Anda di halaman 1dari 26

ANALISIS KUANTITATIF

Sylda Namara Rizkika P2.06.37.0.18.074


ANALISA
IDENTIFIKASI
TABEL HASIL REKAPITULASI

Review TOTAL Presentase(%)


A.identifikasi L TL TDK L TL TDK
1. No RM 23 7 0 76,67 23,33 0,00
2. Nama Pasien 26 4 0 86,67 13,33 0,00
3. Umur 12 18 0 40,00 60,00 0,00
4. Alamat 6 24 0 20,00 80,00 0,00
5. Pekerjaan   0 0 30 0,00 0,00 100,00
GRAFIK ANALISIS KUANTITATIF KOMPONEN
IDENTIFIKASI KELAS PERAWATAN MAWAR JANUARI
2020
1. No RM 2. Nama Pasien 3. Umur 4. Alamat 5. Pekerjaan

100

86.67
80
76.67

60

40

30
26
23 24 23.33
20
18
12 13.33
6 7
4
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4
KESAN

◂ Dari komponen identifikasi komponen analisa identifikasi, angka tertinggi terdapat pada
nama pasien. Hal ini menunjukan bahwa penulisan nama pasien sudah sangat baik,
lengkap dan benar sesuai dengan SOP rumah sakit, maka disimpulkan bahwa kualitas data
nama pasien sudah sangat baik dan perlu dipertahankan.
◂ Kelengkapan tertinggi pada nama pasien dengan nilai 26 yaitu 86,67%. Sedangkan nilai
terendah pada alamat dengan nilai 6 yaitu 20%. Alamat pasien memperoleh nilai sedikit
dikarenakan petugas medis mempunyai presepsi bahwa alamat pasien tidak begitu
berpengaruh dalam pengisian formulir rekam medis, hal ini mengakibatkan susah
mengelompokan pasien berdasarkan wilayah geografis. Seharusnya dicantumkan barcode
agar penulisan alamat otomatis tertulis pada setiap formulir rekam medis pasien.
◂ ketidaklengkapan formulir tertinggi pada alamat dengan nilai 24 yaitu 80%. Hal ini
disebabkan karena petugas medis mempunyai presepsi bahwa alamat pasien tidak begitu
berpengaruh dalam pengisian formulir rekam medis, Maka perlu diberlakukan ketentuan
mengenai alamat pasien harus diisikan dengan lengkap.
◂ Tidak adanya kolom pekerjaan pada formulir rekam medis mengakibatkan tidak dapat
mengelompokan jenis pasien berdasarkan pekerjaan dan tidak dapat mendiagnosa pasien
berdasarkan lingkungan tempat ia bekerja. Resikonya diagnosis yang diberikan akan kurang
akurat. Maka perlu ditambahkan item pekerjaan pada formulir rekam medis pasien agar
didapatkan data yang lebih berkualitas.

5
◂ secara garis besar komponen identifikasi masih menunjukan tingkat
kelengkapan yang rendah, dengan rata-rata grafik yang cenderung
menurun.
◂ Secara garis besar kecenderungan terlihat penurunan terendah
khususnya pada alamat, tetapi pada nama pasien cenderung naik
dari item lainnnya. Hal ini disebabkan karena alamat tidak
seluruhnya terisi di dokumen rekam medis secara lengkap.
Akibatnya petugas tidak bisa mengelompokan pasien berdasarkan
tempat tinggal.Maka bagi petugas medis dan dokter perlu
pemahaman lebih tentang pentingnya alamat yang lengkap pada
formulir pasien.
◂ secara garis besar komponen identifikasi masih menunjukan tingkat
ketidaklengkapan yang tinggi, dengan rata-rata grafik cenderung
naik.
◂ secara garis besar kecenderungan terlihat kenaikan tertinggi
khususnya pada alamat, tetapi pada nama pasien cenderung turun
dari item lainnya. Hal ini disebabkan karena alamat tidak seluruhnya
terisi di dokumen rekam medis secara lengkap. Akibatnya petugas
tidak bisa mengelompokan pasien berdasarkan tempat tinggal.Maka
bagi petugas medis dan dokter perlu pemahaman lebih tentang
pentingnya alamat yang lengkap pada formulir pasien.
6
USULAN
1. Maka disimpulkan bahwa kualitas data nama
pasien sudah sangat baik dan perlu
dipertahankan.
2. Seharusnya dicantumkan barcode agar
penulisan alamat otomatis tertulis pada setiap
formulir rekam medis pasien.
3. Maka perlu diberlakukan ketentuan mengenai
alamat pasien harus diisikan dengan lengkap.
4. Maka perlu ditambahkan item pekerjaan pada
formulir rekam medis pasien agar didapatkan
data yang lebih berkualitas.
5. Maka bagi petugas medis dan dokter perlu
pemahaman lebih tentang pentingnya alamat
yang lengkap pada formulir pasien.
ANALISA
PELAPORAN
YANG PENTING
Review Jumlah Presentase(%)
  L TL TDK L TL TDK
B. Pelaporan yang penting            
1. Anamnesa 19 11 0 63,33 36,67 0,00
2. Pemeriksaan fisik 15 15 0 50,00 50,00 0,00
3. Diagnosis utama 15 15 0 50,00 50,00 0,00
4. Diagnosis awal 21 9 0 70,00 30,00 0,00
5. Diagnosis komplikasi 14 16 0 46,67 53,33 0,00
6. Diagnosis komorbid 0 0 30 0,00 0,00 100,00
7.Informed consent 0 0 30 0,00 0,00 100,00
GRAFIK ANALISIS KUANTITATIF KOMPONEN PELAPORAN YANG PENTING100KELAS
100 PERAWATAN
MAWAR JANUARI 2020

1. Anamnesa 2. Pemeriksaan fisik 3. Diagnosis utama 4. Diagnosis awal 5. Diagnosis komplikasi


6. Diagnosis komorbid 7.Informed consent

70


63.33

53.33
5050 50 50
46.67

36.67

30 30 30

21
19
15 15 15 15 16
14
11
9

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

10
KESAN
◂ Dari komponen analisa pelaporan yang penting, angka tertinggi terdapat pada diagnosis awal. Hal ini
menunjukan bahwa penulisan dan kelengkapan diagnosis awal sudah sangat baik, lengkap dan benar
sesuai dengan SOP rumah sakit, maka disimpulkan bahwa kualitas data diagnosis awal sudah sangat
baik dan perlu dipertahankan.
◂ Kelengkapan tertinggi pada diagnosis awal dengan nilai 21 yaitu 70%. Sedangkan nilai terendah pada
diagnosis komplikasi dengan nilai 14 yaitu 46,67%. Diagnosis kompliasi memperoleh nilai sedikit
dikarenakan petugas medis mempunyai presepsi bahwa diagnosis komplikasi tidak begitu
berpengaruh dalam pengisian formulir rekam medis dan petugas medis jarang mendiagnosis atau
melihat penyakit pasien dari diagnosa komplikasi, ataupun pasien jarang mempunyai diagnosa
komlpikasi, hal ini mengakibatkan susah mengetahui dan memberikan tindakan berdasarkan penyakit
lain yang diderita pasien, serta tidak dilakukannya kodefikasi. Seharusnya dicantumkan diagnosa
komplikasi bila ada agar tindakan dapat menyesuaikan dengan diagnosis komplikasi pasien.
◂ ketidaklengkapan formulir tertinggi pada diagnosis komplikasi dengan nilai 16 yaitu 53,33%. Hal ini
disebabkan karena petugas medis mempunyai presepsi bahwa diagnosis komplikasi tidak begitu
berpengaruh dalam pengisian formulir rekam medis dan petugas medis jarang mendiagnosis atau
melihat penyakit pasien dari diagnosa komplikasi, ataupun pasien jarang mempunyai diagnosa
komlpikasi, Maka perlu diberlakukan ketentuan mengenai diagnosis komplikasi harus diisikan dengan
lengkap.
◂ Tidak adanya kolom diagnosis komorbid dan informed consent pada formulir rekam medis
mengakibatkan tidak dapat mengetahui diagnosis penyerta pasien dan tidak dapat menyimpan
persetujuan atau penolakan tindakan yang akan diberikan kepada pasien. Resikonya diagnosis yang
diberikan akan kurang akurat dan tidak adanya data persetujuan atau penolakan tindakan. Maka perlu
ditambahkan item diagnosis komorbid dan informed consent pada formulir rekam medis pasien agar
didapatkan data yang lebih berkualitas. 11
Secara garis besar komponen pelaporan secara garis besar komponen pelaporan yang
yang penting masih menunjukan tingkat penting masih menunjukan tingkat ketidaklengkapan yang
kelengkapan yang rendah, dengan rata-rata grafik tinggi, dengan rata-rata grafik cenderung naik.
yang cenderung menurun. secara garis besar kecenderungan terlihat
Secara garis besar kecenderungan terlihat kenaikan tertinggi khususnya pada diagnosis komplikasi,
penurunan terendah khususnya pada diagnosis tetapi pada diagnosis awal cenderung turun dari item
komplikasi, tetapi pada diagnosis awal cenderung lainnya. Hal ini disebabkan karena diagnosis komplikasi
naik dari item lainnnya. Hal ini disebabkan karena tidak seluruhnya terisi di dokumen rekam medis secara
diagnosis komplikasi tidak seluruhnya terisi di lengkap. Akibatnya susah mengetahui dan memberikan
dokumen rekam medis secara lengkap. Akibatnya tindakan berdasarkan penyakit lain yang diderita pasien,
susah mengetahui dan memberikan tindakan serta tidak dilakukannya kodefikasi pada diagnosis
berdasarkan penyakit lain yang diderita pasien, komplikasi.Maka bagi petugas medis dan dokter perlu
serta tidak dilakukannya kodefikasi pada diagnosis pemahaman lebih tentang pentingnya mengisi dan
komplikasi.Maka bagi petugas medis dan dokter mengetahui diagnosis komplikasi yang lengkap pada
perlu pemahaman lebih tentang pentingnya formulir pasien.
mengisi dan mengetahui diagnosis komplikasi
yang lengkap pada formulir pasien.
 

12
USULAN
1. Maka disimpulkan bahwa kualitas data diagnosis
awal sudah sangat baik dan perlu dipertahankan.
2. Seharusnya dicantumkan diagnosa komplikasi bila
ada agar tindakan dapat menyesuaikan dengan
diagnosis komplikasi pasien.
3. Maka perlu diberlakukan ketentuan mengenai
diagnosis komplikasi harus diisikan dengan lengkap.
4. Maka perlu ditambahkan item diagnosis komorbid
dan informed consent pada formulir rekam medis
pasien agar didapatkan data yang lebih berkualitas.
5. Maka bagi petugas medis dan dokter perlu
pemahaman lebih tentang pentingnya mengisi dan
mengetahui diagnosis komplikasi yang lengkap pada
formulir pasien.

13
ANALISA OTENTIKASI

14
Review Jumlah Presentase(%)
  L TL TDK L TL TDK
C. Otentikasi            
1. Nama terang dokter    20 10 0 66,67 33,33 0,00
2. Tanda tangan dokter    13 17 0 43,33 56,67 0,00
3. Keadaan keluar pasien     0 0 30 0,00 0,00 100,00
4. Catatan keluar 6 24 0 20,00 80,00 0,00

15
GRAFIK ANALISIS KUANTITATIF KOMPONEN
OTENTIKASI KELAS PERAWATAN MAWAR JANUARI 2020

100
1. Nama terang dokter 2. Tanda tangan dokter 3. Keadaan keluar pasien 4. Catatan keluar
80

66.67
56.67

43.33
33.33
30
24
20 17 20
13 10
6
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

16
KESAN
◂ Dari komponen otentikasi, angka tertinggi terdapat pada catatan keluar. Hal ini menunjukan bahwa
penulisan catatakn keluar masih kurang baik, belum lengkap dan tidak sesuai sesuai dengan SOP
rumah sakit, maka disimpulkan bahwa kualitas data catatan keluar masih buruk dan perlu diperbaiki
serta ditingkatkan.
◂ Kelengkapan tertinggi pada nama terang dokter dengan nilai 20 yaitu 66,67%. Sedangkan nilai
terendah pada catatan keluar dengan nilai 6 yaitu 20%. Catatan keluar memperoleh nilai sedikit
dikarenakan petugas medis mempunyai presepsi bahwa catatan keluar tidak begitu penting dalam
pengisian formulir dan tidak berdampak pada pengobatan pasien ataupun pembiayaan, hal ini
mengakibatkan susah mengetahui kondisi kesehatan dan waktu ketika pasien keluar atau selesai
pengobatan. Seharusnya dicantumkan catatan keluar dengan benar agar didapatkan data mengenai
kondisi dan waktu ketika pasien selesai berobat agar mudah ketika mencari informasi terkait.
◂ ketidaklengkapan formulir tertinggi pada catatan keluar dengan nilai 24 yaitu 80%. Hal ini disebabkan
karena petugas medis mempunyai presepsi bahwa catatan keluar tidak begitu penting dalam pengisian
formulir dan tidak berdampak pada pengobatan pasien ataupun pembiayaan , Maka perlu diberlakukan
ketentuan mengenai catatan keluar harus diisikan dengan lengkap.
◂ Tidak adanya kolom keadaan keluar pasien pada formulir rekam medis mengakibatkan tidak adanya
catatan mengenai keadaan pasien pada saat keluar. Resikonya data yang disimpan oleh rumah sakit
tidak lengkap dan akan sulit didapatkan informasi apabila dibutuhkan mengenai keadaan pasien saat
keluar. Maka perlu ditambahkan item dkeadaan keluar pasien pada formulir rekam medis pasien agar
didapatkan data yang lebih berkualitas dan mudah dicari apabila ada hal mendesak yang
membutuhkan informasi terkait.
17
secara garis besar komponen otentikasi masih menunjukan tingkat kelengkapan
yang rendah, dengan rata-rata grafik yang cenderung menurun.
Secara garis besar kecenderungan terlihat penurunan terendah khususnya pada
catatan keluar, tetapi pada nama terang dokter cenderung naik dari item lainnnya. Hal
ini disebabkan karena catatan keluar tidak seluruhnya terisi di dokumen rekam medis
secara lengkap. Akibatnya susah mengetahui kondisi kesehatan dan waktu ketika
pasien keluar atau selesai pengobatan. Maka bagi petugas medis dan dokter perlu
pemahaman lebih tentang pentingnya mengisi catatan keluar yang lengkap pada
formulir pasien.
secara garis besar komponen otentikasi masih menunjukan tingkat
ketidaklengkapan yang tinggi, dengan rata-rata grafik cenderung naik.
secara garis besar kecenderungan terlihat kenaikan tertinggi khususnya pada
catatan keluar, tetapi pada nama terang dokter cenderung turun dari item lainnya. Hal
ini disebabkan karena catatan keluar tidak seluruhnya terisi di dokumen rekam medis
secara lengkap. Akibatnya susah mengetahui kondisi kesehatan dan waktu ketika
pasien keluar atau selesai pengobatan. Maka bagi petugas medis dan dokter perlu
pemahaman lebih tentang pentingnya mengisi catatan keluar yang lengkap pada
formulir pasien.
USULAN
1. Maka disimpulkan bahwa kualitas data catatan keluar
masih buruk dan perlu diperbaiki serta ditingkatkan.
2. Seharusnya dicantumkan catatan keluar dengan
benar agar didapatkan data mengenai kondisi dan
waktu ketika pasien selesai berobat agar mudah
ketika mencari informasi terkait.
3. Maka perlu diberlakukan ketentuan mengenai catatan
keluar harus diisikan dengan lengkap.
4. Maka perlu ditambahkan item dkeadaan keluar pasien
pada formulir rekam medis pasien agar didapatkan
data yang lebih berkualitas dan mudah dicari apabila
ada hal mendesak yang membutuhkan informasi
terkait.
5. Maka bagi petugas medis dan dokter perlu
pemahaman lebih tentang pentingnya mengisi
catatan keluar yang lengkap pada formulir pasien.

19
ANALISA
PENCATATAN/PENDOKUMENTASIAN YANG
BENAR

20
Review Jumlah Presentase(%)
  B TB TDK B TB TDK
D. Pencatatan
/Pendokumentasian yang
benar            
1. Cara penulisan 17 13 0 56,67 43,33 0,00
2. Cara pembetulan
kesalahan     18 12 0 60,00 40,00 0,00
3. Singkatan 0 0 30 0,00 0,00 100,00
4. Penutupan 0 0 30 0,00 0,00 100,00
GRAFIK ANALISIS KUANTITATIF KOMPONEN PENCATATAN/PENDOKUMENTASIAN
YANG BENAR KELAS PERAWATAN MAWAR JANUARI 2020

1. Cara penulisan 2. Cara pembetulan kesalahan 3. Singkatan 4. Penutupan

100 100

60
56.67

43.33
40
30 30

17 18
13 12

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

22
KESAN
 Dari komponen pencatatan/pendokumentasian yang benar, angka tertinggi terdapat pada cara pembetulan
kesalahan. Hal ini menunjukan bahwa penulisan cara pembetulan kesalahan sudah sangat baik, lengkap dan
benar sesuai dengan SOP rumah sakit, maka disimpulkan bahwa kualitas data cara pembetulan kesalahan
sudah sangat baik dan perlu dipertahankan.
 Kebenaran tertinggi pada cara penulisan kesalahan dengan nilai 18 yaitu 60%. Sedangkan nilai terendah
pada cara penulisan dengan nilai 17 yaitu 56,67%. Cara penulisan memperoleh nilai sedikit dikarenakan
petugas medis mempunyai presepsi bahwa cara penulisan tidak begitu penting dan tidak begitu berpengaruh
dalam pengisian formulir, hal ini mengakibatkan kesalahpahaman petugas medis lain yang membaca DRM.
Seharusnya dilakukan penulisan dengan benar agar didapatkan data yang benar dan akurat.
 ketidakbenaran formulir tertinggi pada cara penulisan dengan nilai 13 yaitu 43,33%. Hal ini disebabkan karena
petugas medis mempunyai presepsi bahwa cara penulisan tidak begitu penting dan tidak begitu berpengaruh
dalam pengisian formulir , Maka perlu diberlakukan ketentuan mengenai cara penulisan yang baik dan benar.
 Tidak adanya singkatan pada formulir rekam medis mengakibatkan terlalu panjang penulisan dan tidak rapi
nya penulisan,tidak adanya penutupan mengakibatkan tidak legalnya dokumen karena tidak diakhiri
penutupan. Resikonya petugas medis lain akan kesulitan dalam menganalisa data. Maka perlu ditambahkan
item singkatan dan penulisan pada formulir rekam medis pasien agar didapatkan data yang lebih berkualitas,
mudah dipahami.

23
o Secara garis besar komponen pencatatan/pelaporan yang benar menunjukan
tingkat kelengkapan yang tinggi, dengan rata-rata grafik yang cenderung naik.
o Secara garis besar kecenderungan terlihat kenaikan tertinggi khususnya pada
cara pembetulan kesalahan, tetapi pada cara penulisan cenderung turun dari
item lainnnya. Hal ini disebabkan karena cara penulisan tidak benar
pengisiannya dalam formulir rekam medis. Akibatnya petugas medis lain sulit
mengerti terhadap penulisan tersebut karena tidak sesuai prosedur. Maka bagi
petugas medis dan dokter perlu pemahaman lebih tentang pentingnya cara
penulisan yang benar pada formulir pasien.
o Secara garis besar komponen pencatatan/pelaporan yang benar menunjukan
tingkat ketidaklengkapan yang rendah, dengan rata-rata grafik cenderung
menurun.
o Secara garis besar kecenderungan terlihat penurunan terendah khususnya pada
cara pembetulan kesalaham, tetapi pada cara penulisan cenderung naik dari
item lainnya. Hal ini disebabkan karena cara penulisan tidak benar pengisiannya
dalam formulir rekam medis. Akibatnya petugas medis lain sulit mengerti
terhadap penulisan tersebut karena tidak sesuai prosedur. Maka bagi petugas
medis dan dokter perlu pemahaman lebih tentang pentingnya cara penulisan
yang benar pada formulir pasien.
24
◂ 1. Maka disimpulkan bahwa kualitas data cara pembetulan
kesalahan sudah sangat baik dan perlu dipertahankan.
◂ 2. Seharusnya dilakukan penulisan dengan benar agar didapatkan
data yang benar dan akurat.
USULAN ◂ 3. Maka perlu diberlakukan ketentuan mengenai cara penulisan yang
baik dan benar.
◂ 4. Maka perlu ditambahkan item singkatan dan penulisan pada
formulir rekam medis pasien agar didapatkan data yang lebih
berkualitas, mudah dipahami.
◂ 5. Maka bagi petugas medis dan dokter perlu pemahaman lebih
tentang pentingnya cara penulisan yang benar pada formulir pasien.

25
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai