Anda di halaman 1dari 22

BEDAH

JURNAL
Ekologi Laut
Tropis
KELOMPOK 7

Kemaal Sayyid Z. 230210180033


Dikri Habibillah 230210180063
Alyssa Nadhira 230210180070
Angga Pramudia 230210180059
Jihan Nabila 230210180051
Fernanda Januar 230210180012
Iqbal Ishlahiddin 230210180038
Chuznun Niam 230210180069
Fadila Aditia Putri 230210180007
01
Judul Jurnal:

Synthesis of the Conference on Management and Conservation of


Seagrass Ecosystems in India

02
Judul Jurnal:

Legislation and Policy Options for Conservation and Management of


Seagrass Ecosystem in India
01
Synthesis of the Conference on
Management and Conservation of
Seagrass Ecosystems in India
LATAR BELAKANG
Lamun adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang
berbiji satu (monokotil), mempunyai akar rimpang, daun dan
biasanya hidup sampai kedalaman 30 m. Ekosistem lamun
merupakan ekosistem yang sangat produktif dan mempunyai
banyak manfaat. Hal ini dikarenakan lamun merupakan
habitat bagi beberapa organisme laut, sebagai tempat
mencari makan bagi biota laut, dan sebagai tempat untuk
pemijahan bagi biota laut.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk meningkatkan perhatian terhadap
konservasi dan manajemen pengelolaan
padang lamun di India karena padang lamun
memiliki berbagai manfaat khususnya pada
wilayah kelautan india dan umumnya untuk
dunia kelautan.
METODE PENELITIAN

Metode dari jurnal ini diawali dengan


diadakannya konferensi “Pengelolaan dan
Konservasi Ekosistem Lamun di India”
dengan mengumpulkan 51 ahli dalam
bidang ekosistem laut tropis khususnya
ekosistem lamun baik nasional maupun
Internasional. Enam belas presentasi telah
berhasil dibuat selama konferensi.
HASIL PENELITIAN

Studi mengenai padang lamun di India mulai


muncul sekitar 70 tahun yang lalu. Saat ini, terdiri
16 penelitian tentang ekosistem lamun di India.
Menurut sebagian besar studi, 14 spesies lamun
ada di perairan India tersebar di sekitar 500 km di
sepanjang pantai India.
PEMBAHASAN PENELITIAN
Sebagian besar spesies lamun di
India (yang dilindungi secara
langsung atau tidak langsung
melalui berbagai ketentuan
hukum), menunjukkan kemiripan
dengan tren global, Tekanan
antropogenik seperti modifikasi
ruang pesisir; pencemaran akibat
pembuangan limbah yang tidak
diolah.
KELEBIHAN KEKURANGAN
JURNAL JURNAL
● Informasi yang diberikan lengkap ● Didalam jurnal disebut bahwa dalam
dengan banyak referensi yang sebuah studi global menunjukkan
tercantum juga. habitat lamun dapat memegang dua
kali jumlah karbon dibandingkan
dengan ekosistem yang ada didarat
dan dapat memainkan peran iklim di
India, namun pada jurnal itu tidak
dijelaskan secara rinci proses lamun
memegang dua kali jumlah karbon itu.

● Proses pengikatan nitrogennya hanya


angka saja tidak dengan proses yang
rinci.
0
2
Legislation and Policy Options for
Conservation and Management of
Seagrass Ecosystem in India
LATAR BELAKANG
● Tutupan ekosistem lamun di India diperkirakan seluas 517 km2.
Padang lamun dikenal sebagai salah satu ekosistem yang paling
produktif di daerah pesisir.
● Saat ini, keragaman dan kesehatan lamun-lamun di dunia
menurun akibat aktivitas antropogenik seperti limbah industri,
reklamasi dan perubahan iklim. Oleh karena itu, hal ini menjadi
sebuah tantangan baru mengenai pengelolaan daerah pesisir
untuk dapat mempertahankan ekosistem lamun ditengah hal-
hal yang terjadi secara global.
TUJUAN
Makalah ini membahas kebijakan dan undang-undang
yang ada yang dapat membantu dalam aspek
perlindungan, konservasi dan ancaman terhadap
ekosistem lamun.
METODE

Membandingkan dan mendiskusikan berbagai


kebijakan untuk melestarikan ekosistem lamun
di India seperti Coastal Regulation Zone (CRZ)
2011, Act 1986, Wildlife Protection Act 1972,
Biological Diversity Act 2002 dan the Marine
Fishing Regulation Acts.
HASIL
• Kualitas air yang buruk di habitat lamun di India telah diindikasikan sebagai salah satu penyebab
utama kerusakan padang rumput.

• Dalam regulasi tentang pentingnya lamun di India salah satunya ialah sebagai tempat tinggal bagi
banyak spesies ikan dan mamalia laut (misalnya Dugong), oleh karenanya lamun harus dilindungi
dari dampak antropogenik.

• Meskipun secara umum kebijakan perlindungan ekosistem lamun di India masih hanya secara
tersirat, ada berbagai undang-undang yang dapat digunakan secara efektif untuk melindungi dan
melestarikan ekosistem lamun ini diantaranya, Undang-Undang Perlindungan Satwa Liar (1972),
Notifikasi di bawah Undang-Undang Lingkungan Perlindungan (1986), dan Undang-Undang
Keanekaragaman Hayati (2002).
PEMBAHASAN

Ancaman terhadap ekosistem


lamun dipengaruhi oleh gangguan
alami dan antropogenik. Gangguan
alami termasuk angin siklon, badai,
pergerakan lempeng tektonik dan
‘grazing’ oleh hewan herbivora.
Selain itu juga padang lamun
dipengaruhi oleh aktivitas manusia
di sepanjang pantai yang mengarah
pada hilangnya keanekaragaman.
Contoh aktivitas manusia yang dimaksud ialah:

1. Menurunkan jangkar perahu di padang lamun


2. Terpotong baling-baling perahu motor
3. Menangkap ikan dengan pukat
Dampak dari ancaman-ancaman:

● Tingkat kekeruhan perairan yang tinggi mempengaruhi lamun yang untuk


mendapatkan penetrasi cahaya matahari sehingga mengganggu
fotosintesis.
● Tingkat nutrien yang tinggi menyebabkan blooming fitoplankton yang
mampu mengurangi kemampuan lamun untuk berfotosintesis.
● Selain itu, perubahan salinitas menyebabkan pergeseran spesies lamun di
Laguna Chilika, dengan kolonisasi oleh spesies baru.
Masalah-masalah seperti itu dapat diminimalisir melalui
inplementasi efektif dari Undang-Undang Peraturan Perikanan
Kelautan masing-masing Negara. UU ini dibuat untuk mengatur
secara rinci mengenai konservasi dari spesies tertentu termasuk
lamun, contohnya dalam Undang-Undang Keanekaragaman
Hayati (2002) diberlakukan sebagai kewajiban pemerintah India
terhadap Konvensi Keanekaragaman Hayati.
KESIMPULAN
Padang lamun terdaftar sebagai daerah
yang secara ekologis dan memiliki peranan
penting sebagai habitat bagi banyak ikan,
sapi laut yang terancam punah, dan kura-
kura laut yang membutuhkan
perlindungan dan konservasi yang kuat.
Meskipun tidak ada undang-undang atau
kebijakan yang eksklusif untuk
perlindungan lamun, Undang-Undang
Lingkungan (Perlindungan) harus
digunakan untuk melindungi padang
lamun.
KELEBIHAN KEKURANGAN
JURNAL JURNAL
● Jurnal ini mampu membahas ● Hanya ada sedikit hal yang
analisis kondisi mengenai membahas mengenai dinamika
konservasi lamun yang ada di India biogeokimia seperti siklus unsur
dengan contoh kejadian di suatu alam (nitrogen, karbon, dll) yang
wilayah tertentu dengan analisis seharusnya bisa lebih ditekankan
ekologis yang dihubungkan satu disiplin keilmuannya.
dengan yang lain.
● Secara umum jurnal hanya
● Referensi yang digunakan di jurnal membahas analisis kondisi dan
ini sudah cukup untuk melengkapi regulasi mengenai lamun namun
relevansinya dengan kajian tidak membahas secara
kemaritiman dalam hal ini dinamika komprehensif tentang bidang
pesisir. kajian konservasinya itu sendiri.
TERIMA
KASIH
Gamsahamnida
합니다 감사

Anda mungkin juga menyukai