Anda di halaman 1dari 19

“ANATOMI SISTEM

IMUN”
Nama Anggota :
• Mutiara Nur A (108117007)
• Nikmatul K (108118001)
• Ainaya F (108118003)
• Arindi K(108118004)
• Sita Evita Dewi (108118005)
• Masarif Efendi P (108117071)
 
SEL IMUN

Sel imun/Leukosit merupakan sel darah putih


yang diproduksi oleh jaringan hemopoetik untuk
jenis bergranula (polimorfonuklear) dan jaringan
limpatik untuk jenis tak bergranula (mononuklear),
berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh terhadap
infeksi (Sutedjo, 2006).
Jenis-Jenis
1. Granulosit, yaitu sel darah putih yang di dalam sitoplasmanya
terdapat granula-granula.
2. Agranulosit, merupakan bagian dari sel darah putih dimana
mempunyai inti sel satu lobus dan sitoplasmanya tidak
bergranula. Leukosit yang termasuk agranulosit adalah limfosit,
dan monosit.
Ada tidaknya granula dalam leukosit serta sifat dan reaksinya
terhadap zat warna, merupakan ciri khas dari jenis leukosit.
Selain bentuk dan ukuran, granula menjadi bagian penting dalam
menentukan jenis leukosit (Nugraha, 2015).
Dalam keadaan normal leukosit yg dapat dijumpai menurut
ukuran yg telah dibakukan adalah basofil, eosinofil, neutrofil
batang, neutrofil segmen, limfosit dan monosit. Keenam jenis sel
tersebut berbeda dalam ukuran, bentuk, inti, warna sitoplasma
serta granula didalamnya (Mansyur, 2015).
a) Netrofil
Neutrofil berukuran sekitar 14 μm, granulanya b’bentuk
butiran halus tipis dgn sifat netral sehingga terjadi percampuran
warna asam (eosin) dan warna basa (metilen biru), sedang pd
granula menghasilkan warna ungu atau merah muda yg samar
(Nugraha 2015).
b) Eosinofil
Eosinofil dalam tubuh yaitu sekitar 1-6%, berukuran 16 μm.
Berfungsi sebagai fagositosis dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen yang dikeluarkan oleh parasit. Masa hidup eosinofil lebih
lama dari neutrofil yaitu sekitar 8-12 jam (Kiswari, 2014).
c) Basofil
Basofil adalah jenis leukosit yang paling sedikit jumlahnya
yaitu kira-kira kurang dari 2% dari jumlah keseluruhan leukosit.
Sel ini memiliki ukuran sekitar 14 μm, granula memiliki ukuran
bervariasi dengan susunan tidak teratur hingga menutupi
nukleus dan bersifat azrofilik sehingga berwarna gelap jika
dilakukan pewarnaan.

d) Monosit
Jumlah monosit kira-kira 3-8% dari total jumlah leukosit.
Monosit merupakan sel leukosit yang memiliki ukuran paling
besar yaitu sekitar 18 μm, berinti padat dan melekuk seperti
ginjal atau biji kacang, sitoplasma tidak mengandung granula
dengan masa hidup 20-40 jam dalam sirkulasi.
e) Limfosit
Limfosit adalah jenis leukosit kedua paling banyak setelah
neutrofil (20- 40% dari total leukosit). Berdasarkan fungsinya
limfosit dibagi atas limfosit B dan limfosit T. Limfosit B matang
pada sumsum tulang sedangkan limfosit T matang dalam timus.
Berdasarkan ukuranya limfosit dibedakan menjadi beberapa
jenis :
 Resting lymphocyte
 Reactive (“activical”) lymphocyte
 Large granula lymphocyte
Hemopoisis Sel Darah Putih / Lekosit
a) Seri granulosit
• Mieloblast
Mieloblast adalah sel termuda diantara seri granulosit. Sel ini
memiliki inti bulat yang berwarna biru kemerah-merahan, dengan
satu atau lebih anak inti, kromatin inti halus dan tidak
menggumpal.
• Promielosit
Dalam fase ini sitoplasma seri granulosit telah
memperlihatkan granula berwarna biru tua / biru kemerah-
merahan. Berbentuk bulat dan tidak teratur
• Mielosit
Pada mielosit granula sudah menunjukkan diferensiasi yaitu
telah mengandung laktoferin, lisozim peroksidase dan fosfatase
lindi.
• Metamielosit
Dalam proses pematangan, inti sel membentuk lekukan
sehingga sel berbentuk seperti kacang merah, kromatin
menggumpal walaupun tidak terlalu padat
• Neutrofil Batang dan Segmen
Metamielosit menjadi batang apabila lekukan pada inti
melebihi setengah ukuran inti yang bulat sehingga berbentuk
seperti batang yang lengkung.
b) Seri Limfosit
• Limfoblast dan Prolimfosit
Limfoblast memiliki inti bulat berukuran besar dengan satu
atau beberapa anak inti, kromatin inti tipis rata dan tidak
menggumpal.
• Limfosit
Inti sel, letaknya dalam sel eksentrik, Bentuk inti Oval / bulat
dan relatif besar, Warna inti Biru gelap, Kromatin kompak
memadat, Membran inti kurang jelas terlihat, Butir inti(nucleoli)
tidak ada.

c) Seri Monosit
• Monoblast dan Promonosit
• Monosit
d) Seri Plasmosit
Sel Plasma (Plasmosit) mempunyai hubungan erat dengan
limfosit.Sel pelopor plasmosit maupun limfosit terdapat dalam
jaringan limfoid dan keduanya merupakan unsur penting dalam
sistem imun tubuh. Akibat stimulasi antigen, sel limfosit B
mengalami transformasi blast dan membentuk sel plasma yang
memproduksi immunoglobulin.
SISTEM IMUN
Sistem Imun (bahasa Inggris: Immune system) adalah system
pelindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel dan
organ khusus pada suatu organisme.
Fungsi Sistem Imun
• Pembentuk kekebalan tubuh.
• Penolak dan penghancur segala bentuk benda asing yang
masuk ke dalam tubuh.
• Pendeteksi adanya sel abnormal, infeksi dan patogen yang
membahayakan.
• Penjaga keseimbangan komponen dan fungsi tubuh.

• Organ yang Terlibat Dalam Sistem Kekebalan Tubuh


Organ yang Terlibat Dalam Sistem Kekebalan Tubuh
1. Organ limfatik primer
• Timus

Suatu jaringan limfatik yang terletak di sepanjang trakea di


rongga dada bagian atas. Fungsinya memproses limfosit
muda menjadi T limfosit.
• Sumsum Tulang

Sumsum tulang merupakan jaringan limfatik karena


memproduksi limfosit muda yang akan diproses pada timus atau
tempat-tempat lainnya untuk menjadi limfosit T atau limfosit B
2. Organ limfatik sekunder
• Tonsil

Fungsi : Memproduksi lymphatic dan antibodi yang kemudian


akan masuk ke dalam cairan lymph.
• Nodus Limfa

Nodus limfa berfungsi sebagai:


Penyaring mikroorganisme dalam limfe ketika cairan tersebut
melewati nodus. Jadi bila jaringan terinfeksi, nodus limfatik bisa
menjadi bengkak dan nyeri bila ditekan
• Fungsi limpa :
» Sewaktu masa janin limpa membentuk sel darah
merah dan mungkin pada orang dewasa juga
masih mengerjakannya bila sumsum tulang
rusak.
» Sel darah merah yang sudah rusak dipisahkan
dari sirkulasi.
» Limpa juga menghasilkan limfosit.
» Diperkirakan juga limpa bertuigas
menghancurkan sel darah putih dan trombosit.
» Sebagai bagian dari sistema retikulo
endoteleal ,limpa juga terlibat dalam
perlindungan terhadap penyakit dan
menghasilkan zat-zat antibodi.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai