Penentuan pandangan
Untuk menggambar pandangan-pandangan sebuah benda, pandangan depan benda
dianggap sebagai gambar pokok, dan pandangan-pandangan lain dapat disusun. Tetapi
pada gambar kerja jumlah pandangan harus dibatasi seperlunya, yang dapat memberikan
bentuk benda secara lengkap. Pandangan depan harus dipilih demikian rupa sehingga dapat
memberikan bentuk atau fungsi benda secara umum, dan jika pandangan depan ini belum
dapat memberikan gambaran cukup dari benda tadi, pandangan-pandangan tambahan
seperti misalnya pandangan atas, pandangan kanan, dsb. dapat ditambahkan.
Jika benda yang terdapat pada Gb.7.2 ingin diperlihatkan dalam gambar pandangan atas,
pandangan kanan dan pandangan belakang tidak diperlukan sesuai dengan bentuknya,
hanya dua pandangan diperlukan untuk menggambarkan benda secara jelas.
Jika bendanya berbentuk simetris, seperti misalnya sebuah poros, satu pandangan cukup
Pemilihan pandangan depan dari benda yang akan disajikan dalam gambar adalah sangat
penting. Karena gambar pandangan depan dapat langsung memberikan keterangan bentuk
benda yang sebenarnya.Lagi pula jumlah gambar pandangan juga ditentukan oleh
gambaran pandangan depan tadi. Pandangan depan tidak selalu berarti pandangan depan
dalam arti kata sehari-hari .Pandangan depan adalah bagian benda yang dapat memberikan
cukup keterangan mengenai bentuk khasnya atau fungsinya.
Umpamanya wajah seorang wanita yang ingin diabadikan dalam gambar seperti pada Gb. 7
4(a).Maka disini pandangan depan dari wajah tersebut, ialah muka itu sendiri, karena bagian
ini sudah memberikan sifat-sifat khas dari wajah tadi. Dilain pihak, sebagai pandangan
depan dari seekor kuda justeru diambil pandangan sampingnya, karena pandangan ini
sudah cukup memberi keterangan tentang cirri-ciri khas dari “benda” tersebut, seperti terlihat
pada Gb.7.4(b). Pada Gb.7.5 diperlihatkan pula badan pesawat yang mana diambil sebagai
pandangan depan.Begitu pula halnya dengan sebuah mobil.
Jika diperlukan arah penglihatan yang berbeda dari pada yang telah ditentukan menurut
Gb.6.1atau Gb.6.2atau gambar pandangannya tidak dapat ditempatkan pada tempat yang
sebenarnya ,maka cara dengan menggunakan anak panah harus diterapkan ,seperti pada
Gb.6.4 pada Gb.7.14tampak gambar dalam proyeksi sudut pertama ,sedangkan pandangan
sampingnya mempergunakan proyeksi sudut ketiga .Disini dalam satu gambar dipergunakan
dua cara proyeksi yang pada dasarnya tidak diperkenankan .Hanya pada keadaan-keadaan
tertentu cara demikian diperbolehkan.
Pandangan detail
Dalam hal-hal dimana bagian dari benda begitu kecil,sehingga tidak dapat digambarkan atau
diberi ukuran dengan baik ,bagian tersebut dapat digambar secara mendetail,dengan skala
pembesaran .seperti terlihat pada Gb.7.15(a)bagian poros yang akan dibesarkan dilingkari
dan ditandai dengan huruf besar A .Bagian ini kemudian digambar ditempat lain disertai
dengan tandanya dan skalanya(Gb.7.15 (b).
dari seseorang atau untuk penjelasan secara visual. Oleh karena itu gambar sering juga
disebut sebagai “bahasa teknik”.
Perbandingan antara bahasa dan gambar diperlihatkan pada tabel dibawah, standar gambar
merupakan tata bahasa dari suatu bahasa.
Penerusan informasi adalah fungsi yang penting untuk bahasa maupun gambar.
Gambar sebagai “bahasa teknik” diharapkan harus meneruskan keterangan-keterangan
secara tepat dan objektif.
Dalam hal bahasa, kalimat pendek dan ringkas harus mencakup keterangan-keterangan dan
pikiran-pikiran yang dituangkan. Hal ini akan dapat dicapai oleh kemampuan, karir dan watak
dari penulisnya. Di lain pihak keterangan dan pikiran demikian hanya dapat dimengerti oleh
pembaca yang terdidik.
Keterangan-keterangan dalam gambar, yang tidak dapat dinyatakan dalam bahasa,
harus diberikan secukupnya sebagai lambang-lambang. Oleh karena itu, berapa banyak dan
berapa tinggi mutu keterangan yang dapat diberikan dalam gambar, tergantung dari
perancang (design drafter).
Sebagai juru gambar sangatlah penting untuk memberikan gambar yang “tepat” dengan
mempertimbangkan yang melihat atau membacanya. Untuk pembaca, penting juga berapa
banyak keterangan yang dapat dibacanya dengan teliti dari gambar.
http://www.mercubuana.ac.id
Arief S \ Modul 9 hal 5
http://www.mercubuana.ac.id