ETIOLOGI • Malnutrisi primer, apabila kebutuhan individu yang sehat akan protein, kalori atau keduanya, tidak dipenuhi oleh makanan yang adekuat.
• Malnutrisi sekunder, akibat adanya penyakit yang
menyebabkan asupan sub optimal, gangguan penyerapan dan pemakaian nutrien, dan/atau peningkatan kebutuhan karena terjadinya hilangnya nutrien atau keadaan stres.
• Kekurangan kalori protein merupakan penyakit energi
terpenting di negara yang sedang berkembang dan salah satu penyebab utama morbilitas dan mortalitas pada masa kanak – kanak diseluruh dunia. (Rudolph, 2006). Penyebab langsung dari KKP :
• Defisiensi kalori protein dengan berbagai tekanan,
sehingga terjadi spektrum gejala-gejala dengan berbagai nuansa dan melahirkan klasifikasi klinik (kwashiorkor, marasmus, marasmus kwashiorkor). • Penyebab tak langsung dari KKP sangat banyak sehingga penyakit ini disebut sebagai penyakit dengan multifactoral. MALNUTRISI (MARASMUS & KWASIOKOR) Gambaran klinis marasmus • Tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit • Wajah seperti orang tua • Anak penakut, apatis, nafsu makan (-) • BB menurun, kulit berkeriput, jaringan lemak subkutis sangat sedikit sampai tidak ada (baggy pant/ pakai celana longgar) • Suhu subnormal, nadi lambat, tangan kaki dingin & tampak sianosis • Cengeng, rewel, sering terbangun
Penyakit penyerta marasmus • Gastro Enteritis • Infestasi cacing • Tuberkulosis (TBC) • Defisiensi Vit.A Gambaran klinis kwashiorkor : Edema, umumnya seluruh tubuh, terutama pada punggung kaki Wajah membulat dan sembab, apatis/ koma Pandangan mata sayu Rambut tipis kemerahan seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok. Perubahan status mental, apatis dan rewel Pembesaran hati Jaringan otot mengecil (hipotrofi) dan tonus menurun, lebih nyata bila diperiksa pada posisi berdiri atau duduk Kelainan kulit berupa bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat kehitamanan dan terkelupas (crazy pavement dermatosis) Anoreksia dan diare (infeksi,g,gangguan fungsi hati, pancreas atau intolerans laktosa) sering disertai: penyakit infeksi umumnya akut, anemia, diare.
Penyebab penyerta kwashiorkor
Akibat defisiensi imunologik >>>> anak mudah terinfeksi :
Komplikasi : Defisiensi vit.A (rabun senja) Xeroftalmia) Defisiensi riboflavin B2 (stomatitis angularis) Anemia defisiensi besi / Fe Anemia asam folat/ defisiensi asam folat Defisiensi Vitamin C Defisiensi Mineral seperti Kalsium, Fosfor, Magnesium, Besi, Yodium Tuberkulosis paru dan bronkopneumonia. PENATALAKSANAAN KKP
• 1) Memberikan makanan yang mengandung banyak
protein bernilai biologik tinggi, tinggi kalori, cukup cairan, vitamin dan mineral. • 2) Makanan harus dihidangkan dalam bentuk yang mudah dicerna dan diserap. • 3) Makanan diberikan secara bertahap, karena toleransi terhadap makanan sangat rendah. Protein yang diperlukan 3-4 gr/kg/hari, dan kalori 160-175 kalori. • 4) Antibiotik diberikan jika anak terdapat penyakit penyerta. • 5) Tindak lanjut berupa pemantauan kesehatan penderita dan penyuluhan gizi terhadap keluarga. Lanjutan
Dalam keadaan dehidrasi dan asidosis pedoman pemberian cairan
parenteral adalah sebagai berikut:
• 1) Jumlah cairan adalah 200 ml/kgBB/hari untuk kwashiorkor atau
marasmus kwashiorkor, dan 250 ml/kg BB/hari untuk marasmus. • 2) Jenis cairan yang dipilah adalah Darrow-glukosa aa dengan kadar glukosa dinaikkan menjadi 10% bila terdapat hipoglikemia. • 3) Cara pemberiannya adalah sebanyak 60 ml/kg BB diberikan dalam 4-8 jam pertama, kemudian sisanya diberikan dalam waktu 16-20 jam berikutnya. • Makanan tinggi energi tinggi protein (TETP) diolah dengan kandungan protein yang dianjurkan adalah 3,0-5,0 gr/kg BB dan jumlah kalori 150-200 kkal/kg BB sehari.