Anda di halaman 1dari 14

PETUNJUK PELAKSANAAN DAN

PETUNJUK TEKNIS LOMBA


BULUTANGKIS DIES NATALIS POLTEKKES
KEMENKES SEMARANG TAHUN 2020
A. PERATURAN UMUM PERTANDINGAN

1. Peraturan pertandingan yang digunakan adalah


mengacu pada peraturan pertandingan
PBSI/BWF dan peraturan panitia.
2. Pertandingan ini adalah perorangan yang
menggunakan sistem gugur.
B. PEMAIN DAN OFFICIAL
1. Peserta/pemain adalah yang memenuhi Persyaratan Umum sebagai peserta
kontingen Dies Natalis Poltekkes Kemenkes Semarang.
2. Setiap kontingen hanya diperkenankan mengirimkan 1 peserta putra dan 1
peserta putri yang berasal dari masing-masing Jurusan / perwakilan jurusan.
3. Untuk jurusan kebidanan hanya dapat mengirimkan 1 (satu) perwakilan.
4. Tidak diperbolehkan mengganti peserta setelah dilaksanakan Technical
Meeting.
5. Pemain membawa raket masing-masing. Panitia tidak menyediakan raket.
6. Setiap peserta diminta untuk menyiapkan dan memakai sepatu olahraga
indoor, bukan sepatu yang dipakai dari luar stadion.
7. Official berjumlah 2 orang (1 untuk putra dan 1 untuk putri); untuk jurusan
kebidanan official hanya berjumlah 1 (karena hanya 1 perwakilan).
C. PERWASITAN
1. Wasit pertandingan berasal dari PBSI Kabupaten
Blora
2. Wasit lapangan bertugas memimpin pertandingan.
3. Perselisihan yang terjadi di saat pertandingan
berlangsung akan diputuskan penyelesaiannya
oleh wasit lapangan.
4. Keputusan wasit tidak bisa diganggu gugat.
D. JADWAL PELAKSANAAN

• Tanggal Pelaksanaan : 14 April 2020


• WaktuPelaksanaan : 08.00 WIB – Selesai
• Tempat Pelaksanaan : GOR Sunandar
E. MEKANISME KEIKUTSERTAAN KEGIATAN
1. Bagi peserta kegiatan bulutangkis wajib melakukan
konfirmasi keikutsertaan dengan mengikuti technical
meeting pada:
• Hari/tanggal : Senin, 13 April 2020 Pukul : 13.30 - selesai
• Tempat : Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten Blora
2. Tiap peserta wajib membawa berkas persyaratan peserta
saat technical meeting.
3. Bagi official yang tidak menghadiri technical meeting,
secara sah dianggap menyetujui dan mengikuti peraturan
pelaksanaan pertandingan.
F. SISTEM DAN TEKNIS PERTANDINGAN
1. Tiap pertandingan dilakukan di lapangan indoor dan pada waktu yang
telah ditentukan sebelumnya.
2. Jadwal pertandingan akan disampaikan ketika drawing sudah dilakukan.
3. Pemain hendaknya telah bersiap disamping lapangan paling lambat 20
menit sebelum pertandingan dimulai.
4. Apabila peserta datang terlambat lebih dari 10 menit dari waktu yang
telah ditentukan dalam jadwal pertandingan, dan ketika dipanggil 3x
regu tersebut tidak ada konfirmasi kepada panitia maka regu tersebut
akan langsung dinyatakan WO tanpa bermain.
5. Sebelum pertandingan dimulai, pemain diperbolehkan mencoba
lapangan selama satu menit. Dilakukan juga undian yang dipimpin oleh
wasit untuk menentukan lapangan dan pemain yang pertama
melakukan serve.
LANJUTAN
6. Disaat pertandingan sedang berlangsung, pemain diberi kesempatan maksimum
2 kali dalam setiap permainan untuk meminta istirahat minum atau menyeka
keringat dengan rincian sekitar 30 detik per kesempatan.
7. Pemain diberikan waktu istirahat 1 menit setelah menyelesaikan 1 set.
8. Pemain bertukar tempat tiap ganti game. Permulaan serve dilakukan oleh
pemain yang memenangkan game sebelumnya. Apabila terjadi rubber game,
pemain bertukar tempat ketika hitungan mencapai angka 11 dan
diberikankesempatan untuk istirahat selama 2 menit.
9. Pemain yang mengalami cedera tidak dapat digantikan oleh pemain lain.
Apabila pemain tersebut dianggap tidak dapat melanjutkan pertandingan maka
dianggap mengundurkan diri.
G. PERHITUNGAN ANGKA (SCORING
SYSTEM)

Sistem perhitungan angka mempergunakan “Rally


point Scoring System” 3 x 21 (The Best of Three
Games) dari babak penyisihan sampai final. Pemain
yang memperoleh kemenangan 2 games dinyatakan
sebagai pemenang pertandingan.
H. SHUTTLECOCK
1. Jenis dan merk shuttlecock yang dipergunakan
dalam pertandingan ditentukan oleh panitia.
2. Pergantian shuttlecock dapat diusulkan oleh
pemain dengan persetujuan dan pertimbangan
wasit.
3. Apabila shuttlecock yang tersedia dianggap
kurang, wasit utama dapat meminta tambahan
shuttlecock kepada panitia.
I. ETIKA, SANKSI DAN PROTES
1. Seluruh pemain diharuskan menjunjung tinggi sportifitas.
2. Setiap pemain diharuskan menjaga tingkah laku sesuai
dengan norma-norma kesopanan.
3. Bagi pemain, supporter atau official yang memulai,
memancing atau memprovokasi lawan sehingga
menyebabkan terjadinya suatu keributan dan perkelahian,
atau terlibat secara langsung dalam suatu keributan atau
perkelahian, baik antar pemain maupun antar tim peserta
secara keseluruhan dengan alasan apapun, maka panitia
akan memberikan sanksi keras kepada pemain atau tim
peserta yang dimaksud berupa diskualifikasi.
4. Sanksi yang diberlakukan di atas diputuskan oleh panitia
pelaksana.
Lanjutan
5. Bila saat turnamen berlangsung, terbukti bahwa ada pemain yang
bukan mahasiswa atau bukan mahasiswa aktif Poltekkes Kemenkes
semarang yang sah untuk bermain, maka tim bersangkutan akan
dikenakan sanksi berupa: semua pertandingan yang dimenangkan tim
tersebut dinyatakan kalah.
6. Dalam keadaan terpaksa, setiap regu dapat mengajukan protes kepada
pemimpin pertandingan mengenai suatu pertandingan yang dilakukan
karena bertentangan dengan peraturan pertandingan / permainan.
7. Apabila Peserta/Team mengajukan protes lalu menimbulkan kericuhan
maka akan dikenakan denda Rp 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).
8. Diterima atau tidaknya suatu protes yang diajukan atau disampaikan
secara lisan maupun tertulis oleh kapten team atau official, diputuskan
oleh panitia bersama dengan wasit.
J. LAIN-LAIN
1. Pelanggaran terhadap ketentuan – ketentuan yang
tercantum di muka akan mengakibatkan
diskualifikasi.
2. Penelitian ulang mengenai persyaratan peserta
hanya dilaksanakan pada saat mulai pertandingan
oleh panitia.
3. Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan
dan ketentuan ini, akan diatur kemudian dan
disesuaikan dengan kebutuhan.
4. Keputusan wasit tidak dapat diganggu gugat.
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai