Anda di halaman 1dari 40

OBAT ANTI ANGINA

ANGINA
 Nyeri dada mendadak yang
parah, seperti ditekan, yang
menyebar ke leher, rahang
bawah, bahu, dan lengan kiri
 Disebabkan
ketidakseimbangan antara
aliran darah koroner dengan
kebutuhan O2
ANGINA
 Angina pektoris adalah nyeri dada yang ditimbukan karena iskemik
miokard dan bersifat sementara atau reversibel. (Dasar-dasar
keperawatan kardiotorasik, 1993)
 Angina pektoris adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menggambarkan jenis rasa tidak nyaman yang biasanya terletak dalam
daerah retrosternum. (Penuntun Praktis Kardiovaskuler)
 Angina Pektoris merupakan nyeri dada sementara atau perasaan
tertekan ( kontriksi ) didaerah jantung. ( Brenda Walters. 2003 ).
 Angina Pektoris adalah nyeri dada yang disebabkan oleh tidak
adekuatnya aliran oksigen terhadap miokardium. ( Maryllin E.
Doengoes. 2002 Hal 73 ).
 Angina Pektoris merupakan suatu penyakit berbahaya yang timbul
karena penyempitan arteri yang menyalurkan darah ke otot-otot
jantung. ( Dr.John F.Knight. 1997 ).
FAKTOR RESIKO ANGINA
 a. Diet (hiperlipidemia)
 b. Rokok
 c. Hipertensi
 d. Stress
 e. Obesitas
 f. Kurang aktifitas
 g. Diabetes Mellitus
 h. Pemakaian kontrasepsi oral
 k. Usia
FAKTOR PENCETUS
SERANGAN ANGINA
Faktor pencetus yang dapat menimbulkan
serangan antara lain :
 1. Emosi

 2. Stress

 3. Kerja fisik terlalu berat

 4. Terlalu kenyang

 5. Banyak merokok
ANGINA
 Penyebab lainnya adalah:

* Stenosis katup aorta (penyempitan katup aorta)


* Regurgitasi katup aorta (kebocoran katup aorta)
* Stenosis subaortik hipertrofik
* Spasme arterial (kontraksi sementara pada arteri
yang terjadi secara tiba-tiba)
* Anemia yang berat.
TIPE ANGINA
1. ANGINA STABIL/
ANGINA
ATEROSKLEROTIK
2. ANGINA
UNSTABLE
3. ANGINA VARIANT/
ANGINA
PRINTZMETAL/
ANGINA
VASOSPASTIK
A. ANGINA STABIL
 Bentuk yang paling umum
dijumpai
 Penyebab : sumbatan plaque
ateromatous pada pembuluh
darah koroner
 Nyeri timbul saat tjd
peningkatan kerja jantung
(mis, saat aktivitas, stress) a
iskemia akibat obstruksi
aliran
 Nyeri hilang dgn istirahat
atau pemberian nitrogliserin
b. ANGINA UNSTABLE

 Disebut juga sindroma


koroner akut
 Gejala : peningkatan
frekuensi dan keparahan
nyeri dada
 Tidak dicetuskan oleh
peningkatan aktivitas
 Tidak hilang dengan
istirahat ataupun
pemberian nitrogliserin
c. ANGINA PRINZMETAL/VARIANT
 Terjadi karena spasme arteri koronaria yg
reversibel
 Spasme terjadi sewaktu-waktu, bahkan saat
istirahat a tidak berhubungan dengan
peningkatan aktivitas, denyut jantung, ataupun
tekanan darah
 Respons baik dengan pemberian vasodilator
 Dapat menjadi unstable angina
Diagnosis Angina
1. Ekokardiogram. Tes ini bertujuan untuk
mengidentifikasi masalah-masalah yang berkaitan
dengan angin duduk, misalnya adanya kerusakan
otot jantung akibat terganggunya aliran darah atau
adanya bagian jantung yang kurang cukup
mendapatkan suplai darah. Identifikasi ini didapat
dari sebuah gambar yang dihasilkan melalui
gelombang suara.
Diagnosis Angina
2. Elektrokardiogram (EKG). Melalui tes ini
aktivitas elektrik dan ritme jantung direkam dengan
bantuan elektroda yang dihubungkan pada sebuah
mesin khusus. Dari pola detak jantung yang
terekam ini, dokter dapat melihat apakah aliran
darah pasien mengalami penurunun atau gangguan.
Selain angin duduk, elektrokardiogram juga dapat
mendeteksi apakah pasien mengalami serangan
jantung.
Diagnosis Angina
3. Tes ketahanan jantung. Tes ini bertujuan
mengukur daya tahan jantung saat kita melakukan
aktivitas fisik sebelum gejala angin duduk muncul.
Aktivitas fisik bisa berupa olahraga
dengan treadmill yang dilakukan di ruangan. Tes
ketahanan jantung akan dipadukan dengan
elektrokardiogram untuk membantu dokter
membaca ritme jantung
Diagnosis Angina
4. CT scan Pemeriksaan ini bertujuan mengetahui
adanya dan seberapa parah penyempitan pada
pembuluh jantung. CT scan jantung dilakukan
dengan bantuan mesin khusus berbentuk tabung
yang dilengkapi dengan X-ray. Dari pemeriksaan ini
akan didapat gambar mengenai kondisi jantung
pasien secara terperinci.
Diagnosis Angina
5. MRI scan Sama seperti CT scan jantung,
pemeriksaan ini bertujuan mengetahui kondisi
jantung pasien. Namun yang membedakan
adalah MRI scan jantung dilakukan dengan bantuan
gelombang radio dan medan magnetik
Diagnosis Angina
6. Skintigrafi jantung. Tes ini bisa dilakukan jika
hasil pembacaan elektrokardiogram masih
meragukan. Di dalam tes skintigrafi jantung, sebuah
cairan pewarna khusus akan disuntikkan ke dalam
pembuluh darah. Zat pewarna ini akan mengalir
menuju jantung dan dipantau dengan menggunakan
kamera gamma untuk mengetahui jika aliran
tersebut mengalami gangguan.
Diagnosis Angina
7. Angiografi jantung. Tes ini dilakukan dengan
menggunakan alat khusus yang berbentuk selang tipis
yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah.
Tujuannya untuk mengetahui apakah pembuluh darah
tersebut mengalami penyumbatan dan seberapa parah
penyumbatan tersebut. Angiografi jantung dilakukan
jika diagnosis angina tidak bisa dilakukan dengan cara
apa pun atau jika gejala terus ada meski sudah diobati.
Tes ini berisiko menimbulkan komplikasi seperti
serangan jantung atau stroke. Oleh karena itu,
prosedur ini hanya dilakukan jika benar-benar
diperlukan.
TERAPI ANGINA

FARMAKOLOGIS NON-FARMAKOLOGIS

Nitrat Antagonis Pembedahan Pelebaran


B-blocker CABG
Organik Calsium PTCA
(Coronary (Percutaneous
Artery Transluminal
Bypass Coronary
ISDN Acebutolol Amlodipine rafting) Angioplasty)
ISMN Atenolol Diltiazem
Nitrogliserin Metoprolol Felodipine
Propranolol Nicardipine
Nifedipine
Nitredipine
Verapamil
I. NITRAT ORGANIK

 Isosorbid dinitrat (ISDN) dan Isosorbide


mononitrate(ISMN) a sediaan oral
 Nitrogliserin a sediaan oral, sublingual,
transdermal
 Amyl nitrit a zat volatil a sediaan inhalasi
 Mekanisme kerja : menurunkan vasokronstriksi
koroner dan spasme
 Nitrogliserin sublingual a obat pilihan utk
serangan angina krn aktivitas / stress
Farmakokinetik nitrat
Jenis nitrat Mula Kerja Lama Kerja
Nitrogliserin Tablet sublingual 2 menit 25 menit
Tablet oral, lepas
35 menit 4 – 8 jam
lambat
Transdermal 30 menit 8 – 14 jam
Isosorbid Sublingual 5 menit 1 hari
dinitrat
Tablet oral, lepas
30 menit 8 jam
lambat
Isosorbid Tablet oral, lepas
30 menit 12 jam
mononitrat lambat
 ES : sakit kepala
 Pada dosis tinggi dapat menyebabkan postural
hipotensi, facial flushing, takikardi
 Sildenafil a potensiasi kerja nitrat a pemberian kedua
obat ini harus diselang 6 jam
 Toleransi thd nitrat cepat timbul a diatasi dgn
pemberian berseling (nitrate free interval) 10-12 jam a
biasanya saat malam hari
 Variant angina a memburuk pada dini hari krn
catecholamine surge a interval pemberian nitrat pada
sore hari
II. BETA BLOCKER
 Menurunkan denyut jantung dan kekuatan kontraksi a
kebutuhan oksigen miokardium
 Propranolol a tidak kardioselektif
 Metoprolol, acebutolol, atenolol a kardioseletif
 Pada dosis tinggi a semua b-blocker dapat
menghambat reseptor b1 dan b2
 Dapat diberikan bersama nitrat untuk meningkatkan
durasi latihan dan toleransi
 KI : asma, diabetes, bradikardi berat, penyakit vaskular
perifer, penyakit paru obstruktif kronis
 Penghentian obat a tappering off a menghindari
rebound angina/hipertensi
III. CALCIUM CHANNEL BLOCKER
a. NIFEDIPINE
 Derivat dihydropiridine
 Terutama bekerja sebagai vasodilator arterial a terapi variant
angina krn vasospasme spontan
 Amlodipine a tidak mempengaruhi denyut jantung dan cardiac
output
 Pemberian p.o, dpt berupa tablet lepas lambat
 Mengalami metabolisme di hepar, ekskresi lewat urine dan feses
 ES : flushing, sakit kepala, hipotensi, edema perifer, konstipasi,
refleks takikardi
 Dihidropiridine short acting hrs dihindari pada penyakit jantung
koroner
b. VERAPAMIL

 Memperlambat konduksi jantung secara langsung a efek


inotropik negatif
 Dimetabolisme di hepar
 KI pada pasien dengan fungsi jantung yang menurun atau ada
abnormalitas konduksi atrioventrikuler
 Pada penderita yg juga mendapat digoxin a dapat meningkatkan
kadar digoxin

c. DILTIAZEM
 Meperlambat konduksi AV a memperlambat denyut jantung

 Mengatasi spasme arteri koroner a terapi variant angina

 Dimetabolisme di hepar, ES sedikit


Beberapa jenis operasi pasien angina
 Operasi bypass atau Operasi Coronary Artery Bypass
Grafting, atau Operasi (CABG )

 Operasi angioplasti atau PTCA (Percutaneous


Transluminal Coronary Angioplasty).
Beberapa jenis operasi pasien angina
 Operasi bypass. Atau Operasi Coronary Artery Bypass
Grafting, atau Operasi (CABG ) yaitu Prosedur yang
bertujuan untuk mengalihkan rute aliran darah agar tidak
melewati pembuluh darah yang terhalang atau sudah rusak
dengan menggunakan pembuluh darah dari bagian tubuh
lainnya.
Beberapa jenis operasi pasien angina
 Operasi angioplasti atau PTCA (Percutaneous
Transluminal Coronary Angioplasty). Prosedur yang
bertujuan memperlancar aliran darah ini dilakukan dengan
cara memasukkan sebuah balon kecil ke dalam pembuluh
darah yang mengalami penyempitan, sehingga ketika balon
tersebut ditiup, pembuluh darah akan melebar. Setelah itu,
sebuah kawat khusus akan Fungsi kawat ini untuk
mengganjal pembuluh darah agar tetap terbuka.
STABLE ANGINA
Pengobatan dimaksudkan untuk mencegah atau
mengurangi iskemia (ketidakcukupan suplai darah
ke jaringan atau organ tubuh) dan meminimalkan
gejala.

Terdapat 4 macam obat yang diberikan kepada


penderita:
1. Beta-blocker
2. Nitrat
3. Antagonis Kalsium
4. Antiplatelet
OBAT STABLE ANGINA
1. Beta-blocker
Obat ini mempengaruhi efek hormon epinephrine
dan norepinephrine pada jantung dan organ
lainnya. Beta-blocker mengurangi denyut jantung
pada saat istirahat. Selama melakukan aktivitas,
Beta-blocker membatasi peningkatan denyut
jantung sehingga mengurangi kebutuhan akan
oksigen. Beta-blocker dan nitrat telah terbukti
mampu mengurangi kejadian serangan jantung dan
kematian mendadak
OBAT STABLE ANGINA
2. Nitrat (contohnya nitroglycerin). Nitrat
menyebabkan pelebaran pada dinding pembuluh
darah, terdapat dalam bentuk short-acting dan
long-acting.
Tablet nitroglycerin yang diletakkan di bawah lidah
(sublingual) biasanya akan menghilangkan gejala
angina dalam waktu 1-3 menit, dan efeknya
berlangsung selama 30 menit.
OBAT STABLE ANGINA
-Nitrat short-acting
Penderita stable angina kronik harus selalu membawa tablet
atau semprotan nitroglycerin. Meminum tablet sebelum
melakukan kegiatan.
Nitrat yang short-acting seperti gliseril trinitrat

-Nitrat long-acting diminum sebanyak 1-4 kali/hari. Nitrat


juga terdapat dalam bentuk plester dan perekat kulit, dimana
obat ini diserap melalui kulit selama beberapa jam.
Nitrat long-acting adalah isosorbid dinitrate (Isordil, Sorbidin,
Cedocard)
OBAT STABLE ANGINA
3. Antagonis Kalsium
Obat ini mencegah pengkerutan pembuluh darah
dan bisa mengatasi kejang arteri koroner. Antagonis
kalsium juga efektif untuk mengobati variant angina.
Beberapa antagonis kalsium (misalnya verapamil dan
diltiazem) bisa memperlambat denyut jantung. Obat
ini juga bisa digabungkan bersama Beta-blocker
untuk mencegah terjadinya episode takikardi (denyut
jantung yang sangat cepat).
OBAT STABLE ANGINA
4. Antiplatelet. Platelet adalah suatu faktor yang
diperlukan untuk terjadinya pembekuan darah bila
terjadi perdarahan. Aspirin terikat pada platelet dan
mencegahnya membentuk gumpalan dalam dinding
pembuluh darah, jadi aspirin mengurangi resiko
kematian karena penyakit arteri koroner. Penderita
yang alergi terhadap aspirin, bisa menggunakan
triklopidin.
PENGOBATAN
UNSTABLE ANGINA
 Penderita mendapatkan obat untuk mengurangi
kecenderungan terbentuknya bekuan darah,
yaitu:
- Heparin (suatu antikoagulan yang mengurangi
pembentukan bekuan darah)
- Penghambat glikoprotein (misalnya absiksimab
atau tirofiban)
- Aspirin.
PENGOBATAN
UNSTABLE ANGINA
 Juga diberikan Beta-blocker dan nitroglycerin
intravena untuk mengurangi beban kerja
jantung. Jika pemberian obat tidak efektif,
mungkin harus dilakukan arteriografi koroner
dan angioplasti atau operasi bypass
PENGOBATAN
UNSTABLE ANGINA
 Operasi bypass arteri koroner

Pembedahan ini sangat efektif dilakukan pada


penderita angina dan penyakit arteri koroner
yang tidak meluas. Pembedahan ini bisa
memperbaiki toleransi penderita terhadap
aktivitasnya, mengurangi gejala dan memperkecil
jumlah atau dosis obat yang diperlukan.
Pengobatan Angina Variant
 Antagonis kalsium juga efektif untuk mengobati
variant angina. Beberapa antagonis kalsium
(misalnya verapamil dan diltiazem) bisa
memperlambat denyut jantung.
 Obat ini juga bisa digabungkan bersama beta-
blocker untuk mencegah terjadinya episode
takikardi (denyut jantung yang sangat cepat).
Pencegahan angina

 Pencegahan angin duduk (angina)


 Mengonsumsi makanan yang sehat untuk
jantung.
 Hindari makanan yang berbahaya bagi
jantung.
 Menjaga berat badan.
 Membatasi konsumsi minuman keras.
 Berhenti merokok.
EVALUASI
PASIEN ANGINA
 1. Pasien bebas dari nyeri.
 2. Peningkatan curah jantung

 3. Pasien dapat mengontrol aktivitas yang

dapat memicu serangan angina


 4. Menunjukan penurunan kecemasan

 5. Memahami cara mencegah komplikasi

dan menunjukan tanda-tanda bebas


dari komplikasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai