OBAT ANTIARITMIA
OBAT ANTIANGINA
OBAT ANTIHIPERTENSI
OBAT ANTIHIPERLIPIDEMIA
PENYEBAB
1. GANGGUAN KEMAMPUAN OTOT JANTUNG UNTUK BERKONTRAKSI
(MENINGKATNYA BEBAN KERJA JANTUNG)
2. ATERIOSKLEROSIS
3. PENYAKIT HIPERTENSI
4. KARDIOMIOPATI YANG MELEBAR
5. PENYAKIT JANTUNG KONGENITAL
KELAS II
Obat
golongan beta-blocker : asebutalol, propanolol, atenolol, esmolol, sotalol
MK: menurunkan kontraksi jantung
ESO : hipotensi, brokhospasme
OBAT ANTIARITMIA
KELAS III
Obat: amiodaron dan sotalol
MK : menghambat keluarnya ion K. Penghalangan terhadap saluran ion
K+, maka frekuensi kontraksi jantung akan menurun.
KELAS IV
Obat : verapamil dan diltiazem (CCB)
MK : mengambat masuknya ion kalsium ke dalam sel (perintang
saluran kalsium yang kardioselektif)
OBAT ANTIANGINA
Nyeri dada mendadak yang parah, seperti ditekan,
yang menyebar ke leher, rahang bawah, bahu, dan
lengan kiri
ANGINA PEKTORIS
Ditandai dengan nyeri dada yang disebabkan aliran
darah koroner yang tidak mencukupi memenuhi
kebutuhan oksigen miokard.
Disebabkan ketidakseimbangan antara aliran darah
koroner dengan kebutuhan O2 miokard → iskemia
Penyebab:
Spasme otot polos vascular
Obstruksi pembuluh darah karena lesi aterosklerosis
TERAPI ANGINA
FARMAKOLOGIS NON-FARMAKOLOGIS
Acebutolol
ISDN Atenolol Amlodipine
ISMN Metoprolol Diltiazem
Nitrogliserin Propranolol Felodipine
Nicardipine
Nifedipine
Nitredipine
Verapamil
OBAT YANG MEMPENGARUHI DARAH
ASAM TRANEKSAMAT
• Kerja : Pada aktivasi plasminogen
• ES : Trombosis intravaskular
• Sediaan : Tab 500 mg dan amp 100 mg/ml
(100ml)
• Dosis dws : 10 mg/kg/dosis , 3-4 kali sehari
VITAMIN K1 (PHYTOMENADION)
• Kerja : Pada faktor II, VII, IX, X
• ES :
• Pemberian : SC, IM, IV (dalam NaCl)
KOAGULASI DARAH
plasminogen
plasmin
(IIa)
(II)
2. Pasien laki-laki 56 thn mengalami syok kardiogenik dan menjalani perawatan di ICU. Dokter Penanggunjawab
Pasien memberikan terapi inotropik .
Obat apakah yang diberikan untuk pasien tersebut?
A. Dobutamin
B. Diltiazem
C. Furosemid
D. Isosorbid dinitrat
E. Nitrogliserin
3. Pasien Perempuan 60thn dengan Penyakit Jantung Koroner (PJK) mengalami aritmia dan memiliki riwayat asma
bronkial sejak kecil, namun sudah lima tahun tidak pernah kambuh. Pasien menerima terapi bisoprololol (1x2,5
mg), amlodipin (1x5mg), dan clopidogrel (1x75mg), simavastatin (1x10 mg), vitamin B komplek.
Setelah minum obat tersebut pasien mengalami sesak napas.Obat apakah yang berpotensi menyebabkan sesak
napas pada pasien tersebut.
A. Amlodipin
B. Bisoprolol
C. Clopidogrel
D. Simvastatin
E. Vitamin B kompleks
4. Pasien laki-laki (70 thn) yang sedang menjalani perawatan di ICU suatu rumah sakit karena menderita gangguan
fungsi jantung dan menerima terapi dobutamin injeksi.
Dobutamin injeksi yang tersedia adalah sediaan ampul dengan kandungan dobutamin 250 mg/5ml dan dilarutkan
dalam larutan NaCl 0,9% sampai 50 ml.
Berapakah kadar Dobutamin setelah dilarutkan dalam NaCl 0,9% sampai 50 ml tersebut.
A. 2,5 mg/ml
B. 5,0 mg/ml
C. 10,0 mg/ml
D. 25,0 mg/ml
E. 50,0 mg/ml
5 . Pasien laki-laki (69 thn) pasca stroke menerima resep yang berisi amlodipin dan clopidogrel.
Informasi apakah yang disampaikan apoteker saat menyerahkan obat kepada pasien tersebut.
A. Sampaikan kepada dokter jika pasien akan cabut gigi atau operasi
B. Clopidogrel adalah obat antiperdarahan
C. Clopidogrel adalah obat antihipertensi
D. Clopidogrel tidak mengganggu saluran cerna
E. Jika diminum bersama obat AINS, efek dari clopidogrel akan bekuran
6. Pasien laki-laki 47 thn datang ke IGD dengan keluhan sakit pada dada kiri, berkeringat dan mual. Diagnosa
dokter adalah pasien menderita Infark Miokard Akut dan menerima resep Streptokinase injeksi.
Termasuk golongan apakah obat tersebut.
A. Antikoagulan
B. Antilipidemia
C. Trombolitik
D. Antipaltelet
E. Antiperdarahan
7. Pasien laki-laki 45 thn datang ke IGD dengan keluhan sakit pada dada kiri, berkeringat dan mual.
Dokter menulis resep obat strepkonisae injeksi dan resep tersebut diserahkan oleh perawat kepada
petugas farmasi di depo farmasi IGD.
Disebut apakah sistem distribusi obat tersebut.
A Persediaan lengkap di ruang
B. Sentralisasi
C. Desentralisasi
D. UDD (Unit Dose Dispensing)
E. ODD (One Day Dose