Anda di halaman 1dari 30

ANTIEPILEPSI

ANGGOTA KELOMPOK
“ ▰

Donna Hestiantari
Fathia Azizah
▰ Gracela Leticia M
▰ Ouchy Rosa Maylina
▰ Siti Namira S

2
PENDAHULUAN

▰ Antikonvulsi (antikejang) digunakan untuk


mencegah dan mengobati epilepsi dan non-
epilepsi. Obat pertama yang digunakan untuk
terapi epilepsi adalah Bromida. Namun, sudah
ditinggalkan karena ditemukannya obat-obat
baru yang lebih efektif.

3
PENGERTIAN EPILEPSI
4
 Epilepsi adalah nama umum untuk sekelompok
gangguan atau penyakit susunan saraf pusat
yang timbul spontan dan berulang dengan
episoda singkat (bangkitan berulang atau
recurrent seizure) dengan gejala utama
kesadaran menurun sampai hilang.

 Bangkitan ini biasanya disertai kejang (konvulsi),


hiperaktivitas otonomik, gangguan sensorik atau
psikik dan selalu disertain gambaran letupan EEG

5
OBAT ANTIEPILEPSI
6
 Bekerja untuk menghambat proses inisiasi
dan penyebaran kejang

 Umumnya obat antiepilepsi lebih cenderung


bersifat membatasi proses penyebaran
kejang daripada mencegah proses inisiasi

7
MEKANISME KERJA OBAT
ANTIEPILEPSI
8
Terdapat 2 mekanisme kerja, yaitu :
1. Peningkatan inhibisi (GABA-ergik)
2. Penurunan eksitasi yang kemudian memodifikasi
konduksi ion : Na+, Ca2+, K+, dan Cl- atau aktivitas
neurotransmitter, meliputi :
 Inhibisi kanal Na+ membran akson : fenitoin,
karbamazepin, lamotrigin, topiramat
 Inhibisi kanal Ca+2 tipe T : as.valproat, etosuksimid,

klonazepam
 Peningkatan inhibisi GABA : benzodiazepin,
barbiturat, as.valproat
 Penurunan eksitasi glutamat : Lamotrigin, topiramat,

fenobarbital
9
OBAT-OBAT ANTIEPILEPSI
10
ANTIEPILEPSI
Hingga kini, terdapat 16 obat antiepilepsi.
Digolongkan menjadi 5 golongan kimiawi, yakni :
1. Hidantoin
2. Barbiturat
3. Oksazolidindion
4. Suksimid
5. Asetil urea
*Karbamazepin dan as valproat
11
1
GOLONGAN
HIDANTOIN 12
HIDANTOIN
▰ Dalam golongan hidantoin dikenal 3 senyawa
antikovulsi : fenitoin(difenilhidantoin), mefenitoin,
dan etotoin. Dengan fenitoin sebagai prototipe
▰ Fenitoin yang semula merupakan obat utama
untuk hampir semua jenis epilepsi kecuali
bangkitan lena, sekarang telah digantikan oleh
obat yang keamanannya lebih baik yaitu
karbamazepine, valproat dan lamotrigin

13
EFEK FARMAKODINAMIK EFEK FARMAKOKINETIK
 Efektif mengurangi frekuensi dan  Fenitoin hanya sedikit diabsorpsi di
keparahan kejang, tanpa lambung karena walaupun berada
menyebabkan depresi SSP. dalam bentuk takterion tapi
 Sifat antikonvulsi fenitoin didasarkan kelarutannya sangat rendah.
pada penghambatan penjalaran Absorpsi terjadi di duodenum.
rangsang dari fokus kebagian lain  Ikatan dengan plasma tergantung
diotak.
kadar albumin dan dapat
 Fenitoin mempengaruhi berbagai dipengaruhi berbagai kondisi klinis
sistem fisiologis, khususnya: seperti kadar serum albumin yang
konduktansi Na , Ca , dan K+, pada
+ 2+
rendah, gagal ginjal, penggunaan
neuron, potensial membran dan bersama obat lain yang juga terikat
neurotransmiter NE, asetilkolin, serta
protein. 14
GABA.
2 Biasanya yang digunakan
adalah barbiturat kerja
panjang(long acting).

GOLONGAN Disini dibicarakan efek


antiepilepsi
barbiturat
prototip
yaitu

BARBITURAT fenobarbital dan primidon

15
FENOBARBITAL
▰ Fenobarbital merupakan senyawa organik
pertama yang digunakan dalam pengobatan
antikonvulsi. Kerjanya membatasi penjalaran
aktivitas maupun bangkitan dan menaikkan
ambang rangsang.
▰ Dosis yang digunakan pada dewasa 2x 120-250
mg sehari. Dosis anak 30-100 mg sehari. Efek
samping fenobarbital yaitu sedasi, psikosis akut,
agitasi, dan hiperaktivitas pada anak
16
PRIMIDON
▰ Primidon lebih efektif daripada fenobarbital.
Primidon dalam tubuh sebagian mengalami
oksidasi menjadi fenobarbital.
▰ Efek samping pada SSP yaitu rasa kantuk,
ataksia, pusing, dan mual. Selain itu dapat
terjadi anoreksia, impotensi dan aktivasi
psikotik, terutama pada pasien epilepsi
psikomotor.
17
3
GOLONGAN
OKSAZOLIDINDION
18
TRIMETADION
Trimetadion merupakan obat antiepilepsi tipe absans,
namun setelah etosuksimid dipakai secara luas pada
tahun 1960, trimetadion tidak tersedia di Indonesia.

19
4
GOLONGAN
SUKSINIMID
20
SUKSINIMID
 Antiepilepsi golongan suksinimid yang digunakan diklinik
adalah etosuksimid, metsuksimid, dan fensuksimid.
Metsuksimid bersifat lebih toksik. Etosuksimid paling
efektif bila dibandingkan dengan yang lain.
 Etosuksimid merupakan obat untuk bangkitan lena dan
tidak efektif untuk bangkitan parsial kompleks dan
bangkitan tonik – klonik
 Farmakokinetik
Etosuksimid diabsorpsi lengkap melalui saluran cerna.
Distribusi merata kesegala jaringan.
21
 Efek Samping
5
GOLONGAN
KARBAMAZEPINE
22
KARBAMAZEPINE
 Karbamazepine pertama-tama digunakan untuk pengobatan neuralgia
trigeminal, kemudian ditemukan efektif terhadap bangkitan parsial
kompleks dan bangkitan tonik-klonik. Karbamazepine juga dapat
memperbaiki psikis berupa perbaikan kewaspadaan dan perasaan,
sehingga dipakai juga untuk pengobatan pada gangguan mania
bipolar.
 Efek Samping :
Jika pemberian obat dalm jangka waktu lama yaitu pusing, vertigo,
ataksia, diplopia, dan penglihatan kabur.
23
6 Disamping sebagai

GOLONGAN antiansietas, sebagian


golongan obat
benzodiazepine bermanfaat

BENZODIAZEPINE sebagai antikonvulsi,


khususnya untuk epilepsi.
24
BENZODIAZEPINE
1. Diazepam
Diazepam digunakan untuk terapi konvulsi dan status epileptikus.
Obat ini juga bermanfaat untuk terapi bangkitan parsial sederhana
misalnya, bangkitan klonik fokal.
Efek Samping : Depresi napas sampai henti napas, hipotensi, henti
jantung, dan kantuk.
2. Klonazepam
Merupakan benzodiazepine dengan masa kerja panjang.
Penggunaannya tersendiri atau sebagai tambahan bersama
antiepilepsi lain. Klonazepam efektif untuk terapi tambahan semua
tipe kejang kecuali kejang tonik-klonik. Karena etosuksimid tidak
tersedia di Indonesia, klonazepam merupakan pilihan terapi 25
BENZODIAZEPINE
3. Nitrazepam
Dapat dimanfaatkan untuk mengendalikan
hipsaritmia, spasme infantil, dan bangkitan
mioklonik. Namun, kurang efektif bila dibandingkan
dengan klonazepam. Obat ini dapat mencetuskan
(triggered) bangkitan tonik-klonik, sehingga
diperlukan tambahan antikonvulsi lain.

26
7
GOLONGAN ASAM
VALPROAT
27
ASAM VALPROAT
 Valproat efektif terhadap epilepsi umum yakni bangkitan
lena yang disertai oleh bangkitan tonik klonik. Sedangkan
terhadap epilepsi fokal lain efektivitasnya kurang
memuaskan.
 Farmakokinetik
Pemberian valproat per oral cepat diabsorpsi dan kadar
maksimal serum tercapai setelah 1-3 jam. Makanan
menghambat absorpsinya dengan masa paruh 8-10 jam.
 Efek Samping
Toksisitas valproat berupa gangguan saluran cerna, sistem
saraf, hati, ruam kulit, dan alopesia. 28
8
ANTIEPILEPSI
LAINNYA
29
OUR PROCESS IS EASY

first second last

30

Anda mungkin juga menyukai