dalam kondisi menjelang kematian seseorang ? A. Hal-Hal yang dilakukan oleh orang sakit. 1. Ridha dan Sabar terhadap ketentuan Allah • عجبا ألمر المؤمن ان أمره كله خير وليس ذاك ألحد اال للمؤمن ان أصابته سراء شكر فكان خيرا له وان أصابته ضراء $صبر فكان خيرا له Sungguh menakjubkan urusannya orang mukmin sesungguhnya semua urusan mengandung kebaikan dan tidak ditemukan hal itu kecuali pada diri seorang mukmin. Apabila menerima kenikmatan maka ia bersyukur dan bersyukur adalah kebaikan baginya sedangkan apabila ia menerima kesusahan maka ia bersabar dan sabar adalah kebaikan baginya (HR. Muslim). 2. Berbaik sangka kepada Allah اليموتن أحدكم اال وهو يحسن الظن بالله (رواه )مسلم Jangan sekali-kali kalian mati kecuali dalam kondisi berbaik sangka kepada Allah. 3. Memiliki rasa takut dan harap Seyogyanya orang yang sedang sakit memiliki perasaan antara rasa takut dan harap, yaitu takut siksa atas dosa-dosanya dan berharap akan rahmat Allah kepadanya. “Nabi datang kepada seorang pemuda yang hendak meninggal, maka beliau berkata: “Bagaimana keadaanmu”? Pemuda itu menjawab: “Demi Allah ya Rasulullah, sungguh saya sangat berharap kepada rahmat Allah dan saya sangat takut akan siksa Allah atas dosa-dosa saya.” maka Rasulullah berkata: “Tidaklah dua perkara tersebut ada pada hati seorang hamba yang dalam keadaan seperti ini, kecuali Allah akan memberikan apa yang diharapkannya dan akan Allah amankan ia dari apa yang ditakutkannya.(HR. Turmudzi) 4. Tidak boleh mengharapkan kematian ال يتمنين أحدكم الموت من ضر أصابه فان كان ال بد فاعال فليقل اللهم أحيني ما كانت الحياة خيرا لي وتوفني اذا كانت الوفاة خيرا لي Janganlah salah seorang di antara kalian mengharapkan mati karena sakit yang dideritanya, tetapi jika sudah dalam kondisi tidak ada harapan sembuh maka hendaklah ia berdoa: Ya Allah, hidupkanlah aku jika hidup itu lebih baik bagiku dan matikanlah aku jika mati itu lebih baik bagiku (Bukhari & muslim) 5. Dzikir kepada Allah - Kalimah Tahlil من كان اخر كالمه الاله اال الله دخل الجنه (رواه أحمد) - Kalimah Tasbih dan Tahmid كلمتان خفيفتان على اللسان ,ثقيلتان فى الميزان - Kalimah الاله اال الله وحده ال شريك له ,له الملك وله الحمد و هو على كل شيئ قدير 6. Bila punya harta, hendaknya berwasiat “Diwajibkan bagi kamu, apabila salah seorang dari kamu meninggal dunia, kalau meninggalkan harta (warisan) hendaklah berwasiat untuk kedua orang tua dan keluarga dekat, dengan baik” (al-Baqarah: 180) Wasiat tidak boleh lebih dari sepertiga hartanya, dan hendaknya disaksikan oleh dua orang muslim yang jujur. B. Menghadapi Orang Yang Akan Meninggal 1. Menuntun kalimat tauhid Bila menghadapi orang yang sudah dalam keadaan kritis, dan ia masih sadar dan dapat mengucapkan sesuatu, hendaknya dituntun mengucap kalimah tauhid “La Ilaha Illallah” )لقنوا موتاكم الاله اال الله (رواه مسلم و أبوا ود
Dalam menuntun hendaknya dengan pelan-pelan
.dan lemah lembut 2. Menghadapkan ke arah qiblat “Dari Abu Qatadah, bahwasanya al-Barra’ bin Ma’rur telah berwasiat supaya dihadapkan ke qiblat, apabila ia hampir mati, maka sabda Rasulullah : Ia telah mencocoki sunnah” (HR. Hakim dan Baihaqi). “Sesungguhnya Fathimah binti Nabi menghadap qiblat menjelang wafatnya, kemudian ia berbantalkan/bertumpu (anggota) sebelah kanan”. (HR. Ahmad) Bagaimana cara menghadapkan qiblat ? Menurut Imam Al-Hadi, Imam an-Nashir, caranya dengan berbaring kaki di arah qiblat dan kepala sedikit ditinggikan. Menurut Al-Muayyad Billah dan Imam Abu Hanifah, dengan cara: berbaring/miring atas rusuk kanan. اللهم اجعل خير عمرى اخره