Anda di halaman 1dari 24

Pertemuan ke 15

Review

1. Air
2. Keseimbangan dalam tubuh
3. Hormon
4. Protein Plasma dan Imunoglobulin
5. Hemostasis dan Trombosi
Review nutrisi
Air dan kebutuhannya
1. Untuk mengganti cairan tubuh yang keluar dari tubuh melalui Air Seni, Keringat, Pernapasan dan
sekresi.
2. Konsumsi air sekitar 8 -10 gelas setiap hari.
3. Kadar Air tubuh berbeda beda menurut USIA
a. Janin dalam Rahim ibu (100 % air)
b. Bayi yang baru lahir (75 % air)
c. Orang Dewasa (60 % air)
d. Kaum Lansia (50 % air)
4. Pelarut dan alat angkut (senyawa molekuler dan hormone)
5. Katalis dalam saluran pencernaan
6. Sebagai pengatur suhu tubuh.
Kelebihan Air
a. Untuk Usia Lanjut (sebaiknya minum 1,5 Liter) dikarenakan kandungan natrium dalam darah yang
rendah  Masalah ber kemih juga.

b. Sedangkan untuk usia muda, sebaiknya konsumsi sekitar 2-3 Liter per hari

c. Sedangkan pada usia bayi, air akan menyebabkan Intoksikasi atau keracunan air, kususnya jika
dikonsumsi ke bayi di bawah umur 6 bulan.

Bayi memiliki reflek haus, jadi hanya butuh Asi, dan jika di kasih air, maka ginjalnya belum matang,
sehingga akan melepaskan sodium Bersama kelebihan air.

Defisiensi sodium inilah yang akan mempengaruhi aktivitas otak bayi, sehingga menimbulkan perasaan
marah, kantuk dan gangguan kejiwaan yang lain. Bahkan bias sampai kejang dan tubuh membengkak.
Cara Mengukur kebutuhan Air (Watson)

Laki Laki :
2,44 –(0,09145 x usia) + (0,1074 x TB) + (0,3362 X BB) = x Liter
Perempuan :
-2,097 + (0,01069 x TB) + (0,2466 x BB) = x Liter
Cara Cepat :
BB x 30 mL.
Misalnya BB = 60 Kg x 30 mL = 1800 mL (1,8 Liter) minimaL
Kekurangan Air

1. Dehidrasi (kehilangan air secara berlebihan) akibatnya terjadi gangguan elektrolit pada tubuh.
Ciri ciri dehidrasi :
a. Mulut Kering (di duga sariawan)
b. Badan kepanasan atau gerah (kesetabilan tubuh terganggu dan mengakibatkan berrkeringat)
c. Mudah Lelah dan lemas (vol darah dan tekanan darah turun, sehingga pasokan oksigen juga
berkurang, sehingga otot, saraf dan organ lainnya tdk dapat berfungsi dgn normal)
d. Kepala terasa pening dan lesu secara tiba-tiba.
e. Mudah Mengantuk (jika sudah 6-8 tidur tetapi tetap mengantuk)
f. Mata kering dan pedih (fungsi air mata adalah memberikan pelumas pada mata)
g. Urin berwarna kekuningan atau kemerahan (ketika waktu hidrasi tiba, ginjal akan menghemat air atau
menghentikan produksi air, akibatnya urin mejadi gelap dan beraroma.
h. Sembelit (menjadi bahan pelumas usus pada saat Buang air besar)
i. Otot kram dan Otot mudah Kejang (biasanya terjadi setelah selesai melakukan olah raga)
Keasaman dalam Tubuh (pH 7,3-7,5)
Apa Fungsinya?
1. Untuk memproses pencernaan yang normal serta dalam proses eliminasi bakteri.
2. Keringat dan urin merupakan salah satu substansi utama yang dapat mendetoksifikasi organisme dan
membersihkan dari kelebihan asam. (karena itu urin bersifat asam lemah).
3. Ketika keseimbangan asam tubuh ber tendensi untuk menuju sifat asam, maka maka organisme (sel
sel dan organ) akan menjadi lemah, sehingga mudah untuk meningkatnya resiko serangan dari virus,
bakteri, parasite yang dapat merusak tubuh kita. (Nutrisi)
4. Di atas pH 7,5 maka akan mengakibatkan gagnguan metabolism (alkalosis) terjadinya kenaikan dalam
bikarbonat dalam tubuh (darah)
5. Di bawah pH 7,3 maka akan mengakibatkan gangguan metabolism (asidosis) yaitu rendahnya
bikarbonat dalam tubuh (darah). pernapasan menjadi lebih cepat dan dalam, dengan cara
menurunkan jumlah CO2, sehingga ginjal bekerja cepat untuk mengeluarkan asam dalam air kemih.
Hormon
• Hormon adalah zat kimia yang terbentuk dalam suatu organ atau bagian tubuh dan di
bawa oleh darah ke dalam organ yang menghasilkan efek fungsional.
• Hormon membawa pesan dari kelenjar sel-sel untuk mempertahankan tingkat bahan
kimia dalam aliran darah yang bergulir secara hemostatis.
Beberapa Pengaruh Hormon :
1. Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein dan lemak
2. Mengendalikan tekanan darah
3. Merangsang dalam pembentukan sel darah merahMengendalikan perkembanagan
system reproduksi
4. Merangsang pembentukan kelenjar tiroid
5. Mempertahankan keseimbanagn keadaan tubuh dengan lingkungannya
Hormon Tiroid

Hormon tiroid adalah


klasifikasi hormon yang mengacu pada turunan senyawa asam amino tirosina yang
disintesis oleh kelenjar tiroid dengan menggunakan yodium.
Hormon tiroid adalah salah satu hormon paling penting dalam tubuh karena
keberadaannya memengaruhi tiap sel dan organ. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar
berbentuk seperti kupu-kupu yang berada di tengah leher bagian depan.
Fungsi Tiroid
• Fungsi Hormon Tiroid
1. Melakukan kontrol terhadap proses pembakaran kalori yang dilakukan oleh tubuh. Kontrol 
metabolisme ini dapat berdampak kepada kenaikan atau penurunan berat badan seseorang.
2. Mengontrol kecepatan pengolahan makanan dalam sistem pencernaan.
3. Membantu mengatur irama detak jantung dan tekanan darah.
4. Menaikkan atau menurunkan suhu tubuh.
5. Mengontrol kecepatan tubuh dalam melakukan reproduksi sel.
6. Membantu pertumbuhan pada anak-anak.
7. Mengoptimalkan pertumbuhan otak, terutama pada anak-anak.
• 8. Mengaktifkan sistem saraf untuk meningkatkan daya fokus dan kecepatan refleks tubuh.
Hormon Tiroid
Kelebihan :
a. Penurunan Berat badan
b. Kerontokan rambut
c. Gugup dan gelisah
d. Sulit Konsentrasi
e. Keringat berlebih
Kekurangan
a. Metabolisme yang lambat
b. Mudah Lelah
c. Gangguan memori
d. Rambut kering dan mudah patah
Pada wanita, kondisi kelebihan atau kekurangan hormon tiroid sama-sama dapat
memengaruhi siklus menstruasi
4. Protein Plasma dan Imunoglobulin
Protein Plasma
adalah protein yang ada dalam plasma darah.
Berfungsi untuk pengangkutan lipid, hormon, vitamin dan mineral dalam aktivitas dan fungsi
sistem kekebalan tubuh.
Plasma darah adalah cairan berwarna kekuningan yang bertugas membawa sel darah. Tidak
hanya sel darah, plasma darah juga berperan membawa berbagai nutrisi penting yang
menunjang kesehatan tubuh.
Fungsi :
1. Mengangkut limbah
2. Menjaga keseimbangan cairan tubuh
3. Menjaga kesehatan tubuh
4. Melawan Infeksi
5. Menjaga keseimbangan asam dan basa
• Beberapa kondisi kesehatan mungkin menyebabkan seseorang membutuhkan donor plasma
darah. Untuk itu, seseorang yang sehat dapat mendonorkan plasma darahnya melalui donor
darah.
• Dari darah yang telah didonorkan ini, petugas donor akan memisahkan plasma darah dari
sel-sel yang ada di dalamnya dengan bantuan mesin. Setelah itu, plasma darah bisa
disumbangkan kepada pasien yang membutuhkan.
• Plasma darah biasanya dibutuhkan pada penyakit kronis yang langka seperti hemofilia dan 
penyakit autoimun . Pemberian terapi ini dapat membantu pasien hidup lebih lama dan lebih
produktif dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.
• Bahkan pada penderita COVID-19, donor protein dan antibodi yang terdapat pada plasma
darah pasien yang telah dinyatakan sembuh dapat membantu pasien positif COVID-19
lainnya pulih. Namun untuk memastikan keamanan, perlu dilakukan beberapa tes sebelum
donor plasma darah dilakukan.
Imunitas
a. Sistem imunitas merupakan sistem pertahanan atau kekebalan tubuh yang memiliki peran
dalam mengenali dan menghancurkan benda-benda asing atau sel abnormal yang merugikan
tubuh kita
b. Sistem imun adalah system pertahanan alami tubuh terhadap serangan penyakit.
Adapun fungsi system imun dalah untuk memastikan bahwa hemoestatis dapat berjalan
dengan lancar.
Fungsi imunitas
1. Menproteksi tubuh dari serangan penyakit
2. Memperbaiki jaringab yang rusak
3. Membangun sel-sel yubuh yang di rasa tuidak nirmal dan berrpotensi membahayakan
4. Menjaga Homesostatis
Imunoglobulin
Antibodi (disingkat Ab), juga dikenal sebagai imunoglobulin (disingkat Ig).

dalah protein berukuran besar berbentuk huruf Y yang digunakan oleh sistem imun untuk mengidentifikasi


dan menetralkan benda asing seperti bakteri dan virus patogen.

Antibodi mengenali molekul unik milik patogen, yang disebut antigen

Setiap ujung "Y" dari antibodi berisi paratop (dianalogikan dengan gembok) yang spesifik untuk satu epitop
 tertentu (dianalogikan dengan kunci) pada antigen, yang memungkinkan kedua struktur ini berikatan
secara presisi.

Dengan menggunakan mekanisme pengikatan ini, antibodi dapat menandai mikroorganisme atau sel yang
terinfeksi untuk diserang oleh komponen sistem imun lainnya atau dapat menetralkannya secara langsung
(misalnya dengan memblokir bagian dari virus yang penting untuk invasi).
Covid 19
Untuk memungkinkan sistem imun mengenali jutaan antigen yang berbeda, situs pengikatan
antigen di kedua ujung antibodi juga memiliki variasi yang sama banyaknya. 
Sementara itu, bagian antibodi sisanya relatif
konstan.

Antibodi punya beberapa varian yang


menentukan kelas atau isotipe antibodi,
yaitu IgA, IgD, IgE, IgG, atau IgM.

Di batang tubuh antibodi yang relatif konstan,


terdapat situs yang terlibat dalam interaksi
dengan komponen sistem imun lainnya. Oleh
karena itu, pembagian kelas tersebut
menentukan fungsi yang dipicu oleh antibodi
setelah mengikat antigen, selain perbedaan
karakteristik struktural. Perbedaan kelas
antibodi juga memengaruhi perbedaan
tempat mereka dilepaskan di dalam tubuh
dan pada tahapan respons imun apa.
• Bersama dengan sel B dan sel T antibodi merupakan bagian terpenting dari sistem
imun adaptif.
• Hadir dalam dua bentuk: melekat pada sel B atau dalam bentuk terlarut dalam cairan
ekstraseluler seperti plasma darah.
• Awalnya, antibodi menempel ke permukaan sel B – mereka disebut sebagai reseptor
sel B (BCR). Setelah antigen berikatan dengan BCR, sel B teraktivasi untuk
berkembang biak dan berdiferensiasi menjadi sel plasma (yang mensekresikan
antibodi-yang-dapat-larut dengan paratop yang sama) atau menjadi sel B memori
 (yang bertahan di dalam tubuh untuk mengaktifkan kekebalan jangka panjang
terhadap antigen).
• Unit berbentuk Y dapat berdiri sendiri sebagai monomer atau terangkai dalam
kompleks molekul yang terdiri dari dua hingga lima uni
Klasifikasi Antibodi

• Antibodi memiliki berbagai variasi yang dikenal sebagai isotipe atau kelas.


• Pada mamalia berplasenta, terdapat lima kelas antibodi yang dikenal sebagai IgA, IgD,
IgE, IgG, dan IgM, yang selanjutnya dibagi lagi menjadi subkelas seperti IgA1, IgA2.
Awalan "Ig" adalah singkatan dari imunoglobulin, sedangkan akhirannya menunjukkan
jenis rantai berat yang dikandung antibodi: jenis rantai berat α (alfa), γ (gamma), δ
(delta), ε (epsilon), dan μ (mu) yang merupakan dasar penamaan bagi IgA, IgG, IgD, IgE,
dan IgM.
• Ciri khas setiap kelas ditentukan oleh bagian dari rantai berat di dalam engsel dan
wilayah.
Ig D

• Antibodi D (bahasa Inggris: Immunoglobulin D, IgD) adalah sebuah monomer


 dengan fragmen yang dapat mengikat 2 epitop.
• IgD ditemukan pada permukaan pencerap sel B bersama dengan IgM atau Iga,
tempat IgD dapat mengendalikan aktivasi dan supresi sel B.
• IgD berperan dalam mengendalikan produksi autoantibodi sel B. Rasio serum
 IgD hanya sekitar 0,2%.
Ig A
• Antibodi A (bahasa Inggris: Immunoglobulin A, IgA) adalah antibodi yang memainkan peran
penting dalam imunitas mukosa (en:mucosal immune).
• IgA banyak ditemukan pada bagian sekresi tubuh (liur, mukus, air mata, kolostrum dan 
susu) sebagai sIgA (en:secretory IgA) dalam perlindungan permukaan organ tubuh yang
terpapar dengan mencegah penempelan bakteri dan virus ke membran mukosa.
• Kontribusi fragmen konstan sIgA dengan ikatan komponen mukus memungkinkan
pengikatan mikrob.
• Walaupun IgA mempunyai rasio serum 6% dengan waktu paruh sekitar 6 hari dan 2 subtipe
yaitu IgA1 dan IgA2, sIgA adalah antibodi yang paling banyak diproduksi oleh tubuh
melalui sistem mukosa, terutama pada MALT (en:mucosal-associated lymphoid tissues),
daripada akumulasi jumlah immunoglobulin seluruh kelas antibodi, sekitar 3 hingga 5 gram
tersekresi kedalam lumen usus setiap hari.
3. Hemostatis

Hemostatis adalah kondisi dimana terjadi KESEIMBANGAN di dalam tubuh, sehingga


seluruh kebutuhan tubuh dapat terpenuhi dengan baik.

Sistem imun adalah :


Suatu fungsi yang dapat memperbaiki jaringan-jaringan di dalam tubuh
Ig E
• Antibodi E (bahasa Inggris: antibody E, immunoglobulin E, IgE) adalah jenis antibodi yang
hanya dapat ditemukan pada mamalia.
• IgE memiliki peran yang besar pada alergi terutama pada hipersensitivitas tipe 1.
• IgE juga berperan dalam sistem imun yang merespon cacing parasit (helminth)
seperti Schistosoma mansoni, Trichinella spiralis, dan Fasciola hepatica,serta terhadap 
parasit protozoa tertentu seperti Plasmodium falciparum, dan artropoda.
• Rasio IgE pada individu normal ("non-atopik") sekitar 0,002% terhadap total serum atau
sekitar 0.05% terhadap IgG dengan waktu paruh 2 hari, meskipun demikian IgE memiliki
kemampuan untuk mengaktivasi respon kekebalan yang paling dahsyat jika dibandingkan
dengan IgG dengan perannya dalam sistem imun adaptif yang sudah sangat klasik.
• IgE ditemukan pada tahun 1966 oleh sepasang ilmuwan Jepang Teruka and Kimishige
Ishizaka.
Ig G
• Antibodi G (bahasa Inggris: Immunoglobulin G, IgG) adalah antibodi monomer yang terbentuk dari
dua rantai berat dan rantai ringan γ, yang saling mengikat dengan ikatan disulfida, dan mempunyai
dua fragmen antigen-binding.
• Populasi IgG paling tinggi dalam tubuh dan terdistribusi cukup merata di dalam darah dan cairan
tubuh dengan rasio serum sekitar 75% pada manusia[1] dan waktu paruh 7 hingga 23 hari bergantung
pada sub-tipe. 
• Molekul IgG dibentuk dan diedarkan oleh sel plasma dalam 4 sub-tipe IgG1, IgG2, IgG3, IgG4.
• IgG adalah antibodi pertama yang terlibat dalam respon imunitas lanjutan. Keberadaan IgG tertentu
pada umumnya diartikan sebagai puncak respon antibodi terhadap antigen.
• IgG dapat mengikat beragam patogen, seperti virus, bakteri, fungi dengan dua rantai epitop dan
melindungi tubuh dengan cara aglutinasi dan immobilization, dan aktivasi sistem kekebalan
komplemen dengan lintasan klasik, menggunakan fragmen konstan mengikat patogen dalam 
opsonisasi untuk ditelan makrofaga dan neutrofil dengan proses fagositosis, dan netralisasi toksin.
IgG juga memainkan peran penting dalam mengikat sel NK pada ADCC (en:antibody-dependent cell-
mediated cytotoxicity). IgG juga dihubungkan dengan Hipersensitivitas tipe II dan tipe III.
IgM
• Antibodi M (bahasa Inggris: Immunoglobulin M, IgM, macroglobulin adalah antibodi dasar yang berada
pada plasma B. Dengan rasio serum 13%, IgM merupakan antibodi dengan ukuran paling besar,
berbentuk pentameris 10 area epitop pengikat, dan teredar segera setelah tubuh terpapar antigen sebagai
respon imunitas awal (en:primary immune response) pada rentang waktu paruh sekitar 5 hari. Bentuk
monomeris dari IgM dapat ditemukan pada permukaan limfosit-B dan reseptor sel-B.
• IgMadalah antibodi pertama yang tercetus pada 20 minggu pertama masa janin kehidupan seorang
manusia dan berkembang secara fitogenetik (en:phylogenetic). Fragmen konstan IgM adalah bagian yang
menggerakkan lintasan komplemen klasik.
• Pada serum normal, IgM sering dijumpai mengikat antigen tertentu, meski tidak terdapat imunisasi
 sebelumnya. Oleh sebab itu IgM sering disebut sebagai "antibodi alami" (en:natural antibody).
• Hal ini kemungkinan memang disebabkan karena avidity IgM yang tinggi, sehingga dapat mendeteksi dan
mengikat antigen kurang reaktif yang sering dijumpai. Sebagai contoh, IgM yang mengikat sel darah
merah yang tercemar antigen A dan B dimungkinkan sebagai akibat dari paparan IgM terhadap substansi
A dan B yang terdapat pada bakteri pada awal proses fitogenik. IgM juga bertanggung jawab terhadap 
penggumpalan sel darah merah setelah transfusi darah pada saat sel darah merah donor tidak sesuai
dengan tipe sel darah merah penerima.
4. Covid 19

Anda mungkin juga menyukai