Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE

Pokok Bahasa : Diare


Sub Poko Bahasa : Pengertian, penyebab dan tanda diare
Sasaran Penyuluhan : seluruh gangguan sistem pencernaan
Hari / Tanggal : 25 Desember 2020
Waktu Pembelajaran : 30 Menit
Tempat penyuluhan : Ruangan aula panti jompo yayasan guna budi
bakti
1. Tujuan Intruksional Umum ( TIU )
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit kepada selurus pasien
sistem pencernaan Diare
Mampu memahami tentang Diare
II. Tujuan Intrusional Khusu ( TIK )
Setelah di lakukan pendidikan kesehatan slama 30 menit. Seluruh pasien
gangguan sistem pernapasan, dan mampu :
1. Menjelaskan pengertian Diare
2. Menjelaskan penyebab Diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala Diare

III. Strategi Pelaksanaan

1. Metode : Cerama dan diskusi


2. Media : Leaflet
3. Garis besar materi :
a. Penertian Diare
b. Penyebab Diare
c. Tanda dan gejala Diare
IV. Pelaksanaan Kegiatan
No Kegiatan Penyuluhan Peserta Waktu Media

1 Pembukaan - Memberikan - Menjawab 5 Menit


salam dan salam
berkenalan - Mendengarkan
- Menjelaskan Dan
topik dan tujuan memperhatikan
penyuluhan
2 Kegiatan - Menjelaskan - Mendengar dan 10 Menit Lembar
inti Balik
Pengertian Memperhatikan
dan
Diare - Mendengar dan Leaflet
- Menjelaskan memperhatikan
Penyebab Diare - Mendengar dan
Menjelaskan Memperhatikan
tanda dan gejala
Diare
3 Penutup - Melakukan - Bertanya atau 15 Menit Lembar
Balik
diskusi dan menjawab
dan
tanya jawab - Mendengarkan Leaflet
- Menyimpulkan Dan
materi dan memperhatikan
membagi leaflet - Menerima leaflet
- Mengucapkan - Menjawab salam
salam

IV. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1. Kesiapan mahasiswa memeberikan penyuluhan
2. Kesiapan pasien mengikuti.
3. Waktu dan tempat sesuai dengan rencana kegiatan
b. Evaluasi peroses
1. Sasaran memperhatikan dan mendengar selama penyuluhan kesehatan
2. Sasaran aktif betahnya bila ada hal yang belum di mengerti
3. Sasaran memperjawaban atas pertanyaan pemberi materi
4. Tanya jawab bejalan dengan baik
c. Evaluasi Hasil
1. 80% pertanyaan dapat di jawab

MATERI 
1.1. Pengertian 
Menurut World Healt Organization (WHO, 2005), penyakit diare 
adalah suatu penyakit yang ditandai dengan perubahan bentuk dan
konsistensi  tinja yang lembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi
buang air  besar yang lebih dari biasa, yaitu 3 kali atau lebih dalam sehari
yang mungkin  dapat disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.
Penyakit ini paling  sering dijumpai pada anak balita, terutama pada 3 tahun
pertama kehidupan,  dimana seorang anak bisa mengalami 1-3 episode diare
berat (Simatupang,  2014). 
Diare adalah buang air besar pada bayi atau anak lebih dan 3 kali 
sehari, disertai konsistensi tinja menjadi cair dengan atau tanpa lendir dan 
darah yang berlangsung kurang dan satu minggu (Juffrie, dkk, 2010). 
Diare merupakan suatu keadaan pengeluaran tinja yang tidak
normal  atau tidak seperti biasanya. Dan dapat disimpulkan bahwa diare
adalah buang  air besar yang bertambahnya frekuensi defekasi lebih dari 3
kali perhari dan  konsistensi dari tinja yang melembek sampai mencair. 

1.2. Penyebab Diare 

Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan timbulnya diare 


(Simatupang, 2015). Diare disebabkan oleh masuknya kuman kedalam 
tubuh melalui perantara hewan, kuman yang berada dalam makanan, air, 
melalui tubuh (tidak mencuci tangan waktu makan). Berikut adalah faktor 
penyebab lainnya, yaitu : 

a. Efek samping obat-obatan tertentu 


b. Faktor malabsorbsi. Malabsorbsi ini pada zat yang
mengandung  karbohidrat, lemak, dan protein. 
c. Konsumsi alkohol dan kopi yang berlebihan
d. Faktor makanan. Faktor makanan ini yang seringkali bisa
menyebabkan  terjadinya diare. Diantaranya yaitu akibat dari
makanan basi, beracun,  terlalu banyak lemak, sayuran
dimasak kurang matang. 
e. Minum air tidak masak 
f. Makan jajanan yang tidak bersih 
g. Berak disembarang tempat 
h. Makan dengan tangan kotor 
i. Faktor psikologis. Psikologis ini ternyata juga berpengaruh
keada angka  kejadian dari diare. Diantara faktor psikologis
yang mempengaruhi  terjadinya diare adalah rasa takut, cemas,
dan gelisah. 
1.3. Bahaya Diare 

Saat terjadi diare, feses yang dikeluarkan oleh penderita memiliki 


kandungan air yang sangat tinggi (sangat encer). Selain itu, frekuensi
buang  air besar pun meningkat secara drastis. Dalam sehari penderita bisa 
kehilangan lima liter cairan tubuh. Penderita juga dapat kehilangan zat 
mineral (elektrolit) yang terlarut dalam cairan tubuh. Padahal bersama
cairan  tubuh, elektrolit berperan dalam menjaga agar fungsi tubuh
senantiasa  normal. 
Karena kehilangan cukup banyak cairan tubuh, penderita bisa 
mengalami dehidrasi. Dehidrasi berkelanjutan yang terjadi pada anak-anak 
atau balita dapat mengakibatkan kematian. Namun pada orang dewasa, 
kematian akibat dehidrasi jarang ditemukan. Tingkat dehidrasi dapat dilihat
dari gejala-gejala yang menunjukkan  hilangnya cairan tubuh. Pada tahap
awal dehidrasi, penderita akan merasakan  mulut kering dan rasa haus yang
berlebihan. Adapun tanda-tanda dehidrasi  selanjutnya tergantung pada
tingkat dehidrasi yang dialami penderita.
1.4. Penanganan Diare 
Diare menyebabkan khilangan cairan dan elektrolit sehingga
penderita  harus diberi cairan sebanyak mungkin untuk mengganti cairan
yang hilang.  Sebagai pertolongan pertama, diberi cairan rumah tangga
seperti tajin, air  sayur, air matang, teh. Disamping itu, harus diberi cairan
elektrolit berupa  oralit. Jka tidak ada oralit, bisa menggunakan larutan gula
garam. Cara  pembuatannya sebagai berikut : satu sendok teh munjung gula
pasir,  seperempat sendok teh muntung garam, dilarutkan dalam satu gelas
air  matang (200cc). Selanjutnya penderita diberi minum. 
1.5. Nutrisi bagi penderita Diare 
Kondisi peristaltik usus yang tidak memungkinkan, maka perlu  diberi
makanan yang lunak untuk membantu peristaltik usus. Bagi bayi yang
menyusui, ASI tetap diberikan dan PASI diencerkan. Diet BRAT adalah
singkatan dari Banana, Rice, Applesuace, and  Toast (pisang, nasi, saus
apel, dan roti panggang). Makanan tersebut penting  dikonsumsi terutama
24 jam pertama diare yang dapat membantu meringankan diare serta
memberikan vitamin penting, mineral, dan  karbohidrat yang mudah dicerna
(diserap). 
Bisa disimpulkan, makanan yang baik dikonsumsi saat diare antara  lain : 
a. Pisang 
b. Beras 
c. Sereal 
d. Saus apel 
e. Apel 
f. Teh 
g. Roti dan jelly 
h. Yoghurt 
i. Kentang rebus 
j. Asupan cairan dan elektrolit (LGG / Oralit )

Anda mungkin juga menyukai