KELOMPOK 3
Nama Kelompok
• 1.Rizky Ramadhan
• 2. Silvia Evi Susanti
• 3. Siti Avirda Yulianti
• 4. Siti Rokayah
• 5. Sruni Sarahsaty
• 6. Teddy Krisyadi
• 7. Tiara Julianti
• 8. Topan Kris Samudra
• 9. Tri Winarni
• 10. Yulyasni Permatasari
• 11. Yunita Dewi Fathonah
• 12. Sheila Aprida Eka Putri
Definisi
• Penyakit jantung iskemik (IHD) terutama disebabkan oleh
pembentukan plak aterosklerotik koroner yang menyebabkan
ketidakseimbangan antara suplai dan Demand (permintaan
oksigen) yang mengakibatkan iskemia miokard. (Dipiro, 2014)
Angina pectoris
Angina pectoris adalah nyeri jantung mendadak
akibat tidak cukupnya aliran darah untuk otot
jantung karena adanya sumbatan pada arteri
koroner yg menuju jantung (Katzung)
KLASIFIKASI ANGINA
Angina Pectoris
Macam2 Angina:
1. Stable Angina Penyempitan/ sumbatan
2. Unstable Angina/pra infark arteri koroner
Aaronson Philip I, et all. 2013. The cardiovascular system at a glance 4 th edition. Willey Blackwell.
Harvey Richard A, Champe Pamela C. Farmakologi Ulasan Bergambar edisi 4. Buku Kedokteran EGC. Jakarta
Angina Stabil dan Varian
Aaronson Philip I, et all. 2013. The cardiovascular system at a glance 4 th edition. Willey Blackwell.
Angina Tidak Stabil
Aaronson Philip I, et all. 2013. The cardiovascular system at a glance 4 th edition. Willey Blackwell.
Etiologi
(Pedoman klinis NICE (National Institute for health and care excellence)
Obat untuk mengobati angina stabil
TATALAKSANA
1. β-bloker atau CCB digunakan sebagai pengobatan lini pertama untuk angina
stabil. Tentukan obat mana yang akan digunakan berdasarkan komorbiditas,
kontraindikasi dan preferensi pasien.
2. Jika gejala tidak terkontrol secara memuaskan pada β-blocker atau CCB,
pertimbangkan untuk beralih ke opsi lain atau menggunakan kombinasi
keduanya.
3. Jika orang tersebut tidak dapat mentoleransi β- blocker atau CCB atau
keduanya dikontraindikasikan, pertimbangkan monoterapi dengan salah satu
dari obat berikut ini.
Long acting nitrat atau
ivabradine atau
nicorandil atau
ranolazine.
LANJUTAN
No. TATALAKSANA
4. Apabila penggunaan β- blocker atau CCB sebagai monoterapi gejalanya tetap
tidak terkontrol dan penggunaan opsi lainnya dikontraindikasikan atau tidak
ditoleransi, pertimbangkan salah satu dari berikut ini sebagai obat tambahan:
a. long acting Nitrat atau
b. ivabradine atau
c. nicorandil atau
d. ranolazine..
1. Semua pasien harus diobati untuk serangan akut dan memaintain untuk pengobatan profilaksis
selama 6 sampai 12 bulan setelah episode awal.
2. Nitrat adalah terapi utama,pilihan pertama Penggunaan Sublingual Nitrogliserin atau ISDN.
IV dan intrakoron nitroglycerin bisa bermanfaat bagi pasien yang tidak merespons dengan
baik nitrat SBG.
3. CCB mungkin lebih efektif, efek samping lebih sedikit dan pemberian lebih jarang daripada
nitrat, Contoh yang dapat digunakan adalah Nifedipin, verapamil, dan diltiazem semuanya
sama efektif sebagai agen tunggal untuk manajemen awal.
4. Pasien yang tidak responsif terhadap CCB sebagai monotherapy dapat tambahkan Nitrat
long acting. Terapi kombinasi dengan nifedipin plus diltiazem atau nifedipin plus
verapamil mungkin berguna pada pasien yang tidak responsif terhadap rejimen
monotherapy.
5. β-blocker memiliki peran sedikit dalam varian angina karena mereka dapat menyebabkan
vasokonstriksi koroner dan memperpanjang iskemia.
• Dipiro 2014
GOLONGAN OBAT IHD
NITRAT
β- Ca-
BLOCKE Channel
R Blocker
Golongan
Lain/Non-
Nitrat
(Ranolazin
)
Mekanisme Kerja
Nitrat
KASUS
E.R adalah seorang wanita berusia 58 tahun dengan riwayat angina stabil
kronis selama beberapa tahun terakhir yang telah dikelola terutama dengan
terapi medis obatnya saat ini
1. Isosorbid mononitrat 120mg/hari,
2. metoprolol suksinat 200mg/hari,
3. ranolazin 1000mg 2xsehari,
4. fluticason 2xsemprot,
5. albuterol 2xsemprot bila perlu,
6. NTG spray 0.4mg bila nyeri dada,
7. aspirin 81mg/hari.
Hari ini dia kembali ke apotek untuk menebus obatnya kembali. Dia
menyebutkan bahwa beberapa tahun yang lalu dia ingat bahwa ibunya
menggunakan estrogen oleh dokternya untuk mengendalikan penyakit
jantungnya dan bertanya
Apakah dia seharusnya menggunakan pengganti estrogen juga untuk
mengendalikan penyakit jantungnya?
Jelaskan apa yang anda ketahui tentang penggunaan estrogen pada pasien diatas?
Jawaban
Bukti epidemiologis pada awalnya mendukung anggapan bahwa terapi penggantian
hormon (HRT) pada wanita pascamenopause akan mencegah kejadian
kardiovaskular. Namun pada penelitian yang dilakukan dari penggunaan HRT pada
penyakit kardiovaskular belum begitu jelas manfaatnya. Penelitian yang dilakukan
oleh WHI mengkonfirmasi terapi hormone meningkatkan resiko heart disease pada
wanita Postmenopausal yang sehat.
Rekomendasi pedoman saat ini tidak mendukung terapi HRT untuk pencegahan
primer dan sekunder penyakit jantung pada wanita.
Sehingga Pasien tidak perlu diberikan terapi estrogen.
(1) National Institutes of Health. “Menopausal Hormone Therapy Information.” Available at:
http://www.nih.gov/PHTindex.htm.
(2) Koda kimble 2013
(3) ACOG Committee Opinion No. 420, November 2008: Hormone therapy and heart disease. Obstetrics & Gynecology,
112(5), 1189-92.
2. Jelaskan Ketepatan Obat Pada Kasus Diatas?
Ketepatan obat 51
Tepat
Obat Dipiro 2014
Obat
Isosorbid Golongan nitrat dapat digunakan untuk menghentikan serangan angina akut, untuk mencegah √
mononitrat 120 serangan, atau untuk profilaksis jangka panjang, biasanya dikombinasikan dengan β-blocker atau
mg/hr CCBs
Metoprolol walaupun pasien menderita asma tidak berpengaruh karena Metroplolol merupakan β- blocker √
suksinat 200mg/hr selektif menghambat β1 . Dan β-blocker digunakan untuk penggunaan angina stabil kronis. β
bloker efektif pada angina exertional kronis sebagai monoterapi dan dikombinasi dengan nitrat dan
atau calcium channel blocker (CCBs)
Ranolazine 1000 Ranolazine diindikasikan untuk pengobatan angina kronis, untuk mencapai respon yang memadai √
mg 2 x sehari 1 tab terhadap obat antiangina lainnya dapat dikombinasi dengan amlodipin, β-blocker, atau nitrat.
Fluticasone 2x Beradasarkan interaksi obatnya metoprolol dengan albuterol dapat menyebabkan penyempitan √
semprot saluran pernafasan, yangdapat memperburuk masalah pernafasan atau memicu serangan asma berat
sehingga di berikan fluticasone ( drug.com)
Albuterol 2 x Albuterol sulfat dalam kombinasi pada pasien yang memiliki bukti bronkospasme meskipun sedang √
semprot prn menggunakan bronkodilator inhalasi secara oral dan memerlukan bronkodilator kedua (fluticasone)
NTG spray 0,4 mg Nitrogliserin Spary lebih disukai untuk mengatasi serangan angina karena kerja obatnya yang √
bila nyeri dada cepat , pasien perlu diberikan NTG spray untuk mendapatkan efek yg cepat (biasanya dalam
kombinasi dengan β-blocker atau CCBs)
Aspirin 81 mg/hr Penggunaan aspirin tepat untuk pasien karena penggunaan aspirin dapat digunakan untuk √
pencegahan primer CVD. Dan sesuai untuk pasien dengan angina stabil.
52
3.
• E.R kembali ke apotek satu minggu kemudian dengan saudara laki-
lakinya yang berusia 64 tahun yang ingin tahu apakah dia harus
mengonsumsi aspirin untuk mencegah penyakit jantung. Riwayat
medisnya hanya terdiri dari hipertensi dimana dia minum
hidroclortiazid 25mg setiap hari.
• Nansseu and Noubiap Thrombosis Journal (2015) Aspirin for primary prevention of cardiovascular disease
• Koda Kimble 10th ed 2013
• (Farmakologi dan terapi, FKUI 2011)
54
4.
Setelah diskusi dengan saudara laki-lakinya, E.R ingin
membeli Iboprofen, Pada pertanyaan lebih lanjut anda
mengetahui bahwa E.R menderita nyeri punggung dan
lutut sesekali dan menggunakan ibuprofen 3-5x
seminggu untuk menghilangkan rasa sakit. Bagaimana
seharusnya E.R di
Bagaimana edukasi dari penggunaan ibuprofen dan
aspirin secara bersamaan?
JAWABAN NO 4
Mekanisme Interaksi EFEK
1. E.R harus diberi konseling mengenai sifat dan konsekuensi interaksi antara aspirin dosis
rendah dan ibuprofen.
2. Monitoring potensi toksisitas gastrointestinal (GI) serius, termasuk
pembengkakan, pendarahan, ulserasi, dan perforasi. gejala ulserasi GI dan
perdarahan seperti sakit perut, kembung, pusing mendadak atau sakit kepala
ringan, mual, muntah, hematemesis, anoreksia, dan melena.
3. Pasien harus disarankan untuk minum obat dengan makanan
4. Selain itu, jika dia dapat menghindari atau setidaknya meminimalkan (dosis dan
durasi) penggunaan ibuprofen, efek pada kesehatan kardiovaskularnya harus
dioptimalkan. Jika penggunaan ibuprofen sesekali tidak dapat dihindari, terapi ini harus
diberikan sedemikian rupa untuk meminimalkan potensi interaksi dengan aspirin dosis
rendahnya.
5. Penggunaan ibuprofen paling sedikit 2 jam setelah dosis aspirin hariannya, dan
juga minum aspirin setiap hari setidaknya 8 jam setelah dosis ibuprofen terakhir.
6. Bagi pasien yang memerlukan terapi NSAID rutin dengan aspirin dosis rendah,
Penggantian obat ke diklofenak bisa menjadi alternatif yang tepat karena diklofenak tidak
mengganggu aktivitas antiplatelet aspirin.
Koda kimble 10th ed 2013 hlm 338-339
Drugs.com
THANK YOU