Pembimbing:
Dr. Med dr Abraham Simatupang, M.kes
Anggota
Dini Anggita Sari (2065050026)
Anastasia Novena Brigita Weubun ( 2265050009)
Randi Alan Triadi ( 2265050096)
Lea Theogloria Pelawi ( 2365050094)
Perubahan hemodinamik ini terjadi misalnya dalam keadaan latihan fisik yang seringkali merupakan faktor
pencetus timbulnya serangan angina pada pasien aterosklerosis koroner
Terjadinya serangan angina menunjukan adanya iskemia dan dapat menyebabkan disritmia atau berkembang
menjadi infark miokard
Definisi
Angina Pektoris adalah suatu sindroma klinis dimana serangan sakit dada
di daerah sternum atau di bawah sternum (substernal) atau pada dada
sebelah kiri yang khas (seperti ditekan/serasa berat di dada yang sering
menjalar ke lengan kiri, kadang-kadang menjalar ke punggung, rahang,
leher atau ke lengan kanan). Sakit pada dada tersebut biasanya timbul
pada waktu pasien melakukan aktivitas.
Klasifikasi Derajat Angina
(Canadian Cardiovascular Society)
Kelas I
Angina muncul saat mengejan atau aktivitas cepat dan lama saat bekerja atau olahraga
Kelas II
Sedikit pembatasan pada aktivitas biasa, saat berjalan (>2 blok) atau naik tangga (>1 tangga) pada
kecepatan dan kondisi normal
Kelas III
Pembatasan jelas pada aktivitas fisik biasa, saat berjalan (1 atau 2 blok) atau naik satu lantai pada
kondisi normal
Kelas IV
Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik tanpa rasa tidak nyaman, dapat timbul saat istirahat
PATOFISIOLOGI ANGIN
PECTOR
STABLE ANGINA
PATOFISIOLOGI UNSTABLE ANGINA
PECTORIS
angina pectoris VASOSPASTIC
03
PEMERIK
SAAN
DIAGNOS
TIK
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan EKG Foto Thorax
Setiap penderita dengan gejala yang Pada penderita angina pectoris biasanya
mengarah pada angina harus dilakukan normal. Foto thoraks lebih sering
EKG 12 lead. Namun hasil EKG akan menunjukkan kelainan pada penderita
normal pada 50 % dari penderita dengan dengan riwayat infark miokard atau
angina pectoris. Depresi atau elevasi penderita dengan nyeri dada yang bukan
segmen ST menguatkan kemungkinan berasal dari jantung.
adanya angina dan menunjukkan suatu
ischemia pada beban kerja yang rendah.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium
Untuk menyingkirkan diagnosis infark jantung akut sering dilakukan pemeriksaan enzim CPK, SGOT atau
LDH. Pemeriksaan lipid darah seperti kolesterol, HDL, LDL, trigliserida dan pemeriksaan gula darah
perlu dilakukan untuk mencari faktor risiko seperti hiperlipidemia dan/atau diabetes melitus.
Kerusakan miokardium dikenali keberadaanya antara lain dengan menggunakan test enzim jantung, seperti:
kreatinin-kinase (CK), kreatinin-kinase MB (CK-MB). Pemeriksaan enzim jantung sebaiknya dilakukan
secara serial.
Cardiac specific troponin (cTn)
Paling spesifik untuk infark miokard
◦Troponin C → Pada semua jenis otot
◦Troponin I & T → Pada otot jantung
◦Troponin I memiliki ukuran yang lebih kecil, sehingga mudah dideteksi
04
PENGOBA
TAN
Tatalaksana non-farmakologi
Terapi O2 Edukasi
- Untuk mengurangi - Istirahat
kebutuhan oksigen - Perubahan gaya hidup
jantung
- Nasal cannule atau
sungkup 5-10 lpm
→sampai stabil
Tatalaksana farmakologi
Farmakodinamik Farmakokinetik
Farmakodinamik Farmakokinetik
Farmakodinamik Farmakokinetik
KI
Stenosis arteri, Gagal jantung (verapamil
Indikasi dan diltiazem), pasien konsumsi B-
blocker, Bradikardi berat
ESO
● Profilaksis dan pengobatan
angina, hipertensi
● Vasospasme koroner
● Aritmia supraventrikular
Farmakodinamik Farmakokinetik
● Profilaksis angina
ESO
● Sakit kepala
● Vasodilatasi kutaneus
● Mual muntah
Trimetazidine
(TMZ)
Trimetazidine
Farmakodinamik Farmakokinetik
● Menurunkan resistensi vaskuler koroner
● A → absorbsi di usus
dan meningkatkan aliran darah koroner.
TMZ menekan aktivitas nodus SA, ● D → berikatan dengan protein
memperpanjang konduksi AV dan plasma
mengurangi kontraksi miokard ● M → waktu paruh 6 jam
● Antiangina → mengurangi oksidasi ● E → diekskresi utama lewat
asam lemak di mitokondria dengan urin dalam bentuk utuh
menghambat enzim 3-ketoasil koA
tiolase dan meningkatkan penggunaan
glukosa sebagai sumber ATP(glikolisis
aerobik)
Trimetazidine
KI
Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 56 tahun
Pekerjaan : Karyawan
Status : Menikah
Agama : Islam
Riwayat Penyakit Sekarang
●Kepala
Normocephali, deformitas (-), jejas (-), edema (-), luka terbuka (-)
●Mata
Konjungtiva anemis (-/-); sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-), pupil bulat, isokor, diameter 3 mm / 3 mm,
RCL (+/+) RCTL (+/+), raccoon eyes (-/-)
●Hidung
Deformitas (-/-), massa (-/-), jejas (-)
●Telinga
Deformitas (-/-), massa (-/-), jejas (-)
●Mulut
Mukosa oral basah, atrofi papil lidah (-), jejas (-), massa (-), T1/T1
●Leher
Trakea di tengah, pembesaran KGB (-), jejas (-), massa (-), JVP (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan EKG
Interpretasi
●Irama : Sinus
●HR : 70x/menit
●Aksis : normoaksis
●Regularitas : reguler
●Gel. P : normal
●Interval PR : 0,08 s
●Kompleks QRS : QS di lead V2
●Segmen ST : ST depresi di leas I, aVL, V3, V4, V5
●Gel T : T inversi pada lead I, aVL, V3, V4, V5, V6
Kesan : sinus rythm, HR 70x/m, normoaksis, iskemik
anterolateral + high lateral wall
Foto Thorax
Pada pemeriksaan foto thorax menunjukkan
rasio jantung-thoraks 52%. Segmen Aorta
Elongasi dan segmen pulmonal normal dengan
apex jantung mendatar, disertai dengan tanda-
tanda kongesti dan infiltrat
THANKS!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com +91
620 421 838 yourcompany.com
CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik