Anda di halaman 1dari 48

Angina pectoris

Pembimbing:
Dr. Med dr Abraham Simatupang, M.kes

Anggota
Dini Anggita Sari (2065050026)
Anastasia Novena Brigita Weubun ( 2265050009)
Randi Alan Triadi ( 2265050096)
Lea Theogloria Pelawi ( 2365050094)

Kepaniteraan Klinik Farmakologi dan Farmasi Terapan


Periode 29 Mei - 01 Juli 2023
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia
2023
TABLE OF CONTENTS
01 03
Definisi, klasifikasi, pemeriksaan
faktor penyebab diagnostik angina
angina pectoris pectoris
04
tatalaksana angina
02 pectoris
Patofisiologi angina 05
pectoris TINJAUAN KASUS
ANGINA
PECTORIS
Suatu keadaan dimana terjadi ketidakseimbangan antara suplai oksigen dengan kebutuhan oksigen jantung.
Besarnya kebutuhan oksigen jantung ditentukan oleh frekuensi denyut jantung, tegangan dinding ventrikel kiri (yang
merupakan fungsi tekanan darah sistemik, geometri ventrikel kiri, dll) serta kontraktilitas miokard (yang dipengaruhi
oleh aktivitas adrenoseptor, kanal Ca++, dll)

Perubahan hemodinamik ini terjadi misalnya dalam keadaan latihan fisik yang seringkali merupakan faktor
pencetus timbulnya serangan angina pada pasien aterosklerosis koroner
Terjadinya serangan angina menunjukan adanya iskemia dan dapat menyebabkan disritmia atau berkembang
menjadi infark miokard
Definisi
Angina Pektoris adalah suatu sindroma klinis dimana serangan sakit dada
di daerah sternum atau di bawah sternum (substernal) atau pada dada
sebelah kiri yang khas (seperti ditekan/serasa berat di dada yang sering
menjalar ke lengan kiri, kadang-kadang menjalar ke punggung, rahang,
leher atau ke lengan kanan). Sakit pada dada tersebut biasanya timbul
pada waktu pasien melakukan aktivitas.
Klasifikasi Derajat Angina
(Canadian Cardiovascular Society)

Kelas I
Angina muncul saat mengejan atau aktivitas cepat dan lama saat bekerja atau olahraga
Kelas II
Sedikit pembatasan pada aktivitas biasa, saat berjalan (>2 blok) atau naik tangga (>1 tangga) pada
kecepatan dan kondisi normal
Kelas III
Pembatasan jelas pada aktivitas fisik biasa, saat berjalan (1 atau 2 blok) atau naik satu lantai pada
kondisi normal
Kelas IV
Ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas fisik tanpa rasa tidak nyaman, dapat timbul saat istirahat
PATOFISIOLOGI ANGIN
PECTOR
STABLE ANGINA
PATOFISIOLOGI UNSTABLE ANGINA
PECTORIS
angina pectoris VASOSPASTIC
03
PEMERIK
SAAN
DIAGNOS
TIK
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan EKG Foto Thorax
Setiap penderita dengan gejala yang Pada penderita angina pectoris biasanya
mengarah pada angina harus dilakukan normal. Foto thoraks lebih sering
EKG 12 lead. Namun hasil EKG akan menunjukkan kelainan pada penderita
normal pada 50 % dari penderita dengan dengan riwayat infark miokard atau
angina pectoris. Depresi atau elevasi penderita dengan nyeri dada yang bukan
segmen ST menguatkan kemungkinan berasal dari jantung.​
adanya angina dan menunjukkan suatu
ischemia pada beban kerja yang rendah.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Laboratorium
Untuk menyingkirkan diagnosis infark jantung akut sering dilakukan pemeriksaan enzim CPK, SGOT atau
LDH. Pemeriksaan lipid darah seperti kolesterol, HDL, LDL, trigliserida dan pemeriksaan gula darah
perlu dilakukan untuk mencari faktor risiko seperti hiperlipidemia dan/atau diabetes melitus.​
Kerusakan miokardium dikenali keberadaanya antara lain dengan menggunakan test enzim jantung, seperti:
kreatinin-kinase (CK), kreatinin-kinase MB (CK-MB). Pemeriksaan enzim jantung sebaiknya dilakukan
secara serial.​
Cardiac specific troponin (cTn)​
Paling spesifik untuk infark miokard​
◦Troponin C → Pada semua jenis otot​
◦Troponin I & T → Pada otot jantung​
◦Troponin I memiliki ukuran yang lebih kecil, sehingga mudah dideteksi​
04
PENGOBA
TAN
Tatalaksana non-farmakologi

Terapi O2 Edukasi
- Untuk mengurangi - Istirahat
kebutuhan oksigen - Perubahan gaya hidup
jantung
- Nasal cannule atau
sungkup 5-10 lpm
→sampai stabil
Tatalaksana farmakologi

Nama Obat Kerja Obat

Nitrogliserin dan Bekerja sebagai vasodilator kuat sistem vena sehingga


menurunkan aliran darah vena kembali ke jantung
nitrat (menurunkan preload)

Menurunkan laju jantung dan kontraktilitas sehingga


B-blocker kebutuhan O2 berkurang

Mencegah transportasi ion Ca ke dalam sel miokardium dan


CCB menghambat kegiatan inotopik dan kronotopik sehingga
mengurangi beban jantung
Obat antiangina
Tujuan pengobatan:

1. Mendilatasi arteri koroner untuk


meminimalkan perfusi miokardium yang
maksimal
2. Menurunkan denyut jantung untuk
meminimalkan kebutuhan O2 miokardium
3. Memperpanjang masa diastolik ketika
terjadi perfusi miokardium
4. Mencegah trombosit beragregasi dan
membentuk plak trombosit
Pengobatan Angina

Serangan akut Angina stabil Angina tidak


angina -
- stabil : aspirin,
Antiplatelet
Nitra kerja panjang klopidogrel
- Antiplatelet - Heparin/low-
Nitrat Sublingual
- Antagonis B–adrenoseptor molecular-weight
- Antagonis kalsium heparin
- Aktivator kanal kalium - Rejimen obat standar
angina
Nitrat Organik
Nitrat organik
● Nitrat organik, gliseril trinitrat (GTN), isosorbid
mononitrat (ISMN) dan isosorbid dinitrat (ISDN) dapat
meringankan angina dalam hitungan menit

● Rute pemberian : Sublingual, oral (modified release),


patch transkutaneus, nitrogliserin dapat diberikan secara
infus intravena

● Diberikan secara sublingual (SL) (0,3 – 0,6 mg), dapat


diulang sampai 3x dengan interval 5-10 menit jika keluhan
belum membaik setelah pemberian pertama, dilanjutkan
dengan drip intravena 5-10 μg/menit
Nitrat Organik

Farmakodinamik Farmakokinetik

Kebanyakan nitrat adalah prodrug, dipecah ● A → bioavailability: oral(95%),


menjadi bentuk oksida nitrit (NO), yang akan sublingual(10-60%),
mengaktifkan guanil siklase, meningkatkan kadar transdermal(50-90%)
siklik guanosin monofosfat (cGMP). Protein ● D → di seluruh jaringan
kinase G akan diaktifkan dan protein kontraktil termasuk otak
akan terfosforilasi. Dilatasi vena sistemik akan ● M →99% di hepar (oleh
kapasitas tinggi nitrat-reduktase)
menurunkan preload sehingga menurunkan
kebutuhan oksigen jantung, sedangkan dilatasi ● E → diekskresi melalui urin
dan feses
arteri koroner akan meningkatkan aliran darah dan
membawa oksigen ke miokardium
Nitrat Organik
KI

Indikasi hipersensitif terhadap nitrat, atau hipotensi, dan


hipovolemi

Nitrat organik diberikan sebagai profilaksis dan


pengobatan angina, dan gagal jantung ventrikel ESO
kiri

Hipotensi postural, takikardi, sakit kepala, wajah


kemerahan, dan pusing.
ANTAGONIS B-
ADRENOSEPTOR (B-
blocker)
B-blocker
● Contoh B-blocker: propanolol, atenolol, bisoprolol, dan metoprolol
● B-adrenoseptor ditemukan di banyak jaringan, B1-adrenoseptor terutama di jantung, dan B 2-
adrenoseptor terutama di otot polos pembuluh darah. Walaupun demikian, keduanya dapat
ditemukan pada jaringan yang sama.
● B-blocker yang berbeda mempunyai afinitas yang berbeda pada kedua tipe adrenoseptor.
→ Propanolol adalah non-selektif, mempunyai afinitas yang sama terhadap B 1 dan B2-
adrenoseptor.
→ Atenolol, bisoprolol dan metoprolol mempunyai afinitas yang lebih besar pada B 1-
adrenoseptor dan oleh karenanya lebih “spesifik terhadap jantung”.
B-blocker

Farmakodinamik Farmakokinetik

Pada penyakit jantung untuk ● A → oral


menghambat B-adrenoseptor di ● D → sangat terikat protein
jantung. Efeknya menurunkan denyut plasma
jantung, tekanan darah sistolik, ● M → metabolit aktif di hepar
aktivitas kontraktilitas jantung dan
● E → oleh ginjal
kebutuhan oksigen miokardium
B-blocker
KI

Indikasi Asma, bradikardi, hipotensi, blok AV, dan GJK

Angina, pasca infark-miokard, aritmia, hipertensi,


tirotoksikosis, glaukoma, ansietas ESO
Bronkospasme, kelelahan (fatigue), dan insomnia, pusing,
ekstremitas dingin (efek B2-adrenoseptor), bradikardi, blok
jantung, hipotensi, dan menurunnya toleransi glukosa pada
pasien diabetes
Calcium Channel
Blocker (CCB)
CCB

Farmakodinamik Farmakokinetik

● Rate limiting CCB (Verapamil) menghambat


kanal kalsium tipe L yang terdapat di jantung
● A → oral
dan otot polos pembuluh darah, sehingga ● D → terikat protein
mengurangi masuknya kalsium ke sel jantung plasma
dan pembuluh darah 🡪 menurunkan
kontraktilitas jantung, vasodilatasi. ● M → oleh enzim
● Dihidropiridin CCB (Nifedipin) CYP3A4
menghambat kanal kalsium tipe L di
pembuluh darah, menyebabkan peningkatan ● E → melalui ginjal
aliran koroner dan vasodilatasi perifer.
CCB

KI
Stenosis arteri, Gagal jantung (verapamil
Indikasi dan diltiazem), pasien konsumsi B-
blocker, Bradikardi berat

ESO
● Profilaksis dan pengobatan
angina, hipertensi
● Vasospasme koroner
● Aritmia supraventrikular

● Verapamil ( hipotensi, ruam, bradikardi,


konstipasi, blok jantung)
● Dihidropiridin ( hipotensi, ruam,
takikardi, edema perifer, pusing)
Aktivator Kanal
Kalium
Nicorandil

Farmakodinamik Farmakokinetik

mengaktifkan kanal kalium otot polos ● A →terabsorbsi oral


pembuluh darah → hiperpolarisasi (bioavailabilitas 75%)
membran sel → menghambat kalsium ● D → berikatan lemah dengan
protein plasma (fraksi bebas
influks → relaksasi otot polos dan >75%)
vasodilatasi ● M → tidak signifikan oleh hati
● E →melalui urin
Nicorandil
KI
Gagal jantung ventrikel kiri,
Indikasi hipotensi

● Profilaksis angina
ESO
● Sakit kepala
● Vasodilatasi kutaneus
● Mual muntah
Trimetazidine
(TMZ)
Trimetazidine

Farmakodinamik Farmakokinetik
● Menurunkan resistensi vaskuler koroner
● A → absorbsi di usus
dan meningkatkan aliran darah koroner.
TMZ menekan aktivitas nodus SA, ● D → berikatan dengan protein
memperpanjang konduksi AV dan plasma
mengurangi kontraksi miokard ● M → waktu paruh 6 jam
● Antiangina → mengurangi oksidasi ● E → diekskresi utama lewat
asam lemak di mitokondria dengan urin dalam bentuk utuh
menghambat enzim 3-ketoasil koA
tiolase dan meningkatkan penggunaan
glukosa sebagai sumber ATP(glikolisis
aerobik)
Trimetazidine
KI

Indikasi Hipersensitivitas, penyakit Parkinson, gangguan


fungsi ginjal

Sebagai terapi tambahan angina pektoris yang


mendapat obat angina konvensional, jika respon ESO
belum adekuat

Drug induced parkinsonism dan tremor pada pasien dengan


gangguan fungsi ginjal yang berat, gangguan saluran cerna
(mual muntah)
Tinjauan
kasus
Identitas Pasien

Nama : Tn. A
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 56 tahun
Pekerjaan : Karyawan
Status : Menikah
Agama : Islam
Riwayat Penyakit Sekarang

Seorang pria berusia 56 tahun datang ke unit gawat darurat dengan


keluhan sesak nafas disertai dada terasa berat sejak 2.5 jam sebelum
masuk rumah sakit, saat sedang membawa mobil, durasi lebih dari 20
menit disertai keringat dingin. Pasien juga mengeluhkan sesak nafas yang
tidak berkurang dengan istirahat, dan terasa lebih ringan apabila dalam
posisi duduk. Pasien mengaku merasa nyeri pada dada kiri yang terasa
menjalar ke punggung dan tangan kiri dengan VAS 7.
Riwayat Penyakit Dahulu

●Riwayat keluhan serupa disangkal


●Riwayat diabetes mellitus disangkal
●Riwayat hipertensi (+), pasien mengaku tidak rutin kontrol dan konsumsi
obat yang telah diberikan oleh Dokter, obat yang diminum yaitu Amlodipin
10 mg
●Riwayat asma disangkal oleh pasien
Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien mengaku ibu pasien memiliki riwayat hipertensi

Riwayat Kebiasaan Pasien


●Tidak rutin berolahraga
●Merokok (+)
●Konsumsi makanan tinggi lemak (+)
PEMERIKSAAN FISIK

●Kepala​​
Normocephali, deformitas (-), jejas (-), edema (-), luka terbuka (-)​​
●Mata​​
Konjungtiva anemis (-/-); sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-), pupil bulat, isokor, diameter 3 mm / 3 mm,
RCL (+/+) RCTL (+/+), raccoon eyes (-/-)​​
●Hidung​​
Deformitas (-/-), massa (-/-), jejas (-)​​
●Telinga​​
Deformitas (-/-), massa (-/-), jejas (-)​​
●Mulut​​
Mukosa oral basah, atrofi papil lidah (-), jejas (-), massa (-), T1/T1​​
●Leher​​
Trakea di tengah, pembesaran KGB (-), jejas (-), massa (-), JVP (-)
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan EKG
Interpretasi

●Irama : Sinus
●HR : 70x/menit
●Aksis : normoaksis
●Regularitas : reguler
●Gel. P : normal
●Interval PR : 0,08 s
●Kompleks QRS : QS di lead V2
●Segmen ST : ST depresi di leas I, aVL, V3, V4, V5
●Gel T : T inversi pada lead I, aVL, V3, V4, V5, V6
Kesan : sinus rythm, HR 70x/m, normoaksis, iskemik
anterolateral + high lateral wall
Foto Thorax
Pada pemeriksaan foto thorax menunjukkan
rasio jantung-thoraks 52%. Segmen Aorta
Elongasi dan segmen pulmonal normal dengan
apex jantung mendatar, disertai dengan tanda-
tanda kongesti dan infiltrat
THANKS!
Do you have any questions?
youremail@freepik.com +91
620 421 838 yourcompany.com

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai