Anda di halaman 1dari 19

Gonorrhoe

NAMIRA L ARASS ATI PULUNGAN


160100171
Definisi
Gonore merupakan infeksi menular seksual (IMS) yang dalam arti luas
disebabkan oleh bakteri Neiserria gonorrhoeae. Bakteri ini hanya
mempunyai satu host, yaitu manusia dan dapat menginfeksi pria
maupun wanita. Bakteri ini sering menyerang membran mukosa
uretra pada pria dan endoserviks pada wanita. Penularannya dapat
melalui kontak seksual antar manusia (vaginal, anal, atau oral)
Etiologi
Gonore disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae, bakteri ini adalah
bakteri diplokokus gram negatif yang aerob dan berbentuk seperti biji kopi.
Bakteri ini ditemukan oleh Neisser pada tahun 1879 dan baru berhasil dikultur
pada tahun 1882 oleh Leistikow.
Bakteri ini termasuk dalam grup Neisseria, terdapat 4 spesies, diantaranya N.
Gonorrhoeae, N. Meningitidis, N. Catarrhalis dan N. Pharyngis. Bakteri ini
terletak di intraselular yang biasanya terdapat di dalam leukosit
polimorfonuklear.
Bakteri tersebut memilki diameter sekitar 0,8 μm. Selain itu, bakteri ini tidak
motil dan tidak berspora. Suhu 35°C-37°C dan pH 7,2-7,6 merupakan kondisi
optimal untuk bakteri Neisseria gonorrhoeae tumbuh
Secara morfologis gonokokokus ini terdiri atas 4 tipe, yaitu tipe 1 dan 2 yang
mempunyai pili yang bersifat virulen, serta tipe 3 dan 4 yang tidak mempunyai pili
dan bersifat non virulen. Pili akan melekat pada mukosa epitel dan akan
menimbulkan reaksi radang
Faktor risiko
Melakukan hubungan seksual pada usia muda
Memiliki banyak pasangan seksual secara bersamaan dan bergantian
Berhubungan seksual dengan pasangan baru, penderita infeksi menular seksual
(heteroseksual, homoseksual, biseksual)
Tidak menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual
Kondisi tubuh yang rentan terhadap suatu infeksi
Tinggal bersama di suatu tempat penahanan / penjara
Penggunaan obat-obatan terutama secara injeksi, peminum alkohol
Sosial ekonomi dan pendidikan yang rendah
Patogenesis
 Fase 1, bakteri Neisseria gonorrhoeae menginfeksi permukaan selaput lendir
dapat ditemukan di uretra, endoserviks dan anus.
 Fase 2, bakteri ke mikrofili sel epitel kolumnar untuk kolonisasi selama infeksi,
bakteri dibantu oleh fimbriae, pili. Fimbriae terutama terdiri dari protein pilin
oligomer yang digunakan untuk melekatkan bakteri ke sel-sel dari permukaan
selaput lendir. Protein membran luar PII Oppacity Protein Associated (OPA)
kemudian membantu bakteri mengikat dan menyerang sel inang
Patogenesis
 Fase 3, masuknya bakteri ke dalam sel kolumnar dengan proses yang disebut
endositosis di mana bakteri yang ditelan oleh membran sel kolumnar,
membentuk vakuola.
 Fase 4, vakuola ini kemudian dibawa ke membran basal sel inang, dimana
bakteri berkembang biak setelah dibebaskan ke dalam jaringan sub epitel
dengan proses eksositosis. Peptidoglikan dan bakteri LOS (Lipo Oligo Sakharida)
dilepaskan selama infeksi. Gonococcus dapat memiliki dan mengubah banyak
jenis antigen dari Neisseria LOS. LOS merangsang tumor nekrosis factor, atau
TNF, yang akan mengakibatkan kerusakan sel
Patogenesis
 Fase 5, reaksi inflamasi yang dihasilkan
menyebabkan infiltrasi neutrofil. Selaput lendir
hancur mengakibatkan akumulasi Neisseria
gonorrhoeae dan neutrofil pada jaringan ikat
subepitel.Respon imun host memicu Neisseria
gonorrhoeae untuk menghasilkan protease IgA
ekstraseluler yang menyebabkan hilangnya
aktivitas antibodi dan mempromosikan
virulensi.
Manifestasi Klinis
Rasa terbakar dan nyeri saat berkemih
Pada pria :
◦ Keluar pus dari meatus urethra
◦ Nyeri dan bengkak pada testis (lebih jarang)

Pada wanita :
◦ sekret vagina semakin banyak dan purulent
◦ pendarahan diantara siklus menstruasi (metrorrhagia)

Gejala extraurogenital:
◦ pendarahan dan nyeri di bagian anal
◦ sakit tenggorokan
◦ konjungtivitis purulen pada infeksi kongenital
Penegakan Diagnosis
Anamnesis
Keluhan utama :
◦ Keluar nanah dari lubang saluran kemih (pria) atau keluar cairan berwarna kehijauan dari kelamin dan pendarahan
diluar siklus menstruasi (wanita)
◦ Muncul 2-7 hari setelah berhubungan seksual

Keluhan tambahan :
◦ Rasa terbakar dan nyeri saat berkemih

Faktor risiko :
◦ Pasangan seksual memiliki keluhan yang sama
◦ Jumlah pasangan
◦ Penggunaan proteksi saat berhubungan seksual
◦ Kontak dengan PSK
◦ Homoseksualitas
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan mikroskopis :
Spesimen diambil langsung dari sekret, lalu diberi pewarnaan gram. Pada gonorrhea akan
ditemukan bakteri diplokokus Gram-negatif ekstraseluler dan intraseluler
Pemeriksaan penunjang
Kultur :
Kultur merupakan gold standard untuk diagnosis infeksi gonore, kultur dapat dilakukan pada media
yang diperkaya seperti modifikasi Thayer-Martin, Martin- Lewis, dan GC-Lect. Pada media
pertumbuhan tersebut koloni bakteri Neisseria gonorrhoeae akan berbentuk cembung, mengkilap,
dan mukoid dengan diameter 1–5 mm
Pemeriksaan penunjang
Uji oksidase :
Uji yang digunakan untuk mengetahui kemampuan suatu mikroorganisme untuk
menghasilkan enzim oksidase yang dihasilkan melalui sistem oksidasi sitokrom
secara molekuler.
Uji oksidase berguna untuk mengidentifikasi bakteri Enterobacter yang
menghasilkan uji oksidase negatif, dengan pseudomonas yang menghasilkan uji
oksidase positif.
Uji oksidase ini juga merupakan kunci identifikasi dari bakteri Neisseria
gonorrhoeae yang menghasilkan uji oksidase positif
Diagnosis banding
Urethritis non spesifik
◦ Chlamydia trachomatis
◦ Enterobacter spp.

Servisitis non gonokokal


◦ Vaginosis bakterial
◦ Trikomoniasis

Candidosis vaginal
Herpes Simpleks genital
Konjungtivitis purulen non gonokokal
Penatalaksanaan
Berdasarkan rekomendasi dari Centers for Disease Control (CDC)
untuk pengobatan gonore dengan pemberian seftriakson 250 mg
dosis tunggal secara intramuskuler dan sefiksim 400 mg dosis tunggal
secara oral sebagai regimen alternatif apabila terapi dengan
seftriakson gagal
Memberitahu pasien untuk tidak melakukan kontak seksual hingga dinyatakan
sembuh dan menjaga kebersihan genital.
Pemberian farmakologi dengan antibiotik:
◦ Tiamfenikol, 3,5 gr per oral (p.o) dosis tunggal, atau ofloksasin 400 mg (p.o) dosis tunggal, atau
Kanamisin 2 gram Intra Muskular (I.M) dosis tunggal, atau spektinomisin 2 gram I.M dosis tunggal.
◦ Catatan: tiamfenikol, ofloksasin dan siprofloksasin merupakan kontraindikasi pada kehamilan dan
tidak dianjurkan pada anak dan dewasa muda
Komplikasi
Penyakit gonore yang tidak segera diobati dapat menyebabkan
komplikasi. Pada pria infeksi dari kuman ini dapat menyebabkan
epididimo-orkitis.Komplikasi yang terjadi pada wanita adalah
PID(15%). PID dapat menyebabkan infertilitas, nyeri panggul kronik,
dan kehamilan ektopik.Pada pria dan wanita memiliki risiko tinggi
tertular HIV
Edukasi
Memberitahu pasien bahwa mengobati sendiri cukup berbahaya
IMS umumnya ditularkan melalui hubungan seksual.
IMS adalah ko-faktor atau faktor risiko dalam penularan HIV.
IMS harus diobati secara paripurna dan tuntas.
Kondom dapat melindungi diri dari infeksi IMS dan HIV.
Tidak ada pencegahan primer terhadap IMS dengan obat.
Komplikasi IMS membahayakan pasien dan keturu
Notifikasi pada pasangan seksual pasien agar melakukan pemeriksaan dan mencegah terjadinya
infeksi berulang
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai