Anda di halaman 1dari 4

Inilah Perbedaan Ormas dan Perkumpulan

Published on 15 Oktober 2020 • 2 menit


by Hukumonline X Easybiz

Organisasi Masyarakat (“Ormas”) dan perkumpulan terkesan sama, karena keduanya merupakan
lembaga yang mewadahi orang-orang yang mempunyai tujuan yang sama. Tapi, tahukah kamu
kalau secara hukum keduanya memiliki perbedaan? Dalam artikel ini, kami akan membahas
perbedaan di antara keduanya.

Ringkasan:

Spirit untuk melegalkan sebuah organisasi atau komunitas memang patut diapresiasi. Bahkan tak
jarang mereka menganggap organisasi tanpa badan hukum berarti ilegal. Padahal konstitusi kita
menjunjung tinggi kebebasan berserikat dan berkumpul tanpa harus membuatnya dalam bentuk
yang formal. Namun, apabila Anda mengalami kesulitan untuk mendirikan Yayasan atau
Perkumpulan, kamu dapat menghubungi Easybiz untuk solusi terbaik yang legal dan tepat.

Lihat Layanan Pendirian Yayasan atau Perkumpulan

Ormas adalah masyarakat yang secara sukarela berkumpul berdasarkan kesamaan tujuan.
Terkadang agak sulit membedakan antara ormas dan perkumpulan karena perkumpulan juga
menjadi tempat berkumpulnya orang-orang dengan maksud dan tujuan yang sama. Lantas apa beda
ormas dan perkumpulan? Artikel ini akan membantu menjelaskannya.

Ormas dan Perkumpulan memang memiliki kesan yang sama, karena kedua lembaga ini sama-sama
menyediakan wadah bagi orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Namun secara hukum
keduanya memiliki perbedaan. Perbedaan tersebut akan diulas lebih detail setelah menjabarkan
masing-masing ormas dan perkumpulan.

Ormas adalah organisasi masyarakat, apa saja fungsi dan tujuannya dalam masyarakat?

Segala sesuatu tentang Ormas diatur di dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang
Organisasi Kemasyarakatan, demikian juga segala sesuatu tentang perubahannya. Organisasi
masyarakat adalah organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela
berdasarkan kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila. Asas Ormas tidak boleh bertentangan dengan Pancasila dan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Sifatnya juga sukarela, sosial, mandiri, nirlaba
dan demokratis.

Di Indonesia juga terdapat Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) yang seringkali dianggap sama dengan
ormas. Namun sebenarnya keduanya berbeda karena bentuk hingga aktivitasnya berbeda pula. Jika
contoh ormas di Indonesia seperti misalnya Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan Pemuda
Pancasila, maka contoh OMS adalah seperti  Indonesia Corruption Watch (ICW), Wahana Lingkungan
Hidup Indonesia (Walhi), Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).

Payung hukum antara ormas dan OMS masih tercampur aduk, sehingga seringkali menimbulkan
kerancuan dalam praktiknya. Diharapkan ke depannya ada kejelasan sehingga tidak terjadi
pergeseran makna yang dapat membuat semakin bingung.

Menariknya, sejak adanya Perppu Ormas tahun 2017, pembubaran ormas bisa dilakukan pemerintah
tanpa melalui pengadilan terlebih dahulu. Hingga saat ini, sudah ada tiga organisasi yang dibubarkan
tanpa pengadilan, misalnya seperti Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Badan Hukum Perkumpulan
ILUNI-UI, dan Front Pembela Islam (FPI).

Berbicara lebih lanjut tentang ormas, ormas dapat berbadan hukum maupun tidak berbadan hukum.
Untuk menjadi badan hukum, ormas harus terlebih dahulu mengajukan pengesahan status badan
hukum ke Menteri Hukum dan HAM. Salah satu hal yang menarik, ormas yang berbadan hukum
dapat didirikan sebagai bentuk perkumpulan atau yayasan. Ormas yang berbasis anggota dapat
menjadi perkumpulan berbadan hukum, sedangkan ormas tidak berbasis anggota dapat menjadi
yayasan berbadan hukum.

Keistimewaan ormas yang berbadan hukum tidak memerlukan Surat Keterangan Terdaftar (SKT)
karena telah dinyatakan terdaftar sebagai ormas setelah mendapatkan pengesahan badan hukum
dari Menkumham. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2016 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan adalah untuk ormas
yang tidak berbadan hukum, maka akan dinyatakan terdaftar sebagai ormas setelah mendapatkan
SKT dengan cara mendaftarkan diri ke Menteri Dalam Negeri.

Apa itu ormas telah diatur di dalam UU tentang ormas, demikian juga dengan fungsi ormas, yaitu
sebagai sarana sebagai berikut:

 Penyalur kegiatan sesuai dengan kepentingan anggota dan/atau tujuan organisasi 


 Pembinaan dan pengembangan anggota untuk mewujudkan tujuan organisasi 
 Penyalur aspirasi masyarakat 
 Pemberdayaan masyarakat 
 Pemenuhan pelayanan sosial 
 Partisipasi masyarakat untuk memelihara, menjaga, dan memperkuat persatuan dan
kesatuan bangsa, dan/atau 
 Pemelihara dan pelestari norma, nilai, dan etika dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara 

Tujuan ormas seperti yang telah diatur di dalam UU ormas di antaranya:


 Meningkatkan partisipasi dan keberdayaan masyarakat;
 Memberikan pelayanan kepada masyarakat;
 Menjaga nilai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
 Melestarikan dan memelihara norma, nilai, moral, etika, dan budaya yang hidup dalam
masyarakat;
 Melestarikan sumber daya alam dan lingkungan hidup;
 Mengembangkan kesetiakawanan sosial, gotong royong, dan toleransi dalam kehidupan
bermasyarakat;
 Menjaga, memelihara, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa; dan/atau
 Mewujudkan tujuan negara yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945

Keuntungan mendirikan ormas

Mendirikan ormas memberikan keuntungan tersendiri, karena perkumpulan ini dapat menjadi target
pemberdayaan oleh pemerintah pusat maupun daerah. Dengan memberikan fasilitas kebijakan,
penguatan kapasitas kelembagaan, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia, ormas dapat
menjadi perkumpulan yang sangat bermanfaat.

Itulah segala sesuatu tentang ormas, selanjutnya kita akan membahas tentang apa itu perkumpulan.

Perkumpulan, apa bedanya dengan organisasi masyarakat

Berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tata
Cara Pengajuan Permohonan Pengesahan Badan Hukum dan Persetujuan Perubahan Anggaran
Dasar Perkumpulan, perkumpulan dijelaskan sebagai badan hukum yang merupakan kumpulan
orang yang mendirikan perkumpulan dengan tujuan mewujudkan kesamaan maksud dan tujuan
tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan dan tidak membagikan keuntungan kepada
anggotanya. Untuk dapat melakukan kegiatan hukum keperdataan, Perkumpulan harus terlebih
dahulu mendapatkan pengesahan badan hukum dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia.

Adapun tata cara pengesahan badan hukum perkumpulan telah diatur di dalam  Peraturan
Menkumham Nomor 6 Tahun 2014 tentang Pengesahan Badan Hukum Perkumpulan
("Permenkumham No. 6/2014"). Permohonan perkumpulan dapat diajukan oleh setiap orang baik
secara mandiri maupun bersama-sama dengan memberikan kuasa kepada notaris untuk mengajukan
permohonan kepada Sistem Administrasi Badan Hukum.

Sama halnya seperti ormas, perkumpulan dapat berbadan hukum maupun tidak. Perkumpulan yang
tidak berbadan hukum tidak dapat mendaftarkan diri ke Menteri Dalam Negeri. Tujuan mendirikan
perkumpulan seringkali dikhususkan di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan yang sifatnya
non ekonomis.
Itulah perbedaan Perkumpulan dan Ormas, semoga dengan kejelasan fungsi dan tujuannya Anda
bisa lebih memahami perbedaan antara keduanya.

Anda mungkin juga menyukai