PEKTORIS
DEFINISI
Katzung ed. 13
DEFINISI
Penyebab utama angina pektoris adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen jantung dan
oksigen yang disalurkan melalui pembuluh-pembuluh koronaria. Secara umum terdapat dua jenis angina
pektoris yaitu:
1. Angina pektoris stabil: yaitu ketidak-seimbangan terjadi ketika kebutuhan oksigen miokardium
meningkat, khususnya sewaktu berolahraga, dan aliran darah koronaria tidak meningkat secara
proposional sehingga menimbulkan nyeri.
2. Angina pektoris tidak stabil: terjadi akibat sumbatan mendadak pada pembuluh darah koroner, dengan
faktor yang lebih ringan, bisa terjadi pada saat istiahat.
Katzung ed. 13
ETIOLOGI ANGINA
1. Rasa Terbakar diatas 1. Antara Angina stabil dan 1. Diakibatkan oleh spasme
tulang dada, memancar ke infark miokardium coroner
rahang kliri, bahu dan 2. Percepatan tempo 2. Nyeri biasanya tidak
lengan sebelum 48 jam, sakit dikarenakan oleh
2. Penurunan perfusi pada kondisi istirahat pengerahan tenaga / tekanan
coroner akibat obstruksi lebih dari- 20 menit, usia > emosional / lega dengan
menetap yang disebabkan 75 tahun istirahat
arteroskleserosis koroner 3. Penemuan klinis edema 3. Pola elektrokardiogram
3. Ketegangan dada, sesak pulmonari, pengeluaran (ECG) menunjukkan
nafas (sensasinya 30 mitral, suara dari dada, cedera karena elevasi ST-
detik-30 menit) hipotensi, bradikardi atau segmen daripada depresi
takikardi
FAKTOR RISIKO
Mekanisme Kerja :
Mekanisme Kerja :
Denitrasi nitrat dan pelepasan oksida nitrat/EDRF
(Endothelium derived relaxing factor). Oksida nitrat
meningkatkan konsentrasi guanosin siklik monofosfat di
endotel vaskular, yang menyebabkan penurunan kalsium
sitoplasma dan terjadi vasodilatasi
Golongan Lain/Ranolazine
Mekanisme Kerja :
Ranolazine mengurangi episode iskemik dengan penghambatan selektif
arus natrium di jantung.
Tidak seperti agen lain yang digunakan untuk angina, ranolazine tidak
memengaruhi detak jantung, tekanan darah, dan keadaan inotropik, atau
aliran darah koroner.
Golongan Obat Nama Obat Dosis Lazim Aturan Pemakaian
Non-Nitrat/Gol. Lain Ranolazin 500 mg – 1000 mg Dosis Awal: 2x 500 mg; Dosis
maksimum yang dianjurkan: 2 x
1000 mg . (selama 1-2 minggu)
A. Aspirin
aspirin menghasilkan efek antiplatelet dengan memblokir
aktivitas siklooksigenase-1 (COX-1) secara permanen,
sehingga menghambat produksi tromboksan A2.
Penurunan tromboksan A2 menyebabkan berkurangnya
aktivasi dan agregasi platelet. Dosis aspirin 30 mg setiap
hari secara efektif menghambat COX-1. Dosis aspirin di
atas 75 sampai 100 mg memberikan sedikit aktivitas
antiplatelet tambahan. Aspirin juga dapat memberikan
manfaat melalui beberapa efek mediasi non-platelet.
Dosis aspirin yang lebih tinggi (≥325 mg setiap hari)
secara signifikan mengganggu sekresi endotel dari
prostasiklin, yang merupakan vasodilator alami. Aspirin
dosis rendah tidak memiliki efek merusak ini.
Dipiro Edisi 11
Lanjutan…
Pemeriksaan Fisik : EKG : Gambaran irama sinus, QRS rate 100x/menit, aksis ke
1. Tampak kesakitan pada dada kiri. Gelombang P normal, PR interval 0.14, QRS duration 0.06,
2. Berkeringat gambaran ST depresi V2-V6, I, avl. Gelombang T terbalik V4-
3. TD: 140/90 mmhg V6, I, avl.
4. HR: 96 x/menit
5. RR: 14 x/menit Foto Thoraks didapatkan hasil sebagai berikut : CTR 47%,
6. Suhu: 36,5 0 C gambaran jantung dan paru dalam batas normal. Bendungan (-)
Kasus
Hasil laboratorium klinik di UGD :
Penatalaksanaan
Hb :15 g/dL (13-18 g/dL)
Leukosit : 12.000 / µl (5.000-11.000 / µl) 1. Tirah baring IV di rawat ICCU
Hematokrit : 40 % (40-50 %) 2. 0 2 2 L/Menit, nasal kanul
Ureum : 20 mg/dL(10-50 mg/dL) 3. Aspirin kunyah 300 mg dilanjutkan tablet 1 x 160 mg
Creatinin : 1.1 mg/dL (0,6-1,3 mg/dL) p.c 7
GD Sewaktu : 150 mg/dL (< 180 mg/dL) 4. Bisoprolol 1 x 5 mg
Creatinin Kinase: 150 U/L (20-200 U/L) 5. Simvastatin 1 x 20 mg
Creatinin Kinase Myocard Band : 50 U/L (<24 U/L) 6. Heparinisasi dengan enoxaparin injeksi subkutan 2 x
Troponin : 0.4 ng/ml (0 -0.1 ng/ml) 0.6 cc
Na : 137 mmol/L (135 -144 mmol/L) 7. ISDN 5 mg SL prn
K : 4.0 mmol/L (3.6-4,8 mmol/L)
Cl : 100 mmol/L (97-106 mmol/L)
Cholesterol Total : 273 mg/dl (< 200 mg/dL) DIAGNOSIS :
LDL : 191 mg/dl (< 130 mg/dL) Non ST Elevation Mycardial Infarction (NSTEMI)
HDL : 38 mg/dl (30-70 mg/dL)
Trigeliserid : 186 mg/dl 40-160 mg/dL) DIAGNOSIS BANDING
Unstable Angina Pectoris (UAP)
Kasus
Analisis SOAP
SUBYEK
OBYEK
ASSESEMENT
PLANNING