Anda di halaman 1dari 37

LAPORAN KASUS

ACUTE CORONARY SYNDROME

AMALIA PRARIZKAHATI
4151141507
IDENTITAS

• No. RM : 487229
• Nama pasien : Tn. B
• Jenis kelamin : Laki-laki
• Tempat/TTL : Bandung, 05-04-1957
• Usia : 59 tahun
• Tanggal/Jam : 21-01-2017/ Pukul 14:19
• Alamat : Kp Nanggerang RT 02/05
Bandung Barat
TRIAGE

 Trauma  Red
 Nontrauma √  Yellow √
 Maternity  Green
PRIMARY SURVEY

 Airway
Clear/Unclear

 Breathing
Clear/Unclear

 Circulation
Clear/Unclear
Pasien datang
Sendiri

Diantar oleh : Keluarga

Pengkajian Assesment
Auto Anamnesa
Allo Anamnesa
Pukul Periksa : 14:20
Pukul Rawat/Pulang/Time care : 16.00

Petugas Triage: Amalia Prarizkahati


ANAMNESIS

• Keluhan Utama: Nyeri dada


• Anamnesis:
Pasien datang ke UGD RS Dustira dengan keluhan nyeri
dada sejak 8 jam SMRS. Nyeri dirasakan di dada kiri, seperti
tertimpa beban berat dan menjalar ke lengan hingga
punggung kiri. Awalnya nyeri dirasa ringan dan semakin
lama semakin berat. Pasien tidak dapat melokalisir nyeri
dengan satu jari. Nyeri dirasakan mendadak ketika pasien
sedang beristirahat.
ANAMNESIS (Lanjutan)
Nyeri disertai dengan rasa berdebar-debar, sesak napas,
mual, nyeri kepala, dan keringat dingin. Nyeri tidak disertai
adanya rasa panas disekitar dada atau sendawa yang
masam. Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok Keluhan
baru pertama kali pasien rasakan dan pasien belum berobat
sebelumnya. Pasien memiliki kebiasaan merokok dan jarang
berolahraga

Riwayat Penyakit Dahulu:


Pasien memiliki riwayat darah tinggi (tidak terkontrol)
ANAMNESIS (Lanjutan)

Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat hipertensi pada keluarga ada
 Riwayat penyakit jantung pada keluarga ada
 Riwayat diabetes melitus pada keluarga tidak ada

 Riwayat alergi obat-obatan


Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

Tingkat kesadaran : CM, GCS = 15 (E= 4, M=6, V=5)


Keadaan umum : Sakit sedang

TANDA VITAL
• Tekanan darah = 160/100 mmHg
• Nadi = 72 x/menit
• Respirasi = 28 x/menit
• Suhu = 36,4°C
• SpO2 = 95%
SKALA NYERI
 Skala Nyeri= 5

Resiko Pasien Cedera/Jatuh: Ya/Tidak


Status fungsional: Mandiri/ Perlu bantuan/Alat bantu
SURVEY SEKUNDER

• Kepala : Tidak ada kelainan


• Mata : Konjungtiva anemis -/- Sklera ikterik -/-, pupil
bulat isokor, refleks cahaya +/+
• Leher : Tidak ada kelainan
• Dada : Cor dan pulmo tidak ada kelainan
• Perut : Tidak ada kelainan
• Alat gerak : Akral hangat, CRT < 2 detik
PEMERIKSAAN LAB

• Hb : 14, 8 g/dl
• Eritrosit : 4,9x 106
• Leukosit : 10.200 /mm3
• Ht : 42.2%
• Trombosit : 345.000/mm3
• Troponin : 0,09

• Usulan pemeriksaan : HDL, LDL, TG, Kolestrol total


EKG: Irama Sinus, regular
60x/menit, axis normal, iskemik
miokard anteroseptal
ST depresi V1-V3
DIAGNOSIS BANDING :
1. ACS NTEMI
2. ACS STEMI
3. UA

DIAGNOSIS KERJA : ACS - NSTEMI


PENANGANAN DAN PENILAIAN ULANG
• Airway : Clear
• Breathing : Unclear
O2 via nasal canule 2-4 L/menit
• Circulation : Clear
• Disability : GCS 15
• Exposure : Clear
• Monitoring
– Keadaan umum
– Tanda Vital
– EKG
PENATALAKSANAAN KHUSUS

 Nitrogliserin : ISDN 1 x 5mg Sublingual


 B-blocker : Bisoprolol 1 x 10 mg po
 ACE Inhibitor : Captopril 1 x 12,5 mg po
 Anti-platelet : Clopidogrel 1 x 300 mg po
 Antikoagulan : Fondaparinux 1 x 2,5mg Subkutan
KESIMPULAN

 Perbaikan
 Stabil √
Perburukan
TINDAK LANJUT

Rujuk
Rawat
Pulang Paksa
Pulang

Tujuan: Ruang ICCU RS Dustira


SAAT PASIEN KELUAR

• Kondisi: Stabil
• GCS: 15
E= 4 M= 6 V= 5
• Tanda Vital:
Tekanan darah = 150/90 mmHg
Nadi = 88 x/menit
Respirasi = 24 x/menit
Suhu = 36,4°C
SpO2 = 95%
• Instruksi lanjutan: Rujuk
DEFINISI

Sindroma koroner akut adalah spektrum gejala klinis penyakit


jantung koroner sebagai akibat penurunan mendadak aliran
darah ke jantung yang menyebabkan iskemia miokard akut.

Penyebab penurunan mendadak aliran arteri koroner sebagian


besar adalah trombosis yang disebabkan rupturnya plak
aterosklerosis.
KLASIFIKASI

Sindroma koroner akut :


 ST Elevation Miocardial Infarction
 Non ST Elevation Miocardial Infarction
 Unstable Angina
Epidemiologi

Centers for disease


American Heart
control and
Association (AHA)
preventation (CDC)
MANISFESTASI KLINIS

Berdasarkan kriteria WHO, diagnosis ditegakkan berdasarkan


terpenuhinya 2 dari 3 kriteria:

 Nyeri dada iskemik yang khas


 Perubahan pada gambaran EKG
 Peningkatan yg diikuti penurunan kadar enzim-enzim jantung
(CK,CKMB,Troponin)
Nyeri dada tipikal (angina) merupakan gambaran klinis yang khas
dengan sifat, yaitu:

(1) berlokasi di substernal, retrosternal, dan precordial.


(2) nyeri bersifat sakit seperti ditekan, ditindih benda berat, rasa terbakar,
seperti ditusuk, rasa diperas dan dipelintir.
(3) nyeri menjalar biasanya ke lengan kiri, leher, rahang bawah, gigi,
punggung atau interskapula, perut, dan dapan juga ke lengan kanan.
(4) Nyeri membaik atau hilang dengan istirahat atau obat nitrat.
(5) gejala tidak khas yang sering kali menyertai, yaitu mual, muntah, sulit
bernapas, keringat dingin, cemas dan lemas.
(6) nyeri dada berlangsung lebih dari 30 menit.
Pada hampir setengah kasus, terdapat faktor
pencetus sebelum terjadinya serangan, seperti
• aktivitas fisik berat
• stres emosi
• udara dingin
• sesudah makan
• akibat penyakit medis atau bedah

Serangan dapat terjadi sepanjang hari atau malam.


Tidak dapat dimodifikasi
• Usia
• Jenis Kelamin
• Riwayat Keluarga
• Ras
• Geografi
• Ekonomi Sosial

Dapat dimodifikasi
• Merokok
• Konsumsi Alkohol
• Aktivitas fisik
• Hiperkolestrolemia
• Hipertensi
• Diabetes
• obesitas
• Kepribadian (Stres)
PATOFISIOLOGI
Plak Aterosklerosis Arteri koronaria Penurunan Aliran
darah

Pasokan oksigen &


nutrisi menurun

Kebutuhan oksigen meningkat


karena pengaruh aktivitas fisik dan
stres Miokardium

Nyeri dada, lengan &


leher
iskemik
Infark Nekrosis
TATALAKSANA AWAL

Tirah baring

O2 untuk pasien dg SpO2 <95% atau distress nafas/ Suplemen O2


diberikan untuk semua ACS dalam 6 jam pertama tanpa
mempertimbangkan saturasi
Anti Platelet : Aspirin 160-320 / Clopidogrel dosis awal 300 mg, lanjut 75
mg/hari

Anti iskemik : Nitrogliserin tab sublingual

Morfin sulfat 1-5 mg dapat diulang tiap 10-30 menit


Anti Penyekat Beta (Beta Blocker)
Iskemik
Nitrat

Calcium Channel Blocker (CCB)


Anti Aspirin : dosis loading 150-300 mg, dosis
pemeliharaan 75-100 mg
Platelet
Ticagrelor: dosis loading 180 mg,dosis
pemeliharaan 2x90 mg
Clopidogrel: Dosis loading 300 mg, dosis
pemeliharaan 75 mg/hari
ACE Captopril : 2-3 x 6,25-50 mg
Inhibitor
(Mengurangi Ramipril : 2,5-10 mg/hari dalam 1 atau 2 dosis
remodelling,
menurunkan
angka
kematian Lisinopril: 2,5-20 mg/hari dalam 1 dosis
pasca-infark)
Harus diberikan pada setiap pasien SKA (tanpa
kontraindikasi)Anti inflamasi dan stabilisasi Plak
Terapi statin dosis tinggi hendaknya dimulai
Statin sblm pasien keluar RS, target LDL<100 mg/dL
Fundaparinuks : 2,5 mg subkutan
Anti Koagulan

(HARUS Enoksaparin : 1 mg/kg,dua kali sehari


DITAMBAHKAN
pd terapi
Antiplatelet
Secepat UFH :Bolus i.v 60 u/g,dosis mak 4000 U, Infus i.v 12 U/kg selama
Mungkin) 24-48 jam dg dosis maksimal 1000 U/jam, Target aPTT 1,5 – 2x
Kontrol

Anda mungkin juga menyukai