SAP Penkes Ajeng Della Desinta 30901900013
SAP Penkes Ajeng Della Desinta 30901900013
KEPERAWATAN ANAK
“ PENDIDIKAN KESEHATAN “
OLEH :
NAMA : Ajeng Della Desinta
NIM : 30901900013
DOSEN :
Ns.Nopi Nur Khasanah, M.Kep, Sp.Kep.An
PENDIDIKAN KESEHATAN
- Menyimpulkan
bersama sama
hasil kegiatan
penyuluhan.
- Salam penutup.
4. METODE
Ceramah dan Tanya jawab
5. EVALUASI
• Standar persiapan : SAP sudah dibuat dan dikoreksi
• Standar proses : 1. Pelaksanaan sesuai waktu yang telah ditetapkan
2. Keluarga/peserta aktif bertanya
3. Keluarga/peserta mendengarkan dengan perhatian
4. Keluarga/pesert dapat memahami pengertian, jenis,
penyebab,Tanda dan gejala, cara mengatasi diare.
A. Pengertian
Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar, dengan
kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi akibat makanan dan minuman yang
terpapar virus, bakteri, atau parasit. Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di
Indonesia.
B. Etiologi
Ada beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang mengalami diare. Umumnya, diare
disebabkan oleh beberapa hal berikut:
Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsif, mata
cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat. Sedangkan tanda dehidrasi
pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, pusing,
mulut kering, serta nyeri kepala.
Diare pada anak dapat ditangani dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:
Mengganti kehilangan cairan adalah salah satu kunci penting dalam penanganan diare pada anak
agar terhindar dari dehidrasi. Orang tua perlu mengetahui bahwa dehidrasi pada anak adalah
kondisi yang patut diwaspadai.
Pada bayi yang sedang diare, upayakan untuk menyusuinya lebih sering. Bayi yang sedang diare
membutuhkan cairan pengganti yang mengandung nutrisi penting agar ia tidak kekurangan
cairan dan nutrisi. Cairan yang baik tersebut salah satunya adalah ASI. Jika biasanya Ibu
menyusui tiap 2 jam, kini berikan ASI setiap jam sesuai kebutuhan Si Kecil.
Untuk anak-anak, penting untuk memberinya cairan rehidrasi oral seperti oralit. Pemberian air
putih saja, tanpa kandungan gula atau elektrolit, tidak bisa dikatakan sebagai asupan yang ideal.
Oralit yang terdiri dari campuran air dengan gula dan garam yang berfungsi untuk menggantikan
gula, elektrolit, dan mineral penting lainnya yang hilang akibat diare pada anak.
2.Antisipasi malnutrisi dengan makanan yang sehat
Anda dianjurkan terus memberi makanan pada bayi atau anak seperti biasa. Berikan makanan
dalam porsi kecil, namun lebih sering jika Si Kecil bisa menghabiskannya.
Meski begitu, Anda juga harus berhati-hati dalam memberi makanan atau minuman, sebab
beberapa di antaranya dapat membuat diare pada anak berlangsung lebih lama. Contohnya
adalah susu. Sebagian anak mungkin mengalami intoleransi laktosa atau alergi susu. Jika
diberikan susu, diare pada anak dengan kondisi tersebut akan menjadi semakin parah.
Pilihan makanan yang dapat diberikan adalah yang dapat dicerna dengan mudah oleh tubuh anak,
antara lain nasi putih, pisang, serta berbagai rebusan daging, ayam, atau ikan. Hindari memberi
makanan yang mengandung terlalu banyak lemak, gula, atau makanan yang pedas. Hindari
makanan berserat tidak larut, seperti tomat, seledri, timun, bayam, brokoli, kacang, wortel, dan
gandum utuh. Jenis-jenis makanan tersebut dapat menyebabkan diare semakin parah.
Bila anak mengalami diare, Anda harus memastikan bahwa ia tidak mengalami dehidrasi.
Dehidrasi merupakan salah satu komplikasi diare pada anak yang dapat meningkatkan risiko
kerusakan otak, kejang, dan bahkan kematian. Apabila diare tidak membaik setelah perawatan di
rumah, atau justru memburuk dan terdapat tanda-tanda di atas, segera bawa anak ke dokter atau
rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.