Anda di halaman 1dari 19

Kromatografi Kolom Sederhana

Bergerak / aliran karena gaya grafitasi



Pemilihan fase diam + fase gerak

Kepolaran

Pita-pita kromatogram

Terbentuk fraksi-fraksi
 Prinsip sama dengan kromatografi lapis tipis
 Dilaksanakan dalam suatu kolom yg diisi dg
fase stasioner
 Digunakan cairan sbg fase mobile untuk
mengelusi komponen sampel keluar dari
kolom
 Kolom digunakan untuk memurnikan senyawa
/ pemisahan campuran
 Dapat diterapkan pada skala besar
Pengisian Kolom
• fase diam homogen
Fase diam •bebas gelembung udara

Pasir

Kapas / glass
wool

Teknis : fase diam + pelarut → bubur


Cara pembuatan adsorben pada
Kromatografi Kolom

 Cara Kering yaitu silika gel dimasukkan


kedalam kolom yang telah diberi kapas
kemudian ditambahkan cairan pengelusi
 Cara Basah yaitu silika gel terlebih dahulu
disuspensikan dengan cairan pengelusi yang
akan digunakan, kemudian dimasukkan
kedalam kolom melalui dinding kolom secara
kontinyu sedikit demi sedikit sambil kran
kolom dibuka.
Eluen dialirkan hingga silika gel rapat,
setelah itu eluen dibiarkan mengalir sampai
batas adsorben kemudian kran ditutup dan
masukkan sampel (yang terlebih dahulu
dilarutkan dalam eluen) sedikit demi sedikit
lalu kran dibuka dan diatur tetesannya, serta
cairan pengelusi ditambahkan. Tetesan yang
keluar ditampung sebagai fraksi – fraksi.
Kolom kromatografi sederhana
Gambar. berbagai metode pemisahan
 Contoh:

8
1. Eluent, berfungsi sebagai fase gerak yang
akan membawa sampel masuk ke dalam
kolom pemisah.
2. Pompa, berfungsi untuk mendorong eluent
dan sampel masuk ke dalam kolom.
Kecepatan alir ini dapat dikontrol dan
perbedaan kecepatan bisa mengakibatkan
perbedaan hasil.
3. Injektor, tempat memasukkan sampel dan
selanjutnya sampel dapat didistribusikan
masuk ke dalam kolom.
4. Kolom pemisah, berfungsi untuk
memisahkan senyawa yang ada dalam
sampel. Keterpaduan antara kolom dan
eluent bisa memberikan hasil yang
maksimal, begitu pun sebaliknya, jika tidak
ada "kecocokan", maka tidak akan
memunculkan hasil yang maksimal
5. Detektor, berfungsi membaca senyawa
yang lewat ke dalam detektor.
6. Rekorder data, berfungsi merekam dan
mengolah data yang masuk
KROMATOGRAFI ADSORBSI

 Zat padat sbg adsorben / fase stasioner


 Alumina & silika gel paling populer
 Urutan dr kemampuan adsorbsi bsr ke kcl :
 Alumina
 Silika gel
 Magnesium
 Kalium karbonat
 Sukrosa
 Starch
 Selulosa
 Zat cair sbg fase mobil
 Zat pelarut yg mampu melakukan elusi terlalu cepat tdk
mampu memisahkan dg baik
 Elusi yg terlalu lambat mnyebabkan waktu retensi yg trlalu
lama
 Golongan pelarut yg diurutkan dg dasar kenaikan
adsorbilitasnya pd kolom alumina :
 Perfluorokarbon
 Hidrokarbon jenuh
 Hidrokarbon tak jenuh
 Halida & eter
 Aldehid & keton
 Alkohol & thiol
 Asam & basa
 Kolom kromatografi bekerja berdasarkan skala yang
lebih besar menggunakan material terpadatkan
pada sebuah kolom gelas vertikal.
PENGISIAN & CARA KERJA KOLOM

 Pemasukan absorben kedlm kolom.


 Kepadatan diseragamkan dg
vibrator/plunger/ dlm bntuk larutan (slurry) &
partikelnya dibiarkan mngendap.
 Fungsi glass wool di atas & dasar kolom sbg
penyangga isian.
 Kecepatan elusi dibuat konstan 1 cm/mnt
 Penggunaan kolom

 u/memisahkan campuran dari dua


senyawa dg membuat larutan jenuh dari
campuran menggunakan pelarut yang
lebih disukai dalam kolom.

 Membuka kran penutup untuk


membiarkan pelarut yang sudah berada
dalam kolom mengering sehingga
material terpadatkan rata pada bagian
atas
 Menambahkan larutan secara hati-hati
dari bagian atas kolom. Kmdn kran
dibuka kembali sehingga senyawa
campuran akan diserap pada bagian
atas material terpadatkan, sehingga
akan tampak seperti gambar brkt ini:
 Selanjutnya ditambahkan
pelarut baru melalui
bagian atas kolom &
cegah sedapat mungkin
jangan sampai merusak
material terpadatkan
dalam kolom.
 Kmdn kran dibuka,
supaya pelarut dapat
mengalir melalui kolom
 Pelarut dikumpulkan
dalam satu gelas kimia
atau labu dibawah kolom.
 Pelarut mengalir
kontinyu, shg tetap
ditambahkan pelarut baru
dari bagian atas kolom
sehingga kolom tidak
pernah kering.
KOLOM
 Panjang 10-25 cm dan diameter 4,5-5,0 mm
yg diisi dg fase stationer berukuran rata-rata
5-10 m dr bahan stainless steel
Kelebihan & Kekurangan
Kromatografi Kolom
 Kelebihannya:
1. Digunakan untuk menentukan jumlah komponen
dalam campuran
2. Dapat digunakan untuk pemurnian dan
pemisahan komponen
 Kekurangannya:
1. Metode ini membutuhkan waktu yang lama
2. Diperlukan kemampuan teknik dan manual
dalam metode ini

Anda mungkin juga menyukai