dinyatakan bebas memperkuat polio bersama pelaksanaan program dengan negara imunisasi rutin polio anggota WHO di dan kegiatan South East Asia imunisasi tambahan Region (SEAR) pada yaitu Pekan Imunisasi bulan Maret 2014. Nasional (PIN) Polio yang akan dilaksanakan pada tanggal 8-15 Maret 2016. Latar belakang • Apabila Imunisasi dasar belum pernah diberikan pada usia yang seharusnya tetapi belum mencapai usia 8 tahun, perlu diberikan 4 dosis DPT (1-3 berselang 1-2 bulan dan yang ke-4 diberikan enam bulan kemudian). Apabila umur anak sudah menginjak lebih dari 8 tahun, dapat diberikan Td (ADT=adult), Imunisasi, Vaksin Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu (Theophilus,2007) Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu penyakit vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan antibodi, antibodi ini berfungsi melindungi terhadap penyakit Kekebalan • Kekebalan aktif – Kekebalan aktif alamiah : campak – Kekebalan aktif buatan : vaksin (imunisasi) • Kekebalan pasif – Kekebalan pasif alamiah/ kekebalan pasif bawaan – Kekebalan pasif buatan Syarat-syarat imunisasi • Anak dalam keadaan sehat • Tidak dalam pengobatan dengan sediaan kortikosteroid atau obat imunosupresif lainnya • Mengetahui jadwal imunisasi se dengan melihat umur dan jenis imunisasi yang telah diterima • Mengetahui orang tua anak mengetahui efek samping pasca pemberian imunisasi Macam-macam Imunisasi dasar • BCG Reaksi yang terjadi, - Pada tmpat penyuntikan timbul kemerahan dan benjolan dan teraba keras - Jika tidak ada benjolan berarti imunisasi BCG tidak jadi - Bila akan di ulang dilakukan uji mantoux • DTP (Difteri Pertusis Tetanus) – Diberikan pada anak <7bulan (2bln, 3bln, 4bln) – E.S demam ringan atau nyeri di tempat penyuntikan • Polio – Diberikan 4 kali ( I,II,III,IV), dengan interval tidak kurang dari 4 minggu – Diberikan sebanyak 2 tetes (0,2 ml) langsung ke mulut anak • Imunisasi campak – Diberikan pada saat berumur 9 bulan dan diulangi 6 bulan kemudian, disuntikan subcutan 0,5mL • Imunisasi HB – Dosis pertama diberikan segera setelah bayi lahir atau kurang dari 7 hari setelah kelahiran (HB 0) – Pada umur 2 bulan bayi mendapat imunisasi HB I – 4 minggu kemudian HB II – Di suntikan pada otot paha • Imunisasi Cacar air (varisela): untuk mencegah penyakit cacar air yang merusak kulit, mata, menimbulkan diare, kadang-kadang radang paru, dan keguguran bila menyerang janin dalam rahim. Vaksin cacar air disuntikkan mulai umur satu tahun. • • Imunisasi MMR: untuk mencegah serangan virus MMR, yaitu Mumps (gondongan, mengakibatkan radang buah zakar, mandul), Morbili (campak) dan Rubela (campak Jerman) yang dapat menyerang janin sehingga mengakibatkan keguguran atau buta, tuli, keterbelakangan mental dan kebocoran sekat jantung bayi. Vaksin MMR disuntikan mulai umur 15 bulan dan di ulang pada umur 5-6 tahun. Berdasarkan 26 penelitian pakar di berbagai negara vaksin MMR tidak terbukti menyebabkan autisme. • • Imunisasi Tifoid: untuk mencegah penyakit demam tifoid berat yang mengakibatkan demam tinggi dan lama, diare atau obstipasi, radang sampai kebocoran usus, dapat mengakibatkan kematian. Vaksin demam tifoid disuntikan mulai umur 2 tahun, diulang setiap 3 tahun. • • Imunisasi Hepatitis A: untuk mencegah kerusakan hati karena serangan virus hepatitis A, yang dapat mengakibatkan kematian. Vaksin hepatitis A disuntikkan mulai umur 2 tahun kemudian di ulang pada umur 2,5 - 3 tahun. • • Imunisasi HPV: untuk mencegah kanker leher rahim karena virus human papiloma (HPV) yang menyerang tanpa gejala sejak usia remaja dan akan mengakibatkan kanker leher rahim pada dewasa. Vaksinasi HPV disuntikan 3x pada remaja perempuan mulai umur 10 tahun, dilanjutkan 1-2 bulan dan 6 bulan kemudian. • http://www.slideshare.net/resiy/ppt-imunisasi • http://www.slideshare.net/nerschaicha/imuni sasi-dasar-pada-bayi