Anda di halaman 1dari 22

 Hygiene  Bahasa Yunani yang berati

sehat.
 Personal  individu atau perseorangan.

 PERSONAL HYGIENE  TINDAKAN UNTUK


MEMELIHARA KEBERSIHAN DAN KESEHATAN
SESEORANG UNTUK KESEJAHTERAAN FISIK DAN
PSIKIS
1. MENINGKATKAN DERAJAT KESEHATAN
2. MEMELIHARA KEBERSIHAN DIRI
3. MEMPERBAIKI PERSONAL HYGIENE 
4. PENCEGAHAN PENYAKIT
5. MENINGKATKAN PERCAYA DIRI
6. MENCIPTAKAN KEINDAHAN
1. CITRA TUBUH :
Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang
penampilan fisiknya, seringkali berubah, mempengaruhi cara
mempertahankan hygiene.
2. AKTIVITAS SOSIAL :
Kelompok sosial dapat mempengaruhi praktik hygiene pribadi.
Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah dan ketersediaan air /
air mengalir  beberapa faktor yang mempengaruhi perawatan
kebersihan.
3. STATUS SOSIAL –EKONOMI :
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan
tingkat praktik kebersihan
4. PENGETAHUAN :
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi
kesehatan mempengaruhi praktik hygiene
5. BUDAYA
Kepercayaan kebudayaan seseorang/klien dan nilai pribadi
mempengaruhi perawatan higienis.

6. PILIHAN PRIBADI/KEBIASAAN SESEORANG


Setiap orang /klien memiliki keinginan individu dan pilihan
tentang kapan untuk mandi, bercukur dan melakukan
perawatan rambut  menurut pilihan dan kebutuhan pribadi

7. KONDISI FISIK
Orang yang menderita penyakit tertentu (misalnya kanker tahap
lanjut) atau yang menjalani operasi seringkali kekurangan
energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.
Berdasarkan waktu pelaksanaannya
a. Perawatan dini hari
Dilakukan waktu bangun tidur  pertolongan seperti
menawarkan bedpan / urinal jika pasien tidak
mampu ambulasi, mempersiapkan pasien dalam
melakukan sarapan atau makan pagi  tindakan
personal hygiene : mencuci muka, tangan, menjaga
kebersihan mulut
Dilakukan setelah sarapan atau makan pagi 
pertolongan dalam pemenuhan kebutuhan eliminasi
(BAB / BAK), mandi atau mencuci rambut, perawatan
kulit, melakukan pijatan pada punggung,
membersihkan mulut, kuku, rambut, serta merapikan
tempat tidur pasien  perawatan pagi yang lengkap.
c. Perawatan siang hari
Dilakukan setelah melakukan berbagai tindakan
pengobatan atau pemeriksaan dan setelah makan siang
 mencuci muka dan tangan, membersihkan mulut,
merapikan tempat tidur, dan melakukan pemeliharaan
kebersihan lingkungankesehatan pasien.
d. Perawatan menjelang tidur

Dilakukan saat menjelang tidur agar klien relaks


sehingga dapat tidur atau istirahat dengan
tenang.

Kegiatan  pemenuhan kebutuhan eliminasi


(BAB / BAK), mencuci tangan dan muka,
membersihkan mulut, dan memijat daerah
punggung.
a. Kulit kepala kotor, rambut kusam, acak-acakan
b. Hidung kotor dan telinga juga kotor
c. Gigi kotor disertai mulut bau
d. Kulit kotor dan tidak terawat
e. Kuku panjang-panjang dan tidak terawat
f. Badan kotor dan pakaian kotor
g. Penampilan tidak rapi
1. Dampak fisik
Gangguan kesehatan karena tidak terpelihara kebersihan
perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi 
gangguan integritas kulit,gangguan membran mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku.
2. Dampak psikososial
Masalah sosial  gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan
dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan
gangguan interaksi sosial.
1. PENGKAJIAN
a. Riwayat keperawatan
1) Pola kebersihan tubuh
2) Perlengkapan personal hygiene yang dipakai
3) Faktor yang mempengaruhi personal hygiene
b. Pemeriksaan fisik
1) Rambut : Keadaan kesuburan rambut, mudah
rontok, kusam, tekstur.
2) Kepala : Botak/alopesia,Ketombe, Berkutu, Adakah
Eritema, kebersihan
3) Mata : sklera ikterik, kunjungtiva pucat, kebersihan
mata, gatal/mata merah
4) Hidung : Adakah pilek, elergi, pendarahan,
perubahan penciuman, Kebersihan, membran
mukosa, Adakah septum deviasi
5) Mulut : Keadaan mukosa mulut, Kelembapannya,
Adakah lesi, Kebersihan,
6) Gigi : karang gigi, karies, Kelengkapan gigi,
Pertumbuhan
7) Telinga : Adakah kotoran, lesi, bentuk telinga,
Adakah infeksi
8) Kulit : Kebersihan, Adakah lesi, turgor, Warna
kulit, Suhu, Teksturnya, Pertumbuhan bulu
9) Kuku tangan dan kaki : Bentuknya bagaimana,
Warnanya, Adakah lesi, Pertumbuhannya
10) Genetalia : Kebersihan, Pertumbuhan rambut
pubis, Keadaan kulit, Keadaan lubang uretra,
skrotum, testis pada pria, Cairan yang
dikeluarkan
11) Tubuh secara umum : Kebersihan, Normal,
Keadaan postur
a. Gangguan membrane mukosa mulut
Definisi : kondisi dimana mukosa mulut pasien mengalami luka
Kemungkinan berhubungan dengan : Trauma oral, Pembatasan
intake cairan, Pemberian kemoterapi dan radiasi pada kepala
dan leher
Kemungkinan data yang ditemukan
1) Iritasi atau luka pada mukosa mulut
2) Peradangan atau infeksi
3) Kesulitan dalam makan dan menelan
4) Keadaan mulut yang kotor
Tujuan yang diharapkan
1) Keadaan mukosa mulut, lidah dalam keadaan utuh, warna
merah muda
2) Inflamasi tidak terjadi

3) Klien mengatakan rasa nyaman

4) Keadaan mulut bersih

Implementasi
1. Hygiene mulut, Perawatan mulut diberikan teratur setiap hari.
Frekuensi tindakan hygiene bergantung pada kondisi rongga
mulut klien.
2. Diet, Untuk mencegah kerusakan gigi, ubah kebiasaan makan,
mengurangi masukan kabohidrat, terutama kudapan manis
diantara waktu makan.
3. Gosok gigi
Gosok gigi dengan teliti sedikitnya empat kali sehari adalah
dasar program hygiene mulut yang efektif.
4. Hygiene mulut khusus : Beberapa klien memerlukan metode
hygiene mulut yang khusus karena tingkat ketergantungan
pada perawat atau adanya masalah mukosa mulut. ( Klien
tidak sadar )
5. Perawatan gigi palsu
Klien harus dimotivasi untuk membersihkan gigi palsunya
sendiri seperti frekuensi gigi alami untuk mencegah infeksi
gingival dan iritasi.

EVALUASI
Hygiene mulut terlihat dalam beberapa hari
Hidrasi mukosa yang normal
b.Kurangnya perawatan diri / kebersihan diri
Definisi : kondisi dimana seseorang tidak mampu
melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
a. Kelelahan fisik

b. Penurunan kesadaran

Kemungkinan data yang ditemukan.


a. Badan kotor dan berbau.

b. Rambut kotor

c. Kuku panjang dan kotor

d. Bau mulut dan kotor


Tujuan yang diharapkan
1. Klien akan memiliki kulit utuh dan permukaan
kulit yang lembut.
2. Klien akan mencapai rasa nyaman dan bersih.
3. Klien akan berjalan dan menganggung berat
badan dengan normal.
4. Klien akan memahami dan melakukan metode
perawatan kaki dan kuku yang benar.
1. Periksa kaki setiap hari, meliputi bagian atas dan telapak
kaki, tumit, dan daerah di antara jari.

2. Mencuci dan merendam kaki setiap hari menggunakan air


hangat tidak lebih dari 37”C.

3. Jangan memotong katimulmul atau kalus atau menggunakan


pembersih. Konsultasi dengan dokter atau podiatrist.

4. Jika kaki berkeringat, gunakan bedak kaki yang lunak.


Gunakan sepatu yang berporos sebelah atasnya.

5. Jika terdapat kekeringan di sepanjang kaki atau di antara jari,


gunakan lanolin, baby oil, atau bahkan minyak jagung dan
gosok secara lembut di kulit.
6. Mengikir jari kaki lurus dan kotak, jangan menggunakan
gunting atau klip, konsultasi ke podiatrist jika diperlukan.

7. Jangan menggunakan sedian bebas untuk mengobati infeksi


jamur kaki atau kuku jari yang masuk ke dalam.

8. Hindari pemakaian stoking elastic, kaos kaki tinggi lutut,


atau mengikat kaos kaki, jangan menyilangkan kaki karena
dapat merusak sirkulasi ekstermitas bawah.

9. Gunakan kaos kaki dan stoking yang bersih setiap hari. Ganti
kaos kaki dua kali sehari jika kaki berkeringat banyak. Kaos
kaki harus bebas lubang atau jahitan yang menyebabkan
tekanan.

10. Jangan berjalan dengan kaki tanpa sepatu atau kaos kaki.
11. Gunakan sepatu yang pas. Alas sepatu harus fleksibel dan licin.
Kain wol dapat digunakan di antara jari yang bergesekan atau
saling melengkapi.
12. Sepatu ekstra lebar dan ekstra dalam akan mengakomodasi jari
yang cacat, dan bantalan alas mendistribusikan kembali tekanan
kepala metatarsal yang menonjol.
13. Latihan teratur untuk meningkatkan sirkulasi pada kaki. Jalan
perlahan dan angkat, putar, lenturkan, dan panjangkan kaki
pada pergelangan kaki.

EVALUASI
a. Respon klien terhadap perawatan kaki dan kuku selama beberapa
hari atau minggu
b. Keberhasilan intervensi terhadap hasil yang diharapkan
c. Praktek perawatan kaki dan kuku yang dilakukan klien secara
pribadi.

Anda mungkin juga menyukai