FARMASI
UUD Kelompok 10
Pengelola APOTEKER
RUANG LINGKUP
BAB I Pasal 2 BAB I Pasal 3
Ruang lingkup Tujuan
Golongan II
Golongan III
Golongan III
PBF PUSKESMAS
RS /
klinik
Dengan
Disertai LPLPO yang persetujuan terulis
Apotek di ttd oleh APJ dan
kepala puskesmas
instalasi farmasi
pemerintah daerah
2 untuk pemasok
Rangkap 3
nama, bentuk
Terpisah dari obat sediaan, jumlah
lain (angka&huruf), isi
kemasan,
Jika permintaan tidak dapat melayani buat surat penolakan pemesanan
Tidak dalam
jumlah eceran
Dokumentasi
Buat daftar SPMK/SPK
kebutuhan beserta daftar
obat dan jumlah
obat
Pengadaan
oleh
pemerintah
Arsip surat pesanan
Berhubungan
dengan tindak
Telah
pidana kadaluarsa
Tidak memenuhi
Dibatalkan syarat untuk
digunakan, termasuk
izin edarnya sisa penggunaan
Pemusnahan
Pasal 39
Tidak
mencemari Tidak
lingkungan membahayakan
kesehatan
masyarakat
Pasal 40 Pemusnahan
a. penanggung jawab menyampaikan surat pemberitahuan dan
permohonan saksi kepada:
• Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan, bagi Instalasi
Farmasi Pemerintah Pusat
1.
• Dinas Kesehatan Provinsi dan/atau Balai Besar/Balai Pengawas Obat dan
Makanan setempat, bagi Importir, Industri Farmasi, PBF, Lembaga Ilmu
2. Pengetahuan, atau Instalasi Farmasi Pemerintah Provinsi
PBF yang melakukan penyaluran dalam bentuk obat jadi wajib membuat,
menyimpan, dan menyampaikan laporan pemasukan dan penyaluran setiap
bulan kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dengan tembusan Kepala
Badan/Kepala Balai
(1)Barangsiapa :
a. menggunakan psikotropika golongan I selain dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2); atau
b. memproduksi dan/atau menggunakan dalam proses produksi psikotropika golongan I
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6; atau
c. mengedarkan psikotropika golongan I tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 ayat (3); atau
d. mengimpor psikotropika golongan I selain untuk kepentingan ilmu pengetahuan; atau
e. secara tanpa hak memiliki, menyimpan dan/atau membawa psikotropika golongan I; dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun, paling lama 15 (lima belas) tahun dan
pidana denda paling sedikit Rp. 150.000.000,00 (seratus lima puluh juta rupiah), dan paling
banyak Rp. 750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah).
Daftar Pustaka
• PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA no 3 TAHUN. 2015.
Tentang peredaran, penyimpanan, pemusnahan, dan pelaporan narkotika, psikotropika,
dan prekursor farmasi.
• Peraturan badan pengawas obat dan makanan nomor 4 . 2018. Tentang pengawasan
pengelolaan obat, bahan obat, narkotika, psikotropika, dan prekursor farmasi di fasilitas
pelayanan kefarmasian.
• Undang-undang republik indonesia nomor 5. 1997 tentang psikotropika