Anda di halaman 1dari 11

PRIHANTORO TRI N

1905856
SISTEM TELEKOMUNIKASI

CERITA RAKYAT BEKASI


Pada zaman dahulu disebuah desa didaerah bekasi, hiduplah
seorang saudagar kaya raya. Sebenarnya keahlian saudagar
ini tidak datang karena berdagang, ia bisa mendapat
kekayaan karena mempunyai hubungan dengan sultan haji.
Karena kekayaan dan kekuasaannya, ia pun dikenal sebagai
saudagar yang sombong. Ia juga dikenl kikir, ia juga tiduk
suka menolong orang yang kesusahan. Sifat buruk dari
saudagar ini, sudah jadi obrolan para penduduk
Lalu datanglah orang sakti yang menyamar sebagai orang
berkaki pincang kerumah saudagar kaya raya. Pengemis itu
meminta makanan kepada saudagar itu. Namun saudagar itu
tidak memperlakukan pengemis itu dengan baik. Melihat
perlakuan seperti itu, pengemis memperingatkan saudagar
tersebut akan mendapatkan balasan setimpal.
Keesokan harinya, saudagar mendapati bahwa kedua kakinya tidak
dapat digerakan. Ia memerintahkan pengawal pribadinya untuk
mencarikan tabib sakti untuk kakiya, ia menjajikan imbalan
yang sangat tinggi bagi siapa saja yang menyembuhkannya.
Mendengar janji tersebut, pengemis berkaki pincang datang.
Pengemis itu memberitahu bahwa penyakit tersebut akibat
dari sifat sombong dan kikir sang sudagar. Jika ingin
sumbuh sang saudagar harus menghilangkan sifat sombong
dankikir itu serta bertapa di sebuah batu cekung selama 7
hari 7 malam tanpa makan dan minum.
Sang saudagar pun mau melakukan syarat syarat tersebut. Dia
pergi ke kaki gunung karang dengan ditandu pengawalnya.
Setelah berhari hari melakukan perjalanan melewati jalan
setapak yang dikelilingi oleh semak belukar dan pepohonan,
akhirnya sang saudagar tiba dikaki gunung karang dan
melihat batu cekung yang dimaksud pengemis ter.sebut
Selama tujuh hari tujuh malam, saudagar tersebut menahan
lapar dan haus. Pada hari terakhir pertapaan, keajaiban pun
terjadi. Dari pusat batu cekung tersebut menyemburlah mata
air panas. Mata air panas itupun mengenai kakinya.
Keajaiban pun terjadi lagi, kedua kakinya yang lumpuh kini
sudah bisa digerakan kembali.
Sikapnya pun berubah menjadi dermawan dan bijaksana dalam
melaksanakan tugasnya menjadi kepala desa. Ia menjadi
senang bercengkrama dengan orang lain. Satu hal yang paling
sering diceritakan ada lah mengenai mata air panas bartu
cekung di kaki gunung karam. Cerita inipun menyebar dan
banyak orang yang tertarik mendatanginya.
BATU KUWUNG

Anda mungkin juga menyukai