Anda di halaman 1dari 19

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

MANAJEMEN DIARE PADA BALITA DAN ANAK


DI MTBS PUSKESMAS KETANGGUNGAN

Disusun Oleh:

KELOMPOK 

NURSALEH AWALUDIN 0111$0007


DEWI K ANIA 0111$000&
DESI AFRIYANTI 0111$00&
RISKA DARWATI T 0111$001
R HERNING PUTRI G 0111$00**
FITRIA R ACHMI 0111$00++
AMANDA MAHENDRA PUTRI 0111$00$0
DEWI R ATNASARI 0111$00$
SRI S ULASTRI 0111$00*
NURAINIYAH 0111$00&
RINA RINDANIA 0111$00&7
JULITA 0111$00
ANGGUN FRISKA YOHANA L 0111$010
INTAN TRI DINI LESTARI 0111$0114

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROFESI KEPERAWATAN ANAK ANGKATAN XXX
BANDUNG
01

LATAR BELAKANG
Diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang. Di
Indonesia diare merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak balita.
Menurut hasil penelitian Akhmad Sofian pada tahun 2009 menunjukkan 11 anak usia 1!3
tahun menderita diare cair akut sebesar $3%&$ diare disertai lendir dan darah sebanyak 
33$2& dimana penderita diare laki-laki 1$21& dan perempuan 3%$79&. Menurut ()*$
diare membunuh 2 juta anak di dunia setiap tahun sedangkan di Indonesia menurut Surkesnas
+2001, diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita.
-erdasarkan data-data di atas tidak bisa dipungkiri bahwa diare masih menjadi permasalahan
dalam masyarakat khususnya keluarga di Indonesia hingga terkadang diare dianggap sebagai
hal yang sepele. Padahal kalau tidak ditangani dengan cepat dan tepat diare akan mengancam
nyawa bagi penderitanya.
Kurangnya informasi tentang kebersihan lingkungan maupun makanan yang dikonsumsi serta

gaya hidup yang kurang bersih menjadi salah satu faktor penyebab diare. Keluarga sebagai
unit terkecil dari masyarakat mempunyai peranan penting dalam menanggulangi penyakit
diare ini. Apabila ada salah satu anggota keluarga yang terkena diare maka dari keluargalah

yang harus memberikan pertolongan pertama terhadap penderita. Namun tidak semua
keluarga paham dan mau melakukan perannya untuk menanggulangi penyakit diare ini
dengan berbagai alasan$ salah satunya adalah kurangnya informasi mengenai diare dan
juga cara penanganan pada penyakit ini.
Oleh sebab itu$ kami menyusun satuan acara penyuluhan ini guna memberikan
informasi kepada masyarakat$ khususnya keluarga yang nantinya diharapkan dapat
menambah

 pengetahuan keluarga terhadap penanganan diare sehingga keluarga mampu mengaplikasikan


informasi yang didapat untuk mencegah terjadinya penyakit diare di keluarga.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Materi Topik : Manajemen Diare pada balita dan Anak 


Sasaran : Orang tua anak yang berobat di Puskesmas Ketanggungan
Hari Tanggal : Selasa 20 7anuari 2022
Waktu : 07.00 s d 08.00
1 kali pertemuan 30 menit,
Tempat : Puskesmas Ketanggungan
Pemateri :

TUJUAN INSTITUSIONAL
Meningkatkan tingkat dan derajat kesehatan anak usia = 8 tahun di lingkungan Puskesmas
Ketanggungan.

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan ini$ peserta didik mampu mengetahui dan memahami dalam
melakukan pencegahan dan penanganan diare pada anak.

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS


Setelah mengikuti satu kali pertemuan peserta didik mampu
1. Menyebutkan pengertian diare
2. Memahami dan menyebutkan penyebab diare
3. Memahami dan menyebutkan gejala
4. Melakukan upaya pencegahan diare
5. Melakukan upaya penatalaksanaan diare

ANALISIS TUGAS
 Know :
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Gejala diare
4. Upaya pencegahan diare
5. Upaya penatalaksanaan diare
 Do :
1. Mendeteksi gejala diare sedini mungkin
2. Melakukan upaya!upaya pencegahan diare
3. Melakukan upaya! upaya penatalaksanaan diare sedini mungkin
Show :
1. Menyadari pentingnya upaya pencegahan diare
2. Menyadari pentingnya penatalaksanaan awal terhadap diare
3. Menyadari bahaya diare

POKOK BAHASAN
Manajemen Diare pada balita dan Anak

SUB POKOK BAHASAN


1. Definisi diare
2. Penyebab diare
3. Gejala diare
4. Pencegahan diare
5. Penatalaksanaan diare

MATERI PENGAJARAN
+dilampirkan,

ALOKASI WAKTU
a. Apersepsis et 7 menit
 b. Penjelasan uraian materi diskusi 33 menit
c. Rangkuman kecil mini closure, 10 menit
d. Rangkuman akhir penutup +closure, 10 menit

STRATEGI INSTRUKSIONAL
a. Menjelaskan materi! materi penyuluhan
 b. Menggunakan media pengajaran untuk mempermudah pemahaman peserta didik
c. Memberikan kesempatan bertanya pada peserta didik 
d. Melakukan evaluasi terhadap materi yg telah diberikan
MEDIA PENGAJARAN
a. Leaflet
 b. Power point

METODE INSTRUKSIONAL
a. Ceramah
 b. Tanya jawab

EVALUASI 
Pertanyaan secara lisan
1. Jelaskan pengertian diare
2. Apa saja yang dapat menyebabkan diare
3. Bagaimana tanda dan gejala diare
4. Bagaimana cara mencegah diare
5. Bagaimana cara mengatasi diare
Jawaban secara lisan ibu balita mampu menyebutkan
1. Pengertian diare dengan benar
2. Menyebutkan 3 dari 5 penyebab diare
3. Menyebutkan 3 dari 5 tanda dan gejala
4. Menyebutkan 3 dari 5 cara mencegah diare
5. Menyebutkan 3 dari 5 cara mengatasi diare

SUSUNAN ACARA KEGIATAN PENYULUHAN

T/h/0 Ke1i/2/n Pen3i3i4 Ke1i/2/n Me253e Me3i/ Durasi


Peserta/ Di3i4 
• Menyiapkan sarana dan Orang tua Peralatan yang harus8 menit
 perlengkapan. Set Anak tersedia 4 syal
ruangan. mempersiapkan microphone  sound
Prapenyul
uhan • Menyiapkan diri untuk  diri untuk   system, kolektorterminal
kegiatan penyuluhan. mengikuti kegiatan laptop
 penyuluhan.  Microphone$  sound2 menit
Menyimak dan  system, power point
Kegiatan Mengucapkan salam Ceramah
mendengarkan
Pembukaa Memperkenalkan diri dengan baik.
nnn
• Menjelaskantujuan

umum
• Kontrak Waktu
Mengkondisikan

 pasiendan keluarga
untuk berkonsentrasi
Apersepsi dengan
audience
mendengarkan
Definisi diare Ceramah Microphone$  sound 2
dengan baik. 3
tanya  system, power point
 penyebab diare bertanya
jawab m
Gejala diare$ mengenai e
ni
;raian akibat diare t
hal! hal yang
Materi
Pencegahan diare kurang dipahami
 penatalaksanaan diare
• Menjawab
 pertanyaan
dengan benar
Melakukan proses Tanya  Microphone$  sound
 jawab  system, power point
Proses tanya jawab dari
Diskusi  peserta didik terhadap 1
 pemberi materi 0
Mengevaluasi tanya  Microphone$  sound m
e
 jawab  system, power point 
Proses  pemahaman peserta ni
t
B<aluasi didik dengan beberapa
 pertanyaan

• dan mendengarkan
dengan baik. 1
0
Menyimak dan
m
mendengarkan dengan e
baik. Menyimak dan ni
t
 Review/  • Memberikan penguatan • Menyimak dan 6e<ie  Leaflet 8 menit
Mengulas dari materi yang mendengarkan
kembali disampaikan dengan baik.
Clossure • Menutup pertemuan • Menjawab salam
Penutu dan memberikan salam  penutup. 8 menit
p
 penutup.

L/60i/n M/2ei

DIARE PADA ANAK


1. Pengertian
Diare adalah suatu kondisi buang air besar yang tidak normal
yaitu lebih dari 3 kali sehari dengan karakteristik yang encer dapat
disertai atau tanpa disertai darah dan lendir. Peningkatan pengeluaran
tinja dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari biasanya$ dan terjadi paling
sedikit 3 kali dalam 2> jam. Sementara untuk bayi dan anak!anak$ diare didefinisikan

sebagai pengeluaran tinja C10 gkg2> jam sedangkan rata-rata pengeluaran tinja

normal bayi sebesar 8!10 gkg 2> jam. Diare adalah suatu keadaan dimana
frekuensi buang air besar lebih dari 4 x pada bayi dan lebih dari 3 x
pada anak-anak dengan konsistensi encer, dapat berwarana hijau
atau bercampur lendir dan darah atau lendir saja (Suraatmaja, 2007.

2. Penyebab Diare
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan dalam golongan besar tetapi
yang sering ditemukan di lapangan ataupun klinis adalah diare yang disebabkan
infeksi dan keracunan. ;ntuk mengenal penyebab diare yang dikelompokan sebagai

 berikut +Lebenthal$ 19%9 Daldiyono$ 1990 Dep es 6I$ 1999 Eatsuyanagi$ 2002,
1. Infeksi
a. Bakteri Shigella Salmonella B.Coli$ 5olongan <ibrio$ -acillus
Aereus Clostridium perfringens Staphilococ ;saurfus @amfylobacter$
Aeromonas,
 b. Firus +6ota<irus$ oralk G oralk like agent$ Adeno<irus,
c. Parasit
/rotoHoa +Bntamuba )istolytica$ 5iardia Lambia$ -alantidium

Coli Crypto Sparidium,


Cacing perut +Ascaris$ 3richuris$ Strongyloides$ -lastissistis

)uminis,
• Bacilus Cereus Clostridium /erfringens
2. Gangguan penyerapan makanan # tidak toleransi terhadap
karbohidrat, lemak atau protein.
3. Alergi alergi makanan
4. K eracunan
a. Keracunan bahan-bahan kimia
 b. Keracunan oleh racun yang dikandung dan diproduksi 4
7aHad renik Algae
Ikan$ -uah!buahan$ Sayur-sayuran
5. Imunodefisiensi imunosupresi kekebalan menurun, Aids dll
Sebab-sebab lain faktor lingkungan dan perilaku$ /sikologi rasa takut dan
cemas
3. Tanda dan gejala Diare
Diare merupakan suatu keadaan dimana tinja encer dengan frekuensi >  sehari atau
lebih yang kadang disertai +liegman 200, 4
a. muntah
 b. badan lesu
c. panas
d. tidak nafsu makan
e. darah dan atau lendir dalam kotoran
 Tanda dan gejala yang lain adalah
a. Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer 
 b. Kram perut
c. Demam
d. Mual
e. Kembung
f. Lemah
g. Pucat
h. Keluaran urine menurun
i. Turgor kulit menurun sampai jelek
 j. Ubun-ubun  fontanela cekung
k. Kelopak mata cekung
l. Mukosa mulut kering

3. Klasifikasi Diare
Menurut ()* +2008, diare dapat diklasifikasikan kepada
1. Diare akut$ yaitu diare yang berlangsung kurang dari 1> hari.
2. Disentri yaitu diare yang disertai dengan darah.
3. Diare persisten$ yaitu diare yang berlangsung lebih dari 1> hari.
4. Diare yang disertai dengan malnutrisi berat +Simatupang$ 200>,

Menurut AhlJuist dan @amilleri +2008,$ diare dibagi menjadi


1. Akut apabila kurang dari 2 minggu persisten jika berlangsung selama 2>
minggu. Lebih dari 90& penyebab diare akut adalah agen penyebab infeksi dan
akan disertai dengan muntah$ demam dan nyeri pada abdomen. 10&
lagi
disebabkan oleh pengobatan$ intoksikasi$ iskemia dan kondisi lain.
2. Kronik jika berlangsung lebih dari > minggu. berbeda dengan diare akut
 penyebab diare yang kronik laHim disebabkan oleh penyebab non infeksi seperti
allergi dan lain-lain.
Menurut liegman$ Marcdante dan 7enson +200,$ dinyatakan bahwa berdasarkan
 banyaknya kehilangan cairan dan elektrolit dari tubuh diare dapat dibagi menjadi 4
1. Diare tanpa dehidrasi
Pada tingkat diare ini penderita tidak mengalami dehidrasi karena frekuensi
diare masih dalam batas toleransi dan belum ada tanda!tanda dehidrasi.
2. Diare dengan dehidrasi ringan +3&!8&,
Pada tingkat diare ini penderita mengalami diare 3 kali atau lebih$ kadang!
kadang muntah$ terasa haus$ kencing sudah mulai berkurang$ nafsu
makan menurun$ aktifitas sudah mulai menurun$ tekanan nadi masih
normal atau
takikardia yang minimum dan pemeriksaan fisik dalam batas normal.
3. Diare dengan dehidrasi sedang +8&!10&,
Pada keadaan ini$ penderita akan mengalami takikardi$ kencing yang kurang
atau langsung tidak ada$ irritabilitas atau lesu$ mata dan ubun!ubun
besar menjadi cekung$ turgor kulit berkurang$ selaput lendir bibir dan mulut
serta kulit tampak kering$ air mata berkurang dan masa pengisian kapiler
memanjang +K 2 detik, dengan kulit yang dingin yang dingin dan pucat.

4. Diare dengan dehidrasi berat +10&!18&,


Pada keadaan ini$ penderita sudah banyak kehilangan cairan dari tubuh dan
 biasanya pada keadaan ini penderita mengalami takikardi dengan pulsasi yang
melemah$ hipotensi dan tekanan nadi yang menyebar$ tidak ada penghasilan
urin mata dan ubun-ubun besar menjadi sangat cekung tidak ada produksi air
mata$ tidak mampu minum dan keadaannya mulai apatis
kesadarannya menurun dan juga masa pengisian kapiler sangat memanjang +K 3
detik, dengan kulit yang dingin dan pucat.

4. Akibat lanjut dari diare


Menurut S/M Kesehatan Anak IDAI +200>, akibat lanjut dari diare adalah 4
a. Tanpa dehidrasi$ tanda-tanda :
- anak tetap aktif
- rasa haus tidak meningkat
- kelopak mata tidak cekung
- A sering
 b. Dehidrasi ringan,sedang tanda-tanda :
- anak gelisah
- rasa haus meningkat
- kelopak mata cekung
- -A mulai berkurang
c. Dehidrasi berat, tanda-tanda :
- anak lemas atau tidak sadar
- tidak mampu minum
- kelopak mata sangat cekung
- turgor kulit buruk

8. Cara penanganan Diare


Menurut Kemenkes 6I +2011,$ prinsip penanganan diare pada balita adalah LI3AS
DIA6B +Lima Langkah Tuntaskan Diare, yang didukung oleh Ikatan Dokter Anak 
Indonesia dengan rekomendasi ()*. Dehidrasi bukan satu-satunya cara
untuk mengatasi diare tetapi memperbaiki kondisi usus serta
mempercepat
 Penyembuhan menghentikan diare dan mencegah anak kekurangan gizi akibat diare
 juga menjadi cara untuk mengobati diare. Adapun program LI3AS Diare +Lima
Langkah tuntaskan Diare, yaitu :
1. Berikan oralit
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah
tangga dengan memberikan oralit osmolaritas rendah dan bila tidak tersedia
berikan cairan rumah tangga seperti air tajin kuah sayur air matang. Oralit saat

ini yang beredar di pasaran sudah oralit yang baru dengan osmolaritas yang

rendah yang dapat mengurangi rasa mual dan muntah. Oralit merupakan cairan

yang terbaik bagi penderita diare untuk mengganti cairan yang hilang. -ila penderita

tidak bisa minum harus segera di bawa ke sarana kesehatan untuk mendapat

pertolongan cairan melalui infus.


Oralit merupakan larutan gula garam yang dibuat dengan cara air matang
sebanyak 280cc dicampur dengan 2 sendok teh gula dan 1 sendok teh garam. Pada
 bayi harus tetap diberikan ASI selagi diberikan oralit.

2. Berikan obat Linc


Linc merupakan salah satu mikronutrien yang penting dalam tubuh. Linc dapat

menghambat enHim I*S +Inducible itric *ide Synthase, dimana ekskresi


enzim ini meningkat selama diare dan mengakibatkan hipersekresi epitel usus.
Linc juga berperan dalam epitelisasi dinding usus yang mengalami kerusakan
morfologi dan fungsi selama kejadian diare.
Pemberian Linc selama diare terbukti mampu mengurangi lama dan tingkat
keparahan diare mengurangi frekuensi buang air besar mengurangi volume tinja
serta menurunkan kekambuhan kejadian diare pada 3 bulan berikutnya.+-lack$
2003,. Penelitian di Indonesia menunjukkan bahwa Linc mempunyai efek 
 protektif terhadap diare sebanyak 11 & dan menurut hasil pilot
study menunjukkan bahwa Linc mempunyai tingkat hasil guna sebesar 7 &
+)idayat 199% dan Soenarto 2007,. Berdasarkan bukti ini semua anak diare harus
diberi Linc segera saat anak mengalami
diare. Dosis pemberian Linc pada balita4
Umur   bulan 4 N tablet + 10 Mg , per hari selama 10
hari
Umur C  bulan 4 1 tablet + 20 mg, per hari selama 10 hari.

Linc tetap diberikan selama 10 hari walaupun diare sudah berhenti.


cara pemberian tablet Hinc4 Larutkan tablet dalam 1 sendok makan air matang atau
ASI sesudah larut berikan pada anak diare.

3. Pemberian ASI  Makanan 4


Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita
terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya

 berat badan. Anak yang masih minum Asi harus lebih sering di beri ASI. Anak
yang minum susu formula juga diberikan lebih sering dari biasanya. Anak uis 
 bulan atau lebih termasuk bayi yang telah mendapatkan makanan padat harus
diberikan makanan yang mudah dicerna dan diberikan sedikit lebih sedikit dan
lebih sering. Setelah diare berhenti pemberian makanan ekstra diteruskan selama
2 minggu untuk membantu pemulihan berat badan.
4. Pemberian Antibiotika hanya atas indikasi
Antibiotika tidak boleh digunakan secara rutin karena kecilnya kejadian diare
 pada balita yang disebabkan oleh bakteri. Antibiotika hanya bermanfaat pada

 penderita diare dengan darah sebagian besar karena shigellosis, suspek kolera.
Obat-obatan Anti diare juga tidak boleh diberikan pada anak yang menderita diare
karena terbukti tidak bermanfaat. Obat anti muntah tidak di anjurkan kecuali
muntah berat. Obat-obatan ini tidak mencegah dehidrasi ataupun meningkatkan
status gizi anak bahkan sebagian besar menimbulkan efek samping
yang

 bebahaya dan bisa berakibat fatal. Obat anti protozoa digunakan bila terbukti diare
disebabkan oleh parasit amuba giardia,.
5. Anak tidak boleh dipuasakan. makanan harus tetap diberikan tapi
hindari sayuran karena serat sulit untuk dicerna sehingga bisa
meningkatkan frekuensi diare, hindari buah-buahan kecuali
pisang dan apel karea mengandung kaolin, pektin, kalium yang
berfungsi untuk memadatkan tinja serta menyerap racun.
6. Bila masih diare segera bawa ke puskesmas atau rumah
sakit terdekat.

. Cara Mencegah Diare.


Menurut Kementrian Kesehatan 6I +2011, kegiatan pencegahan penyakit diare yang

 benar dan efektif yang dapat dilakukan adalah 4


1. Perilaku Sehat
a. Pemberian ASI
ASI adalah makanan paling baik untuk bayi. komponen zat makanan
tersedia dalam bentuk yang ideal dan seimbang untuk dicerna dan diserap
secara optimal oleh bayi. ASI saja sudah cukup untuk menjaga
 pertumbuhan sampai umur  bulan. tidak ada makanan lain yang
dibutuhkan selama masa ini.
ASI bersifat steril berbeda dengan sumber susu lain seperti susu formula
atau cairan lain yang disiapkan dengan air atau bahan-bahan dapat
terkontaminasi dalam botol yang kotor. Pemberian ASI saja tanpa cairan
atau makanan lain dan tanpa menggunakan botol menghindarkan anak
dari bahaya bakteri dan organisme lain yang akan menyebabkan diare.

Keadaan seperti ini di sebut disusui secara penuh memberikan ASI


Eksklusif.
Bayi harus disusui secara penuh sampai mereka berumur  bulan. Setelah
 bulan dari kehidupannya$ pemberian ASI harus diteruskan
sambil ditambahkan dengan makanan lain +proses menyapih,.
 b. Makanan Pendamping ASI
pemberian makanan pendamping ASI adalah saat bayi secara bertahap

mulai dibiasakan dengan makanan orang deasa. /erilaku pemberian


makanan pendamping ASI yang baik meliputi perhatian terhadap kapan$
apa$ dan bagaimana makanan pendamping ASI diberikan.
c. Menggunakan Air bersih yang cukup
Penularan kuman infeksius penyebab diare ditularkan melalui :ace!oral
kuman tersebut dapat ditularkan bila masuk ke dalam mulut melalui
makanan$ minuman atau benda yang tercemar dengan tinja misalnya jari
 jari tangan makanan yang wadah atau tempat makan!minum yang dicuci
dengan air tercemar.
Masyarakat yang terjangkau oleh penyediaan air yang benar-benar bersih
mempunyai risiko menderita diare lebih kecil dibanding dengan
masyarakat yang tidak mendapatkan air bersih.
Masyarakat dapat mengurangi risiko terhadap serangan diare yaitu dengan
menggunakan air yang bersih dan melindungi air tersebut dari kontaminasi
mulai dari sumbernya sampai penyimpanan di rumah.
Yang harus diperhatikan oleh keluarga
• Ambil air dari sumber air yang bersih
Simpan air dalam tempat yang bersih dan tertutup serta gunakan

gayung khusus untuk mengambil air.


• Jaga sumber air dari pencemaran oleh binatang dan untuk mandi

Anak-anak 
• Minum air yang sudah matang dimasak sampai mendidih,
• Cuci semua peralatan masak dan peralatan makan dengan air yang

 bersih dan cukup.


d. Mencuci 3angan
Kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting
dalam penularan kuman diare adalah mencuci tangan. Mencuci tangan
dengan sabun terutama sesudah buang air besar sesudah membuang tinja
anak$ sebelum menyiapkan makanan sebelum menyuapi makan anak dan
sebelum makan$ mempunyai dampak dalam kejadian diare Menurunkan
angka kejadian diare sebesar >7&,.
e. Menggunakan jamban
Pengalaman di beberapa negara membuktikan bahwa upaya penggunaan
 jamban mempunyai dampak yang besar dalam penurunan risiko terhadap
 penyakit diare. Keluarga yang tidak mempunyai jamban harus membuat

 jamban dan keluarga harus buang air besar di jamban.


Yang harus diperhatikan oleh keluarga
• Keluarga harus mempunyai jamban yang berfungsi baik dan dapat
dipakai oleh seluruh anggota keluarga.
• Bersihkan jamban secara teratur.
Gunakan alas kaki bila akan buang air besar.
f. Membuang tinja bayi yang benar 
Banyak orang beranggapan bahwa tinja bayi itu tidak berbahaya. Hal ini
tidak benar karena tinja bayi dapat pula menularkan penyakit pada anak-
anak dan orang tuanya. tinja bayi harus dibuang secara benar.
Yang harus diperhatikan oleh keluarga
Kumpulkan segera tinja bayi dan buang di jamban
• Bantu anak buang air besar di tempat yang bersih dan mudah di

 jangkau olehnya.
• Bila tidak ada jamban$ pilih tempat untuk membuang tinja seperti

di dalam lubang atau di kebun kemudian ditimbun.


• Bersihkan dengan benar setelah buang air besar dan cuci tangan

dengan sabun.
g. Pemberian Imunisasi campak 
Pemberian imunisasi campak pada bayi sangat penting untuk mencegah
agar bayi tidak terkena penyakit campak. Anak yang sakit campak sering
disertai diare$ sehingga pemberian imunisasi campak juga dapat mencegah
diare. Oleh karena itu berilah imunisasi campak segera setelah bayi

 berumur 9 bulan.
2. Penyehatan Lingkungan
a. Menyediaan Air bersih
Mengingat bahwa ada beberapa penyakit yang dapat ditularkan melalui air
antara lain adalah diare kolera disentri hepatitis penyakit kulit penyakit
mata dan berbagai penyakit lainnya maka penyediaan air bersih baik
secara kuantitas dan kualitas mutlak diperlukan dalam memenuhi
kebutuhan air sehari-hari termasuk untuk menjaga kebersihan diri dan
lingkungan. untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut penyediaan air

 bersih yang cukup disetiap rumah tangga harus tersedia. Disamping itu
 perilaku hidup bersih harus tetap dilaksanakan.
 b. Pengelolaan Sampah
Sampah merupakan sumber penyakit dan tempat berkembang biaknya
vektor penyakit seperti lalat nyamuk tikus kecoa dsb. Selain itu sampah dapat
mencemari tanah dan menimbulkan gangguan kenyamanan dan estetika
seperti bau yang tidak sedap dan pemandangan yang tidak enak dilihat.
Oleh karena itu pengelolaan sampah sangat penting untuk
mencegah penularan penyakit tersebut. 3empat sampah harus disediakan
sampah harus dikumpulkan setiap hari dan dibuang ke tempat

 penampungan sementara. bila tidak terjangkau oleh pelayanan


 pembuangan sampah ke tempat pembuangan akhir dapat dilakukan

 pemusnahan sampah dengan cara ditimbun atau dibakar.


c. Sarana pembuangan Air Limbah
Air limbah baik limbah pabrik atau limbah rumah tangga harus dikelola
sedemikian rupa agar tidak menjadi sumber penularan penyakit. Sarana
 pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat akan menimbulkan
 bau$ mengganggu estetika dan dapat menjadi tempat perindukan nyamuk
dan bersarangnya tikus$ kondisi ini dapat berpotensi menularkan penyakit
seperti leptospirosis$ filariasis untuk daerah yang endemis filaria. -ila ada
saluran pembuangan air limbah di halaman$ secara rutin harus
dibersihkan$ agar air limbah dapat mengalir$ sehingga tidak
menimbulkan bau yang tidak sedap dan tidak menjadi tempat perindukan
nyamuk.

DAFTAR PUSTAKA

AhlJuist$ D.A.$ and @amilleri$ M.2008.Diarrhea and @onstipation. In4 sper$ D.L$.
:auci$ A.S.$ Longo$ D.L.$ -raunald$ B.$ )auser$ S.L.$ 7ameson$ 7.L.$ eds. 2008.
)arrisonOs /rinciples of Internal Medicine. 1th ed. ;SA4 Mc5ra!)ill.

Depkes 6I. 200%. Buu Pedoman Pelasanaan Pogram P2 Diare. 7akarta4 Ditjen


//M dan /L.

Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan penyehatan Lingkungan. 2011. Buku


Saku Petugas Kesehatan L$N&AS D$AR(. Jakarta4 Departemen Kesehatan Republik 
Indonesia.

/uro Sudarmo S.$ 5ama ).$ )adinegoro S. 200>. Buku A)ar $lmu Kesehatan
 Ana: $nfesi dan Penyait &ropis. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jakarta4 Balai
Penerbit :;I.
Suraatmaja$S. 2007. Kapita Selecta *astroenterologi Anak . Jakarta4B5@.

;lsen$ Martin. 200.  Manisfestasi Klinis Penyait Saluran Pencernaan.In4


-ehrman$ liegman P Ar<in$ elson$ ed. Ilmu Kesehatan Anak Folume 2 Bdisi 18.
Jakarta4B5@.

World Health OrganiHation. 2008. The Treatment of Diarrhea a Physicians and


Other Senior Wealth Worer. ()* /ress4 5ene<a.

Anda mungkin juga menyukai