Anda di halaman 1dari 24

Pengantar Pajak

SAP 3&4

1. Penggolongan / Klasifikasi Pajak


2. Jenis-jenis Pajak
3. Sistem Perpajakan

Maria Tambunan
Penggolongan/Klasifikasi
Penggolongan/KlasifikasiPajak
Pajak

Pajak
Pajak

Pajak Langsung
Pajak Langsung
(Direct Taxes) dan Pajak Subyektif
(Direct Taxes) dan Pajak Subyektif Pajak Pusat dan
Pajak Tidak dan Pajak Pajak Pusat dan
Pajak Tidak dan Pajak Pajak Daerah
Langsung (Indirect
Langsung (Indirect Obyektif Pajak Daerah
Taxes) Obyektif
Taxes)
Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung
Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung

Pajak Langsung Pajak Tidak Langsung


Ability to Pay atau dibebankan Dibebankan tanpa memperhatikan
berdasarkan kemampuan Wajib kemampuan Wajib Pajak
Pajak
Beban pajak tidak dapat dialihkan Beban pajak dapat dialihkan
sebagian atau seluruhnya dengan
forward shifting atau backward
shifting
Wajib Pajak menghitung, menyetor Penanggung Pajak dan pihak yang
dan melaporkan pajak terutang memungut, menyetor dan
melaporkan pajak berbeda
Secara administratif, adanya Dapat terhutang setiap saat
periodisasi pemungutan pajak
(dibayar dan dilaporkan dalam
satu periode tahun)
Learning
Learningby
byCase
Case

Apakah atas transaksi berikut dikenakan pajak


langsung atau pajak tidak langsung?

1. Setiap akhir bulan Mr. Matthew memperoleh


penghasilan dari perusahaan tempat beliau bekerja.
2. Mr. Steve membeli 3 dus minuman keras dari PT. Bir
Bintang dan istrinya Mrs. Steve berbelanja senilai
Rp.5.000.000 dari Centro Margocity Depok.
3. Pada akhir bulan Mr. Leonard seorang pengusaha
kaya asal Kalimantan menyuruh asistennya
menyetorkan pajak atas penghasilannya ke bank
HSBC
Pajak
PajakSubyektif
Subyektifdan
danPajak
PajakObyektif
Obyektif


Pajak yang memperhatikan keadaan WP,
untuk menetapkan pajak harus
menemukan alasan yang obyektif yang
Pajak Subyektif berhubungan dengan keadaan materialnya
(memperhatikan ability to pay)

Contoh: Penerapan obyek PPh OP


Pajak Obyektif memperhatikan obyeknya
seperti keadaan, peristiwa, perbuatan
Pajak Obyektif kemudian dicari pihak yang harus
membayar pajaknya. Jadi titik
tangkapnya adalah obyek.
Pajak
PajakPusat
Pusatdan
danPajak
PajakDaerah
Daerah


Pajak-pajak yang dipungut oleh
Pajak Pusat pemerintah pusat.


Iuran wajib yang dilakukan oleh orang
Pajak Daerah pribadi/badan badan kepala daerah
tanpa imbalan langsung yang seimbang
Beberapa
BeberapaJenis
JenisPajak
Pajak

1. Excise
2. Earmarking Tax
3. Duties/Tariff
Excise
Excise(Cukai)
(Cukai)

 Cukai merupakan pajak yang dikenakan atas barang


tertentu (selective taxes on goods and services).
Tujuan pemungutan cukai menitikberatkan pada pada
fungsi reguleren
“...many instances excises may be more effective
as a tax and a tool of social and economic
development policies than many other taxes that are
comprehensive in design but turn out to be
incomprehensible and capriciously applied in practice...
(Dora Hancock)
Perbedaan antara Excise dan Sales Tax
No. Excise Sales Tax
1. Selectivity in Coverage General Taxes
2. Disrimination in Intent Revenue Purpose
3. Quantitative Self Assessment
Measurement
4. Single Stage Multistage
5. Unit Tax atau Multi Tax Single/Proportional Tax
Rate atau Ad Valorem Tax
 Menurut Cnossen, karakteristik cukai: selective in
coverage, discrimination in intent and some form of
quantitative measurement in determining the tax
liability
 Selective Coverage: tidak dikenakan pada semua jenis
barang dan jasa, hanya dikenakan pada barang yang
dianggap mempunyai eksternalitas negatif
 Discrimination in Intent: yang membedakan pajak
dengan cukai adalah tujuan pemungutannya. Cukai
dipungut bukan semata-mata sebagai sumber
penerimaan negara, tetapi untuk mencapai tujuan
tertentu
 Quantitative Measurement: penumungutan cukai pada
umunya berimplikasi pada pengawasan fisik atau
pengukuhan pada otoritas cukai.
Customs
CustomsDuties/
Duties/Tariff
Tariff
 Customs Duties adalah pajak atas lalu lintas barang, dalam
International Tax Glossary disebutkan...” customs duties are
levied on goods imported into a country..

 Kebijakan tarif digunakan untuk melindungi industri dalam


negeri yang baru atau akan tumbuh agar industri tersebut
mampu bersaing terutama dalam pasar domestik (infant
industry argument).

 Agar tujuan proteksi edukatif tercapai, kebijakan dalam


melindungi infant industry memiliki karakteristik:
a. transparan dan accountable
b. Selektif
c. Limitatif
d. declining
Earmarked
EarmarkedTaxes
Taxes
Earmarked tax is tax collected and used for a spesific
purpose.

Dalam pemungutan pajak yang bersifat earmarked tax


system, umumnya pemungutan pajak dikombinasikan dengan
pemberian subsidi. Millock, ...such system combining a tax and
subsidy are commonly called earmarked tax system..

Contoh: Dalam pungutan pajak atas kendaraan bermotor,


pajak yang dipungut digunakan untuk membiayai sarana dan
prasarana jalan, program penjagaan kualitas udara,
Tugas
Tugas
1. Menurut pendapat Anda, bagaimana pemungutan cukai di Indonesia?
Jelaskan!

2. Menurut pendapat Anda, bagaimana pemungutan bea masuk di


Indonesia?Jelaskan!
Sistem
SistemPerpajakan
Perpajakan
1. Kebijakan Pajak

2. Administrasi Pajak

3. Reformasi Perpajakan
Kebijakan
KebijakanPajak
Pajak
 Kebijakan Pajak adalah kebijakan fiskal dalam arti sempit.

 Kebijakan Fiskal dalam arti luas adalah kebijakan untuk


mempengaruhi produksi masyarakat, kesempatan kerja dan
inflasi dengan menggunakan instrumen pemungutan pajak dan
pengeluaran belanja negara.

 Kebijakan Fiskal dalam arti sempit adalah kebijakan yang


berhubungan dengan penentuan tax base, siapa yang
dikenakan dan dikecualikan dari pengenaan pajak, pengenaan
dan pengecualian obyek pajak, bagaimana menentukan besar
pajak terutang dan bagaimana prosedur pelaksanaan
kewajiban pajak terutang.
Menurut Michael P. Deverux, isu penting dalam
kebijakan pajak:
1. What should the tax base be: Income, Expenditure,
or a Hybrid?
2. What should the tax rate schedule be?

3. How should international income flows be tax?

4. How should environmental taxes be design?


1. Supply Side Tax Policies
1. Supply Side Tax Policies

 Supply Side Tax Policies adalah kebijakan yang bertujuan


meningkatkan kinerja pasar dengan cara meningkatkan
kapasitas ekonomi untuk berproduksi sehingga mampu
meningkatkan penawaran.

Cakupan kebijakan Supply Side Policies menekankan


pada:
1.Kebijakan yang dapat meminimalisir distorsi pasar
yang diakibatkan oleh pengaruh regulasi pemerintah
terhadap harga, subsidi dan tingginya Pajak Penghasilan
2.Kebijakan mengurangi distorsi diharapkan mampu
mendorong investasi dan produksi dengan cara
mengefektifkan insentif ekonomi pasar bebas.
Bentuk-bentuk kebijakan Supply Side Tax Policies:
1. Improving education & training to make workforce
more occupationally immobile
2. Reducing level of benefit to increase the incentive for
people to work
3. Reducing taxation to encourage enterprise and
encourage hardwork
4. Policies to make people more geographically mobile
5. Reducing the power of trade unions to allow wages to
be more flexible
6. Getting rid of any capital controls
7. Removing unnecessary regulation
2.2.Kebijakan
KebijakanTax
TaxCut
Cut

 Tax Cut merupakan tindakan pemerintah untuk


menurunkan beban pajak. Penurunan beban pajak
tersebut tidak selalu mengenai penurunan tarif pajak,
dapat berupa kenaikan personal
exemption/allowance, object exemption, deduction,
kenaikan batas lapisan Penghasilan Kena Pajak dan
lainnya.
Hukum Pajak
 Hukum Pajak merupakan keseluruhan dari

peraturan-peraturan yang meliputi kewenangan


pemerintah untuk mengambil kekayaan
seseorang dan menyerahkan kembali kepada
masyarakat melalui kas negara.

Hukum pajak dibedakan menjadi hukum pajak


material dan hukum pajak formal.
 Hukum pajak material mengatur mengenai:
a) Obyek pajak, keadaan-keadaan,
perbuatan-perbuatan dan peristiwa
hukum yang dapat dikenakan pajak
(obyek pajak)
b) Subyek pajak, siapa yang dikenakan
pajak/diwajibkan melaksanakan
kewajiban perpajakan (subyek pajak)
c) Besarnya pajak yang terutang (Dasar
Pengenaan Pajak dan Tarif Pajak)
 Hukum Pajak Formal mengatur bagaimana
mengimplementasikan hukum pajak material.
Dalam hukum formal diatur mengenai
prosedur (tata cara) pemenuhan hak dan
kewajiban perpajakan serta sanksi-sanksi bagi
yang melanggar kewajiban perpajakan.

 Tujuan hukum pajak formal adalah untuk


melindungi baik fiskus, maupun WP sehingga
dapat memberi jaminan bahwa hukum
material dapat dilaksanakan dengan setepat-
tepatnya.
 Hukum pajak formal memuat bentuk dan tata cara
pengimplementasian hukum pajak material berupa:
• Tata cara pendaftaran WP

• Kewajiban pembukuan

• Tata cara penyetoran pajak

• Tata penetapan utang pajak, hapusnya utang

pajak
• Tata cara penagihan utang pajak

• Tata cara pengajuan keberatan pajak, pengajuan

restitusi, dll
• Pengaturan berbagai sanksi dan hak serta

kewajiban Wajib Pajak maupun pihak fiskus


2.2.Administrasi
AdministrasiPajak
Pajak
 Administrasi Pajak menurut Cnossen:

That tax administration is the key to effective tax policy is universally


acclaimed, but in practice virtually ignored in the literature on tax.
There is a widespread preoccupation with that should be done rather
with how to do it: with the more dramatic policy changes and
refirements rather than the duller but indispensable mechanics of tax
implementation.

 Kebijakan Pajak yang efisien:


1. Dari sisi fiskus, biaya pemungutan pajak lebih kecil dari besar
pajak yang dipungut
2. Dari sisi wajib pajak, biaya yang dikeluarkan untuk
melaksanakan kewajiban perpajakannya kecil

Anda mungkin juga menyukai