Tutor anda:
Dahulu orang lebih mengenal jamu sebagai konsumsi
dewasa saja, sebagian besar rasanya pahit dan
baunya tidak enak
Contoh: pegal linu, jamu kuat, pelangsing perut,
datang bulan dll.
Jamu untuk anak digunakan sangat terbatas: untuk
penambah nafsu makan (cêkok), anti cacing, anti
diare, dan dibuat secara sangat tradisional
Produk Jamu Jago sebanyak 80 % dijual ke dalam
negeri, sedangkan 20 % lainnya untuk ekspor.
Jamu Buyung Upik, Purwoceng, ESHA, dan Basmingin
merupakan unggulan Jamu Jago.
Jamu Jago sudah berumur 100 tahun dan sudah
memproduksi lebih dari 136 merek jamu.
Basmingin yang termasuk kriteria minuman kesehatan
merupakan produk yang dijual ke pasaran luar negeri.
Negara-negara tujuan ekspor Basmingin antara lain
Malaysia, Vietnam, Singapura, Jepang, dan Australia.
Ide pertama dari pemilik, lulusan summa
cumlaude bidang music: Jaya Suprana
Ide sempat ditolak jajaran manajemen,
karena sangat berrisiko
Namun Jaya memaksa mereka dengan
mengutip pendapat Lester Levenson: "We are
unlimited beings, limited only by the concepts
of limitation we hold in our mind"
Jamu pertama yang disasar ke anak-anak
Peluncuran pertama tahun 1998
Setelah 2 tahun penjualannya meningkat
dari prediksi awal hanya 50.000 unit menjadi
5 juta unit per bulan (kapasitas maksimum
mesin).
Pertumbuhan per tahun ; 10-15 %
Market share kurang lebih 80%
Segmen pasar: anak usia 4 - 12 th
Positioning: jamunya anak pintar, otak cemerlang dan
masa depan gemilang.
Trend: Ada keterlibatan anak dalam keputusan pembelian
- Produk: Dilengkapi dengan 8 variasi
penangkal rasa: cokelat, jeruk, mangga,
strawbery, melon, jambu, durian dan anggur
Promosi: iklan radio, tv dan
majalah. Sponsor mini
marathon anak “ buyung
upik 3k”
Distribusi: toko grosir,
klontong, ritel, toko obat,
apotek, toko seduhan jamu,
mini/super market dan last
Jamu Jago terus melakukan inovasi. Setelah sukses dengan
Jamu Buyung Upik dengan membidik anak-anak sebagai
target pasar (market to kids), akhir tahun 2008 mem-
produksi produk baru untuk anak-anak dengan nama Sayuri.
Muncul karena adanya kebutuhan masyarakat yang anak-
anaknya sulit makan dan tidak suka dengan sayur.
Komposisi Sayuri sendiri terdiri dari Brassica Folium (Kubis),
Amaranthus Folium (Bayam), Curcumae Rhizoma
(temulawak), Vitamin C, dan beberapa zat gizi lainnya.
Jamu dengan berat bersih 8 gram ini dikemas dalam bentuk
serbuk. Dengan hanya melarutkan Sayuri dengan air dingin
dan ditambahkan beberapa es batu, jamu ini sudah dapat
diberikan ke anak