Anda di halaman 1dari 15

LEADERSHIP DAN ROLE

L/O/G/O

MODEL PADA ANAK

Ns. RISCHA HAMDANESTI, M.Kep


DEFENISI

Kepemimpinan menurut Eliness dan


Burger diartikan sebagai suatu seni atau
proses untuk mempengaruhi orang lain
tersebut dengan senang hati melakukan
tugas yang diberikan dalam upaya
mencapai tujuan.
A. GAYA KEPEMIMPINAN
AUTOKRATIS
1. Mempunyai orientasi pada tujuan
2. Menganggap organisasi hanya sebagai
milik sendiri
3. Menyamakan tujuan pribadi dengan
tujuan organisasi
4. Tergantung pada kekuasaan formal
5. Menganggap staf sebagai alat semata
6. Tidak mau menerima kritik
7. Dalam menggerakkan staf selalu
mengandung unsur paksaan dan
hukuman
contoh
• Anak demam tinggi setelah diperiksa ke dokter
spesialis anak, dia harus istirahat total dan
menjalani perawatan dirumah sakit, jika anak tidak
mau dengan alasan takut pada perawat yang
memakai baju serba putih, disinilah kepemimpinan
autokratis bisa diterapkan dengan cara membujuk
si anak agar mau diopname, sebab jika tidak
maka kekhawatirkan penyakitnya akan tambah
parah dan berakibat buruk pada kondisi
kesehatan anak tersebut. Bahkan orang tua bisa
sedikit memaksakannya pada anak demi
kesehatan anak itu sendiri.
B. GAYA KEPEMIMPINAN
DEMOKRATIS
1. Dalam proses pergerakan staf selalu
memperhatikan kemampuan dan
kepentingan staf
2. Menggunakan kekuatan individu/posisi
untuk menggali ide-ide di staf dan
memotivasi staf bersama-sama mencaai
tujuan organisasi
3. Berusaha mensikronkan kepentingan
organisasi dan kepentingan staf
4. Senang menerima saran, kritik dan
pendapat staf
5. Memberikan kesempatan kepad staf
untuk mengembangkan kreatifitas
6. Selalu memotivasi staf untuk selalu
sukses
7. Selalu mengembangkan diri
contoh
• Disaat ayah pulang kantor jam 17.00 WIB
karena ada kerja lembur yang harus
diselesaikan, sampai rumah tentunya ia
sangat capek, sag istri lalu mengambilkannya
satu gelas air putih, mungkin karena hausnya
sang ayah langsung meminumnya sambil
berdiri. Saat itu anak melihat perbuatan
ayanhnya dan langsung komentar “Yah..
Kata ustazdah di TK kalau makan dan minum
harus duduk.., tidak boleh berdiri seperti itu,
Rasulullah SAW kalau makan dan minum
tidak seperti ayah..!
• Jika yah tersebut seorang yang bijak dan dia
menerapkan gaya kepemimpinan yang
demokratis dalam rumah tangganya maka dia
akan berujar “Oh.. Terima kasih sayangku..
Ma’af, ayah lupa dan terburu-buru karena
ayah sangat haus sekali, saat melihat air itu
ayah kepingin langsung menyantapnya, sekali
lagi ma’afkan ayah ya sayang..? Insya Allah
lain kali ayah tidak akan mengulanginya lagi”
C. GAYA KEPEMIMPINAN
PARTISIPATIF
1. Mengkombinasikan antara gaya
kepemimpinan autokratis dan gaya
kepemimpinan demokratis
2. Menggunakan analisa masalah yang
mengajukan alternatif penyelesaian serta
meminta taggapan/kritik dari staf,
kemudian langkah terakhir adalah
pemimpin yang memutuskan persoalan
tersebut sesuai dengan masukan dari staf
contoh
• Anak diberi uang Rp. 1000,- oleh ibunya sambil
berpesan, “Amir.. Ibu lagi sibuk, tolong jaga
adiknya jangan sampai nangis ya.., ini uang Rp.
1000 terserah dibuat apa?. Selang beberapa
waktu lewat seorng penjual es, dan adik amir
menangis pingin membelinya, saat itu amir
berpikir dia punya uang Rp. 1000,-, maka agar
adiknya tidak menangis dan menganggu kerja
orang tuanya amir langsung membelikannya es
tersebut, sampai disitu ternyata es adalahnya Rp.
1500,- sehingga kurang uang yang dibawa amir.
• Jika dalam rumah tangga tersebut
menerapkan gaya kepemimpinan partisipatif
sang ibu akan memberikannya uang
sebanyak Rp. 500,- sebagai tambahan
kekurangan utnuk membeli es saat amir
minta tambah pada ibunya, dan bahkan kalau
memungkinkan ibu memberikannya yang
lebih sebagai reward/penghargaan atas kerja
keras amir dalam menjaga adiknya sehingga
adiknya tidak sampai menangis.
D. GAYA KEPEMIMPINAN
LAISSE DAN FAIRE
1. Menganggap kepemimpinan hanyalah
sebagai formalitas belaka
2. Membiarkan staf melaksanakan tugas
sesuai dengan kehendaknya, tanpa
arahan dan supervisi
3. Menilai hasil kerja staf menurut caranya
sendiri yang dianggap tepat
contoh
• Laisse dan faire ini bisa diterapkan dalam
sebuah rumah tangga yang memiliki anak
sudah besar-besar. Misalnya, anak sudah
mejadi mahasiswa semua, orang tua hanya
memantaunya dari jauh. Anak sudah punya
tanggung jawab sendiri. Jika anak berbuat
salah, orang tua tinggal memanggil anak dan
meminta klarifikasi terhadap perbuatannya
serta menyuruh anaknya untuk
mempertanggung jawabkannya sendiri.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai