‘‘PENYAKIT DIARE”
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
Dosen pembimbing :
Semester : II (dua)
Waktu : 30 menit
V. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
1. PPT
2. Media
3. Video
1.Defenisi diare
Menurut WHO pengertian diare adalah buang air besar dengan konsistensi cair
(mencret) sebanyak 3 kali atau lebih dalam satu hari (24 jam). Ingat, dua kriteria
penting harus ada yaitu BAB cair dan sering, jadi misalnya buang air besar sehari
tiga kali tapi tidak cair, maka tidak bisa disebut diare. Begitu juga apabila buang
air besar dengan tinja cair tapi tidak sampai tiga kali dalam sehari, maka itu bukan
penyakit diare. Penyakit Diare merupakan masalah global yang menjadi penyebab
kematian pada anak nomor dua setelah pneumonia. Berdasarkan data, hampir
sembilan juta anak usia di bawah lima tahun meninggal setiap tahun akibat
penyakit ini. Kebanyakan orang yang meninggal akibat diare disebabkan oleh
dehidrasi berat dan kehilangan cairan. Anak-anak yang kekurangan gizi atau
memiliki gangguan kekebalan serta orang-orang dengan HIV adalah yang paling
berisiko terhadap komplikasi kematian.
Sumber: Diare - Mediskus
Diare sering dikaitkan dengan infeksi gastrointestinal (saluran cerna), yang dapat
disebabkan oleh berbagai macam organisme seperti bakteri, virus dan parasit.
Mikrorganisme tersebut menyebar melalui makanan atau minuman yang
terkontaminasi, atau bisa juga dari orang ke orang sebagai akibat dari kebersihan
yang buruk, misalnya tidak cuci tangan sebelum memegang makanan atau makan
tanpa cuci tangan terlebih dahulu.
Sumber: Diare - Mediskus
2.Gejala Diare
Selain tinja encer dengan frekuensi buang air besar tiga kali atau lebih, tanda dan
gejala diare lainnya dapat berupa:
-gejala diare Kram perut atau melilit nyeri perut
-Demam atau panas
-Keluar Darah bercampur tinja
-Rasa melayang atau pusing karena dehidrasi
-Penyakit Diare yang disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri juga dapat
menyebabkan muntah.
-Disamping itu, gejala khas berupa tinja encer bercampur darah dan lendir paling
sering disebabkan oleh infeksi bakteri, disebut disentri.
Gejala yang ringan biasanya berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.
Maka apabila mencret berlangsung selama lebih dari beberapa hari dianggap
sebagai diare kronis dan mungkin merupakan tanda dari penyakit yang
mendasarinya, seperti penyakit radang usus atau infeksi yang berat. Jika
berkepanjangan (kronis), diare dapat menyebabkan dehidrasi dan dapat
mengancam nyawa sehingga membutuhkan perawatan dokter. Dehidrasi terjadi
ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan dan elektrolit – garam kalium dan
natrium. Cairan dan elektrolit yang hilang selama diare perlu diganti segera
karena tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa cairan tersebut.
Sumber: Diare - Mediskus
3.Penyebab Diare
Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu penyebab diare adalah
infeksi, namun ada juga penyebab lainnya, ringkasnya sebagai berikut: penyebab
diare Infeksi. Dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, dan parasit. Sumber
penyebaran yang paling sering adalah memalui air yang terkontaminasi oleh tinja
atau kotoran. Dengan demikian penyakit ini lebih sering terjadi pada lingkungan
dengan sanitasi air bersih yang kurang memadai, baik untuk minum, memasak
dan mencuci (terutama peralatan makan). Rotavirus dan Bakteri Escherichia coli
merupakan dua agen penyebab diare yang paling sering di negara berkembang.
Malnutrisi. Anak-anak yang kekurangan gizi akan lebih berisiko tinggi terkena
penyakit ini, dan diare itu sendiri akan menyebabkan gejala yang lebih buruk bagi
mereka. Karena setiap terkena mencret, maka sudah pasti akan membuat mereka
kekurangan gizi yang lebih buruk. Maka tak heran bahwa gizi buruk pada anak
balita paling sering disebabkan oleh diare kronis. Penyebab Diare lainnya.
Mencret juga dapat menular dari orang ke orang, diperburuk oleh kebersihan
pribadi yang buruk. Makanan merupakan penyebab utama diare ketika disiapkan
atau disimpan dalam kondisi yang tidak higienis. Air dapat mengkontaminasi
makanan selama pencucian. Ikan dan seafood dari air yang tercemar juga dapat
menyebabkandiare.
Sumber: Diare - Mediskus
4.akibat diare
dapat membuat tubuh penderita mengalami kekurangan cairan atau dehidrasi. Jika
dehidrasi yang dialami tergolong berat, misalnya karena diarenya disertai muntah-
muntah, risiko kematian dapat mengancam
5.Langkah Pencegahan
Meskipun penyebab diare itu bermacam-macam, namun kita dapat mencegahnya
melalui langkah-langkah berikut ini.
-Cuci tangan lebih sering.
-Gunakan sabun untuk mencuci tangan selama 20 detik.
-Gunakan pembersih tangan saat tidak ada air dan sabun.
-Mudahkan akses ke air minum yang bersih dan aman;
-Sediakan sanitasi air yang baik
-Pada bayi, terapkan ASI eksklusif selama enam bulan;
-Kebersihan pribadi yang baik dan mengonsumsi hanya makanan yang bersih;
-Vaksinasi rotavirus.
Dengan memahami seluk beluk penyakit diare, saya berharap pembaca sekalian
dapat lebih terarah harus bagaimana bertindak dalam hal pencegahan dan mencari
pertolongan yang tepat apabila ada yang mengalami penyakit ini.
Sumber: Diare - Mediskus
Hindari makan makanan yang berserat seperti agar-agar, sayur dan buah
karena makanan berserat hanya akan memperpanjang masa diare. Makanan
berserat hanya baik untuk penderita susah buang air besar. Bagi penderita
diare sebaiknya makan makanan rendah serat dah halus seperti bubur nasi
atau nasi lemes dengan lauk telur asin. Di sini nasi akan menjadi gula
untuk memberikan energi, sedangkan telur asin akan memberikan protein
dan garam untuk menahan mencret dan sebagai zat pembangun tubuh.
Hindari makan makanan di luar sembarangan serta makanan yang pedas
mengandung cabai dan lada.
Tidak dapat dipungkiri bahwa orang yang mengalami diare akan terasa
lemah, lemas, lesu, kurang bergairah, dan sebagainya. Untuk itu bagi anda
yang sudah merasa sangat lemas sebaiknya istirahat yang cukup guna
mengembalikan stamina yang hilang.
Sebaiknya anda berkonsultasi dengan dokter dan meminta obat yang tepat
untuk mengatasi diare. Biasanya dokter akan memberikan obat mules, obat
mencret, vitamin dan antibiotik. Untuk obat mules dan mencret sebaiknya
diminum jika perut mulas dan diare saja dan hentikan jika sudah berhenti
mules dan diare. Sedangkan untuk antibiotik wajib dihabiskan agar kuman
dan bibit penyakit lainnya mati total dan tidak membentuk resistensi.
Untuk vitamin terserah anda mau dihabiskan atau tidak, akan tetapi tidak
ada salahnya jika dihabiskan karena vitamin baik untuk anda asalkan tidak
berlebihan.
VII. Sumber :
1. http://masmamad.blogspot.co.id/2010/12/oralit-larutan-gula-
garam-lgg- sederhana.html
2. https://mediskus.com/diare
Mengetahui:
Medan, 04 April 2018
Dosen Mata Kuliah