Anda di halaman 1dari 19

Praktikum Farmako 2

● Muhammad Najmuddin Azki As’ari (201810330311064)


● Wulan Saraswati (201810330311062)
● Fairuz Din S (201810330311084)
● Salwa Rizqi S (20181033011050)
● Aveary ayu a (201810330311100)
● Annastasia arista a (201610330311171)
● Falah Ivanurzaki (201910330311133)
Seorang wanita, 20 tahun mengadakan pesta shabu-shabu
(Amphetamin) dengan temannya. Karena menelan obat dalam
Kasus 1 jumlah sangat banyak, wanita tersebut merasa dadanya sangat
berdebar-debar.
Sebagian besar organ tubuh kita
mendapat innervasi simpatis dan
parasimpatis yang setimbang.
Buatlah dalam bentuk table,
berdasarkan jenis reseptor nya baik
kolinergik maupun adrenergik,
reseptor manakah yang paling
dominan pada masing-masing
organ ?
Organ Reseptor Kolinergik Reseptor Adrenergik
Pembuluh darah M3 α-1 >>>>>
β2
MATA    
Otot radialis, iris - α-1
Otot Sfingter, iris M3,M2 -
Otot siliar M3,M2 β2
Kelenjar air mata M3,M2 α
JANTUNG    
Nodus SA M2 >> M3 Β1 > β2
Atrium M2 >> M3 Β1>β2
Nodus M2 >> M3 Β1>β2
Sistem His-purkinye M2 >> M3 Β1 > β2
Ventrikel M2 >> M3 Β1 > β2
PEMBULUH DARAH    
(ARTERI DAN ARTERIOL)
Koroner - A1,a2 ; b2
Kulit dan mukosa - A1, a2
Otot Rangka - A1 ; b2
Otak - A1
Paru - A1 ; b2
Viseral abdomen - A1 ; b2
Kelenjar liur M3 A1, a2
Ginjal - A1,a2 ; b1, b2
(VENA) - A1, a2 ; b2
ENDOTEL M3 -
PARU    
Trakea dan otot polos M2 = M3 B2
bronkus
Kelenjar bronkus M3,M2 ↓ Sekresi a1
- ↑Sekresi b2
 
LAMBUNG    
Motilitas dan tonus M2 = M3 A1, a2, b1, b2
Sfingter M3, M2 A1
Sekresi M3,M2 A2
USUS    
Motilitas dan tonus Reseptor Kolinergik M3, M2 Reseptor Adrenergik A1,a2,b1,b2
Sfingter M3, M2 A1
Sekresi M3, M2 A2
Kandung kemih    
Otot detrusor M3 > M2 B2
Trigonum dan sfingter M3 > M2 A1
URETER    
Motilitas dan tonus M A1
UTERUS Kontraksi Kehamilan – A1
Bervariasi M Relaksasi B2
Relaksasi non kehamilan B2 -
ORGAN REPRODUKSI M3 A1
LAKI-LAKI
KULIT    
Otot pilomotor - A1
Kelenjar keringat Sekresi setempat – A1
Sekresi menyeluruh M3, M2 -
KAPSUL LIMPA Kontraksi – A1
Relaksasi - B2
Medula adrenal M (sekunder) -
OTOT RANGKA - B2
HATI - A1, B2
PANKREAS    
Asini M3, M2 a
Sel B - A2
SEL LEMAK - Lipolisis a1, b1, b2, b3
- Inhibisi lipolisis a2
KELENJAR LIUR M3, M2 A1
KELENJAR NASOFARING M3,M2 -
KELENJAR HIPOTALAMUS - B
KELENJAR HIPOFISIS - B1
POSTERIOR
UJUNG SARAF    
Simpatis    
Otoreseptor   A2a > A2c
(a2b)
Heteroreseptor M2, M4 -
Parasimpatis    
Otoreseptor M2, M4  
Heteroreseptor   A2a > A2c
B. Di mana Amfetamin merangsang pusat napas di medula oblongata dan
mengurangi depresi sentral yang ditimbulkan berbagai obat.
titik tangkap Mekanisme kerja amfetamin di SSP semuanya atau hampir
semuanya melalui penglepasan amin biogenik dari ujung saraf yang
kerja bersangkutan. Di samping itu mempunyai kerja perifer pada
reseptor a dan b mmelalui penglepasan NE endogen ( Farmakologi
amfetamin ? UI Edisi 6)
● Karena simpatomimetik memiliki efek kardiovaskuler yang
menonjol karena luasnya distribusi adrenoseptro a dan B di
jantung, pembuluh darah, serta sistem saraf dan hormone yang
berperan dalam pengaturan tekanan darah.Simpatomimetik juga
C. Keluhan mengenai B-adrenoresptor pada jantung untuk meningkatknan
dada curah jantung dengan meningkatkan kontraktilitas dan melalui
pengaktifan langsung nodus sinus untuk meningkatkan denyut
berdebar- jantung. (Katzung Edisi 14. 2016)

debar pada ● Terjadi hambatan pada transporter norepinefrin dan dopamin,


dan itu meningkatkan konsentrasi sinaptik tidak hanya pada
nona tersebut norepinefrin dan dopamin, tetapi juga serotonin dan glutamat,
sambil menurunkan kadar asam am-aminobutyric (GABA). Itu
disebabkan digunakan terutama untuk meningkatkan kesadaran dalam
oleh apa? narkolepsi dan lainnya kondisi. Ini sering dikaitkan dengan
peningkatan tekanan darah dan detak jantung, meskipun ini
biasanya ringan. ( Katzung Edisi 18)
❑ A1 agonis
● Midodrine, Phenylephrine
Aktivasi fosfolipase C sehingga meningkatkan kalsium dalam intrasel dan menyebabkan
vasokontriksi
❑ A2 agonis
● Clonidine, a-methyldopa, Dexmetomidine, Tizanidine, Apraclonidine
Menghambat adenyl ciclase dan berinteraksi dengan jalur interseluler
D. Amfetamin
❑ B1 agonis
memberikan efek ● Dolbutamine
simpatomimetik. Aktivasi adenyl ciclase sehingga meningkatkan kontraktilitas miokardial
Jelaskan mekansime ❑ B2 agonis
lain dari obat ● Albuterol
simpatomimetik yang ● Aktivasi adenyl cyclase
lain dan beri contoh ❑ B3 agonis
nama obatnya ● Mirabegron

masing-masing ● Aktivasi adenyl cyclase


❑ D1 agonis
● Fenoldopam
● Aktivasi adenyl cyclase
❑ D2 agonis
● Bromocriptine
● Menghambat adenyl cyclase dan berinteraksi dengan jalur interseluler lainnya
( Katzung Edisi 18)
E. Buatlah dalam bentuk table, berdasarkan jenis
reseptor adrenergic, bagaimana distribusi reseptor
di seluruh tubuh dan apa efek aktivasi masing-
masing reseptor tersebut pada masing-masing
organ !
Reseptor Distribusi reseptor Efek jika reseptor teraktivasi
α-1 Pembuluh darah vasokonstriksi
  Pupillary dilator muscle Kontraksi (dilatasi pupil)
  Pilomotor smooth muscle Erects hair
  Prostat Kontraksi
  Jantung Increase force of contraction
sfingter genitourinaria kontraksi
α-2 Postsynaptic CNS Neuron Probably multiple
  Trombosit Agregasi

  Adrenergic and cholinergic nerve Inhibits transmiter relase


terminals

  Some vascular smooth muscle Kontraksi


  Sel lemak Inhibisi lipolisis
smooth muscle dinding GIT melemas
β1 Jantung, Sel Justaglomelurar Increase force and rate of contraction; incrase renin relase
β2 Respiratory, urine, and vascular smooth Promotes smooth muscle release
muscle, GIT smooth muscle, uterus

  Skeletal muscle Promotes Potassium uptake ->relaksasi


  Human liver Activates glycogenolisis
B3 Bladder Relaxes detrusor muscle
  Fat Cells Activates lypolisis
D1 Smooth muscle Dilates renal blood vessels
D2 Nerve Endings Modulates transmitter relase
awalnya penggunaan amfetamin akan menimbulkan peningkatan
e. Tanda dan suasana hati, meningkatkan kewaspadaan, menekan nafsu makan,
dengan efek nya mengenai reseptor adrenergik akan memberikan
gejala lain gejala berdebar-debar, mata midriasis, gejala mulut kering,
meningkatkan produksi keringat
apakah yang (Katzung, edisi 14.2016)
mungkin kita yang lama kelamaan jika berlebih akan menyebabkan : sakit kepala,
palpitasi, pusing, gangguan vasomotor, agitasi, kacau pikir, disforia,
temukan pada delirium dan atau rasa lelah. Penggunaan amfetamin menimbulkan
penderita adiksi.
( Farmakologi UI Edisi 6)
tersebut ?
KASUS 2
 
Seorang anak, 5 th, datang ke UGD diantar ibunya karena muntah
dan sakit perut sejak tadi pagi, setelah makan makanan kaleng.
Diduga makanan kaleng tersebut tercemar oleh toksin botulinum.
Saat pemeriksaan didapatkan T= 80 mmHg palpatoir, N=120x/menit,
RR=24 x/mnt

 
● Toksin Botullinum menghambat penglepasan ACh di semua saraf
a. Di mana kolinergik. Toksin tersebut memblok secara ireversibel
penglepasan ACh dari gelembung saraf di ujung akson dan
titik tangkap merupakan salah satu toksin paling poten yang dikenal. Toksin
kerja toksin botullinum memproteolisis protein membran; sintaksin dan
SNAP-25 (synaptosome associated protein) yang berperan dalam
botulinum ? fusi membran vesikel dengan membran prasinaps dalam
eksositosis vesikel kolinergik.
● (Farmakologi UI Edisi 6)
E. Buatlah dalam bentuk table, berdasarkan
jenis reseptor kolinergik, bagaimana distribusi
reseptor di seluruh tubuh dan apa efek aktivasi
masing-masing reseptor tersebut pada masing-
masing organ !
Reseptor Distribusi reseptor Efek jika reseptor teraktivasi
M-1 saraf, pascaganglion simp, Pembentukan IP3 dan DAG, peningkatan Ca
bbrp prasinaps
 M2 Jantung SA node, deselerasi
kontraktilitas
 M3 Mata otot sirkular, otot kontraksi, mitosis
siliaris
  smooth muscle vascular otot vasodilatasi bbrp
rangka
  pembuluh jantung Jantung Vasodilatasi dengan EDRF
otot polos bronkiolus Kontraksi
  dinding dan sekresi GIT meningkat
  sfingter GIT melemah
  dindiing VU kontraksi
  sfingter VU relax
sekresi VU meningkat
Uterus berkontraksi
 M4 SSP, ujung saraf efek penurunan
vagus
 M5 endotel vaskular depolarisasi
khususnya otak,
Nm endplate otot rangka buka saluran Na K depolarisasi
 Nn pascaganglion , uka saluran Na K depolarisasi
terminal kolinergik
prasinaps
F. Gejala dan
tanda lain ● disfagi, disfoni,disartia,dipoplia, blur vision, konstipasi, urin
apakah yang retensi
● Fisura anal, tortikolis spasmodik, strabismus, spasme hemifasial,
mungkin kita akalasia, blefarospasme, hiperhidrosis, distonia tangan dan
distonia lainnya.
temukan pada ● (Farmakologi UI Edisi 6)
penderita (Lain A. Jeffery1; Shahnawaz Karim. 2020. Botulism. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. diakses dari :
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459273/)
tersebut ?
Parasimpatolitik atau penghambat kolinergik adalah menghambat timbulnya efek aktivitas susunan saraf parasimpatis.
❑ Motion Sicness Drug

G. Toksin ● Scopolamine

Mekanisme tidak diketahui pada CNS

botulinum ❑ Gastrointestinal disorder


● Dicylomine
memiliki efek antagonis kompetitif pada reseptor M3

parasimpatoliti ❑ Ophtalmology
● Atropin

k. Jelaskan Antagonis kompetitf pada semua reseptor M


❑ Respiratory (asma, copd)
maksudnya dan ● Ipratropium

sebutkan Competitive,non selective antagonis pada reseptor M


❑ Urinary
mekanisme ● Oxybutinin

parasimptolitik Slightly M3-Selective muscarinic antagonist


❑ Cholinergic poisoning

yag lain dan ● Atropin

Nonselective competitive antagonist at all muscarinic receptors in CNS and periphery


sebutkan ❑ Pralidoxime

contoh masing2 ● Very high affinity for phosphorus atom but does not enter CNS
● ( Sumber : Farmakologi UI Edisi 6 dan Katzung Edisi 18)

Anda mungkin juga menyukai