Oleh:
TIM DOSEN
A. OBAT ANESTESI (ANESTETIKA)
ANESTETIKA
ANESTETIKA ANESTETIKA
UMUM LOKAL
ANESTETIKA UMUM
PENDAHULUAN
DAN JENIS-JENIS OBAT
PENGERTIAN
ANESTESI UMUM:
3. Sistem kardiovaskular
- anastesi inhalasi yang volatile kontraktilitas
miokardia cardiac output tekanan darah
dan perfusi darah luka iskemik
4. Sistem saraf
- beberapa obat anastesi dapat memicu terjadinya
epilepsi
- hidrokarbon terhalogenasi dapat menyebabkan
malignant hipertermia pada pasien dengan riwayat genetik
5. Kehamilan
- aplastik anemia
- oral cleft
PERIODE ANESTESI UMUM
• Periode mulai dari onset pemberian anastesia
1. INDUCTION sampai kondisi teranastesi yang tepat untuk operasi
• Umumnya menggunakan anastesia injeksi
interaksi spesifik pada matriks lipid di Receptor GABA aktif, Ion chloride
membran saraf di kanal ion GABA (Cl-) masuk ke dalam sel
ANESTETIKA INHALASI
• larutan volatil
• vaporized delivery system
ANESTETIKA INTRAVENA
• Larutan obat non volatil
• Diberikan secara injeksi IV
ANESTETIKA
INHALASI
• Nitrous oxide,
adalah gas yang
penting sebagai
adjuvant untuk
obat anestetika
inhalasi.
ANESTETIKA INTRAVENA
• Seringkali
dikombinasi
dengan
premedikasi dan
analgesik
musculorelaksan
ANASTETIKA INHALASI
• CARDIAC OUTPUT
- mempengaruhi penghantaran (delivery) obat
anastesia ke jaringan
- cardiac output rendah delivery obat anastesia
ke jaringan lambat
ALVEOLAR-VENOUS BLOOD PARTIAL PRESSURE
GRADIENT
Skeletal muscle
Jaringan ini perfusinya jelek dan volumenya besar lama
mencapai anestesi
Lemak
Jaringan ini perfusinya jelek, namun anestetika sangat larut lemak,
sehingga kapasitasnya sebagai tempat penyimpanan anestetika
besar lama mencapai anestesi
Catatan:
Tiap jenis obat mempunyai karakteristik yang menguntungkan
untuk dipilih dalam aplikasi klinis. Tidak ada anestetika yang
superior satu sama lain.
HALOTHANE
• Anestetika kuat dan
analgesic lemah
• Memicu : • Bisa memicu keracunan
• cardiac aritimia dengan gejala panas,
• Hypotension anoreksia, nausea, dan
• Maka perlu dicounter muntah serta gejala mirip
dengan agen vasokontriksi hepatitis
(phenylephrine) • Namun insidensinya
• Dikombinasi dengan 1:10.000
analgesic (nitrous oxide) • Pemberian halothane : jeda
2-3 minggu
ENFLURANE
• Kurang poten dari
halothane
• Induksi dan recovery cepat
• Sekitar 2 % dimetabolisme
menjadi ion fluoride dan
diekskresikan melalui ginjal
• Sedikit memicu aritmia
• Anestetika enflurane
kontraindikasi pada pasien • Efek musculo relaksan lebih
dengan gagal ginjal. besar dari halothane
• Eksitasi CNS bila dosis 2 kali
lipat
Isoflurane
• biotransformasi dan
toksisitas organ rendah.
• Tidak menginduksi cardiac
aritmia
• Molekulnya sangat stabil
dan mengalami sedikit
metabolisme menjadi ion
fluoride
• Isoflurane dipercaya tidak
menyebabkan toksik
jaringan
METHOXYFLURANE
• Anestetika inhalasi paling
kuat karena solubitas
lemak yang tinggi.
• Dimetabolisme menjadi
ion fluoride
• Pemberian yang lebih lama
menghasilkan ion fluoride
yang banyak dan toksik ke
ginjal.
• Tidak digunakan untuk
pada kasus obstetrik
karena menyebabkan
uterus tidak rileks
NITROUS OXIDE
• analgesic yang kuat, namun
anestesi umum yang lemah.
• sering dikombinasikan
dengan agen yang lain lebih
kuat. Nitrous oxide:
• Nitrous oxide cepat masuk • tidak mendepress respirasi
ke jaringan dan cepat • menghasilkan muscle
dieksresikan keluar dari relaksan. meningkatkan
tubuh alirah darah otak
• sedikit hepatotoksik.
SEVOFLURANE
• Guna induksi dan
maintenance anestesi
umum.
• Tidak mengiritasi jaringan
sehingga tidak merusak
saluran pernafasan untuk
anak-anak.
• Solubilitas rendah di
darah sehingga uptake
dan ekskresi yang cepat
ANASTETIKA INTRAVENA
Benzo
Barbiturat Propofol
diazipines
Ketamine Opioid
BARBITURAT
• Anestesi kuat dan analgesic
yang lemah.
• Solubilitas lemak tinggi.
• Contohnya: thiopental,
thiamylal, dan methohexital.
• Cepat masuk ke CNS dan
mendepress fungsi CNS.
• Cepat berdifusi ke organ lain • Perlu analgesic untuk
seperti otot skelet dan mencegah dilatator
utamanya jaringan lemak. • Semua barbiturat dapat
• Jaringan lemak menjadi menyebabkan apnea,
tempat sumber untuk coughing, chest wall spasm,
anestetika sehingga keluar laryngospasm, dan
secara pelan dan bronchospasm, jadi
dimetabolisme dan kontraindikasi pada pasien
dieskresikan. asthma
BENZODIAZEPINE
• Diazepam adalah
prototype
benzodiazepine.
• Lorazepam dan
midazolam lebih poten.
• Obat ini menyebabkan
efek sedasi.
OPIOID
• Berefek analgesic, sering
digunakan secara
bersamaan dengan
anestetika yang lain,
• Fentanyl lebih sering
digunakan daripada
FENTANYL
morphin.
Opioid mampu menyebabkan:
• hipotension,
• respiratory despression dan
• kekakuan otot
• mual serta muntah post anestesi.
KETAMINE
• Menginduksi anestesi
dissosiatif
• Pasien kelihatan bangun
namun tidak sadar dan
tidak merasakan sakit
• Menstimulasi kerja
jantung dan
meningkatkan tekanan
darah dan cardiac output
• Lipophilic dan masuk ke
sirkulasi otak sangat
cepat
• Di metabolisme di hati
PROPOLOL
• Berefek sedasi/hipnose
• Untuk induksi dan
maintenance anestesi
• Tambahan analgesi
diperlukan
Menyebabkan:
• depresi di CNS,
• menurunkan tekanan darah
tanpa mendepress
myocardium
• Menurunkan tekanan
intracranial
R
I
N
G
K
A
S
A
N
PREANESTHETIC MEDICATION
KONSENTRASI ↑
↓
KANAL SODIUM
DIBLOK SEMAKIN
BANYAK
↓
AKSI POTENSIAL
HILANG
BENZODIAZEPIN
• Diazepam, Flurazepam,Oxazepam, Lorazepam, Triazolam
BARBITURAT
• Pentobarbital, Secobarbital, Phenobarbital,
Meprobarmate
NEWER HIPNOTICS
• Zolpidem, Zaleplon, Eszoplicone
BENZODIAZEPINE
BENZODIAZEPINE
• Lipid solubility berperan utama dalam
menentukan laju masuknya sedativa-hipnotika
ke sistem saraf pusat.
• Semakin mudah larut lemak maka durasi akan
lama, namun onsetnya juga lama
• Dimetabolisme di hati glucoronid
diekskresikan di urin
BARBITURATES
BARBITURATES
Metabolisme dan ekskresi:
• Jalur metabolisme utama meliputi enzim
hepar yang akan membentuk alkohol, asam
dan keton, yang diurin berupa konjugat
glucoronide.
MEKANISME AKSI
SEDATIVA-HIPNOTIKA
• berikatan dengan
receptor GABAA di
membran neuron di
sistem saraf pusat.
• Receptor tersebut
berkaitan dengan kanal
ion chloride, yang
diaktivasi oleh
neurotransmitter
inhibitory GABA.
EFEK PADA ORGAN
• efek menenangkan melalui penurunan
SEDASI rasa gelisah pada dosis rendah melalui
depresi fungsi pyschomotor dan kognitif
QUIZ
• JELASKAN BAGAIMANA MEKANISME
ANESTETIKA UMUM!