Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

Manusia sebagai organisme multiseluler dikelilingi oleh lingkungan luar (milieu


exterior) dan sel-selnya pun hidup dalam milieu interior yang berupa darah dan cairan
tubuh lainnya. Cairan dalam tubuh, termasuk darah, meliputi lebih kurang 60% dari
total berat badan laki-laki dewasa. Dalam cairan tubuh terlarut zat-zat makanan dan
ion-ion yang diperlukan oleh sel untuk hidup, berkembang dan menjalankan
tugasnya.

Untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik sangat dipengaruhi oleh lingkungan
di sekitarnya. Semua pengaturan fisiologis untuk mempertahankan keadaan normal
disebut homeostasis. Homeostasis ini bergantung pada kemampuan tubuh
mempertahankan keseimbangan antara subtansi-subtansi yang ada di milieu interior.

Selain itu homeostatis juga berkaitan dengan sistem cairan tubuh. Secara garis besar,
sistem cairan tubuh dibedakan menjadi dua yaitu sistem ektraseluler dan sistem
intraseluler.

Semua hal tersebut berkaitan sehingga tubuh manusia dapat menjalankan tugasnya
dengan baik. Dengan keterkaitan hal itu pula kita dapat menjalankan aktivitas kita
dengan sebaik-baiknya.
BAB II

ISI

Homeostasis

Homeostasis adalah kemampuan proses fisiologis tubuh dalam mempertahankan


keseimbangan dan kecenderungan semua jaringan hidup guna memelihara dan
mempertahankan kondisi setimbang atau ekuilibrium ( Cannon, 1926 )

Homeostasis adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan atau terhadap lingkungan


internal atau eksternal yang senantiasa berubah sebagai suatu kunci keberhasilan,
bertahan dan tetap hidup, atau suatu keadaan seimbang yang sifatnya dinamis, yang
dipertahankan tubuh melalui pergeseran dan penyesuaian atau adaptasi terhadap
ancaman yang berlangsung secara konstan ( Dubois, 1965 )

Homeostasis merupakan suatu keadaan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan


dalam mempertahankan kondisi yang dialaminya. Proses homeostasis ini dapat terjadi
apabila tubuh mengalami stres yang ada sehingga tubuh secara alamiah akan
melakukan mekanisme pertahanan diri untuk menjaga kondisi yang seimbang, atau
juga dapat dikatakan bahwa homeostasis adalah suatu proses perubahan yang terus-
menerus untuk memelihara stabilitas dan beradaptasi terhadap kondisi lingkungan
sekitarnya. Homeostasis yang terdapat dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh
suatu sistem endokrin dan syaraf otonom. Secara alamiah proses homeostasis dapat
terjadi dalam tubuh manusia. Homeostatis juga erat kaitannya dengan cairan tubuh.
Cairan Tubuh

Cairan tubuh (bahasa Inggris: interstitial fluid, tissue fluid, interstitium) adalah cairan
suspensi sel di dalam tubuh makhluk multiselular seperti manusia atau hewan yang
memiliki fungsi fisiologis tertentu. Cairan tubuh merupakan komponen penting bagi
fluida ekstraselular, termasuk plasma darah dan fluida transelular. Cairan tubuh dapat
ditemukan pada spasi jaringan (bahasa Inggris: tissue space, interstitial space).

Rata-rata seseorang memerlukan sekitar 11 liter cairan tubuh untuk nutrisi sel dan
pembuangan residu jaringan tubuh. Kelebihan cairan tubuh dikeluarkan melalui air
seni. Kekurangan cairan tubuh menyebabkan seseorang kehausan dan akhirnya
dehidrasi. Contoh cairan tubuh adalah:

Darah dan plasma darah Sitosol


Humor Vitreus Cerumen

Cairan Limfa Cairan Pleura

Cairan Amnion
Fungsi dari cairan tubuh:

 Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel

 Mengeluarkan buangan-buangan sel

 Membantu dalam metabolisme sel

 Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit

 Membantu memelihara suhu tubuh

 Membantu pencernaan

 Mempemudah eliminasi

 Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, SDP, SDM)

Distribusi dan Komposisi Cairan Tubuh

Distribusi cairan tubuh didistribusikan dalam dua kompartemen yang berbeda

1. Cairan Ekstraseluler

Istilah ekstraseluler berarti cairan yang ditemukan di luar sel. Dengan kata
lain, cairan ekstraseluler adalah cairan tubuh di mana sel-sel dan jaringan akan
difasilitasi. Membran sel disediakan dengan nutrisi yang dibutuhkan dan
suplemen lainnya melalui cairan ekstraseluler. Ini terutama terdiri dari
natrium, kalium, kalsium, klorida, dan bikarbonat. Namun, kehadiran protein
sangat jarang dalam cairan ekstraseluler. pH biasanya dipertahankan sekitar
7,4, dan cairan memiliki kapasitas buffer hingga batas tertentu, juga.
Adanya glukosa dalam cairan ekstraseluler penting dalam mengatur
homeostasis dengan sel. Konsentrasi glukosa pada manusia biasanya 5 mM.

Cairan ekstraselular dibagi menjadi :

a. Cairan interstisial (CIT) adalah cairan disekitar sel, pada orang dewasa
volume cairan interstisial kira-kira 8L Cairan limfe termasuk dalam volume
interstisial. Volume Relatif (CIT) bergantung dengan ukuran tubuh, pada bayi
baru lahir volume cairan interstisial kira-kira 2 kali lebih besar dibanding
orang dewasa.

b. Cairan intravaskular (CIV) adalah cairan yang terkandung di dalam


pembuluh darah. Volume relatif dari (CIV) sama pada orang dewasa dan
anak-anak. Rata-rata volume darah orang dewasa kira-kira 5-6 L (8% dari
BB).3 L (60%) dari jumlah tersebut adalah PLASMA. Sisanya 2-3 L (40%)
terdiri dari sel darah merah (SDM, atau eritrosit) yang mentranspor oksigen
dan bekerja sebagai bufer tubuh yang penting; sel darah putih (SDP, atau
leukosit); dan trombosit. Tapi nilai tersebut diatas dapat bervariasi pada orang
yang berbeda-beda, bergantung pada jenis kelamin, berat badan dan faktor-
faktor lain. Adapun fungsi dari darah adalah mencakup :
- pengiriman nutrien (mis ; glokusa dan oksigen) ke jaringan
- transpor produk sisa ke ginjal dan paru-paru
- pengiriman antibodi dan SDP ke tempat infeksi
- transpor hormon ke tempat aksinya
- sirkulasi panas tubuh

c. Cairan Transelular (CTS) adalah cairan yang terkandung didalam rongga


khusus dari tubuh. Contoh (CTS) meliputi cairan serebrospinal, perikardial,
pleural, sinovial, dan cairan intraokular serta sekresi lambung. Pada waktu
tertentu volume (CTS) dapat mendekati jumlah 1 L. Namun, sejumlah besar
cairan dapat saja bergerak kedalam dan keluar ruang transelular setiap
harinya. Sebagai contoh, saluran gastro-intestinal (GI) secara normal
mensekresi dan mereabsorbsi sampai 6-8 L per-hari.

2. Cairan Intraseluler

Cairan intraseluler adalah cairan didalam membran sel yang berisi subtansi
terlarut atau solut yang penting untuk keseimbangan cairan dan elektrolit serta
untuk metabolisme. Cairan intrasel membentuk 40% berat tubuh.

Kompartemen cairan intrasel memiliki banyak solute yang sama dengan


cairan yang berada diruang ekstrasel. Namun proporsi subtansi subtansi
tersebut berbeda. Misalnya, proporsi kalium lebih besar didalam cairan
intrasel daripada dalam cairan ekstasel.
Cairan intraseluler tidak melakukan tugas tertentu, tetapi membantu dalam
banyak fungsi termasuk transduksi sinyal dalam organel, menyediakan tempat
bagi sitokinesis dan sintesis protein, transportasi molekul, dan banyak lainnya.

Perbedaan antara Cairan intraselular dan Cairan ekstraselular

1. Cairan intraseluler ditemukan di dalam sel sementara cairan ekstraseluler


ditemukan di luar sel.
2. Adanya protein dan asam amino adalah fitur cairan intraseluler sedangkan mereka
tidak ditampilkan dalam cairan ekstraseluler.
3. Kedua cairan terutama terdiri dari air, tetapi ada lebih banyak ion dalam cairan
ekstraseluler daripada pada cairan intraseluler.
4. Glukosa terdapat pada kedua cairan, tapi cairan ekstraseluler tidak memiliki
organel untuk memecah mereka untuk menghasilkan energi tetapi tidak cairan
intraseluler.
5. Gradien konsentrasi, kompleks protein, dan properti lainnya cairan intraseluler
tidak umum untuk cairan ekstraseluler.
6. Cairan ekstraseluler memiliki dua jenis utama sedangkan cairan intraseluler
adalah hanya satu jenis.

Secara garis besar maka perbedaan dari cairan intraseluler dan ekstraseluler adalah

Perbedaan Cairan Intraseluler Cairan Ekstraseluler


Letak Di dalam sel Di luar sel
Kandungan cairan Protein dan asam amino Tidak mempunyai protein
dan asam amino
Kandungan ion Ada ion Lebih banyak ion daripada
intraseluler
Organel pemecah glukosa Ada Tidak ada
Jenis Hanya satu jenis Ada tiga jenis

Anda mungkin juga menyukai