Anda di halaman 1dari 15

Kanker Otak

Bunga Iswara W
Riska Indriyani
Otak
● Terdiri dari : Otak besar (cerebrum), Otak kecil
(cerebellum) dan batang otak (brain stem)
● Ruang antar bagian terisi oleh cairan otak
(cerebrospinal fluid), sedangkan bagian luarnya
terlindungi oleh tiga lapis selaput otak (meninges)
dan tulang tengkorak.
Kanker Otak
● Kanker otak merupakan pembunuh yang bekerja
diam-diam. Kanker otak terjadi ketika suatu
massa dari jaringan kanker atau dikenal sebagai
tumor otak, mengganggu fungsi otak.
GEJALA KANKER OTAK
Gejala Serebral Umum
● Nyeri Kepala
● Muntah
● Mengalami status epilepsi
● Gejala Serebral Umum
Dapat berupa perubahan mental yang ringan
(psikomotor asthenia), yang dapat dirasakan
oleh keluarga dekat penderita berupa: mudah
tersinggung, emosi, labil, pelupa, perlambatan
aktivitas mental dan sosial, kehilangan inisiatif
dan spontanitas, mungkin diketemukan ansietas
dan depresi. Gejala ini berjalan progresif dan
dapat dijumpai pada 2/3 kasus.
● Nyeri Kepala
Sifat nyeri kepala bervariasi dari ringan dan
episodik sampai berat dan berdenyut, umumnya
bertambah berat pada malam hari dan pada saat
bangun tidur pagi serta pada keadaan dimana
terjadi peninggian tekanan tinggi intrakranial.
Adanya nyeri kepala dengan psikomotor
asthenia perlu dicurigai tumor otak.
● Muntah
Terdapat pada 30% kasus dan umumnya
meyertai nyeri kepala.Bangkitan kejang dapat
merupakan gejala awal dari tumor otak pada
25% kasus, dan lebih dari 35% kasus pada
stadium lanjut. Diperkirakan 2% penyebab
bangkitan kejang adalah tumor otak.
● Mengalami status epilepsi
Bangkitan kejang ditemui pada 70% tumor otak di
korteks, 50% pasien dengan astrositoma, 40%
pada pasien meningioma, dan 25% pada
glioblastoma.
Penyebab Kanker Otak
Faktor internal
● Faktor keturunan / genetik. Jika ada sanak
saudara yang punya riwayat menderita kanker
otak, berarti peluang Anda terkena kanker otak
lebih besar daripada mereka yang keluarganya
tidak ada penderita kanker otak.
● Riwayat benturan (jika kepala Anda pernah
terbentur). Benturan ini dapat menyebabkan
trauma pada jaringan otak, sehingga bisa jadi
penyebab tumbuhnya jaringan abnormal dalam
otak (yang kemudian dapat berkembang menjadi
kanker otak).
Faktor External
● Pola hidup yang kurang sehat: misalnya
merokok, makanan berlemak, kurang serat, dsb.
● Bahan karsiogenik: minyak goreng yang dipakai
berulang-ulang, bahan kimia yang termakan
● Radiasi: paparan radiasi dalam gelombang
tertentu dapat memicu berkembangnya sel
kanker
Jenis Kanker
Otak
● TUMOR KONGENITAL
● TUMOR EMBRIONIK
TUMOR KONGENITAL
Tumor kongenital SSP sering terjadi, bersama dengan tumor ovarium dan
mediastinum. Walau banyak tumor otak kongenital menampilkan gejala hanya
pada akhir kehidupan, ia berkembang dari kesalahan peletakan kongenital
atau perkembangan jaringan yang abnormal.

Tiga kelompok berikut secara umum dimasukkan pada klasifikasi tumor otak
kongenital.
●Tumor yang menghadirkan gejala saat lahir atau selama periode neonatal
(tumor kongenital yang 'verified').
●Tumor yang menghadirkan gejala dan didiagnosis saat kehamilan (tumor
kongenital yang 'probable').
●Tumor yang didiagnosis setelah bayi dengan onset gejala selama bayi (tumor
kongenital yang 'possible')
TUMOR EMBRIONIK
Tumor embrionik berasal dari sel yang dipindahkan secara
embriologi dan terdiri dari epidermoid, dermoid, dan teratoma.
Tumor ini memiliki hubungan histologis yang erat satu dengan
lainnya. Epidermoid tidak mengandung rambut. Teratoma
mungkin mengandung berbagai jaringan dan sisa organ.
Penyembuhan Kanker Otak
Sampai saat ini belum ditemukan metode untuk "menyembuhkan" sel
abnormal, jadi satu-satunya cara adalah membuang jaringan abnormal dari
tubuh agar bagian tubuh lain tidak tertular.
Pada jenis kanker tertentu, misalnya kanker payudara, jika sel abnormal
tersebut dideteksi sejak dini maka jaringan yang bermasalah dapat
diangkat/dibuang. Tapi pada kanker otak, jika sel kanker sudah menyebar ke
bagian otak yang vital maka tidak ada cara untuk membuang sel abnormal
tersebut.
Pencegahan Kanker
Otak
● Jangan sampai kepala terbentur atau mengalami trauma. Hindari
aktivitas yang berisiko tinggi seperti tinju. Selalu gunakan helm saat
naik sepeda motor.
● Perbanyak makan buah-buahan yang mengandung antioksidan seperti
kurma, jeruk, kismis, strawberry, buah plum dan anggur merah. Zat
antioksidan akan melancarkan peredaran darah dari dan ke otak
sehingga mencegah terjadinya penyempitan atau penyumbatan
pembuluh darah.
● Jangan merokok.
● Perbanyak makan makanan berserat, jauhi makanan berlemak.
● Hindari bahan karsiogenik, misalnya minyak goreng yang dipakai
berulang-ulang.
● Jauhi benda dengan kadar radiasi tinggi karena paparan radiasi dalam
level tertentu dapat memicu perkembangan sel abnormal. Jika
menelepon menggunakan handphone, gunakan handsfree agar ada
jarak antara ponsel dengan kepala (otak) sehingga mengurangi kadar
panas dan radiasi.

Anda mungkin juga menyukai