Anda di halaman 1dari 37

GOLONGAN V A

KELOMPOK 1:
Suryana Dewi (06101381823042)
Kiki Melisa (06101381823049)
Bella Tri Ramadina (06101381823050)
Dela Mia Anggraini (06101381823052)
Astry Lestari (06101381823055)
Rianda Marta Derici (06101381823060)
NITROGEN
Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia yang
memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya
ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa
rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang
stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur atau
senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini
bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur
lainnya.
Keberadaan Nitrogen di Alam

1. Nitrogen terdapat di alam sebagai unsur bebas berupa molekul


diatomik (N2) kira-kira 78,09% volume atmosfir.

2. Dijumpai dalam mineral penting seperti (KNO3) dan sendawa

Chili (NaNO3).
3. Pada tumbuhuan dan hewan, nitrogen berupa bentuk protein yang
komposisi rata-ratanya 51% C; 25% O; 16% N; 7% H; 0,4%P; dan
0,4% S.
Sifat Fisik dan Kimia Nitrogen
Massa atom : 14.0067(2) g/mol
konfigurasi elektron:1s2 2s2 2p3
Fasa : gas
Massa jenis : (0 °C; 101,325 kPa) 1.251 g/L
Titik lebur  : 63.15 K (-210.00 °C, -346.00 °F)
Titik didih : 77.36 K (-195.79 °C, -320.42 °F)
Titik kritis : 126.21 K,  3.39 MPa
Kalor peleburan : (N2) 0.720 kJ/mol

Kalor penguapan : (N2) 5.57 kJ/mol

Nitrogen adalah unsur yang unik dalam golongannya, karena dapat


membentuk senyawa dalam semua bilangan oksidasi dari tiga sampai
lima. Senyawa nitrogen dapat mengalami reaksi reduksi dan oksidasi
Proses Pembuatan Nitrogen
1.Skala Laboratorium : memanaskan larutan yang mengandung
garam amonia dan garam nitrit.
NH4+(aq) + NO2(aq) → N2(g) + 2H2O(l)
2.Secara komersil diperoleh dari distilasi bertingkat terhadap udara
(proses linde dan claude).
3.Di laboratorium dari dekomposisi termal senyawa amonium nitrit
CNH4NO2 dengan cara dipanaskan. Reaksinya seperti berikut :
CNH4NO2(s) → N2(g) + 2 H2O(l)
4.Dalam industri, dengan cara destruksi bertingkat dan pencairan
(destilasi udara cair) karena N2 mempunyai titik didih rendah
daripada O2 maka ia lebih dahulu menguap sebagai fraksi pertama
Reaksi nitrogen
1. Reaksi nitrogen dengan oksigen terjadi apabila bereaksi di udara dengan bantuan bunga api listrik tegangan tinggi, dengan reaksi seperti
berikut.
N2(g) + O2(g) → 2NO(g)

selanjutnya senyawa NO akan bereaksi membentuk NO2 dengan reaksi seperti berikut.

2NO(g) + O2(g) → 2NO2(g)
2. Nitrogen hanya dapat bereaksi dengan fluor membentuk nitrogen trifluorida dengan reaksi seperti berikut.
N2(g) + 3F2(g) → 2NF2(g)
3. Nitrogen dapat bereaksi dengan logam membentuk nitrida ionik, misalnya seperti berikut.
6Li(s) + N2(g) → 2Li3N(s)

6Ba(s) + N2(g) → 2Ba3N(s)

6Mg(s) + N2(g)→ 2Mg3N(s)
Kegunaan Nitrogen

Nitrogen digunakan untuk membuat berbagai bahan peledak termasuk ammonium


nitrate, ammonium nitroglycerin, nitrogliserin, nitrocellulose
and nitroselulosa, dan trinitrotoluene (TNT). trinitrotoluene (TNT). Hal lain digunakan
(zat pendingin) baik untuk pembekuan, perendaman produk makanan dan untuk
transportasi makanan, dan dalam bentuk cair digunakan industri minyak untuk
membangun tekanan dalam sumur untuk memaksa. minyak mentah ke permukaan.
Bahaya Nitrogen

Limbah baja nitrat merupakan penyebab utama pencemaran air


sungai dan air bawah tanah. Senyawa yang mengandung siano
(-CN) menghasilkan garam yang sangat beracun dan bisa
membawa kematian pada hewan dan manusia.
FOSFOR
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan
nomor atom 15. Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak,
termasuk  golongan nitrogen, banyak ditemui dalam batuan
fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah
ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif,
memancarkan cahaya yang lemah ketika bergabung dengan
oksigen, ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan
unsur penting dalam makhluk hidup. Fosfor berupa berbagai
jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti
zink sulfida (ZnS) yang ditambah tembaga atau perak,  dan zink
silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan mangan.
Keberadaan Fosfor di Alam

Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfat


organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air
dan tanah). Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan
oleh decomposer (pengurai) menjadi fosfat anorganik. Fosfat anorganik
yang terlarut di air tanah atau air laut akan terkikis dan mengendap di
sedimen laut. Oleh karena itu, fosfat banyak terdapat di batu karang dan
fosil. Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfat anorganik
terlarut di air tanah dan laut. Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap
oleh akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus menerus.
Sifat Fisik dan Kimia Fosfor
Massa atom : 30,973761(2) g/mol
Konfigurasi elektron : [ Ne] 3s2 3p3
Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8, 5
Fase : padat
Titik lebur  : (putih) 317,3 K (44,2 °C, 111,6 °F)
Titik didih : 550 K (277 °C, 531 °F)
Kalor peleburan : (putih) 0,66 kJ/mol
Kalor penguapan : 12,4 kJ/mol
Kapasitas kalor  : (25 °C) (putih) 23,824 J/(mol·K)
Proses Pembuatan Fosfor
Sumber utama industry fosfor adalah Ca3(PO4)2. Dalam prosesnya, Ca3(PO4)2 dicampur dengan

karbon dan silika (SiO2) pada temperature 1400⁰C - 1500⁰C (dengan bunga api listrik). SiO2 bereaksi

dengan Ca3(PO4)2 pada temperatur tersebut menghasilkan P4O10 (g).


Reaksinya sebagai berikut :
2 Ca3(PO4)2 (l) + 6 SiO2 (l) → 6 CaSiO3 (l) + P­4O10 (g)

Kemudian , P­4O10 (g) direduksi dengan karbon , reaksinya sebagai berikut :

P­4O10 (g) + C (s) → P4 (g) + 10 CO2 (g)

P4­ (g) yang terjadi dikristalkan dan disimpan di dalam CS2 cair atau di dalam air. Hal itu guna
menghindari terjadinya oksidasi dengan oksigen dari udara yang cepat terjadi pada temperatur 30⁰C
berupa nyala fosfor. P4 hasil pengolahan merupakan salah satu bentuk alotropi fosfor, yaitu fosfor
putih.
Reaksi Fosfor
• Reaksi fosfor dengan Air  P4 (s) + 6F2 (g) → 4PF3 (g)
Fosfor putih bersinar dalam gelap saat terkena udara lembab P4 (s) + 6Cl2 (g) → 4PCl3 (g)
dalam proses yang dikenal sebagai chemiluminescence.
P4 (s) + 6Br 2 (g) → 4PBr 3 (g) P4 (s) + 6I2 (g) 4PI3 (g)
• Reaksi fosfor dengan Udara
Fosfor putih bereaksi dengan yodium dalam karbon
Fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati. Hal
disulfida (CS2) u ntuk fosfor (II) iodida. Senyawa yang sama
spontanteously bila menyatu di udara pada suhu kamar untuk
terbentuk dalam reaksi antara fosfor merah dan yodium pada
membentuk "fosfor pentoksida" tetraphosphorus desaoksida,
180°C.
P4O10.
P4 (s) + 4I2 (g) → 2P2I4 (g)
P4 (s) + 5O2 (g) → P4O10 (s)
• Reaksi Fosfor dengan asam
kontrol hati-hati (75% O2, N2 25%, 50°C, 90 mm Hg),
Fosfor tidak bereaksi dengan larutan asam non oksidasi.
campuran terbentuk, salah satu produk di mana adalah
"fosfor trioksida" tetraphosphorus hexaoxide, P4O6.
P4 (s) + 3O2 (g) → P4O6 (s)
• Reaksi fosfor dengan halogen
Fosfor Putih, P4 bereaksi keras dengan semua halogen di
Kegunaan Fosfor
Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katode (CRT) dan lampu
pendar, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat
berpendar dalam gelap (glow in the dark). Fosfor dapat digunakan untuk pembuatan korek api
setelah dicampur dengan karbon dan belerang. Digunakan militer sebagai petunjuk menentukan
target atau sasaran Selain di lingkup militer. Fosfor putih ternyata digunakan dalam barang
konsumsi yang kita gunakan sehari-hari, seperti minuman bersoda dan pasta gigi. Secara luas,
fosfor putih dipakai dalam industri untuk membuat asam fosfat atau bahan kimia lain untuk
dijadikan pupuk, bahan pengawet makanan, dan zat pembersih
Bahaya Fosfor
Terlalu banyak fosfat dapat menyebabkan masalah kesehatan seperti kerusakan
ginjal dan osteoporosis.
Fosfor dalam bentuk murni memiliki warna putih. Fosfor putih adalah bentuk paling
berbahaya dari fosfor.
Fosfor putih sangat beracun dan dalam banyak kasus paparan akan berakibat fatal.
Kebanyakan kasus orang yang meninggal karena paparan fosfor putih diakibatkan
karena secara sengaja atau tidak sengaja menelan racun tikus.
Sebelum meninggal karena paparan fosfor putih, korban sering mengalami mual,
kram perut, dan kantuk.
Fosfor putih juga dapat menyebabkan kulit terbakar dengan uapnya bisa
menyebabkan kerusakan hati, jantung, atau ginjal.
ARSEN
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam
tabel periodik yang memiliki simbol As dan nomor atom 33.
Arsen adalah bahan metaloid yang terkenal beracun dan
memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu.
Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida,
herbisida, insektisida, dan dalam berbagai aloy. Di alam
biasanya arsen terdapat dalam bentuk mineral pada kerak bumi
seperti realgar (As4S4), orpiment (As2S2), arsenolit (As2O3)
dan mineral besi seperti arsenopirit (FeAsS) dan leolingit
(FeAs2).
Keberadaan Arsen di Alam

Di alam biasanya arsen terdapat dalam bentuk mineral pada


kerak bumi seperti realgar (As4S4), orpiment (As2S2), arsenolit
(As2O3) dan mineral besi seperti arsenopirit (FeAsS) dan
leolingit (FeAs2).
Sifat Fisik dan Kimia Arsen
Fase Solid
Massa jenis (sekitar suhu kamar) 5,727 g/
Massa jenis cair pada titik lebur 5,22 g/
Titiklebur 1090 K (817 , 1503)
Titik didih 887 K (614 , 1137
Bilangan oksidasi 3,5 (oksida asam lemah)
Elektronegativitas 2,18 (skala Pauling)
Energi ionisasi Ke-1 947,0 kJ/mol
Ke-2 1798 kJ/mol
Ke-3 2735 kJ/mol

Jari-jari atom 115 pm


Jari-jari atom (terhitung) 114 pm
Jari-jari kovalen 119.  

Logam arsen berwarna abu-abu, sangat rapuh,Kristal, dan semi-metal


benda padat. Ia berubah warna dalam udara dan ketika dipanaskan
teroksida sangat cepat menjadi arsen oksida dengan bau bawang.
Arsen dan senyawa-senyawanya sangat beracun.
Proses Pembuatan Arsen
  Pembuatan di Industri
1. Arsen dapat dibuat melalui isolasi
2. Dalam proses isolasi, arsen dibuat pada skala industri dengan pemanasan mineral yang tepat dan
sesuai, tanpa adanya udara dalam proses tersebut
3. Hasilnya,arsen akan dikeluarkan dalam kondisi kental terpisah dari senyawaan asalnya sebagai
zat padat.
4. Berikut ini persamaan reaksi yang terjadi pada proses isolasi arsen yang dibuat dari senyawa
FeAsS dan dipanaskan pada suhu 700:
+
Pembuatan di Laboratorium
Seperti yang telah disebutkan,arsen dapat dibuat melalui isolasi. Namun, proses isolasi yang
dilakukan didalam laboratorium tidak terlalu diperlukan karena pada realitanya arsen terdapat di
alam dalam jumlah melimpah.
Reaksi Arsen
Jika bereaksi dengan HF dan HCl yang anhidrat, bahan ini akan menghasilkan AsF3 atau AsCl3:

As2O3 + 6 HX → 2 AsX3 + 3 H2O (X = F, Cl)

Bahan ini hanya dapat menghasilkan arsen pentoksida (As2O5) atau asamnya jika bereaksi dengan oksidator yang kuat, seperti 
ozon, hidrogen peroksida dan asam nitrat:
2 HNO3 + As2O3 + 2 H2O → 2 H3AsO4 + N2O3

Reduksi menghasilkan arsen atau arsin (AsH3), tergantung pada kondisinya:

As2O3 + 6 Zn + 12 HNO3 → 2 AsH3 + 6 Zn(NO3)2 + 3 H2O


Kegunaan Arsen

1. Berbagai macam insektisida dan racun


2. Gallium arsenide adalah material semikonduktor penting dalam
sirkuit terpadu. Sirkuit dibuat menggunakan komponen inilebih cepat
tetapi juga lebih mahal daripada terbuat dari silikon
Bahaya Arsen
Terpapar arsenik dalam jumlah banyak atau sedikit tapi sering, tidak baik bagi kesehatan. Beberapa efek
negatif arsenik bagi tubuh adalah:
Menyebabkan kanker
Arsenik dikaitkan sebagai penyebab kanker pada bagian kulit, paru-paru, kandung kemih, ginjal, dan hati.
Beberapa penelitian mengungkap bahwa paparan arsenik dalam jangka panjang atau dosis yang besar dapat
meningkatkan risiko terkena kanker paru-paru, kanker kulit, kanker prostat dan kandung kemih, serta
kanker hati. Hal ini diduga terjadi karena efek beracun arsenik pada sel tubuh.
Mengganggu sistem endokrin
Para peneliti mengungkapkan bahwa terpapar arsenik dalam jumlah sedikit dapat mengganggu sistem
endokrin. Padahal, sistem endokrin yang menjadi pengatur hormon di dalam tubuh, memainkan peran yang
sangat penting dalam mengatur pertumbuhan, perkembangan, fungsi jaringan, metabolisme, fungsi seksual
dan proses reproduksi, serta mood.
Menyebabkan diabetes
Beberapa penelitian menunjukkan adanya hubungan antara paparan arsenik dalam jumlah sedikit atau
banyak dengan penyakit metabolik, seperti diabetes
Meningkatkan risiko penyakit jantung
Paparan arsenik dalam jangka panjang juga diduga berkaitan dengan risiko terjadinya penyakit jantung.
Penelitian di Mongolia menunjukkan bahwa mereka yang terpapar arsenik dari air dan makanan memiliki
risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung. Hal ini diperkirakan karena efek arsenik dapat merangsang
penyumbatan pembuluh darah jantung, sehingga meningkatkan risiko terkena penyakit jantung.
.
ANTIMON
Antimon adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik
 yang memiliki lambang Sb dan nomor atom 51.
Lambangnya diambil dari bahasa Latin Stibium. Antimon
merupakan metaloid dan mempunyai empatalotropi
 bentuk. Bentuk stabil antimon adalah logam biru-putih.
Antimoni kuning dan hitam adalah logam tak stabil.
Antimon digunakan sebagai bahan tahan api, cat,
keramik, elektronik, dan karet.
Keberadaan Antimon di Alam

Antimony banyak ditemukan di pegunungan yang kaya


akan batuan mineral logam. Jumlah unsur kimia ini
diperkirakan lebih besar dari unsur kimia perak, dan
ditemukan di hampir setiap jenis batuan mineral logam.
Kandungan antimony terbesar berada pada batuan
berjenis stibnite, yang merupakan sumber utama dari
antimony.
Sifat Fisik dan Kimia Antimon
Massa atom                                    121.760(1)  g/mol

Konfigurasi elektron                      [Kr] 4d10 5s2 5p3

Jumlah elektron tiap kulit               2, 8, 18, 18, 5

Fase   solid

Massa jenis (suhu kamar)               6.697 g/cm³

Massa jenis cair pada titik lebur     6.53 g/cm³

Titik lebur                                       903.78 K (630.63 °C, 1167.13 °F)

Titik didih                                      1860 K (1587 °C, 2889 °F)

 Kalor peleburan                              19.79 kJ/mol

Kalor penguapan                            193.43 kJ/mol

Kapasitas kalor                               (25 °C) 25.23 J/(mol·K)

Struktur kristal                               Rhombohedral

Bilangan oksidasi                          −3, 3, 5

 Elektronegativitas                          2.05 (skala Pauling)

Jari-jari atom                                  145 pm

Jari-jari atom (terhitung)                133 pm

Jari-jari kovalen                              138 pm

Tidak bersifat magnetic  

Resistivitas listrik                           (20 °C) 417 nΩ·m

Konduktivitas termal                    (300 K) 24.4 W/(m·K)

Ekspansi termal                              (25 °C) 11.0 µm/(m·K)

Kecepatan suara (kawat tipis)        (20 °C) 3420 m/s


Proses Pembuatan Antimon
Cara ekstraksi antimony dari batuan mineralnya tergantung pada kadar antimony di
dalam batuan tersebut. Sebagian besar bahan baku antimon ditambang sebagai
mineral sulfida, dimana untuk batuan yang memiliki kadar antimony rendah
dilakukan proses flotasi terlebih dahulu.
Sementara terhadap batuan berkadar tinggi dipanaskan hingga mencapai suhu 500-
600° C , suhu di mana stibnite mencair dan dipisahkan dari mineral ikutan .
Pemanasan yang disertai campuran dengan skrap besi atau aluminium dapat
mereduksi antimony dari sulfidanya , dimana besi atau aluminium bertindak  sebagai
reduktor.
Sb2S3 + 3 Fe → 2 Sb + 3 FeS                                     
Reaksi Antimon
1.      Reaksi dengan air
Ketika antimon panas merah akan bereaksi dengan air untuk membentuk antimon (III) trioksida.
       2Sb (s) + 3H2O (g)                         Sb2O3 (s) + 3H2 (g)
2.      Reaksi dengan udara
Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir trioksida antimon (III).
          4Sb (s) + 3O2 (g)                              2Sb2O3 (s)
3.      Reaksi dengan halogen
Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk membentuk antimon (III) dihalides.
2Sb (s) + 3F2 (g)                                2SbF3 (s)
2Sb (s) + 3Cl2(g)                                2SbCl3 (s)
2Sb (s) + 3Br2 (g)                               2SbBr3 (s)
2Sb (s) + 3I2 (g)                             2SbI3 (s)
4. Reaksi dengan asam
Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk solusi yang mengandung Sb (III).
Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida dalam
ketiadaan oksigen.
Kegunaan Antimon

1. Antimon untuk Bahan Anti Api


2. Paduan Logam
3. Antimony sebagai bahan isolator
4. Penggunaan Lain dari antimon
Kegunaan Antimon (Stibium) lainnya, sebagai bahan baku untuk membuat beberapa
jenis perangkat semikonduktor, seperti dioda dan detektor inframerah. Paduan timah
putih dan antimon dapat meningkatkan sifat-sifat fisika dan kimia dari paduan yang
digunakan dalam solder, peluru, dan bantalan biasa. Masih ada ratusan kegunaan
antimon, khususnya berhubungan dengan industri non makanan
Bahaya Antimon

Orang-orang yang bekerja dengan antimon dapat menderita efek paparan dengan bernapas di
debu antimon. paparan antimon dapat berlangsung dengan menghirup udara, air minum dan
makan makanan yang mengandung itu, tetapi juga melalui kontak kulit dengan tanah, air dan zat-
zat lain yang mengandung itu.
Bernapas dalam antimon yang berikatan dengan hidrogen dalam fase gas menyebabkan efek
negatif terhadap kesehatan. Paparan antimony dalam konsentrasi yang relatif tinggi di udara (9
mg / m3 udara) dalam jangka waktu panjang bisa menyebabkan iritasi mata, kulit dan paru-paru.
Saat paparan terus berlanjut, efek kesehatan yang lebih serius dapat terjadi, seperti penyakit
paru-paru, gangguan jantung, diare, muntah dan sakit maag. Namun hingga kini belum ditemukan
adanya korelasi antara paparan antimony dan penyakit kanker atau kegagalan reproduksi.
BISMUT

Bis­mut adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik


yang memiliki lambang Bi dan nomor atom
83. Logam dengan kristal trivalen ini memiliki sifat kimia
mirip dengan arsen dan antimon.
Keberadaan Bismut di Alam

Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira 2 kali lebih berlimpah


daripada emas. Biasanya tidak ekonomis bila
menjadikannya sebagai tambang utama . Melainkan
biasanya diproduksi sebagai sampingan pemrosesan biji
logam lainnya misalnya timbal, tungsten dan campuran
logam lainnya. Bismut ini terdapat bebas dalam bentuk
bijih yakni bismutinit, produk sampingan dari peleburan
timbale.
Sifat Fisik dan Kimia Bismut
Massa atom 208.98040(1)  g/mol

Konfigurasi elektron [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p3

Jumlah elektron tiap kulit 2, 8, 18, 32, 18, 5

Fase solid

Massa jenis (sekitar suhu kamar) 9.78 g/cm³

Massa jenis cair pada titik lebur 10.05 g/cm³

Titik lebur 544.7 K (271.5 °C, 520.7 °F)

Titik didih 1837 K (1564 °C, 2847 °F)

Kalor peleburan 11.30 kJ/mol

Kalor penguapan 151 kJ/mol

Kapasitas kalor (25 °C) 25.52 J/(mol•K)

Struktur kristal Rhombohedral

Bilangan oksidasi 3, 5 (mildly acidic oxide)

Jari-jari atom 160 pm

Elektronegativitas 2.02 (skala Pauling)

Jari-jari atom (terhitung) 143 pm

Jari-jari kovalen 146 pm

Sifat magnetik diamagnetic

Resistivitas listrik (20 °C) 1.29 µΩ•m

Konduktivitas termal (300 K) 7.97 W/(m•K)

Ekspansi termal (25 °C) 13.4 µm/(m•K)

Kecepatan suara (kawat tipis) (20 °C) 1790 m/s


Proses Pembuatan Bismut
Bismut terdapat dialam sebagai bijih sulfide dan Bi2S3 (bismuth glance) dan dalam bijih
tembaga, timah dan timbel. Bismut dapat diperoleh dari bijih dengan proses yang sederhana yaitu
dipanggang untuk memperoleh oksidasinya Bi2O3 kemudian direduksi dengan karbon atau dengan
H2. Bismut yang terdapat dalam senyawanya dengan tingkat oksidasi +3 dan +5. Senyawa bismuth
dengan tingkat oksidasi +5 (NaBiO3, BiF5) bersifat oksidator kuat. Semua garam bismuth (III) halida
dapat dijumpai namun hanya BeF3 yang ditemui sebahai garam. Seperti halnya pada timah dan
timbel, bismut (III) lebih stabil dari pada bismut (V)..
Reaksi Bismut
1.      Reaksi dengan air
Ketika bismut panas merah bereaksi dengan air untuk membentuk bismut (III) trioksida.
                    2Bi (s) + 3H2O (g)                         Bi2O3 (s) + 3H2 (g)
2.      Reaksi dengan udara
Setelah pemanasan bismut bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir trioksida bismut (III).
                        4Bi (s) + 3O2 (g)                           2Bi2O3 (s)
3.      Reaksi dengan halogen
Bismut bereaksi dengan fluor untuk membentuk bismut (V) fluoride.
                          2Bi (s) + 5F2 (g)                             2BiF5 (s)
Bismut bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin bromin, dan iodin bismut (III) trihalides.
2Bi (s) + 3F2 (g)                          2BiF3 (s)
2Bi (s) + 3Cl2 (g)                         2BiCl3 (s)
2Bi (s) + 3Br2 (g)                         2BiBr3 (s)
2Bi (s) + 3I2 (g)                           2BiI3 (s)
4.      Reaksi dengan asam
Bismut larut dalam asam sulfat pekat atau asam nitrat, untuk membentuk larutan yang mengandung Bi (III). Reaksi
asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida. Dengan asam klorida dalam kehadiran oksigen, bismut (III) klorida
yang dihasilkan.
               4Bi (s) + 3O2 (g) + 12HCl (aq)                         4BiCl3 (aq) + 6H2O (l)
Kegunaan Bismut
Bismuth logam digunakan dalam pembuatan solder leleh
rendah dan paduan fusible serta toksisitas menembak burung
rendah dan sinkers memancing. Senyawa bismut tertentu juga
diproduksi dan digunakan sebagai obat-obatan. Industri yang
menggunakan senyawa bismut sebagai katalis dalam
akrilonitril manifacturing, bahan awal untuk serat sintetis dan
karet. Bismuth kadang-kadang digunakan dalam produksi
tembakan dan senapan.
Bahaya Bismut
Efek akut: Inhalasi: RACUN. Mungkin debu gangguan menyebabkan iritasi pernapasan. Dapat
menyebabkan napas busuk, rasa logam dan radang gusi. Tertelan: RACUN. Dapat menyebabkan
mual, kehilangan nafsu makan dan berat badan, malaise, albuminuria, diare, reaksi kulit,
stomatitis, sakit kepala, demam, sulit tidur, depresi, nyeri rematik dan garis hitam dapat terbentuk
pada gusi dalam mulut karena endapan sulfida bismut. Kulit: Dapat menyebabkan iritasi. Mata:
Dapat menyebabkan iritasi.
Efek kronis: Inhalasi: Dapat mempengaruhi fungsi hati dan ginjal. Tertelan: Dapat mempengaruhi
fungsi hati dan ginjal. Dapat menyebabkan anemia, garis hitam dapat terbentuk pada gusi dan
ulcerative stomatitis. Kulit: Dapat menyebabkan dermatitis. Mata: Tidak ada efek kesehatan kronis
direkam.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai