Anda di halaman 1dari 28

SEORANG PRIA 37 TAHUN DENGAN

DISEKSI AORTA

Dumora Fatma, dr
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Tn. SW
 Jenis Kelamin : Laki - laki
 Usia : 37 tahun
 Alamat : Slahung
 Pekerjaan : Swasta
 Agama : Islam
 Ruang : IGD
 Tanggal masuk RS : 15-2- 2019
 No RM : 4267XX
KELUHAN UTAMA

Nyeri dada kiri

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Pasien datang dari rujukan Puskesmas Nailan dengan keluhan nyeri


dada kiri sejak 3 jam sebelum masukrumah sakit. Awalnya nyeri
dirasakan seperti diiris pisau pada bagian kiri hingga menembus ke
punggung. Keringat dingin (+), pusing (+), kesemutan (-), batuk (-),
demam (-), mual (+), muntah (+), sesak nafas (-). BAB dan BAK dalam
batas normal. Riwayat jantung dan perokok aktif.
ANAMNESIS
RPD RPK

 Riwayat penyakit serupa : diakui


sejak puluhan tahun lalu
 Riwayat penyakit serupa : disangkal
 Riwayat Hipertensi : diakui
 Riwayat DM : disangkal
 Riwayat Hipertensi : disangkal
 Riwayat penyakit jantung : diakui  Riwayat DM : disangkal
 Riwayat penyakit ginjal : disangkal  Riwayat penyakit jantung : disangkal
 Riwayat penyakit hepar : disangkal  Riwayat penyakit ginjal : disangkal
 Riwayat penyakit paru : disangkal

 Riwayat obat yang dikonsumsi : captopril, aspirin, ISDN, aptor


ANAMNESIS SISTEM
Cerebrospinal • sakit kepala (-), kejang (-), pusing (+)

Kardiovaskuler • sianosis (-), keringat dingin (+), berdebar debar (+)

Respiratorius • batuk (-), pilek (-), nyeri tenggorokan (-),sesak(-)

Gastrointestinal • mual (+), muntah (+), nyeri perut (-), BAB cair (-)

Urogenital • BAK (+), nyeri (-), gatal (-), BAK merah (-)

Muskloskeletal • kelainan bentuk (-), nyeri sendi (-), nyeri otot (-), bengkak (-),
lemas (-)

Integumentum • bintik merah pada ekstremitas/petekie (-)


PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan Umum
 KU : Pasien tampak sakit berat
 Kesadaran : Compos Mentis E4V5M6
 VAS :4

 Tanda Vital
 Tekanan Darah : 160/110 mmHg
 Nadi : 93 x/ menit
 RR : 28 x/ menit
 Suhu : 36,5 C
Pemeriksaan Generalisata
-Kepala/Leher : anemis-/ikterik-/cyanosis-/dyspneu
-Thorax : Pulmo : Vesikuler/Vesikuler,Ronki-/-, Wheezing -/-
Cor : murmur (-), S1S2 tunggal
-Abdomen : BU(+) normal, soepel
-Ekstremitas : CRT<2 dtk,akral hangat, kering,merah, edema -/-
ASSESSMENT
Obs. Chest Pain dt Angina pada HT
Chest Pain dt Susp Aortic DIssection

• Infus NS 500 cc/24 jam


• Inj. Lansoprazole 1x30mg
• Minum 1000cc/24 jam
• Diet Jantung II
• Oral

Terapi •


Extra ISDN 5mg SL lanjut maintenance 3x5mg
V blok 2x6,25mg
Atorvastatin 0.0.20mg
• Captopril 3x25 mg
• Amlodipin 1x10mg
• HCT 12,5mg.0.0
• Ruangan ICCU dan rencana SCAN Thorax
FOLLOW UP
15/02/2019

S:
Nyeri dada

O:
KU lemah,compos mentis
-GCS :456
-Vitas Sign : TD: 170/110 (kiri); 140/90(kanan), N 97, RR, T
-Kepala/Leher : anemis-/ikterik-/cyanosis-/dyspneu
-Thorax : Pulmo : Vesikuler/Vesikuler,Ronki-/-, Wheezing -/-
Cor : murmur (-), S1S2 tunggal
-Abdomen : BU(+) normal, soepel
-Ekstremitas : CRT<2 dtk,akral hangat, kering,merah, edema -/-

A:
1)Acute Aortic Syndrome dd Diseksin Aorta Stanford A debakey I
dd Aneurisma Aorta
2) Hipertensi st II
16/02/2019

Planning
-Rujuk ke Surabaya/Malang untuk CT SCAN Thorax dengan contrast
-Terapi : O2 2lpm
Infus NS 500 cc/24 jam
Inj. Lansoprazole 1x30mg
V blok  Concor 1x2,5mg
Herbesser CD 1x100mg
Captopril 3x25mg
ISDN 3x10mg
HCT 12,5mg.0.0
16/02/2019

S:
Nyeri dada berkurang

O:
KU lemah,compos mentis
-GCS :456
-Vitas Sign : TD150/90, N 74, RR, T
-Kepala/Leher : anemis-/ikterik-/cyanosis-/dyspneu
-Thorax : Pulmo : Vesikuler/Vesikuler,Ronki-/-, Wheezing -/-
Cor : murmur (-), S1S2 tunggal
-Abdomen : BU(+) normal, soepel
-Ekstremitas : CRT<2 dtk,akral hangat, kering,merah, edema -/-

A:
1)Susp Diseksi Aorta dd Aneurisma Aorta Stanford A debakey I
2) Hipertensi
3) HHD
16/02/2019

Planning
-Rujuk ke Surabaya/Malang untuk CT SCAN Thorax dengan contrast
-Terapi : O2 2lpm
Infus NS 500 cc/24 jam
Minum 1000 cc/24 jam
Diet Jantung III
Concor  Bisoprolol 5mg.0.0
Herbesser CD 100mg.0.100mg
Captopril  Valsartan 80mg.0.80mg
ISDN 3x10mg
HCT 12,5mg.0.0
17/02/2019

S:
Nyeri dada berkurang
Nyeri kepala

O:
KU lemah,compos mentis
-GCS :456
-Vitas Sign : TD130/80, N 80, RR, T
-Kepala/Leher : anemis-/ikterik-/cyanosis-/dyspneu
-Thorax : Pulmo : Vesikuler/Vesikuler,Ronki-/-, Wheezing -/-
Cor : murmur (-), S1S2 tunggal
-Abdomen : BU(+) normal, soepel
-Ekstremitas : CRT<2 dtk,akral hangat, kering,merah, edema -/-

A:
1)Diseksi Aorta dd Aneurisma Aorta
2) Hipertensi
3) HHD
17/02/2019

Planning
-Rujuk ke Surabaya/Malang untuk CT SCAN Thorax dengan contrast 
menunggu keputusan keluarga
-Terapi : O2 2lpm
Infus NS 500 cc/24 jam
Minum 1000 cc/24 jam
Diet Jantung III
Bisoprolol 5mg.0.0
Herbesser CD 100g.0.100mg
Valsartan 80mg.0.80mg
ISDN 3x10mg
HCT 12,5mg.0.0
Paracetamole 3x500mg (KP)

Pindah ruang Biasa


18/02/2019

S:
Nyeri dada berkurang
Nyeri kepala
O:
KU lemah,compos mentis
-GCS :456
-Vitas Sign : TD150/90, N 74, RR, T
-Kepala/Leher : anemis-/ikterik-/cyanosis-/dyspneu
-Thorax : Pulmo : Vesikuler/Vesikuler,Ronki-/-, Wheezing -/-
Cor : murmur (-), S1S2 tunggal
-Abdomen : BU(+) normal, soepel
-Ekstremitas : CRT<2 dtk,akral hangat, kering,merah, edema -/-
A:
1)Diseksi Aorta dd Aneurisma Aorta
2) Hipertensi
3) HHD
18/02/2019

Planning
-Rujuk ke Surabaya/Malang untuk CT SCAN Thorax dengan contrast 
menunggu keputusan keluarga
-Terapi : O2 2lpm
Infus NS 500 cc/24 jam
Minum 1000 cc/24 jam
Diet Jantung III
Bisoprolol 5mg.0.0
Herbesser CD 100g.0.100mg
Valsartan 80mg.0.80mg
ISDN 3x5mg (sakit kepala)
HCT 12,5mg.0.0
Paracetamole 3x500mg (KP)

Pindah ruang Biasa


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI

• AF is a supraventricular tachyarrhythmia (SVT)


diagnosed from an electrocardiogram (ECG)
and is characterized by an absence of a well-
AF defined P wave and an irregularly irregular RR
interval without a recurring pattern.
CIRI-CIRI FA PADA GAMBARAN EKG
UMUMNYA SEBAGAI BERIKUT

EKG permukaan menunjukkan pola


interval RR yang ireguler

Tidak dijumpainya gelombang P yang jelas


pada EKG permukaan. Kadang-kadang
dapat terlihat aktivitas atrium yang
ireguler pada beberapa sadapan EKG,
paling sering pada sadapan V1

Interval antara dua gelombang aktivasi


atrium tersebut biasanya bervariasi,
umumnya kecepatannya melebihi 450x/
menit
EPIDEMIOLOGI
• The incidence of AF increases with age, remaining uncommon before the age of
70 years, but rising exponentially at this point.
• Fibrilasi atrium menyebabkan peningkatan mortalitas dan morbiditas, termasuk
stroke, gagal jantung serta penurunan kualitas hidup. Pasien dengan FA memiliki
risiko stroke 5 kali lebih tinggi dan risiko gagal jantung 3 kali lebih tinggi
dibanding pasien tanpa FA.6

• Data from large UK and Dutch studies indicate that AF is a presenting diagnosis
in less than 10 of patients below the age of 40, yet it occurs in around 10% of
patients over the age of 80 in the primary care setting.

• Data di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita yang
menunjukkan bahwa persentase kejadian FA pada pasien rawat selalu
meningkat setiap tahunnya, yaitu 7,1% pada tahun 2010, meningkat menjadi
9,0% (2011), 9,3% (2012) dan 9,8% (2013).
•.
ETIOLOGI
KLASIFIKASI MENURUT WAKTU
PRESENTASI DAN DURASINYA,
MANIFESTASI KLINIS
• Palpitation more common in paroxysmal AF, often expressed as racing (and usually
irregular) heartbeat.
• Shortness of breath (dyspnoea), exacerbation symptoms of HF.
• Chest pain/chest discomfort.
• Dizziness, light-headedness, and rarely syncope, the latter usually seen in AF with pre-
excitation syndrome.
• Diminished exercise capacity, malaise, or fatigue.
• Symptoms of TIA and stroke.
• Impaired quality of life, anxiety, and depression.

The severity of the symptoms depends on the haemodynamic effect of AF Many patients
remain asymptomatic during AF (silent AF) or are asymptomatic between symptomatic
episodes. On physical examinations the pulse is faster than expected and ‘irregularly
irregular’. Precipitating causes of episodes such as exercise, emotion, or alcohol need to be
identified.
DIAGNOSIS
TREATMENT
KOMPLIKASI PROGNOSIS

1. Emboli Tergantung penyebab,


2. Trombus beratnya gejala, dan respon
3. stroke terapi

Edukasi
Educate your patients and your staff.
AF is not a benign disease and is associated with increased morbidity and
mortality. Treat hypertension early as it is the most important risk factor for AF
and stroke.
Re-assess CHA2DS2VASc and HAS-BLED scores yearly for up-to-date stroke
and bleeding risk

Anda mungkin juga menyukai