Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA LALU LINTAS

DAN
KESELAMATAN TRANSPORTASI
1.1 LATAR BELAKANG
Secara global, sekitar 1,3 juta orang meninggal setiap tahun dan lebih
dari 25 juta orang menderita cacat permanen akibat kecelakaan lalu
lintas. Kondisi ini semakin memburuk di banyak negara di dunia sejalan
dengan tingginya laju kepemilikan kendaraan bermotor.

KULIAH-3
 

Namun demikian, di beberapa negara maju telah terjadi penurunan tingkat


kecelakaan akibat dilaksanakannya Program Keselamatan Jalan secara
aktif selama 50 tahun terakhir.
 

Kecelakaan lalu lintas diprediksi akan menjadi penyebab kematian kelima


terbesar di dunia pada Tahun 2030. Kerugian yang ditanggung masyarakat
akibat kecelakaan lalu lintas diperkirakan sekitar 2% dari total penghasilan
domestik regional bruto (PDRB) suatu negara. Di Indonesia, berdasarkan
hasil penelitian terkini, kerugian yang di akibatkan kecelakaan lalu lintas
mencapai 2,9% dari PDRB Indonesia. Di negara-negara berkembang
dengan laju motorisasi yang tinggi seperti di Afrika, Asia Tenggara, Asia
Selatan, dan Amerika Selatan, kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan
lalu lintas bahkan lebih tinggi daripada bantuan internasional yang diterima.
 

Oleh karena itu, kematian atau cedera akibat kecelakaan lalu lintas bukan
hanya sebatas masalah kesehatan masyarakat–namun juga memberi beban
kerugian ekonomi yang besar bagi negara dan masyarakat.
1.2 Kematian dan Cedera di Jalan
Di negara maju, jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas menurun
sangat tajam, sekitar 10% dalam dua dasawarsa terakhir.
 
Namun, di sebagian besar negara berkembang, termasuk Indonesia,

KULIAH-3
kondisi ini bertambah buruk. Tanpa adanya tindakan, tingkat kecelakaan lalu
lintas akan meningkat secara signifikan.
 
Karakteristik korban kecelakaan lalu lintas di dunia:
 
 Lebih dari setengah jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas di dunia
melibatkan orang dewasa muda berusia antara 15 s/d 44 tahun.

 73% dari seluruh kematian akibat kecelakaan lalu lintas di dunia


adalah laki-laki. (Di Indonesia angka ini lebih tinggi – mencapai 90%).

 Pemakai jalan yang rentan (pejalan kaki, pesepeda dan pengendara


sepeda motor) memiliki tingkat kecelakaan lalu lintas yang lebih besar di
negara berpenghasilan rendah dan menengah dibandingkan di negara
berpenghasilan tinggi.
Tabel 1.1 Angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas per 100.000
penduduk berdasarkan regional

Negara Berpendapatan Negara Berpenghasilan


Regional WHO Rendah dan Menengah Tinggi
AFRIKA 28,3 -

KULIAH-3
AMERIKA 16,2 14,8
ASIA TENGGARA 18,6 11,0
MEDITERANIA 26,4 19,0
PASIFIK BARAT 18,5 12,0

Kebanyakan korban kecelakaan lalu lintas adalah pencari


nafkah keluarga dan keluarga yang ditinggalkan menderita
kerugian yang amat besar ditinjau dari perekonomian.
1.3 Potret Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia

Sangat sulit menggambarkan secara tepat besaran kecelakaan lalu lintas


di Indonesia akibat banyaknya kejadian kecelakaan yang tidak
terlaporkan. Menurut data resmi Kepolisian, jumlah kematian pada 2010

KULIAH-3
adalah 31.234 jiwa. Namun hasil penelitian oleh para profesional
keselamatan jalan, menunjukkan angka kematian dapat melebihi 40.000
jiwa.

Potret 1 : Kematian Menurut Pengguna Jalan


 
Gambar 1.1 menunjukkan persentase korban meninggal berdasarkan
pengguna jalan di Indonesia. Pengendara sepeda motor menduduki
persentase tertinggi, mencapai 61%. Meskipun demikian, di area
perkotaan seperti Jabodetabek, kematian pengendara sepeda motor
berada di atas 70%.
Pengemudi Kendaraan Roda Empat (3%)
Lain-lain (4%) Penumpang Kendaraan
Roda Empat (4%)
Pejalan Kaki (15%)

KULIAH-3
Pengendara
Roda Dua atau Tiga
Pengguna
(61%)
Sepeda 13%
KULIAH-3

Anda mungkin juga menyukai