Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Satuan Acara Penyuluhan Ini Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Promosi
Kesehatan Yang Dibimbing Oleh:

Disusun Oleh:
Nama : KURRATU AINI
NIM : (1814401085)
Tingkat 2 Reguler 2

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN TANJUNGKARANG


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diare dan Penanganannya


Sub Pokok Bahasan : Mengatasi Diare dengan Membuat Larutan Oralit
Sasaran : Masyarakat
Tempat : Balai Puskesmas
Hari/Tanggal : Jumat, 24 Januari 2020
Jam/Waktu : 09.00 s/d 09.15 WIB (15 Menit)

A. Analisa Situasi
Menurut WHO Penyakit diare masih merupakan masalah kesehatan masyarakat
di negara berkembang seperti di Indonesia, karena morbiditas (meratanya penyakit) dan
mortalitas-nya (ukuran jumlah kematian) yang masih tinggi. Seperti yang kita ketahui,
banyak masyarakat yang masih menyepelekan penyakit diare. Banyak dari mereka yang
tidak terlalu paham akan masalah-masalah yang akan ditimbulkan. Bahkan, tidak
menutup kemungkinan bahwa masyarakat yang sudah tau akan masalah diare namun
tidak mencerminkan sikap dan tindakan apa yang harus diambil saat diare itu melanda
keluarga mereka, terkhususnya pada anak-anak yang sangat rentan terhadap penyakit
tersebut.

B. Diagnosa Keperawatan
Diare berhubungan dengan proses infeksi

C. Tujuan
1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Diare dan penanggulangannya
selama 15 menit diharapkan masyarakat dapat mengerti tentang diare dan
mengaplikasikan penanggulangannya dengan cara membuat larutan oralit atau LGG
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Diare dan penanggulangannya selama
15 menit diharapkan masyarakat mampu :
a. Menjelaskan kembali tentang pengertian Diare
b. Menyebutkan kembali faktor yang dapat menyebabkan terjadinya Diare
c. Menyebutkan kembali tanda dan gejala timbulnya Diare
d. Menjelaskan kembali cara mencegah agar tidak terjadi Diare
e. Menjelaskan kembali penanganan pada Diare
f. Mendemonstrasikan kembali cara pembuatan Larutan Gula Garam atau oralit

D. Isi Materi (uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)


1. Pengertian dari Diare
2. Faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya Diare
3. Tanda dan gejala timbulnya Diare
4. Cara mencegah agar tidak terjadi Diare
5. Penanganan Diare
6. Cara pembuatan Larutan Gula Garam atau oralit

E. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

F. Media
1. Leaflet
2. Lembar Bolak Balik

G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan Kegoatan
Penyuluhan Penyuluh Sasaran
2 menit Pembukaan:
 Salam  Memberikan salam  Menjawab salam
 Perkenalkam  Memperkenalkan  Mendengarkan
 Tujuan diri
 Menjelaskan tujuan  Memperhatikan
penyuluhan
5 menit Inti: Menjelaskan :
Menjelaskan materi  Pengertian dari  Menyimak dan
secara sistematis Diare mendengarkan
dengan media lembar  Faktor apa saja  Menyimak dan
balik yang dapat mendengarkan
menyebabkan
terjadinya Diare
 Tanda dan gejala  Menyimak dan
timbulnya Diare mendengarkan
 Cara mencegah agar  Menyimak dan
tidak terjadi Diare mendengarkan

 Penanganan Diare  Menyimak dan


mendengarkan
 Cara pembuatan  Menyimak dan
larutan gula garam mendengarkan
atau oralit

10 menit Evaluasi tanya jawab  Memberikan  Memberikan


kesempatan pada pertanyaan
masyarakat untuk
bertanya

 Memberikan  Menyampaikan
kesempatan kepada kesimpulan hasil
masyarakat untuk penyuluhan
menjelaskan
/menyebutkan
kembali kesimpulan
dari materi yang
telah disampaikan
2 menit penutup  Membacakan  Mendengarkan
kesimpulan materi
kepada masyarakat

 Membagikan leaflet  Menerima leaflet


tentang diare dan dengan antusias
penanggulangannya
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup

H. Evaluasi
1. Evaluasi Struktural
a. Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b. Penyelenggaraan dilaksanakan di balai puskesmas
c. Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
a. Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b. Tidak ada sasaran yang meninggalkan tempat penyuluhan sampai acara berakhir
c. Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
No. Evaluasi Lisan Respon Audiens Nilai
1. Pengertian Diare
2. Faktor apa saja yang dapat
menyebabkan terjadinya Diare
3. Tanda dan gejala timbulnya Diare
4. Cara mencegah agar tidak terjadi
Diare
5. Penanganan Diare
6. Cara pembuatan Larutan Gula Garam
atau oralit
Lampiran I

Materi Satuan Acara Penyuluhan


Pencegahan Diare Pada Anak

A. Pengertian Diare

Diare adalah pengeluaran feses yang sering, lunak dan tidak berbentuk. (Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia :2017)
Menurut Depkes RI (2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya
perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan
bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari
Diare adalah sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah menjadi lembek atau
cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam (wikipedia).
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan
biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut. Orang
yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh sehingga menyebabkan dehidrasi.
Hal ini membuat tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik dan dapat membahayakan
jiwa, khususnya pada anak dan orang lanjut usia.
Diare jarang membahayakan, namun dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan
nyeri kejang pada bagian perut.Meskipun tidak membutuhkan perawatan khusus,
penyakit diare perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat menyebabkan dehidrasi
(kekurangan cairan tubuh).Dehidrasi dapat disertai dengan gejala fisik seperti bibir terasa
kering, kulit menjadi keriput, mata dan ubun-ubun menjadi cekung, serta menyebabkan
syok. Untuk mencegah dehidrasi yaitu dengan meminum larutan oralit. Karena itu,
penderita diare harus banyak minum air dan diberi obat anti diare.

B. Faktor Penyebab Terjadinya Diare


1. Faktor infeksi
a. Infeksi enteral; infeksi saluran pencernaan makanan yang merupakan penyebab
utama diare pada anak. Meliputi infeksi enteral sebagai berikut :
1) Infeksi bakteri: Vibrio, E.coli, Salmonella, Shigella, Campylobacter,
Yersinia, Aeromonas, dan sebagainya.
2) Infeksi virus: Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, Poliomyelitis) Adeno-
virus, Rotavirus, Astrovirus, dan lain-lain.
3) Infeksi parasit: cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris, Strongyloides);
protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis);
jamur (Candida albicans).
b. Infeksi parenteral ialah infeksi di luar alat pencernaan makanan seperti: otitis
media akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis, bronkopneumonia, ensefalitis, dan
sebagainya. Keadaan ini terutama terdapat pada bayi dan anak berumur di bawah
2 tahun.
 Keterangan:

Organisme-organisme ini mengganggu proses penyerapan makanan di usus


halus. Dampaknya makanan tidak dicerna kemudian segera masuk ke usus besar.
Makanan yang tidak dicerna dan tidak diserap usus akan menarik air dari dinding
usus. Di lain pihak, pada keadaan ini proses transit di usus menjadi sangat singkat
sehingga air tidak sempat diserap oleh usus besar. Hal inilah yang menyebabkan tinja
berair pada diare.

2. Faktor malabsorbsi
a. Malabsorbsi karbohidrat: disakarida (intoleransi laktosa, maltosa dan sukrosa);
monosakarida (intolerasni glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi dan anak
yang terpenting dan tersering (intoleransi laktosa).
b. Malabsorbsi lemak
c. Malabsorbsi protein

3. Faktor makanan, makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.


4. Faktor psikologis, rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi pada anak yang
lebih besar).

Diare selain disebabkan oleh beberapa infeksi virus dan juga akibat dari racun
bakteria, juga bisa disebabkan oleh faktor kebersihan lingkungan tempat
tinggal.Lingkungan yang kumuh dan kotor menjadi tempat berkembang bakteri
(E.coli), virus dan parasit (jamur, cacing, protozoa), dan juga lalat yang turut berperan
dalam membantu penyebaran kuman penyakit diare.

Diare juga bisa muncul akibat tangan kotor dan dapat pula karena tertular dari
binatang peliharaan, dan kontak langsung dengan feses atau marterial yang
menyebabkan diare.

Faktor yang meningkatkan penyebaran kuman penyebab diare:

1. Tidak memadainya penyediaan air bersih


2. Air tercemar oleh tinja
3. Pembuangan tinja yang tidak hygienis
4. Kebersihan perorangan dan lingkungan jelek
5. Penyiapan dan penyimpanan makanan yang tidak semestinya
6. Penghentian ASI yang terlalu dini

C. Tanda Dan Gejala Diare


1. BAB encer lebih dari 3x atau anak sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair
atau encer (Vade, 2003: 34).
2. Muntah (Vade, 2003: 34).
3. Demam (Vade, 2003: 34).
4. Nyeri abdomen(Vade, 2003: 34).
5. Badan terasa lemah.
6. Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.
7. Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
8. Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet karena seringnya defekasi dan tinja menjadi
lebih asam akibat banyaknya asam laktat.
9. Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun), ubun-
ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir kering serta penurunan
berat badan.
10. Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun.
11. Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

D. Pencegahan Diare
Diare mudah dicegah antara lain dengan cara:
1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar yaitu setelah buang air besar, sebelum &
sesudah menyiapkan makanan atau minuman.
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara
merebus sampai mendidih ± 10-15 menit.
3. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban
dengan tangki septik.
4. Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak dibawah air mengalir.
5. Mencuci botol susu dan tempat makan anak dengan cara mencuci di bawah air
mengalir lalu rendam dengan air panas ± 5 menit baru digunakan lagi.
6. Menjaga kebersihan diri.
7. Menjaga kebersihan lingkungan: rumah, saluran air, pengelolaan sampah yang baik
yaitu sampah dibuang pada tempatnya dan tempat sampah selalu ditutup agar
makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain), membuang
tinja termasuk tinja bayi pada jamban/WC.

E. Penanganan Diare
1. Mengganti cairan tubuh yang hilang melalui tinja dan muntah dengan oralit. Cairan
oralit diberikan sedikit demi sedikit dengan sendok, dengan frekuensi sesering
mungkin. Oralit sudah dilengkapi dengan elektrolit sehingga dapat mengganti
elektrolit yang ikut hilang bersama cairan.
2. Berikan zinc selama 10-14 hari. Zinc berfungsi untuk memperbaiki epitel usus supaya
tidak sering diare. Caranya zinc dilarutkan dalam 1 sendok air. Pemberian zinc untuk
anak <6 bulan ½ tablet dan >6 bulan 1 tablet.
3. Pemberian ASI ataupun makanan pendamping ASI tetap diberikan agar anak tidak
kekurangan gizi( OTC DIGEST, 2011:27). Pemberian susuformula yang mengandung
laktosa rendah dan asam lemak tidak jenuh, misalnya Bebelac FL, Nutrilon FL, LLM,
almiron atau sejenis lainnya.
4. Segera ke fasilitas kesehatan, jika kondisi tidak membaik dalam 3 hari atau buang air
besar cair bertambah sering, muntah berulang-ulang, makan atau minum sedikit,
demam dan tinja berdarah, sehingga bisa mendaptkan obat antibiotic selektif dari
dokter (OTC DIGEST, 2011:27).
5. Nasihat yang meliputi makanan yang boleh dan tidak boleh dimakan serta cara
menjaga kebersihan perseorangan. Sebaiknya makanlah makanan setengah padat
(bubur) atau makanan padat (nasi tim), makanan rendah serat (tanpa buah, tanpa sayur)
dan rendah lemak.
6. Pemberian obat antidiare sebaiknya jangan, karena dapat beresiko dapat menimbulkan
efek samping yang cukup berbahaya seperti mual, muntah bahkan yang cukup berat
timbul illeus paralitik (OTC DIGEST, 2011:27).
7. Berikan larutan oralit
Tetapi jika anak muntah lebih sering atau berak-berak terus hingga lebih dari 5 hari
atau semakin memburuk sehingga pemberian oralit tidak dapat menolong supaya
segera dibawa berobat ke pelayanan kesehatan agar tidak terlambat.
Jelaskan bahwa oralit tidak untuk mengobati diarenya tetapi hanya untuk mencegah
agar anak tidak jatuh dalam keadaan dehidrasi berat. Dalam perjalanan agar pasien
terus diberi minum untuk mencegah bertambahnya dehidrasi
Kapan anak dibawa ke rumah sakit jika menemukan tanda-tanda sebagai berikut:
1.Anak muntah tiap kali minum, Karena hal tersebut bias menjadikan diare dengan
dehidrasi berat.
2. Demam
3. Adanya lender dan darah dalam tinja

F. Demonstrasi
1. Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) ¼ sdm garam
3) Segelas air putih panas yang telah dimasak (200 ml)
a. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan ¼ sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum
2. Membuat Larutan Oralit
Larutan oralit adalah larutan untuk mengobati diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok

3. Kebutuhan oralit sesuai kelompok umur :


Jumlah oralit yang disediakan di
Umur Setiap Mencret
rumah
< 1 tahun ¹/₂ gelas 400 ml/hari (2 bungkus)
1 - 4 tahun 1 gelas 600-800 ml/hari (3-4 bungkus)
5 – 12 tahun 1 ¹/₂ gelas 800-1000 ml/hari (4-5 bungkus)
Dewasa 3 gelas 1200-2800 ml/hari (6-10 bungkus)

Catatan : 1 bungkus oralit = 1 gelas = 200 ml. Perkiraan oralit untuk kebutuhan 2 hari.
Lampiran II
EVALUASI
Jawablah pertanyaan berikut dengan jelas dan tepat

1. Apakah pengertian dari Diare?


2. Sebutkan faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya Diare?
3. Sebutkan tanda dan gejala timbulnya Diare?
4. Sebutkan pencegahan Diare!
5. Sebutkan apa saja penanganan yang dapat kita lakukan ketika kita Diare?
6. Bagaimana demonstarasi pembuatan Larutan Gula Garam atau oralit?

Jawaban :
1. Pengertian Diare
Diare adalah (buang air besar) lebih dari biasanya/lebih dari tiga kali sehari,
disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair) dengan atau tanpa darah.
Diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya perubahan bentuk dan
konsistensi dari tinja, yang melembek sampai mencair dan bertambahnya frekuensi
buang air besar biasanya tiga kali atau lebih dalam sehari.
Diare diartikan sebagai buang air besar (defekasi) dengan feses yang
berbentuk cair atau setengah cair (setengah padat), dengan demikian kandungan air
pada feses lebih banyak daripada biasanya
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cairan >3 kali dalam sehari dan
biasanya berlangsung selama dua hari atau lebih, sering juga disertai kejang perut.

2. Faktor Penyebab Diare


a. Faktor infeksi
1) Infeksi enteral (infeksi bakteri, virus dan parasite)
2) Infeksi parenteral (otitis media akut (OMA), tonsilitis/tonsilofaringitis,
bronkopneumonia, ensefalitis, dan sebagainya)
b. Faktor malabsorbsi (malabsorbsi karbohidrat, protein dan lemak)
c. Faktor makanan (makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan)
d. Faktor psikologis (rasa takut dan cemas)
e. Faktor kebersihan lingkungan tempat tinggal (lingkungan yang kumuh dan kotor)
3. Tanda dan Gejala Diare
1) BAB encer lebih dari 3x
2) Muntah
3) Demam
4) Nyeri perut
5) Badan terasa lemah
6) Anak cengeng, gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat, nafsu makan berkurang
7) Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur empedu.
8) Daerah sekitar anus kemerahan dan lecet
9) Ada tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elastisitas kulit menurun),
ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan bibir kering serta
penurunan berat badan
10) Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat, tekan darah turun, denyut
jantung cepat, pasien sangat lemas hingga menyebabkan kesadaran menurun
11) Diuresis berkurang (oliguria sampai anuria).

4. Pencegahan Diare
1) Mencuci tangan pakai sabun dengan benar
2) Meminum air minum yang telah diolah
3) Membuang air besar dan air kecil di jamban
4) Mencuci makanan/sayuran sebelum dimasak
5) Mencuci botol susu dan tempat makan anak
6) Menjaga kebersihan diri
7) Menjaga kebersihan lingkungan

5. Demonstrasi pembuatan larutan gula garam dan oralit


1) Membuat Larutan Gula Garam
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 sdm gula
2) ¼ sdm garam
3) Segelas air putih yang telah dimasak (200 ml)
c. Cara Membuat:
1) Cucilah tangan dengan bersih
2) Tuangkan air masak ke dalam satu gelas air
3) Masukkan gula 1 sdm penuh
4) Masukkan ¼ sdm garam
5) Aduk sampai larut
6) Larutan gula garam segera minum

2) Membuat Larutan Oralit


Larutan oralit adalah larutan untuk mengobati diare.
Tujuannya: mencegah kehilangan cairan berlebih
a. Alat:
1) Sendok
2) Gelas
b. Bahan:
1) 1 bungkus oralit
2) Segelas air masak (200 ml)
c. Cara membuat:
1) Cuci tangan sampai bersih
2) Tuang air masak satu gelas
3) Bubuk oralit 1 bungkus dilarutkan ke dalam 1 gelas air masak
4) Aduk sampai semua bubuk larut dengan sendok

Anda mungkin juga menyukai