kelompok tutor 3
Fesli Fadhilla Ramadani Saputro
Yollagitamaya Yustikasari
Sabilla Amrina R
DOA-DOA BELAJAR BELAJAR
•ي َواحْ لُ ْل ُع ْقدَ ًة ِمنْ لِ َسا ِني َي ْف َقهُوا َق ْولِيGي َو َيسِّرْ لِي أَمْ ِرGص ْد ِر
َ َربِّ ا ْش َرحْ لِي
ً
• متَقَبَّال ً الم عاو ب يَ ط اً ق ز ر و ا ع ف ا ن ا م ْ ل ع َ
ك ُ لَ أ سَ اَللَّهم إني أ
َ
ُ َ َ ً ِّ ِْ َ ً ِ َ ً ِ ْ ْ ِّ ِ َّ ُ
•
Pengertian Diet TKTP
Diet TKTP adalah pengaturan jumlah protein dan kalori serta jenis zat m
akanan yang dimakan disetiap hariagar tubuh tetap sehat.
Indikasi Pemberian diet TKTP
a.Malnutrisi
B.Defisiensi kalori, protein
c.Anemia
d.Kwashiorkor
e.sebelum dan sesudah operasi
f.baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi atau penyakit berlangsung lama
(TB-100)-10%(TB-
100)
TINGGI BADAN S : 157
BERAT BADAN S : 50
BBI = (TB-100)-10%(TB-100)
= (157-100)-10%(157-100)
= (57)-10%(57)
= (57)-(5,7)
= 51,3 : BERAT BADAN IDEAL S
2. Tentukan Status gizi
BB sesungguhnya X 100%
BB Ideal
= 50 X 100%
51,3
= 0,974 X 100%
= 97,4% : status gizi S ideal
5. Apa yang sebaiknya dikonsumsi oleh s?
Makanan yang mengandung protein tinggi seperti:
Putih telur
Dada ayam
Daging sapi
Salmon
Susu rendah lemak
Dikarenakan S ingin menambah massa ototnya jadi disarankan diet
tinggi protein.
(Anies,2013)
6. Apa yang terjadi pada seseorang jika dia kelebihan protein atau kekurangan protein ?
Kelebihan Protein
Obesitas : Tubuh manusia tidak dapat menyimpan protein secara
berlebih sehingga jika asupan protein berlebih maka akan disimpan
tubuh dalam bentuk trigliserida dan hal inilah yang menyebabkan
kenaikan jaringan lemak yang akhirnya menyebabkan status gizi
lebih
Setiap orang yang terlalu Iranyak mengkonsumsi protein, akan
lebili sering kencing karena protein di dalam badan dicema menjadi
urea, suatu senyawa dalam bentuk sisa yang fraais dibuang melalui
urine. Te
(Konsumsi Protein untuk Peningkatan Prestasi (Cerika
Rismayanthi)
144_)
Kekurangan Protein :
• Anemia
Dengan adanya defisiensi protein yang parah, anak yang mengalami kwashiorkor
tidak dapat memben-tuk globin yang cukup, yang merupakan moietas protein dari
hemoglobin Defisit protein dan energi maupun keduanya telah diketahui dapat
berpengaruh terhadap depresi sistem imun. Kekurangan protein yang parah pada bayi
dan balita telah jelas berhubungan dengan atrofi pada organ limfoid primer yang
berperan dalam sistem imun, yaitu sumsum tulang belakang dan timus. Efek tercepat
dari atrofi pada timus salah satunya adalah leukopenia (penurunan jumlah leukosit)
• Selain leukosit, salah satu jenis imunoglobulin yang menurun pada penderita
kwashiorkor adalah imunoglobulin G, sedangkan kadar serum IgA dan IgD meningkat
secara signifikan.
7. Bagaimana dampak positif dan negatif dari diet tktp ?
Dampak positif :
kebutuhan kalori dan protein tercukupi.
dapat mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh, contohnya untuk
kejadian pasca operasi sehingga mempercepat proses penyembuhan
Berat badan bertambah hingga bisa mencapai normal
(Aries, Setiowati. Pengaruh Diet Tinggi Protein terhadap Indeks Massa Tubuh,
Persen Lemak Tubuh, Kekuatan Otot dan Kecepatan pada Atlet. Fakultas
Kedokteran UNDIP)
Diet Diet TP
TKTP
Protein
kARBOHIDRA Katabolis
Protein
T me
katabolis
me Asam
glukosa Amino
glikolisi
s
Asam
Piruvat Transamin deaminas
Dekarboxil
asi asi i
Asam Amino Badan
Asetil koA
lain keton
Siklus glukogeo triglise
Krebs nege
Sumber rida
Sumber Meningkatk
Energi Energi an massa
LO
1. Mampu memahami kebutuhan nutrisi dalam
rentang remaja
2. Menjelaskan tentang makronutrien dan
mikronutrien meliputi fungsi metabolisme
3. Mampu memahami dan menjelaskan tentang
penilaian status gizi remaja
4. Mampu memahami dan melakukan
perhitungan kebutuhan energi
5. Mampu memahami dan menjelaskan jenis
diet apa yang sesuai dengan status gizi dan
1. Mampu memahami kebuuhan nutrisi dalam rentang remaja
Metabolisme :
1. Anabolisme
2. Katabolisme
Sumber : JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO. Volume 6, Nomor 2, April 2017. Peran Makronutrien dalam
sarapan terhadap performa kognitif.
2. Menjelaskan tentang makronutrien dan mikronutrien
meliputi fungsi metabolisme
Mikronutrien (zat gizi mikro) adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran
yang sangat penting dalam pembentukan hormon, aktivitas enzim serta mengatur fungsi sistem imun dan sistem
reproduksi.
mikronutrien -> vitamin (baik yang larut air maupun larut lemak) dan mineral
Zat besi merupakan mineral esensial bagi pembentukan hemoglobin yang berfungsi untuk membawa oksigen dari paru-
paru ke seluruh jaringan tubuh, elektron ke dalam sel, dan membentuk enzim zat gizi besi yang dibutuhkan untuk produksi
energi seluler, sistem kekebalan tubuh, dan fungsi otak.
Zat Seng (zinc)
Zat seng merupakan komponen dari enzim atau sebagai katalisator pada kegiatan lebih dari 200 enzim. Zat seng berperan
dalam fungsi metabolisme seperti reaksi-reaksi yang berkaitan dengan sintesis dan degradasi karbohidrat, protein, lemak
dan asam nukleat.
Defisiensi seng dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, fungsi pencernaan, kekebalan, reproduksi, sistem saraf, otak,
Sumber : Kapita Selekta FKUI.2014: Media Aesculapius FKUI
3. Mampu memahami dan menjelaskan
tentang penilaian status gizi remaja
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai
akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-
zat gizi
Untuk mengetahui status gizi diperlukan
penilaian status gizi
Penilaian status gizi dibagi menjadi 2 :
1. Penilaian secara langsung
2. Penilaian secara tidak langsung
1. Penilaian Status Gizi secara
Langsung
Dapat dibagi menjadi 4 penilaian, yaitu :
a. Antropometri
b. Klinis
c. Biokimia
d. Biofisik
a. Antropometri
Artinya ukuran tubuh manusia
Berhubungan dengan berbagai macam
pengukuran dimensi tubuh dan komposisi
tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat
gizi.
Digunakan untuk melihat ketidakseimbangan
asupan protein, energi dan menentukan
nutrisi serta memantau tumbuh kembang
(anak)
b. Klinis
Metode ini didasarkan atas perubahan-
perubahan yang terjadi yang dihubungkan
dengan ketidakcukupan zat gizi
Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel
seperti kulit, mata, rambut, dan mukosa oral
atau pada organ-organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid
Metode ini untuk survei klinis secara cepat
Dilakukan dengan melakukan pemeriksaan
fisik dan gejala atau riwayat penyakit
c. Biokimia
Adalah pemeriksaan spesimen yang diuji
secara laboratoris yang dilakukan pada
berbagai macam jaringan tubuh (darah, urin,
tinja)
Digunakan untuk suatu peringatan bahwa
kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi
yang lebih parah lagi.
Banyak gejala klinis yang kurang spesifik,
maka penentuan dengan teknik ini dapat
lebih menentukan kekurangan gizi yang
d. Biofisik
Adalah metode penentuan status gizi dengan
melihat kemampuan fungsi dan melihat
perubahan struktur dari jaringan
Dapat digunakan dalam situasi tertentu
seperti kejadian buta senja epidemik
2. Penilaian Status Gizi secara Tidak
Langsung
a. Survei konsumsi makanan
Dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi
b. Statistik vital
dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan
seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan
dan kematian akibat penyebab tertentu dan data lainnya
yang berhubungan dengan gizi.
c. Faktor ekologi
jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung dari
keadaan ekologi. Pengukuran ini dianggap penting untuk
mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat
sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi
Penilaian Status Gizi Secara Antropometri
Menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Antropometri telah menjadi alat praktis untuk mengevaluasi
status gizi suatu populasi
Pengukuran antropometri dilakukan dengan cara mengukur
tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas, tebal lemak
tubuh (triceps, biceps, subscapula dan suprailiac).
Pengukuran antropometri bertujuan untuk mengetahui
status gizi berdasarkan satu ukuran menurut ukuran
lainnya, misalnya berat badan dan tinggi badan menurut
umur, berat badan menurut tinggi badan, dll
Tujuan yang hendak didapatkan dalam pemeriksaan
antropometris adalah besaran komposisi tubuh yang dapat
dijadikan isyarat dini perubahan status gizi.
IMT pada Anak dan Remaja
DIET TIDAK
DIET SEHAT
SEHAT
DIET TKTP ( TINGGI KALORI DAN TINGI
PROTEIN)
Diet
yang mengandung kalori dan protein di atas kebutuhan
normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa
ditambah bahan makanan sumber protein tinggi seperti
susu, telur dan daging,.
Syarat Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein