sehat.
Personal individu atau perseorangan.
7. KONDISI FISIK
Orang yang menderita penyakit tertentu (misalnya kanker tahap
lanjut) atau yang menjalani operasi seringkali kekurangan
energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.
Berdasarkan waktu pelaksanaannya
a. Perawatan dini hari
Dilakukan waktu bangun tidur pertolongan seperti
menawarkan bedpan / urinal jika pasien tidak
mampu ambulasi, mempersiapkan pasien dalam
melakukan sarapan atau makan pagi tindakan
personal hygiene : mencuci muka, tangan, menjaga
kebersihan mulut
Dilakukan setelah sarapan atau makan pagi
pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi
(BAB / BAK), mandi atau mencuci rambut, perawatan
kulit, melakukan pijatan pada punggung,
membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan
tempat tidur pasien perawatan pagi yang lengkap.
c. Perawatan siang hari
Dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan
pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang
mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut,
merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan
kebersihan lingkungankesehatan pasien.
d. Perawatan menjelang tidur
Implementasi
1. Hygiene mulut, Perawatan mulut diberikan teratur setiap hari.
Frekuensi tindakan hygiene bergantung pada kondisi rongga
mulut klien.
2. Diet, Untuk mencegah kerusakan gigi, ubah kebiasaan makan,
mengurangi masukan kabohidrat, terutama kudapan manis
diantara waktu makan.
3. Gosok gigi
Gosok gigi dengan teliti sedikitnya empat kali sehari adalah
dasar program hygiene mulut yang efektif.
4. Hygiene mulut khusus : Beberapa klien memerlukan metode
hygiene mulut yang khusus karena tingkat ketergantungan
pada perawat atau adanya masalah mukosa mulut. ( Klien
tidak sadar )
5. Perawatan gigi palsu
Klien harus dimotivasi untuk membersihkan gigi palsunya
sendiri seperti frekuensi gigi alami untuk mencegah infeksi
gingival dan iritasi.
EVALUASI
Hygiene mulut terlihat dalam beberapa hari
Hidrasi mukosa yang normal
b.Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Kelelahan fisik
9. Gunakan kaos kaki dan stoking yang bersih setiap hari. Ganti
kaos kaki dua kali sehari jika kaki berkeringat banyak. Kaos
kaki harus bebas lubang atau jahitan yang menyebabkan
tekanan.
10. Jangan berjalan dengan kaki tanpa sepatu atau kaos kaki.
11. Gunakan sepatu yang pas. Alas sepatu harus fleksibel dan licin.
Kain wol dapat digunakan di antara jari yang bergesekan atau
saling melengkapi.
12. Sepatu ekstra lebar dan ekstra dalam akan mengakomodasi jari
yang cacat, dan bantalan alas mendistribusikan kembali tekanan
kepala metatarsal yang menonjol.
13. Latihan teratur untuk meningkatkan sirkulasi pada kaki. Jalan
perlahan dan angkat, putar, lenturkan, dan panjangkan kaki
pada pergelangan kaki.
EVALUASI
a. Respon klien terhadap perawatan kaki dan kuku selama beberapa
hari atau minggu
b. Keberhasilan intervensi terhadap hasil yang diharapkan
c. Praktek perawatan kaki dan kuku yang dilakukan klien secara
pribadi.