Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENGAJARAN

KEPERAWATAN ANAK
“ PENDIDIKAN KESEHATAN “

OLEH :
NAMA : Ajeng Della Desinta
NIM : 30901900013

DOSEN :
Ns.Nopi Nur Khasanah, M.Kep, Sp.Kep.An

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
(UNISSULA )
SEMARANG
2021
SATUAN ACARA PENGAJARAN

PENDIDIKAN KESEHATAN

POKOK BAHASAN : Tanda dan penyebab diare


SUB POKOK BAHASAN : Cara penyembuhan Diare
SASARAN : Ibu dan anak-anak di sekitar rumah
WAKTU :Rabu, 02 Juni 2021,09.00-10.30 WIB
TEMPAT : Rumah Ajeng Della Desinta

1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan keluarga mampu memahami tentang penyakit
diare.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mengikutipenyuluhan kesehatan selama 1x 30 menit diharapkan warga dapat
1. Memahami pengertian, tanda dan gejala, dan penyebab penyakit diare.
2. Memahami pertolongan pertama bagi penderita diare.
3. Memahami cara pencegahan diare.
3. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN MEDIA


1. Pembukaan 5 menit - Salam ceramah
- Perkenalan
- Menjelaskan
tujuan
penyuluhan dan
kontrak waktu
penyuluhan.
2. Pelaksanaan 15 menit - Menjelaskan
tentang
pengertian dan
klarifikasi
penyakit asma.
- Menjelaskan
tentang
penyebab diare Leaflet
- Menjelaskan
tanda dan gejala
diare
- Menjelaskan
tentang cara
mengatasi
diare.
3. Penutup 10 menit - Menanyakan
kembali
pengertian,dan
Cara menyembuh Tanya jawab
,kan diare

- Menyimpulkan
bersama sama
hasil kegiatan
penyuluhan.
- Salam penutup.

4. METODE
Ceramah dan Tanya jawab
5. EVALUASI
• Standar persiapan : SAP sudah dibuat dan dikoreksi
• Standar proses : 1. Pelaksanaan sesuai waktu yang telah ditetapkan
2. Keluarga/peserta aktif bertanya
3. Keluarga/peserta mendengarkan dengan perhatian
4. Keluarga/pesert dapat memahami pengertian, jenis,
penyebab,Tanda dan gejala, cara mengatasi diare.

• Standar hasil : 1. Keluarga/peserta dapat menyebabkan pengertian dan


klarifikasi diare.
2. Keluarga/peserta dapat menyebabkan penyebab diare.
3. Keluarga/peserta dapat menyebabkan tanda dan gejala
diare.
4. Keluarga/peserta dapat menyebabkan cara pencegahan
diare.
6. PUSTAKA
Dainur, 1992, Materi – materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat, Widya Medika,
Jakarta
Notoatmojoyo, S, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta
Setyo, joko;2001, Keperawatn Medika Medah, salemba Medika, Jakarta
LAMPIRAN

LEAFLET DAN DOKUMENTASI FOTO


MATERI

A. Pengertian

Diare adalah penyakit yang membuat penderitanya menjadi sering buang air besar, dengan
kondisi tinja yang encer. Pada umumnya, diare terjadi akibat makanan dan minuman yang
terpapar virus, bakteri, atau parasit. Diare merupakan salah satu masalah kesehatan di
Indonesia.

B. Etiologi

Ada beberapa kondisi yang bisa membuat seseorang mengalami diare. Umumnya, diare
disebabkan oleh beberapa hal berikut:

-Intoleransi terhadap makanan, seperti laktosa dan fruktosa.


-Alergi makanan.
-Efek samping dari obat-obatan tertentu.
-Infeksi bakteri, virus, atau parasit.
-Penyakit usus.
-Pasca operasi batu empedu.
-Radang pada saluran pencernaan, seperti pada penyakit Crohn, kolitis ulseratif, atau kolitis
mikroskopik.
-Irritable bowel syndrome.
-Penyakit celiac atau penyakit yang menyebabkan tubuh menolak protein gluten.
C. Tanda dan Gejala

Beberapa gejala yang biasanya menjadi tanda munculnya diare adalah:

-Feses lembek dan cair.


-Nyeri dan kram perut.
-Mual dan muntah.
-Nyeri kepala.
-Kehilangan nafsu makan.
-Haus terus-menerus.
-Darah pada feses.
-Dehidrasi merupakan gejala paling umum yang menyertai diare. Pada anak-anak, diare dapat
ditandai dengan jarang buang air kecil, mulut kering, serta menangis tanpa mengeluarkan air
mata.

Pada keadaan dehidrasi berat, anak dapat terlihat cenderung mengantuk, tidak responsif, mata
cekung, serta kulit perut yang dicubit tidak kembali dengan cepat. Sedangkan tanda dehidrasi
pada orang dewasa, antara lain kelelahan dan tidak bertenaga, kehilangan nafsu makan, pusing,
mulut kering, serta nyeri kepala.

D. Pencegahan diare pada anak

Diare pada anak dapat ditangani dengan memperhatikan hal-hal berikut ini:

1.Perhatikan asupan cairan untuk menghindari dehidrasi

Mengganti kehilangan cairan adalah salah satu kunci penting dalam penanganan diare pada anak
agar terhindar dari dehidrasi. Orang tua perlu mengetahui bahwa dehidrasi pada anak adalah
kondisi yang patut diwaspadai.
Pada bayi yang sedang diare, upayakan untuk menyusuinya lebih sering. Bayi yang sedang diare
membutuhkan cairan pengganti yang mengandung nutrisi penting agar ia tidak kekurangan
cairan dan nutrisi. Cairan yang baik tersebut salah satunya adalah ASI. Jika biasanya Ibu
menyusui tiap 2 jam, kini berikan ASI setiap jam sesuai kebutuhan Si Kecil.
Untuk anak-anak, penting untuk memberinya cairan rehidrasi oral seperti oralit. Pemberian air
putih saja, tanpa kandungan gula atau elektrolit, tidak bisa dikatakan sebagai asupan yang ideal.
Oralit yang terdiri dari campuran air dengan gula dan garam yang berfungsi untuk menggantikan
gula, elektrolit, dan mineral penting lainnya yang hilang akibat diare pada anak.
2.Antisipasi malnutrisi dengan makanan yang sehat

Anda dianjurkan terus memberi makanan pada bayi atau anak seperti biasa. Berikan makanan
dalam porsi kecil, namun lebih sering jika Si Kecil bisa menghabiskannya.
Meski begitu, Anda juga harus berhati-hati dalam memberi makanan atau minuman, sebab
beberapa di antaranya dapat membuat diare pada anak berlangsung lebih lama. Contohnya
adalah susu. Sebagian anak mungkin mengalami intoleransi laktosa atau alergi susu. Jika
diberikan susu, diare pada anak dengan kondisi tersebut akan menjadi semakin parah.
Pilihan makanan yang dapat diberikan adalah yang dapat dicerna dengan mudah oleh tubuh anak,
antara lain nasi putih, pisang, serta berbagai rebusan daging, ayam, atau ikan. Hindari memberi
makanan yang mengandung terlalu banyak lemak, gula, atau makanan yang pedas. Hindari
makanan berserat tidak larut, seperti tomat, seledri, timun, bayam, brokoli, kacang, wortel, dan
gandum utuh. Jenis-jenis makanan tersebut dapat menyebabkan diare semakin parah.

Jangan berikan obat-obatan dahulu dan kenali kapan harus ke dokter


Hindari memberinya obat antidiare, sebelum berkonsultasi dengan dokter anak. Anda disarankan
untuk segera memeriksakan anak ke dokter apabila terjadi hal-hal semacam ini:
-Anak terlihat pucat.
-Tidak mengeluarkan air mata saat menangis.
-Penurunan kesadaran.
-Tidak pipis setelah beberapa jam.
--Matanya terlihat cekung.
-Sesak napas.
-Diare pada anak berlangsung selama lebih dari tiga hari,
-Disertai muntah yang bercampur darah atau cairan kuning/hijau.
-Anak terlalu lemah, bahkan tidak mampu berdiri.
-Anak mengalami demam tinggi.
-Dalam delapan jam sudah mengalami diare empat kali atau lebih.
-Terdapat ruam pada tubuh.
-Terdapat darah pada tinja.

Bila anak mengalami diare, Anda harus memastikan bahwa ia tidak mengalami dehidrasi.
Dehidrasi merupakan salah satu komplikasi diare pada anak yang dapat meningkatkan risiko
kerusakan otak, kejang, dan bahkan kematian. Apabila diare tidak membaik setelah perawatan di
rumah, atau justru memburuk dan terdapat tanda-tanda di atas, segera bawa anak ke dokter atau
rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai