Anda di halaman 1dari 6

CONTOH RANCANGAN PEMBELAJARAN/PENYULUHAN PADA KLIEN DENGAN

KURANG PENGETAHUAN IBU ( Ny. Tina ) TENTANG CARA MENGATUR POLA


HIDUP SEHAT

Satuan Acara Penyuluhan/SAP

1. Pokok Bahasan : Diare


2. Sub Pokok Bahasan : Pencegahan dan Pertolongan Pertama Diare
3. Sasaran : Ny. Tina
4. Waktu : 40 menit
5. Tempat : Lantai 4F di RSPP
6. Hari/Tanggal : Kamis, 17 Oktober 2019

7. Tujuan Penyuluhan :
a. Tujuan Instruksional Umum/TIU
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan tentang pencegahan dan penanganan Diare
di RSPP selama 40 menit, diharapkan yang menderita atau beresiko dapat
memahami tentang penanganan pertama Diare dan dapat diaplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan Instruksional Khusus/TIK
1. Kognitif
Setelah dilakukan penyuluhan selama 1 x 40 menit, diharapkan Ny. Tina
Mampu :
- Menjelaskan pengertian Diare
- Penyebab Diare
- Bahaya Diare
- Penanganan Diare
- Nutrisi bagi penderita Diare
- Pencegahan Diare
- Teknik mencuci tangan dengan benar
- Cara pembuatan dan takaran pemberian oralit

2. Apektif.
Setelah mendapat penjelasan Ny. Tina mempunyai keinginan untuk merubah
perilaku dalam pola hidup sehat.

3. Psikomotor
Setelah mendapatkan penjelasan Ny. Tina mampu mendemontrasikan cara
mengatur pola hidup sehat.

8. Kegiatan.

NO Langkah-langkah Waktu Kegiatan penyuluh Kegiatan Sasaran


.
1. Pendahuluan 10’ - Memberi salam - Menjawab alam
- Memperkenalkan diri - Menjawab
- Menjelaskan maksud pertanyaan
dan tujuan
- Memberikan pre test
2 Penyajian 10’ - Menjelaskan tentang - Mendengarkan
pengertian Diare secara aktif
- Menjelaskan tentang
penyebab yang
mempengaruhi Diare
- Menjelaskan dan
mendemontrasikan
bagaimana cara teknik
mencuci tangan dengan
benar
- Menjelaskan dan
mendemontrasikan
bagaimana cara
pembuatan dan takaran
pemberian oralit
3 Evaluasi 15’ - Tanya jawab - Partisifasi aktif
- Menanyakan kembali
- Post test
4 Penutup 5’ - Meminta/memberi pesan - Memberikan pesan
dan kesan dan kesan
- Menjawab salam

9. Metode : Ceramah, Demontrasi dan tanya jawab


10. Media : Video dan PPT
11. Materi : Terlampir
12. Evaluasi
Pertanyaan.
a. Apakah yang dimaksud Diare ?
b. Apa saja penyebab Diare
c. Bagaimana cara mencuci tangan yang benar ?
d. Bagaimana cara pembuatan dan takaran pembuatan oralit ?
Jawaban.
a. Ny. Tina mengerti tentang pengertian Diare
b. Ny. Tina Mengetahui penyebab Diare
c. Ny. Tina dapat menjelaskan dan memperaktekan bagaimana cara mencuci tangan
yang benar
d. Ny. Tina dapat menjelaskan dan mempraktikan cara pembuatan dan takaran oralit

13. Daftar pustaka


Bickley, LS. Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan. Jakarta. Penerbit
Buku Kedokteran EGC. Jakarta.2013 : 197
Devy H, Ronardy (editor). Buku Saku Diagnosis dan Terapi. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.1997 : 125
Asri, Yuni. 2015. Dasar – Dasar Penyakit. Jakarta. EGC.

Pengertian
Menurut Healt Organization (WHO) penyakit diare adalah suatu penyakit yang
ditandai dengan perubahan bentuk dan konsistensi tinja yang lembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar yang lebih dari biasa yaitu 3 kali atau lebih dalam
sehari yang mungkin dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah dan penyakit ini
paling sering dijumpai pada anak balita terutama pada tahun pertama kehidupan dimana
seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare berat.

Penyebab Diare

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya diare. diare disebabkan oleh
masuknya kuman kedalam tubuh melalui perantara hewan,kuman yang berada dalam
makanan, air, melalui tubuh (tidak mencuci tangan saat makan). Berikut adalah factor
penyebab lainnya yaitu:

1. Efek samping obat-obatan tertentu


2. Factor makanan minum air tidak dimasak
3. Makan jajnan yang tidak bersih
4. Bab disembarang tempat

Penanganan Diare

Diare menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit sehingga penderita harus diberi
cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan yang hilang.sebagai pertolongan pertama,
diberi cairan herbal seperti air tajin, air sayur, air matang, air disamping itu harus diberi
cairan elektrolit berupa oralit jika tidak ada oralit bisa menggunakan larutan gula garam.

Cara pembuatannya sebagai berikut : satu sendok teh gula pasir, seperempat sendok teh
garam,dilarutkan dalam satu gelas air matang (200 cc) selanjutnya penderita diberi minum

Pencegahan diare

Adapun pencegahan diare adalah :

a) Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan


b) Menutupi makanan dan minuman
c) Mencuci buah atau sayuran sebelum dimakan atau dimasak
d) Selalu minum air yang sudah dimasak
e) Menjaga kebersihan makanan : rumah, aliran air, sampah dibuang pada tempatnya dan
ditutup
f) Makan makanan yang sehat dan bergizi

Nutrisi bagi penderita Diare

Kondisi peristaltic usus yang tidak memungkinkan, maka perlu diberi makanan yang
lunak untuk membantu peristaltic usus. Bagi bayi yang menyusui, asi tetap diberikan dan Pasi
diencerkan.

Diet BRAT adalah singkatan dari Banana , Rice, Aple Swatche, and Toast ( pisang,
nasi, saus apel, dan roti panggang). Makanan tersebut penting dikonsumsi terutama 24 jam
pertama diare yang dapat membantu meringankan diare dan serta memberikan vitamin
penting mineral, dan karbohidrat yang mudah dicerna (diserap) .

Bisa disimpulkan, makanan yang baik dikonsumsi saat diare antara lain :

a. Pisang
b. Beras
c. Sereal
d. Saus apel
e. Apel
f. The
g. Roti dan jelly
h. Yougurt
i. Kentang rebus
j. Asupan cairan dan elektrolit ( LGG atau Oralit)
Menu diatas baik dikonsumsi untuk orang dewasa dan anak anak namun mengenai
makanan untuk bayi diare dibawah usia 12 bulan harus berkonsultasi terlebih dahulu
dengan dokter.

Hindari makanan berikut ini saat diare , yaitu :


a. Makanan berlemak : gorengan dan makanan yang bersantan kental
b. Susu, mentega, es krim, dan keju
c. Minuman alcohol dan kafein
d. Pemanis buatan
e. Makanan yang menyebabkan gas berlebih : kubis atau kol, kacang kacangan, brokoli, dan
kembang kol.

Teknik cuci tangan

Cuci tangan 7 langkah adalah tata cara mencuci tangan menggunakan sabun untuk
membersihkan dari jari, telapak dan punggung tangan dari semua kotoran, kuman serta
bakteri jahat penyebab penyakit.

Cuci tangan 7 langkah merupakan cara membersihkan tangan sesuai prosedur yang
benar untuk membunuh kuman penyebab penyakit. Dengan cuci tangan pakai sabun baik
sebelum makan ataupun sebelum memulai pekerjaan, akan menjaga kesehatan tubuh dan
mencegah penyebaran penyakit melalui kuman yang menempel ditangan. Berikut langkah
cuci tangan yang baik dan benar:

1. Basahi kedua telapak tangan setinggi pertengahan tangan memakai air yang mengalir,
ambil sabun kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian.
3. Jangan lupa jari-jari tangan, gosok sela-sela jari hingga bersih.
4. Dibersihkan ujung jari secara bergantian dengan mengatupkan.
5. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian.
6. Letakkan ujung jari ketelapak tangan kemudian gosok perlahan.
7. Bersihkan kedua perglangan tangan secara bergantian dengan cara memutar, kemudia
diakhiri dengan membilas seluruh bagian tangan dengan air bersih yang mengalir lalu
keringkan menggunakan handuk bersih / tissue.
Cara pembuatan dan takaran pemberian oralit

Bahan bahan yang dibutuhkan untuk membuat oralit :

 1 sendok the gula


 Seperempat sendok the garam
 1 gelas air putih (200 ml)
Cara membuatnya adalah dengan melarutkan bahan- bahan diatas yaitu : 1 sendok the
gula dan seperempat sendok the garam kedalam satu gelas air putih kemudian aduk
perlahan hingga semua larut lalu bisa diminum.
Untuk pemberian oralit tentu ada takarannya sehingga tidak terlalu berlebihan yang
malah akan membahayakan dan juga jangan terlalu sediikit sehingga diharapkan
dapat memberikan hasil yang optimal. Berikut aturannya :
 Untuk anak dibawah 1 tahun, 3 jam pertama diberikan 1,5 gelas oralit. Selanjutnya
0,5 gelas setiap kali selesai BAB.
 Untuk anak dibawah 5 tahun (balita, 2 jam pertama diberikan 3 gelas oralit.
Selanjutnya 1 gelas setiap selesai BAB).
 Untuk anak diatas 5 tahun, 3 jam pertama diberikan 6 gelas oralit. Selanjutnya 1,5
gelas setiap kali selesai BAB.
 Untuk anak diatas 12 tahun dan dewasa, 3 jam pertama di berikan 12 gelas oralit,
selanjutnya 2 gelas setiap selesai BAB.

Bahaya Diare

Saat terjadi diare feses yang dikeluarkan oleh penderita memiliki kandungan air yang
sangat tinggi (sangat encer). Selain itu frekuensi buang air besar pun meningkat secara
drastis. Dalam sehari penderita bisa kehilangan 5 liter cairan tubuh penderita bisa juga dapat
kehilanganzat mineral (elektrolit) yang terlarut dalam cairan tubuh. Padahal bersama cairan
tubuh, elektrolit berperan dalam menjaga agar fungsi tubuh senantiasa normal.

Karena kehilangan cukup banyak cairan tubuh, penderita bisa mengalami dehidrasi.
Dehidrasi berkelanjutan yang terjadi pada anak-anak atau balita dapat mengakibatkan
kematian. Namun pada orang dewasa kematian akibat dehidrasi jarang ditemukan.

Tingkat dehidrasi dapat dilihat dari gejala-gejala yang menunjukan hilangnya cairan
tubuh. Pada tahap awal dehidrasi,penderita akan merasakan mulut kering dan rasa haus yang
berlebihan. Adapun tanda-tanda dehidrasi selanjutnya tergantung pada tingkat dehidrasi yang
dialami penderita.

Anda mungkin juga menyukai