Anda di halaman 1dari 18

STUDI KASUS

INFARK MIOKARD
Nama Kelompok 8 :
- Allif Nur Hidayat (200209119)
- Desy Imtinan (200209124)
- Febta Meldisia (200209133)
- Muhamad Hidayat (200209142)
- Yolinda Tandi Lino (200209163)

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


DEFINISI
Infark adalah area nekrosis koagulasi pada jaringan akibat iskemia lokal,
disebabkan oleh obstruksi sirkulasi ke daerah itu, paling sering karena trombus atau
embolus (Dorland, 2002). Iskemia terjadi oleh karena obstruksi, kompresi, ruptur karena
trauma dan vasokonstriksiri.

Infark miokard adalah perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang
disebabkan oleh ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen (Fenton, 2009).
Infark Miokard Akut adalah nekrosis miokard akibat aliran darah ke otot jantung yang
terganggu.Hal ini bisa disebabkan trombus arteri koroner oleh ruptur plak yang
dipermudah terjadinya oleh faktor- faktor seperti hipertensi,merokok dan
hiperkolesterolemia
Etiologi Infark Miokard
Menurut Alpert (2010), infark miokard terjadi oleh penyebab yang heterogen, antara lain:

1. Infark miokard tipe 1 = Infark miokard secara spontan terjadi karena ruptur plak, fisura, atau
diseksi plak aterosklerosi. Selain itu, peningkatan kebutuhan dan ketersediaan oksigen dan
nutrien yang inade kuat memicu munculnya infark miokard. Hal-hal tersebut merupakan akibat
dari anemia, aritmia dan hiper atau hipotensi
2. Infark miokard tipe 2 = Infark miokard jenis ini disebabkan oleh vaskonstriksi dan spasme
arteri menurunkan aliran darah miokard.
3. Infark miokard tipe 3 =Pada keadaan ini, peningkatan pertanda biokimiawi tidak ditemukan.
Hal ini disebabkan sampel darah penderita tidak didapatkan atau penderita meninggal sebelum
kadar pertanda biokimiawi sempat meningkat
4. a. Infark miokard tipe 4a = Peningkatan kadar pertanda biokimiawi infark miokard (contohnya
troponin) 3 kali lebih besar dari nilai normal akibat pemasangan percutaneous coronary
intervention (PCI) yang memicu terjadinya infark miokard.
b. Infark miokard tipe 4b = Infark miokard yang muncul akibat pemasangan stent trombosis.
5. Infark miokard tipe 5 =Peningkatan kadar troponin 5 kali lebih besar dari nilai normal.
Kejadian infark miokard jenis ini berhubungan dengan operasi bypass koroner.
STUDI KASUS INFARK MIOKARD
Ibu Andin, usia 45 tahun dilarikan kerumah sakit dengan keluhan nyeri dada
berat, menetap, serta susah bernafas. Riwayat penyakit terdahulu yaitu
hyperlipidemia.

Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan Lab:


TB: 155 cm Na: 140 mEq/L (normal)
BB : 65 Kg K : 5.0 mEq/L (normal)
TD : 135/85 mmHg (Pre hipertensi) Sr Cr : 0.8 mg/dL (normal)
Nadi : 150/mnt (diatas normal Kolesterol : 300 mg/dL (diatas normal)
RR : 20/mnt (normal) LDL : 250 mg/dL ( diatas normal)
Suhu : 37 °C (normal) GSD : 165 mg/Dl (diatas normal)
Penyelesaian kasus ini dilakukan dengan metode SOAP

Subjektif
Nama : Ibu Andin
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Berat badan : 65 kg
Tinggi badan : 155 cm
Keluhan : Nyeri dada berat, menetap, serta susah bernafas
Riwayat penyakit : Hiperlipidemia
Objektif

Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan Lab:


TB: 155 cm Na: 140 mEq/L (normal)
BB : 65 Kg K : 5.0 mEq/L (normal)
TD : 135/85 mmHg (Pre hipertensi) Sr Cr : 0.8 mg/dL (normal)
Nadi : 150/mnt (diatas normal Kolesterol : 300 mg/dL (diatas normal)
RR : 20/mnt (normal) LDL : 250 mg/dL ( diatas normal)
Suhu : 37 °C (normal) GSD : 165 mg/Dl (diatas normal)
Assesment

Dari hasil pemeriksaan lab dan fisik Ibu Andin mengalami infark
miokard, hiperlipidemia, dan preobesitas
Penetapan assesment infark miokard yaitu:

Gejala=> Bila dijumpai pasien dengan nyeri dada akut, perlu dipastikan secara cepat dan tepat
apakah pasien menderita angina atau infark miokard. Dikatakan telah terjadi infark apabila
ditemukan enzim-enzim intra sel seperti CK, AST, ALT dab LDH akibat pelepasan dari sel-sel
myokardium yang lilis dimana marker ini tidak ditemukan pada pasien yang baru terkena angina.
Pada kasus ini perlu segera dilakukan pemeriksaan EKG (Elektrokardiogram), karena pemeriksaan
EKG merupakan landasan dalam menentukan keputusan terapi.

Dalam kasus ini pasien telah mengalami nyeri dada yang berat, menetap (kemungkinan dalam
jangka waktu lama), dan susah bernafas.
Data Lab

• Data laboratorium menujukkan bahwa pasien mengalami hiperlipidemia (karena data laboratorium
pasien bahwa kolesterolnya diatas normal )
• Angina tidak stabil yang mengarah ke infark miokard tetapi perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
• Pre obesitas karena nilai BMI melebihi batas normal

Pasien menderita hiperlipidemia yang ditandai dengan meningkatnya kadar kolesterol dan LDL hingga
melebihi normal. Kolesterol total yang tinggi menyebabkan terjadinya plak ateroskeloris. Plak
aterosklerosis cenderung meningkatkan tekanan darah karena terjadi penyempitan lubang pembuluh
darah, Akibatnya jantung memompa darah lebih berat karena suplai oksigen ke jantung menjadi
berkurang sedangkan jantung membutuhkan suplai yg cukup, berkurangnya suplai oksigen
menyebabkan frekuensi pernapasan pasien meningkat melebihi normal (20 x / mnt) karena tubuh
berusaha memenuhi kebutuhan oksigen.
Planning
a. Tujuan terapi : b. Sasaran terapi :

1. jangka pendek : untuk mengurangi • Memperbaiki kondisi jantung dalam memompa oksigen

gejala angina akibat arterosklerosis

2. jangka panjang : untuk mencegah • Meningkatkan aliran darah ke jantung karena adanya

berkembangnya penyakit jantung lainnya sumbatan arteri koroner ke jantung


• Menurunkan kolesterol < 200 mg/dL
• Menurunkan LDL <100 mg/dL
• Menurunkan GDS < 140 mg/dL
• Menurunkan angka BMI ke nilai normal 18,5-24,9
Terapi Non Farmakologi

 Istirahat yang cukup. Misalnya tidur sekurang-kurangnya 6-8 jam perhari.


 Pengaturan pola makan diet yaitu diet lemak,kolesterol, dan garam misalnya
kuning telur, margarin, hati, udang, ayam, keju, daging olahan, eskrim.
 Menghindari makanan berminyak dan makanan cepat saji.
 Mengkonsumsi makanan berserat larut seperti sayur-sayuran, tempe, buah-
buahan, serta mitum teh untuk mengurangi kolesterol dan LDL.
 Olahraga ringan seperti jalan santai.
 Hindari stress, usahakan menghindari keadaan, dan topik pembicaraan yang
menimbulkan marah atau jengkel.
Terapi Farmakologi

1. Fase akut
a. Infark miokard :
 Oksigenasi
 Nitrogliserin : 0,3 mg, diulang tiap 5 menit ( pengulangan dilakukan 3X, diikuti dgn
infuse IV 5mcg/menit, kemudian dinaikkan hingga 75-100 mcg/menit)
 Asetosal : Hari pertama :1x sehari 160 mg
Hari berikutnya: 1x sehari 80 mg
 Morfin : Injeksi perlahan IV 2 mg/ menit
Terapi Farmakologi

b. Hiperlipidemia :
 Simvastatin : 1x sehari 10 mg sebelum tidur malam

2. Fase pemeliharaan setelah pasien keluar dari rumah sakit


 Aspirin : 1x sehari 80 mg
 Simvastatin : 1x sehari 10 mg sebelum tidur malam
Analisis Penggunaan

1. Nitrogliserin
 MK : Bekerja dengan relaksasi otot polos, menghasilkan efek vasodilator pada vena perifer
dan arteri serta menurunkan kebutuhan Oksigen jantung.
 Indikasi : Pengobatan angina pektoris, gagal jantung kongestif (yg disebabkan infark
miokard), hipertensi pulmoner.
 Alasan dipilihnya pengobatan : Nitrat mengontrol nyeri melalui efek vasodilatasi koroner
yg meningkatkan sirkulasi koroner dan perfusi miokard. Memiliki onzet yang cepat (1-3
menit), menurunkan kebutuhan oksigen miokard dngn cepat. Potensial dpt menghambat
agregasi
Analisis Penggunaan

2. Asetosal/ Aspirin
 MK : bekerja dengan cara menghambat sintesis prostaglandin
 Indikasi : Nyeri dan radang penyakit reumatik dan penyakit pada otot skelet lainnya
(termasuk juvenil arthitis).
 Alasan dipilihnya pengobatan : Efek sebagai anti platetet yang mencegah terjadinya resiko
kematian jika dibanding tanpa penggunaan antiplatelet,menurunkan tendensi pasien
menjadi thrombosis kemampuan anti inflamasinya, yang dapat mengurangi ruptur plak.
Pilihan pertama sebagai antiplatelet. Harga lebih murah dibandingkan dengan copidogrel.
Analisis Penggunaan

3. Simvastatin
 MK : Menghambat secara kompetitif koenzim 3-hidroksi-3-etilglutaril ( HMG CoA )
reduktase yakni enzim yang berperan pada sintesis kolesterol
 Indikasi : Penurunan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita kolesterolemia primer
(tipe IIa dan IIb)
 Alasan dipilihnya pengobatan : Statin saat ini merupakan hipolipimedik yang paling efektif
dan aman. Obat ini terutama efektif untuk menurunkan kolesterol.
KIE
Komunikasi :
- Pasien dikomunikasikan tentang penyakit yang diderita dan tujuan pengobatan agar pasien
memahami dan patuh menjalani terapi.
Informasi :
Kepada pasien dan keluarga pasien pemakaian obat meliputi : nama obat, indikasi obat, frekuensi
penggunaan obat, cara penggunaan obat, efek samping obat dan cara pengatasannya, cara
penyimpanan obat.
Edukasi :
- Jangan menghentikan obat secara mendadak agar efek terapi dapat tercapai optimal.
- Usahakan mengikuti diet makanan, makanan yang perlu dikonsumsi, pola istirahat dan olahraga yang
dianjurkan.
- Segera beritahu pada dokter, jika terjadi kekambuhan atau nyeri yang hebat.
TERIMAKASIH !

Anda mungkin juga menyukai