Anda di halaman 1dari 11

10 TIPS MEMENANGKAN

PERDEBATAN
1. Lembut dan Solid
Dalam sebuah perdebatan Anda tidak perlu sampai meninggikan suara.  Anda

harus dalam keadaan tenang terus-menerus.  Semakin nyaring suara Anda,

lawan Anda akan lebih nyaring lagi – dan akhirnya hanya terjadi pertandingan

berteriak.  Dan tentu saja, Anda tidak ingin terjadi kekerasan setelah itu. Anda

dapat mencoba untuk berbicara lebih tenang dibanding biasanya, agar Anda bisa

menggambarkan dengan lebih jelas bagaimana lawan-lawan debat Anda, dan

juga akan memberikan gambaran kepada lawan bahwa Anda seorang yang

bijaksana.  Sebuah debat tidak dimenangkan oleh orang bersuara paling

nyaring, tetapi perdebatan dimenangkan oleh orang yang mampu memaksakan

argumen-argumennya untuk diterima.


2. Tempatkan Lawan di sisi kita
Ini merupakan cara yang baik untuk memposisikan lawan sebagai partner bukan

musuh. Suasana permusuhan akan tercipta dengan mudah apabila lawan berada di

seberang kita, sedangkan jika dia berada di samping kita secara psikologis dia akan

mudah untuk memberikan persetujuan. Ini adalah posisi yang kuat dalam perdebatan.

Anda bahkan tidak perlu menggunakan sebuah fakta untuk mendapatkan

persetujuannya, sebagai contoh, Anda hanya perlu berkata “Saya yakin Anda

menyetujui pendapat saya ini bahwa …".  Secepat lawanmu setuju setelah – biasanya

ditandai dengan tidak bisa memberikan sanggahan yang berarti, Anda sudah

memenangkan sebuah pertempuran psikologis (psy battle).  Anda bukan lagi lawan

baginya, tetapi sebagai teman.  Teknik efektif ini telah digunakan oleh para salesman

yang pandai.
3. Jangan Menyerang

Bukan cara yang baik apabila Anda dengan ribut mengatakan kepada

lawan bahwa ia salah – sebagai gantinya anda harus menunjukkan

bahwa dia salah dengan menggunakan sanggahan-sanggahan

yang baik. Menyebut bahwa lawan Anda salah hanya membuat

lawan tertekan sehingga semakin menolak argumen kita. Itu

merupakan sebuah komentar yang subjektif.  Sederhanalah dalam

berdebat dan tunjukan keinginan baik Anda. Sikap itu tidak hanya

akan membuat Anda kelihatan baik jika anda menang, tapi akan

menunjukkan bahwa Anda adalah lawan yang pantas sekali pun Anda

kalah.
4. Janganlah menjadi tidak fair
Jangan pernah saling mengejek – usahakan sekali
pun lawan Anda melakukan terlebih dulu.  Yang
harus serang adalah argumentasinya, bukan
orangnya. Semakin cepat Anda mulai mengkritik
lawan Anda, hal itu akan menjadi bukti bahwa Anda
sudah kehabisan jalan untuk mempertahankan
pendapat Anda. Berbagai macam hinaan dan
sindiran adalah jalan yang pasti menuju kekalahan
dalam sebuah perdebatan. Jika lawan Anda sudah
mulai kehilangan kendali dan mulai keluar dari alur
debat berarti Anda sudah dekat dengan
kemenangan.
5. Tunjukkan hal-hal yang mendasar
Ketika adu argumentasi, kedua belah pihak perlu untuk
bersepakat untuk memulai debat dengan membahas
kebenaran-kebenaran dasar – jika tidak, debat tidak
bisa berlangsung dengan baik, karena arah perdebatan
menjadi tidak menentu.  Sebagai contoh adalah
perdebatan bertema agama. Peserta debat harus
sama-sama mengakui bahwa Tuhan itu ada, kalau
tidak perdebatan tidak bisa dilanjutkan, karena akan
memperbanyak poin-poin perdebatan. Semakin kecil
ruang lingkup perdebatan, semakin mudah diikuti oleh
audiens dan semakin singkat waktu dibutuhkan untuk
mencapai kesimpulan.
6. Kembali ke Pokok Materi

Ketika lawan Anda mulai kehabisan argumen, dia


akan berusaha beralih ke topik yang lain – dengan
demikian dia berharap Anda terpancing untuk lari
dari topik sebelumnya dan membahas hal baru yang
mungkin akan mengacaukan Anda.  Ketika ini terjadi,
jangan teperdaya, segera kembali ke topik yang
asli dengan segera.  Jangan memberi kesempatan
kepada lawan Anda untuk lari ke topik-topik yang
lain (tak peduli bagaimana pun usahanya untuk
mencoba) sampai Anda memenangkan topik itu.
7. Ajukan pertanyaan-pertanyaan
Ini disebut “metoda sokratik”.  Ketika lawan mengemukakan
sebuah “fakta”– periksa lebih dalam fakta tersebut dengan
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk
mengungkapkan kekurangan-kekurangannya. Biasanya
digunakan  pertanyaan-pertanyaan seperti: “Dapatkah Anda
memberi saya satu contoh?”, “Cara lain untuk melihat hal itu
adalah…, apakah cara ini masuk akal menurut Anda?”.
Pertanyaan-pertanyaan ini akan semakin menuntun lawan
Anda kepada kebenarannya – dan jika mereka jujur, mereka
akan menyetujuinya.  Sayangnya dalam banyak debat yang
sering terjadi adalah respon kemarahan karena lawan Anda
menganggap Anda sedang “berusaha bermuslihat” kepadanya.
 Tapi jangan khawatir karena hal itu pertanda kemenangan
Anda sudah dekat.
8. Tenanglah
Setelah membuat sebuah argumentasi yang kuat, biarkan lawanmu berbicara

banyak – terutama jika dia sudah kekurangan fakta-fakta untuk menentang Anda.  Ia

akan mencerca dengan meraba-raba – memberi Anda berbagai senjata baru untuk

menyerang dia.  Dia barangkali tidak rela kalah dalam waktu singkat dan ingin

menggiring Anda menjauh dari tema debat – sebenarnya sebuah kemenangan mutlak

untuk Anda.  Banyak debat dapat dimenangkan oleh orang yang tidak membantah

sama sekali!  Dari satu sisi, ini adalah sebuah metoda yang sempurna untuk

berada pada jalur Anda sendiri – ajukan permintaan Anda dan seketika itu

biarkan semua menjadi senyap.  Hal ini biasanya membuat lawan menjadi sangat

gelisah (karena tidak ada seorang pun menyukai keheningan) dan lawan akan dipaksa

untuk keluar dari satu situasi yang menggelisahkannya itu.


9. Kenalilah fakta-fakta yang Anda ajukan

Jangan mengatakan bahwa sesuatu itu “benar”


kecuali jika Anda benar-benar mengetahuinya –
itu disiapkan untuk membuktikannya jika perlu.
Anda akan mudah diserang kalau argumentasi
Anda mengambang.  Anda tidak usah berdebat
kalau Anda tidak bisa mengajukan fakta-fakta
dan menguasai keseluruhan informasinya. Apabila
lawan Anda ternyata lebih mengetahui
kebenarannya, Anda akan “dibantainya”.
10. Ketahuilah disaat Anda mendapatkan pukulan

Jika anda mempunyai semua fakta untuk kembali atas


anda, anda harus bisa memenangkan argumentasi
Anda jika lawan Anda jujur.  Tetapi ada kalanya lawan
menjadi lebih baik dari Anda dan mereka berhasil
menyudutkan Anda.  Apabila itu harus terjadi, jadilah
seorang jentelmen dan berikan kemenangan
kepadanya.  Anda harus selalu tampak lembut dalam
kekalahan.  Tidak ada hal yang lebih buruk dalam
perdebatan dibanding seseorang yang membantah
hanya untuk mengacaukan dan tidak mau mengaku
kalah. Jadilah seorang ksatria yang mau mengakui
kekalahan Anda, karena di mata audiens Anda adalah
pemenang sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai