SISTEM SARAF
dan
KELAINANNYA
M. Rafi
Cahyafazri Patricia Abia T
Satrio Rizky
Naufal Aprianto Hadi
Nisrina Nur
Zeira Sofi Fauziah
Peta
Konsep
Otak
n
Sistem Sumsum
a Saraf n Tulang
pusat belakang
Sistem
saraf
Sistem Sistem saraf
Saraf n somatis
d
tepi
n Sistem
Saraf
Saraf n simpatik
otonom n Saraf
parasimpatik
Pengertian
sistem saraf
Dendrit
a
Sinapsis
Badan
n a
sel
n .
Nodus
Ranvier . Akson
n . .
a
Sel Selubun
Schwan g
n myelin
Dendrit berfungsi menerima rangsang.
Berdasarkan fungsi
• Interneuron
Saraf penghubung yang banyak terdapat
di otak dan sumsum tulang belakang.
• Saraf Multipolar
Sel saraf yang memiliki badan sel
dengan banyak juluran dendrit dan satu
juluran akson.
• Saraf Bipolar
Sel saraf yang memiliki badan sel
dengan dua julran dendrit dan akson.
• Saraf Unipolar
Sel saraf yang hanya memiliki satu
juluran badan sel bercabang menjadi
dendrit dan akson.
Mekanisme
penghantaran impuls
Melalui sel saraf
1. Jika tidak ada rangsangan sel saraf
dalam keadaan polarisasi (istirahat), yaitu
permukaan bagian luar bermuatan (+)
dan bagian dalam bermuatan (-).
1. Gerak sadar
Gerak yang rangsangannya disadari
dan diolah terlebih dahulu oleh SSP (otak
dan sumsum tulang belakang).
rangsanga resept
n -- or
>
>
Sumsum tulang
< - Saraf
belakang sensorik
--
>
-
Sumsum tulang
otak -- belakang
>
>
-
Saraf
efektor < motorik
--
>
-
Reaksi/gerak
sadar
2. Gerak refleks
Gerak cepat atau tiba-tiba karena adanya
rangsangan mengejutkan, sehingga rangsangan
tidak diolah terlebih dahulu oleh otak.
rangsanga resept
n -- or
> >
-
Sumsum tulang Saraf
belakang < sensorik
--
>
-
Saraf
motorik
-- efektor
>
>
-
Reaksi/gerak
refleks
Sistem
saraf pusat
3. Hipotalamus
Merupakan pusat pengaturan saraf otonom
seperti emosi, tingkah laku, suhu tubuh, lapar
dan haus, tidur, keseimbangan metabolisme
tubuh, dan tekanan darah.
3. Kanal sentral
Saluran tengah medulla spinalis yang
mengandung cairan cerebrospinalis.
Sistem
saraf tepi
2. Saraf motorik/eferen
Saraf yang menghantarkan impuls dari
SSP ke efektor.
Berdasarkan asalnya
1. Saraf kranial
Berjumlah 12 pasang dan merupakan
percabangan dari otak/kepala.
N NAMA Saraf Motorik Saraf Sensorik
O
I Olfaktori Reseptor -
(hidung) hidung
II Optik Retina -
(mata)
III Okulomotor Otot rektus Otot rektus dan
ik (mata) dan obliks obliks inferior
inferior mata mata, badan
siliaris, iris
IV Troklear Otot obliks Otot penggerak
(mata) superior mata mata lainnya
V Trigeminal Kulit wajah, Otot pengunyah
(daerah rahang, gigi,
Vi wajah)
Abdusen kelenjar
Otot air
rektus Otot penggerak
(mata) mata
eksternal mata mata lainnya
Vii Fasial Pengecap di Otot wajah,
(daerah ujung lidah, kelenjar ludah,
wajah) otot wajah, kelenjar air
bibir, kelopak mata
mata
viiI Auditori/Ves Koklea dan -
tibulo saluran
koklear semisirkular
(pendengar telinga
an)
Ix Glosofaring Pengecap di Kelenjar ludah,
eal lidah belakang otot penelan di
(pengecap laring
dan
pencernaan
X Vagus Saraf organ Saraf
(organ dalam, paru- parasimpatik
viseral) paru, jantung, usus,
lambung, laring, dan
aorta, laring kerongkongan
xI Aksesoris/S Otot sekitar Otot sekitar
pinal (otot) leher dan leher dan
pundak pundak
xii Hipoglosal Otot lidah Otot lidah
(otot)
2. Saraf spinal
Berjumlah 31 pasang dan merupakan
percabangan dari sumsum tulang belakang
dan campuran saraf sensorik dan motorik.
1. Saraf leher (8 pasang)
2. Saraf punggung (12 pasang)
3. Saraf pinggang (5 pasang)
4. Saraf pinggul (5 pasang)
5. Saraf ekor (1 pasang)
2. Saraf parasimpatik
Saraf yang berpangkal di sumsum
lanjutan dan umumnya memperlambat
kerja organ
Bagian tubuh. Saraf
yang Saraf
Dipengaruhi Simpatik Parasimpatik
Denyut jantung Mempercepat Memperlambat
Proses Memperlambat Mempercepat
pencernaan
Pembuluh arteri Memperkecil Memperbesar
diameter diameter
Pupil Memperbesar Memperkecil
Bronkus Memperkecil Memperbesar
Kantung kemih mengembangka mengerutkan
n
Kelainan
sistem saraf
1. Migrain
Kurangnya suplai oksigen pada salah
satu bagian otak.
2. Gegar otak
Disebabkan oleh cedera otak berupa
bentukan
3. Amnesia
Ketidakmampuan mengingat hal yang
telah terjadi akibat cedera otak
4. Alzheimer
Berkurangnya kemampuan mengingat
dan melakukan aktivitas sehari-hari
(menulis, dll) akibat usia lanjut.
5. Multiple sclerosis
Degenerasi sel saraf pasa SSP
6. Autisme
Kesulitan berkonsentrasi, bersosialisasi,
daya khayal tinggi, dan melakukan pola
tingkah laku berulang yang tidak wajar.
7. Skizofrenia
Ketidakseimbangan neurotransmitter
dopamin di otak yang menyebabkan
gangguan kejiwaan dan respon emosional
yang tinggi.
8. Hidrosefalus
Kelebihan cairan cerebrospinal di otak yang
menyebabkan pembesaran kepala.
9. Stroke
Kerusakan otak akibat tersumbat atau
pecahnya pembuluh darah otak, dapat
menyebabkan lumpuh sebagian atau
seluruhnya.
10. Neuritis
Radang saraf karena infeksi,
kekurangan vit. B, pengaruh fisik,
keracunan gas dan logam, dan obat-
obatan.
11. Transeksi
Kerusakan pada segmen medulla
spinalis, menyebabkan kelumpuhan serta
kehilangan kepekaan.
12. Parkinson
Berkurangnya neurotransmitter
dopamin yang menyebabkan tangan
gemetar, kesulitan bergerak, otot wajah
kaku.
15. Neurastonia
Lemah saraf akibat gen atau keracunan.
16. Meningitis
Radang selaput pelindung SSP.
17. Afasia
Kelainan pada fungsi bicara pada
seseorang karena adanya kelainan otak.
Penderita ini tidak memiliki kemampuan
berbicara dan mengerti bahasa lisan.
18. Ataksia
Kelainan yang terjadi karena sel-sel saraf
di dalam otak kecil rusak atau mengalami
degenerasi. Penderita mengalami kesulitan
berbicara, menelan, menggerakkan mata.
dll/.
TERIMA
KASIH