalui
tiga cara yakni sebagai berikut:

• Sekitar 7% dari seluruh CO2 yang ditransport larut dalam plasma darah
bereaksi lambat dengan H2O membentuk asam karbonat (H2CO3) yang
kemudian membentuk kesetimbangan ion bikarbonat HCO3 - + H+

• Enzim karbonik anhidrase mengatalisis reaksi 70% CO2 yang beraksi


dengan air (H2O) untuk membentuk asam karbonat, menurut reaksi berikut:

Kemudian asam karbonat dikonversi dengan cepat menjadi kesetimbangan


ion ion bikarbonat HCO3-+H+

Ion bikarbonat HCO3- berdifusi keluar dari sel darah merah menuju plasma,
meninggalkan ion hidrogen (H+) di dalam sel darah merah.
• Sekitar 23% dari seluruh CO2 yang ditransport terikat
pada hemoglobin dalam bentuk karbomino hemoglobin
(HbCO2) dengan reaksi sebagai berikut:
7. Jelaskan mengenai transportasi oksigen dan
karbondioksida dalam pembuluh darah
TRANSPORTASI OKSIGEN DAN
CO2 DALAM PEMBULUH DARAH
• Pertukaran Gas

O2 dan CO2 mengalami pertukaran di dalam tubuh akibat adanya perbedaan


tekanan O2 dan CO2 akan mengalir menuruni gradien tekanan parsial yaitu
dari tekanan parsial yang lebih tinggi ke tekanan parsial yang lebih rendah
dan bertukar secara difusi sederhana
 Hb + O2 -> HbO2
 Deoksihemoglobin + Oksigen  Oksihemoglobin

Satu hemoglobin bisa berikatan dengan 4 O2. Afinitas Hb dengan


O2 dipengaruhi oleh tekanan parsial O2. Makin tinggi, maka
afinitas makin tinggi (Hb lebih mudah mengikat dan sulit
melepas O2). Bila darah makin asam, maka afinitas menurun,
efek ini disebut dengan Bohr shift.
DAFTAR PUSTAKA
• Marieb, E. and Hoehn, K. 2018. Human Anatomy & Physiology. 11th ed. London:
Pearson.
• Tortora, G. Derrickson, B. 2014. Principles of Anatomy & Physiology. 14th ed. New
Jersey: John Wiley & Sons, Inc.
• Sherwood, L. 2010. Human Physiology From Cells To Systems. 7th ed. Belmont:
Brooks/Cole, Cengage Learning.
• Martini, F., Nath, J. and Bartholomew, E. 2012. Fundamentals of Anatomy & Physiology.
9th ed. San Francisco: Pearson Benjamin Cummings.
• Silverthorn, D., Johnson, B., Ober, W., Ober, C. and Silverthorn, A. 2013. Human
Physiology. 6th ed. Austin: Pearson.
• Sheerwood L. (2012). Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. 6th ed. Jakarta: Penerbit
buku kedokteran EGC.

Anda mungkin juga menyukai