Pada zaman dahulu disebuah desa didaerah bekasi, hiduplah seorang saudagar kaya raya. Sebenarnya keahlian saudagar ini tidak datang karena berdagang, ia bisa mendapat kekayaan karena mempunyai hubungan dengan sultan haji. Karena kekayaan dan kekuasaannya, ia pun dikenal sebagai saudagar yang sombong. Ia juga dikenl kikir, ia juga tiduk suka menolong orang yang kesusahan. Sifat buruk dari saudagar ini, sudah jadi obrolan para penduduk Lalu datanglah orang sakti yang menyamar sebagai orang berkaki pincang kerumah saudagar kaya raya. Pengemis itu meminta makanan kepada saudagar itu. Namun saudagar itu tidak memperlakukan pengemis itu dengan baik. Melihat perlakuan seperti itu, pengemis memperingatkan saudagar tersebut akan mendapatkan balasan setimpal. Keesokan harinya, saudagar mendapati bahwa kedua kakinya tidak dapat digerakan. Ia memerintahkan pengawal pribadinya untuk mencarikan tabib sakti untuk kakiya, ia menjajikan imbalan yang sangat tinggi bagi siapa saja yang menyembuhkannya. Mendengar janji tersebut, pengemis berkaki pincang datang. Pengemis itu memberitahu bahwa penyakit tersebut akibat dari sifat sombong dan kikir sang sudagar. Jika ingin sumbuh sang saudagar harus menghilangkan sifat sombong dankikir itu serta bertapa di sebuah batu cekung selama 7 hari 7 malam tanpa makan dan minum. Sang saudagar pun mau melakukan syarat syarat tersebut. Dia pergi ke kaki gunung karang dengan ditandu pengawalnya. Setelah berhari hari melakukan perjalanan melewati jalan setapak yang dikelilingi oleh semak belukar dan pepohonan, akhirnya sang saudagar tiba dikaki gunung karang dan melihat batu cekung yang dimaksud pengemis ter.sebut Selama tujuh hari tujuh malam, saudagar tersebut menahan lapar dan haus. Pada hari terakhir pertapaan, keajaiban pun terjadi. Dari pusat batu cekung tersebut menyemburlah mata air panas. Mata air panas itupun mengenai kakinya. Keajaiban pun terjadi lagi, kedua kakinya yang lumpuh kini sudah bisa digerakan kembali. Sikapnya pun berubah menjadi dermawan dan bijaksana dalam melaksanakan tugasnya menjadi kepala desa. Ia menjadi senang bercengkrama dengan orang lain. Satu hal yang paling sering diceritakan ada lah mengenai mata air panas bartu cekung di kaki gunung karam. Cerita inipun menyebar dan banyak orang yang tertarik mendatanginya. BATU KUWUNG