Anda di halaman 1dari 40

KEGIATAN PRIORITAS KESLING DALAM

UPAYA PENURUNAN AKI, AKB, STUNTING,


DAN GERMAS TAHUN 2020 - 2024
DIREKTORAT KESEHATAN LINGKUNGAN
TANTANGAN KESEHATAN LINGKUNGAN

ISU
KESEHATAN
LINGKUNGAN
Traditional Risk Modern Risk
“Upaya yang dilakukan
selama ini masih
menyelesaikan tradisional
risk. Sementara itu modern
risk juga semakin
meningkat”
Sustainable Development
Goals (SDG)

4
STRATEGI PENDEKATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
DALAM IMPLEMENTASI STBM
PROGRAM INDONESIA SEHAT
dengan PENDEKATAN
KELUARGA (PIS-PK)

GERAKAN MASYARAKAT
HIDUP SEHAT (GERMAS)
DESA/KELURAHAN
SEHAT KECAMATAN KABUPATEN/ PROVINSI INDONESIA
SEHAT KOTA SEHAT SEHAT SEHAT
KELUARGA SEHAT

SANITASI TOTAL BERBASIS


MASYARAKAT (STBM)

STBM TINGKAT KELUARGA


DAN INSTITUSI 5
INDIKATOR KINERJA KEGIATAN
PENYEHATAN LINGKUNGAN
BERDASARKAN PERPRES NO. 18 TAHUN 2020
TENTANG RPJMN 2020-2024
6
INDIKATOR KESEHATAN LINGKUNGAN TAHUN 2020 - 2024
TARGET
NO INDIKATOR
2020 2021 2022 2023 2024
1 Persentase Desa/kelurahan Stop 40% 50% 60% 70% 90%
Buang air besar Sembarangan (SBS)

RPJMN 2 110 220 280 380 420


Jumlah Kabupaten/kota sehat (KKS)

3 Persentase sarana air minum yang 60% 64% 68% 72% 76%
RENSTRA
diawasi/diperiksa kualitas air
minumnya sesuai standar

4 Jumlah fasyankes yang melaksanakan 2.600 3.000 4.850 6.250 8.800


pengelolaan limbah medis sesuai (RS : 1.728, (RS : 2.016, (RS : 2.592, (RS 2.850, (RS 2881,
standar PKM : 872) PKM : 984) PKM : 2850) PKM : 3.400) PKM : 5.919)

5 Persentase tempat pengelolaan 38% 44% 50% 56% 62%


pangan (TPP) yang memenuhi syarat
sesuai standar

6 Persentase tempat dan fasilitas 55% 60% 65% 70% 75%


umum (TFU) yang dilakukan
pengawasan sesuai standar
7
Distribusi Pagu Kesling TA 2020
Pagu (Ribuan Rp)
Output 0%
Pusat Dekon Jumlah 0% 5% 8%
4%
Pengawasan Tempat 5%
Pengelolaan Pangan (TPP) yang 5.743.77 6%
6.200.000 11.943.770
memenuhi Syarat 0
9%

Pengawasan Pasar Sehat 2.877.13 8.229.070


5.351.939
1
Pengawasan Tempat Fasilitas
Umum (TFU) yang memenuhi 11.550.00 2.050.10
13.600.100
Syarat Kesehatan 0 0
30%
Pengawasan terhadap Sarana
47.081.78 4.311.57
Air Minum 51.393.361
9 2 33%
Pembinaan Pelaksanaan
Sanitasi Total Berbasis 12.213.98 36.066.5
47.220.823
Masyarakat (STBM) 7 19
Pengawasan Pengelolaan
Limbah Medis di RS dan 4.569.25 9.069.250 TPP PASAR
4.500.000 TFU PKAM
Puskesmas 0
STBM Limbah Medis
Pembinaan Pelaksanaan KKS Sarpras
2.934.40 6.784.400 Dukman Lay. Perkantoran
Kab/Kota Sehat 3.850.000
RENCANA ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN LINGKUNGAN
TAHUN ANGGARAN 2021
RENCANA ALOKASI (RIBUAN RP)
NO INDIKATOR
PUSAT DEKON
1 Persentase Desa/kelurahan Stop Buang air besar
Sembarangan (SBS) 143.788.733 59.012.085
2 Jumlah Kabupaten/kota sehat (KKS) 7.100.000 51.787.965
3 Persentase sarana air minum yang diawasi/diperiksa
kualitas air minumnya sesuai standar 3.636.582 46.633.319
4 Jumlah fasyankes yang melaksanakan pengelolaan limbah
medis sesuai standar 9.000.000 63.833.000

5 Persentase tempat pengelolaan pangan (TPP) yang


memenuhi syarat sesuai standar 7.935.000 74.800.000

6 Persentase tempat dan fasilitas umum (TFU) yang


dilakukan pengawasan sesuai standar 44.700.000 70.200.000

TOTAL 216.160.315 366.266.369


9
Kegiatan Prioritas
Dalam Upaya
Penurunan AKI, AKB,
Stunting, dan Germas
Tahun 2020 - 2024

13
Secara Umum, STBM terbukti memberikan Capaian STBM
perubahan per 4 Maret 2020

Capaian Kumulatif Akses Sanitasi, Desa STBM dan Desa ODF s.d. Akhir Des
2019
70000
58,408
60000
50000 46,725
39,616
40000 33,927
30000 26,417 23,807
20000 15,334
9,638
10000 4,823
55 2,361 64 68 73 78
0

5 6 7 8
1 01 01 01 019
0
2 2 2 2 2
Akses sanitasi (% KK) Desa STBM Desa ODF

Th 2020 Th 2021 Th 2022 Th 2023 Th 2024


Target Desa
ODF 40% 50% 60% 70% 90%
14
Capaian Desa/Kelurahan melaksanakan STBM
120%

99%100%100%100%
100% 95%
93%
90% 91% 91%
83% 84%
80% 75% 77% 78%78% 79%
70%70% 71%72%71% 73%
67% 68% 69%
63%
60% 57% 58%
50% 51% 52%

39%
40%
25% 26%
19%
20%

0%
T T T I T L R T R R I T
P UA UKU RA ARA ARA ARA CEH ARA ARA RA GAH ALO RA MB UNG RA NA U ULU TAN RA TAN IAU U GAH IAU U TEN BAL RTA GAH RA UNG RTA TA N
L A T T A T T A T A A A I M K A R M R M N K TEN B LIT A KA ELA
A A
PA A A B U U NGG U I U B TEN ON A B J MP A B SIO T NG ELA I B ELA AN TI TEN TI BA A
M U K U RA E
P LU TE I T
N S N
A E TA ESI OR AW A N S
LA TER N TA BE RA WE N A U AR AN S S A
W
A
K I A A RA BE GY SI S
J
A T W N G J A L G A D W G A O E
P A A ES AN LA A LA W M
A AN A TE LA N T PU N G AN T J JA NG NGK DI Y AW
M UM AW U
IM S LI SUM I M U
S MA KE TE IM TE BA L
S L AL A SU AL UM I L A SU
S U K K K S L S A A S
KA NU
K
NU
Capaian Desa ODF 2019
(Data Triwulan III Tahun 2019)
Sumber: emonev STBM
120%

100%
100%

80%

61%
60% 58%

47% 48%
42%
40% 37%
33%
29%
24% 24%
18% 18% 18% 19% 20% 20% 22%
20% 15% 16%
13% 14% 14% 14%
8% 8% 9%
3% 4% 5% 5% 6% 7%
2%
0%
I I
UKU PUA ARA ALO RAT ARA CEH RAT RTA ARA ULU TEN UR GAH IAU ARA RAT ARA RAT GAH MB TAN IAU TAN RAT BAL UNG UR UNG RAT UR GAH TAN RTA
M R R P TIM LIT BA TIM EN LA KA
AL PA UT ONT BA UT A BA KA G GK AN TI EN N UT BA UT BA EN JA LA
A G N B T A I I T E ELA BA M E T E A
M
E
A A
R OR PU UK U
T
N
A KI J
T
N
E BE T
N
A ESI AU ES ER TA A N S
E AN N
S
A
S
W
A LA ARA A B ARA WA A SI S GY
AT G PA AL AN D ES
I L
AN AW PU LAW MA AN LA ANT
T W A ER JA G K G JA JAW WE I YO
M M M W M L E U M U A NT AT NG ANG ENG A D
U LI A I
L SU K S U
S AL I S IM M M E
T .B T UL
S A L A L LI U A A S
K SU K K KA S S EP S
KA NU K NU
TARGET AKSES SANITASI
RPJMN 2020-2024

Akses Tidak Akses


BABS
Layak
Akses Layak
Aman 2018
BABS di tempat 74,6%, termasuk akses aman 7,4%
terbuka 9,4%

Akses
Tidak
Layak
Akses Layak Akses Aman 2024
90%, termasuk akses aman 15%
LADDER AKSES SANITASI Masuk Kriteria Status
(SESUAI MANDAT SDGs) ODF
Unimproved Safely Managed
Open Defecation Basic Sanitation Shared
Sanitation

Klasifikasi akses sanitasi merujuk pada kuesioner BPS


BABS DI TEMPAT BABS TERTUTUP AKSES SANITASI AKSES AKSES SANITASI AKSES
TERBUKA BELUM LAYAK SANITASI LAYAK - SANITASI
LAYAK - BERSAMA AMAN
Buang Air Besar Buang Air Besar I. Fasilitas sanitasi dengan SENDIRI
Sembarangan Sembarangan (BABS) lubang tanah di I.Perkotaan dan a. Pengguna
(BABS) di tempat Tertutup, yaitu pengguna Perkotaan I.
Perkotaan dan Perdesaan Fasilitas
• Pengguna Fasilitas sanitasi:
Terbuka, yaitu fasilitas sanitasi yang memiliki Perdesaan a. Pengguna Fasilitas sanitasi: rumah
sendiri atau digunakan
pengguna yang tidak tempat pembuangan akhir a. Pengguna sanitasi: bersama tangga sendiri
bersama dengan rumah
memiliki fasilitas
tinja berupa kolam/ sawah/
tangga lain tertentu
Fasilitas rumah tangga b. Bangunan atas:
sungai/ danau/ laut dan sanitasi: rumah
tempat buang air • Bangunan atas: klosetnya lain tertentu klosetnya
atau/ pantai/ tanah lapang/ tangga sendiri
besar dan yang kebun dan lainnya. menggunakan leher angsa b. Bangunan atas: menggunakan
• Bangunan bawah: Lubang b. Bangunan atas: leher angsa
memiliki fasilitas klosetnya klosetnya
tanah c. Bangunan
tetapi tidak menggunakan menggunakan leher
menggunakan II. Akses Sanitasi Dasar leher angsa angsa bawah:
(non leher angsa) c. Bangunan c. Bangunan bawah ◦ tanki septik
• Pengguna Fasilitas bawah tanki tanki septik (septic tank)
sanitasi: rumah tangga septik yang yang disedot
sendiri atau setidaknya
digunakan bersama tidak disedot II.Khusus Perdesaan
dengan rumah II. Khusus a. Pengguna Fasilitas sekali dalam
tangga lain tertentu Perdesaan sanitasi: bersama 5 tahun
• Bangunan atas: a. Pengguna terakhir; atau
klosetnya Fasilitas rumah tangga lain
◦ Sistem
menggunakan sanitasi: rumah tertentu
plengsengan dengan Pengolahan
tangga sendiri b. Bangunan atas:
dan tanpa tutup dan Air Limbah
cubluk/cemplung. b. Bangunan atas: klosetnya
(SPAL)
KAB/KOTA YANG MENYELENGGARAKAN KKS TAHUN 2005-2019

Menyelenggarakan BelumMenyelenggarakan
38
35

28
27
24

19 19
17
15
14 14 14
13
12
11 11 1111
10
9 9 9
8 8 8 8
7 7 7 7 7 7
6 6 6 6 6
5
4 4
3 3 3 3
2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
i l i l i l l
c eh mut bar iau mb kulu se ung epr be arta bar ng DIY tim ten Bal NTB NTT lbar eng lse ltim tara ulut talo eng lbar lse ltra luku alut bar pua
A Su um R Ja ng um p K Ba ak Ja ate Ja Ban t a t u
Ka Kal K Ka Kal S ron Sul Su S Su Ma M Pa Pa
p
S e S am I J J o
B L
DK G
Usulan Perubahan Verifikasi KKS ke Depan
NO URAIAN/HAL KONDISI SAAT INI   HASIL DISKUSI
6 Tatanan 9 kawasan dan isu khusus : a. 10 tatanan :
10 Tatanan  
  TATANAN WAJIB   TATANAN WAJIB
   
  (1) Kawasan permukiman, sarana dan  
    (1) Permukiman, sarana dan prasarana sehat
prasarana umum
  (2) Kawasan sarana lalu lintas tertib dan  
    (2) Masyarakat sehat mandiri dan ketahanan pangan
pelayanan transportasi
   
  (3) Kawasan pertambangan sehat   (3) Kawasan pendidikan
   
  (4) Kawasan hutan sehat   (4) Kawasan pasar

(5) Kawasan industri dan perkantoran sehat TATANAN PILIHAN


(5) Kawasan Transportasi massal dan tertib Lalu Lintas Jalan
(6) Kawasan pariwisata sehat
Raya
(7) Ketahanan pangan dan gizi (6) Kehidupan sosial yang sehat dan kesiapsiagaan bencana

(8) Kehidupan masyarakat sehat yang mandiri (7) Kawasan Pariwisata

(9) Kehidupan sosial yang sehat (8) Kawasan perkantoran, perindustrian (IKM) dan UMKM

  (9) KawasanTempat Ibadah

  (10) Smart City


JIKA ODF MENJADI PRASYARAT
VERIFIKASI KKS KEDEPAN
2021:
• Padapa minimal 60% desa/kelurahan ODF
• Wiwerda minimal 80% desa/kelurahan ODF
• Wistara 100% desa/kelurahan ODF

2023:
• Padapa minimal 80% desa/kelurahan ODF
• Wiwerda minimal 90% desa/kelurahan ODF
• Wistara 100% desa/kelurahan ODF
Food Safety dan Stunting
Pendekatan:
Risiko Keamanan
5 Kunci Keamanan Program Dampak
Pangan
Pangan
STBM: Pilar 3, Pengelolaan
Jagalah kebersihan Penurunan risiko
Tempat Makanan dan Minuman di
Rumah Tangga
penyakit infeksi:
Pisahkan pangan matang
dan pangan mentah Partisipatori Higiene Environmental
Orang Sanitasi Pangan Enteropathy
Masaklah dengan benar

Peralatan Jagalah pangan pada GERMAS PAS Penurunan


suhu aman
Stunting, AKI,
Kualitas Bahan Gunakan air dan bahan
Orientasi AKB
Pangan baku yang aman keamanan pangan
Langkah Penghapusan Alkes
Bermerkuri
• Fasyankes diwajibkan
menyimpan alkes bermerkuri
yang masih utuh (karena
penarikan) maupun yang sudah
pecah (merkuri tumpah atau
berpotensi tumpah dari alkes)

• Alkes tersebut disimpan dalam


wadah aman dengan persyaratan
tertentu dan disimpan sampai
alkes ditarik ke Depo Storage

• Pencatatan wajib dilakukan


IMPLEMENTASI PENGHAPUSAN ALAT KESEHATAN BERMERKURI DI FASYANKES

Sumatera Utara
2 RS Kalimantan Utara
Kepulauan 6 RS
Riau Riau 5 Puskesmas Sulawesi Utara
1 RS 9 RS 2 RS
3 Puskesmas Sulawesi Tengah
Kepulauan Bangka Belitung 11 RS Papua Barat
1 RS 1 RS

Sumatera Barat Jambi


2 RS 1 RS Sulawesi Tenggara
Kalimantan Timur
1 RS
Bengkulu 4 RS
2 RS
Lampung
Sumatera Selatan 51 RS Maluku
Jawa Tengah
3 RS 5 RS 8 RS Papua
Bali 3 RS
Banten Sulawesi Selatan
7 RS
30 RS 3 RS
29 Puskesmas
Jawa Barat Jawa Timur
DKI Jakarta 192 Rumah sakit
5 RS 13 RS
13 RS 40 Puskesmas
DI Nusa Tenggara Timur
3 Puskesmas Nusa Tenggara Barat 1 Labkesda
Yogyakarta 1 RS
1 Labkesda 4 RS
3 RS Kemenkes, September 2019
I. Permasalahan Pengelolaan Limbah Medis
A. Kasus Pembuangan Limbah Medis (terkini)

KASUS RESPON

(Klarifikasi): Pemantauan Terintegrasi Limbah Medis kepada Fasyankes


dan Jasa Pengolah Limbah Medis,
(Januari 2020) yaitu:
1. pihak RS dan Jasa Pengangkut & Pengolah/ Pemusnah terdapat selisih
Berita Harian KOMPAS, angka relatif kecil (<1%);
2. Pihak RS tidak punya SOP pencatatan Limbah B3 dengan jasa
(+ TEMPO) 10 Januari 2020 pengelola
II. Situasi Pengelolaan Limbah Medis (Fasyankes)
Izin Pengolahan Limbah B3 Eksisting: Fasyankes (s.d Desember 2019) Jenis Alat Pengolahan:
Insinerator : 82 Unit di 20 Provinsi
Aceh Kepulauan Autoklaf : 3 Unit
Berizin: 2 Riau (1 Riau, 1 Sumatera Utara, 1
Berizin: 1 Sulawesi Utara)
Kalimantan Kalimantan
Sumatera
Utara Selatan Timur
Bangka
Berizin: 4 Berizin: 5 Berizin: 4
Belitung Sulawesi Utara
Berizin: 1 Berizin: 2
Riau
Berizin: 2
DKI Jakarta Sulawesi Tengah
Jambi Berizin: 5 Berizin: 2
Berizin: 3
Jawa Timur
Berizin: 31 Sulawesi Selatan
Sumatera Selatan
Berizin: 3
Berizin: 5
Banten Nusa Tenggara Timur
Berizin: 1 Berizin: 1
Jawa Barat Jawa DI Nusa Tenggara Barat
Berizin: 5 Tengah Yogyakarta Berizin: 2
Berizin: 5 Berizin: 1

Total Fasyankes yang mempunyai Izin Pengolahan Limbah B3: 85 Fasyankes


III. Situasi Pengelolaan Limbah Medis (Jasa/ swasta)
Peta Sebaran Izin dan Kapasitas Eksisting dan Rencana Penambahan Kapasitas Jasa (swasta)
(s/d: 15 Desember 2019)

Sumatera Utara Kalimantan Timur


rencana: 48 Ton/Hari Terbit :1 Izin
Kapasitas: 21,60 Ton/ Hari
Rencana : 19.2 ton/hari
Kep Riau
Terbit: 1 Izin
Kapasitas: 18 Ton/ Hari

Sulawesi Selatan
Kapasitas 2,4 Ton/Hari
Rencana 19.2 ton/hari
Banten
Terbit: 3 Izin Jawa Tengah
Kapasitas : 196,20 Ton/Hari Terbit: 1 Izin
Kapasitas : 17,28 Ton/Hari
Rencana: 169.6 ton/hari

Jawa Barat
Terbit: 5 Izin
Kapasitas : 84 Ton/Hari Jawa Timur
Rencana: 616 ton/hari Terbit: 1 Izin
Kapasitas : 14,40 Ton/Hari
Rencana: 144 ton/hari
IV. Solusi Permasalahan Pengelolaan Limbah Medis
Program Nasional dan Nominasi 5 (lima) calon lokasi utk T.A 2020:
- telah tersususun FS & DED @kapasitas minimal: 300 kg/jam;
- Pemastian kepemilikan lahan, dok. Lingkungan & lelang

2. Aceh
1. Kalimantan Selatan

3. Sumatera Barat

4. NTT
5. NTB
PENGELOLAAN LIMBAH MEDIS FASYANKES BERBASIS WILAYAH
SUMBER
• Pengurangan limbah LIMBAH Pengum
Recycle
pul
• Pemilahan : plastik, RS Limbah plastik
(non
tajam, pathologis Insenerasi) PENGOLAHAN
EXTERNAL
• Limbah plastic : Non PUSKESMAS DGN INSENERATOR
insenerasi  recycle Limbah BERIZIN ABU
pathologis (BUMD/UPT/ SWASTA)
• Limbah infeksius KLINIK
pathologis : ke pengolah
Depo Solidifikasi/
Insenerator berizin inertisasi
Penyimpan
FASYANK anan
• Limbah tajam, botol ES LAIN Limbah tajam, botol Sanitari
(non Insenerasi) Landfil
kaca : tidak utuh dan
disinfeksi
PENGOLAHAN
INTERNAL PENGOLAHAN
EXTERNAL
Upaya Percepatan
Pembiayaan
Pengelolaan Limbah Medis di
• Memasukkan Alat/Instalasi Pengolah Limbah Fasyankes
Kedalam menu Dana Alokasi Khusus (DAK). Alat/Instalasi
Pengolah Limbah meliputi :
a. Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
b. Alat Pengolah Limbah B3 Medis Insinerator
c. Alat Pengolah Limbah B3 Medis Non Insinerator (autoclave limbah medis dan microwave limbah medis)
d. Cold storage (freezer)
e. Pembangunan TPS di Puskesmas
Diharapkan provinsi memberikan informasi kepada kab kota untuk mengambil menu Cold storage
dan PembuatanTPS di Puskesmas  Dikawal melalui DAK Fisik

• DAK non fisik (BOK) :


a. Provinsi: Pemantauan dan pengawasan limbah medis, Peningkatan kapasitas dalam rangka
pengelolaan limbah medis bagi petugas Puskesmas, RS, dan Fasyankes lain, pertemuan koordinasi
limbah medis dengan LS dan Kab/Kota
b. Kab/Kota: Pengawasan Limbah Medis Memenuhi Syarat (Pemantauan dan pengawasan limbah medis,
Peningkatan Kapasitas dalam rangka Pengelolaan Limbah Medis bagi petugas Puskesmas, Rumah Sakit
dan fasyankes lainnya, Adaptasi Perubahan Iklim Bidang Kesehatan), pertemuan koordinasi limbah
medis, dan pendampingan limbah medis
c. Puskesmas: Pemeriksaan limbah cair dan limbah medis, Inspeksi Kesehatan Lingkungan, biaya
operasional transportasi dalam pengelolaan limbah medis 33
SURVAI & SURVAILANS KUALITAS AIR MINUM
KEBERLANJUTAN DALAM PENILAIAN KUALITAS AIR MINUM AMAN
TINGKAT RUMAH TANGGA
Indikator 6.1.1.(a) : Persentase
rumah tangga yang memiliki
akses terhadap layanan sumber
air minum layak”.

Indikator 6.1.1.(c) :
“Proporsi populasi yang
memiliki akses layanan sumber
Pelaksana:
air minum aman”
Pengawasan kualitas air
1. Target Sasaran 7500 BS (di 34 Provinsi dan 514 minum rutin sarana air
Kab/Kota)
2. Tim Pusat: Litbang dan Dit Kesling (Teknis, minum RT dan Point of use
Administrasi Pelaksanaan, pendampingan ) u/ memastikan air minum
3. Dinkes Provinsi (fasilitasi pendampingan penguatan aman di masyarakat
SDM)  Dekon dan DAK Prov
4. Dinkes Kabupaten/Kota (Koordinator Mobilisasi
Peralatan Sanitarian Kit dan Kit Kesling Kab/Kota) =
Pusat dan BOK Kab
5. Enumerator: Sanitarian Puskesmas , PJ Kesehatan
Lingkungan Di Puskesmas  Yang dilatih tahun 2020
6. Alat Uji : Sanitarian Kit dan Kit Kesling Kab/Kota
(Penyediaan Pusat 2017 sd 2018  Yang Telah
Dikalibrasi
PERSENTASI KABUPATEN/KOTA YANG MENYELENGGARAKAN 5 PILAR STBM
Indikator Definisi Operasional Cara Perhitungan Sumber Data 2020 2021 2022 2023 2024

Persentasi Kabupaten/Kota Paripurna Menghitung jumlah Pelaporan 10 20 30 40 50


Kabupaten/ Kota  Kabupaten/Kota yang Kabupaten/Kota STBM elektronik Lima
yang telah mencapai ODF Paripurna DIBAGI Pilar STBM (Cek
menyelenggarakan ditambah memiliki minimal Jumlah Kabupaten/Kota list)
Lima Pilar STBM 50% Desa/Kelurahan pada tahun berjalan
 Kabupaten/Kota minimal 50% KK telah DIKALI 100%
STBM Paripurna melaksanakan pilar :
2. Cuci Tangan Pakai
Sabun
3. Pengelolaan
makanan dan
Minuman Rumah
Tangga
4. Pengelolaan Sampah
Rumah Tangga
5. Pengelolaan Limbah
Cair Rumah Tangga
TINGKATAN KABUPATEN/KOTA
YANG MENYELENGGARAKAN STBM
Memenu
STBM UTAMA
hi 5 Pilar
Memenu

STBM DWI MADYA


STBM
hi 4 Pilar
Memenu

STBM EKA MADYA


STBM
hi 3 Pilar
Memenu

STBM DWI PRATAMA


STBM
hi 2 Pilar
Memenu

STBM EKA PRATAMA


STBM
hi 1 Pilar
STBM

STBM Paripurna
STBM Pratama
Inovasi Pusat mulai tahun 2018
Desain Jenis Penghargaan
2018 :
Sertifikat/Piagam diberikan kepada Provinsi dan Kab./Kota yang telah
memenuhi 100% PILAR 1 sampai dengan PILAR 5.
2019 :
+ 3 Inovasi kab/kota ODF terbaik dalam Pencapaian 5 Pilar STBM
+ 42 Sanitarian Puskesmas terbaik dari 42 Kab/Kota ODF (2018-2019)
2020 dst :
• Penghargaan berjenjang diberikan secara bertahap untuk kategori :
1. STBM Eka Pratama (memenuhi 1 pilar STBM)
2. STBM Dwi Pratama (memenuhi 2 pilar STBM)
3. STBM Eka Madya (memenuhi 3 pilar STBM)
4. STBM Dwi Madya (memenuhi 4 pilar STBM)
5. STBM Utama (memenuhi 5 pilar STBM)
+ Kades – Kader Terbaik dari Kab/Kota ODF dengan 5 Pilar
+ Private Sector terbaik
Implementasi Aksi Bidang Kesehatan Dalam SDGs Point 6 Air Minum
dan Sanitasi Layak dan Aman Bidang Kesehatan Tahun 2020

Penyatuan Aksi Pemerintah dalam untuk mensinergikan, kolaborasi dan akselerasi semua pihak pemerintah, sektor swasta, lembaga internasional, akademisi,
Lembaga keuangan/Ziswaf, Lembaga agama, LSM untuk berperan aktif dalam mendukung percepatan pencapaian target air minum dan sanitasi sesuai
dengan target RPJMN 2020-2024 Pusat dan Daerah, Pendidikan, Mitra Terkait dalam penuntasan capaian target air minun dan sanitasi tuntas.

Rakornas Air Minum dan Sanitasi (Rakornas STBM ke 4)


Rencana di Buka Oleh Menteri Kesehatan tgl 15 April 2020
Kegiatan 14 sd 16 April 2020 di Jakarta, + 350 Peserta

Tema yang akan diusung adalah : “Air Minum dan Sanitasi Tuntas SDM Unggul”.

Acara Utama:
1. Penghargaan kepada TNI – AD oleh Bapak Menkes dalam Gema Sang Juara 1 Juta jamban dan Giat Bakti TNI 10.000 Jamban
2. Penanda tanganan PKS Dirjen Kesmas dan Aster TNI-AD “Sinergitas Program Promotif dan Preventif Kementerian Kesehatan
Dengan Tentara Nasional Indonesia Dalam Bidang Kesehatan == (Implementasi Aksi Kesehatan Lingkungan Pada 4 Provinsi
Sulit)
3. Launching e Monev 5 Pilar STBM
4. Launching Komite Ahli Penanganan Kesehatan Lingkungan
5. Talkshow dan knowledge sharing Para Kepala Daerah (Gubernur Jawa Barat/Gubernur Jawa Tengah dan Bupati/Walikota: Sumbawa Barat,
Kab. Memberamo Tengah, Kab.Tabalong Kalsel, dan 1 perwakilan dari Pulau Sulawesi)
6. Diskusi dan RTL : (1) mplementasi Kebijakan dan Aksi percepatan (2) Praktik Baik Penerapan TTG Daerah Sulit sebagai solusi (3) Desk
Daerah dalam Pemanfaatan sharing pembiayaan Ziswaf, Mikro kredit, Bumdes dll
SALAM STBM.........
LEBIH BERSIH
LEBIH SEHAT
5 PILAR YES YES YES

Terima

Anda mungkin juga menyukai